Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zeitlin, Arnold.
Garden City, N. Y. : Doubleday, 1965
309.223 ZEI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"In this volume, all facets of research pertaining to security and subjective well-being (SWB) are discussed, including among others, objective and subjective measures of security, multiple security dimensions, the relationship between security and SWB and possible mediators and moderators, cultural and religious influences on security and SWB, present and future security, perceptions of crime in cities and regions and development of relevant indicators, security in a globalized era and its relationship to SWB, security, major events and SWB."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400939
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Luly Budian
"ABSTRAK
Pertumbuhan usaha asuransi dan meningkatnya kualitas pennintaan asuransi saat ini dari masyarakat menutut setiap perusahaan asuransi untuk dapat melakukan strategi-strategi usaha untuk mempertahankan atau berusaha meningkatkan kemampuannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan produk asuransi kerugian yang selama ini bersifat jangka pendek dan memberikan penggantian total ataupun sebagian kerugian yang timbul jika suatu peistiwa terjadi pada obyek yang diasuransikan, sedangkan premi yang dibayarkan tidak akan dikembalikan bila tidak terjadi kerugian selama masa pertanggungan.
Beberapa negara maju seperti Jepang telah mengembangkan produk asuransi kerugian jangka panjang bernilai investasi. :Karakteristik dari asuransi kerugian jangka panjang dengan nilai investasi ini adalah memberikan manfaat berupa nilai tunai pada akhir periode pertanggungan selain jaminan seperti yang diberikan pada asuransi kerugian konvensional pada umumnya.
Pada karya akhir ini penulis mencoba mengembangkan suatu produk asuranst kecelakaan diri dengan nilai investasi dengan manfaat berupa penggantian jika terjadi kerugian pada masa pertanggungan. Karakteristik jenis asuransi ini memiliki loss ratio yang dapat di prediksi dan pemilihan produk kecelakaan diri ini didasarkan pada proses underwriting yang lebih mudah dibandingkan jenis asuransi kerugian lainnya. Produk yang dirancang dengan menggunakan teknik aktuaria ini diimplementasikan pada portofolio asuransi kecelakaan diri perusahaan asuransi PT. Asuransi ABC .
Berdasarkan basil simulasi yang dilakukan diketahui bahwa asumsi investment return 10% pertahun dan tingkat bunga aktuaria 7% merupakan asumsi yang cukup wajar digunakan dan dapat memberikan manfaat lebih kepada pemegang polis disbanding produk asuransi kerugian konvensional. Selain itu premi yang dikenakan kepada pemegang polis akan semakin rendah dengan semakin panjangnya periode pertangungan.
Pelaksanaan produk seperti ini harus didukung oleh pemerintah yang menjadi dasar pelaksanaan usaha asuransi kerugian, mengingat peraturan pemerintah yang berlaku saat ini hanya membatasi pemasaran produk asuransi kerugian yang memberikan manfaat berupa penggantian dan tidak memungkin pemberian manfaat investasi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taniguchi, Masaharu
Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2015
170 TAN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1984
301 KOE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Fajar M. Nofitri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas hidup penduduk dewasa pada lima wilayah di Jakarta. Responden penelitian adalah 255 orang penduduk dewasa yang tinggal di Jakarta dengan rentang usia 18 hingga 55 tahun. Peneliti menggunakan alat ukur SEIQoL-DW yang telah diadaptasi. Hasil penghitungan statistik deskriptif mendapatkan mean skor global quality of life sebesar 77,12 (dari rentang 1-100), menandakan bahwa sebagian besar penduduk dewasa di Jakarta memiliki kualitas hidup yang baik. Selain itu, ditemukan lima aspek kehidupan paling penting bagi sebagian besar penduduk dewasa di Jakarta dalam kaitannya dengan kualitas hidup, yaitu aspek keluarga, aspek spiritual/ agama, aspek kesehatan, aspek keuangan/ ekonomi, dan aspek hubungan sosial.

The purpose of this study is to descript the quality of life among adult citizen in five area of Jakarta. The participants of this research are 255 adult citizen who live in Jakarta, with age ranging from 18 to 55 years old. The instrument used in this study is adapted SEIQoL-DW. Descriptive statistic computation resulting a global quality of life mean score 77,12, indicating that most of adult citizen in Jakarta have a good quality of life. Meanwhile, the five most important life aspects according to adult citizen in Jakarta are family aspect, spirituality/ religion aspect, health aspect, monetary/ economic aspect, and social relationship aspect.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
155.92 NOF g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Darmajanti
"Di Indonesia prioritas pembangunan ekonomi membawa dampak positif maupun negatif dalam kehidupan sosial budaya. Pendekatan pembangunan dari atas ke bawah yang diterapkan lebih dari dua puluh tahun membawa pengaruh cukup besar dalam kehidupan bermasyarakat. Warga masyarakat cenderung pasif, menunggu uluran tangan pemerintah untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Kegagalan pendekatan pembangunan mendorong munculnya paradigma baru yang lebih menekankan pada pembangunan yang bertumpu pada komunitas. Senterttara itu banyak orang yang meragukan keinampuan komunitas dapat mengatasi masalah mereka sendiri termasuk masalah kemiskinan. Disisi lain perkembangan sistem ekonomi-politik dunia melanda negara-negara yang sedang berkembang. Dalam kurun waktu sepuluh tahun disponsori oleh Bank Dunia para ahli ilmu sosial mulai memusatkan perhatian pada pengembangan studi modal sosial guna menemukan solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan yang dihadapi oleh negara-negara di dunia ketiga. Keadaan ini merupakan reaksi dari perubahan sosial mendasar sebagai dampak pertumbuhan ekonomi serta kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dunia melalui proses globalisasi. Situasi ini yang mendorong penulis untuk meneliti modal sosial komunitas ketetanggaan di Jakarta.
Bagi penulis dalam masyarakat kota seperti Jakarta modal sosial harus dilihat dari kerangka kerja yang lebih nyata untuk menciptakan kehidupan demokrasi menuju ?civil community?. Teori sosiologi klasik mengembangkan teori bahwa pada masyarakat kotapola kehidupan sosial sudah melemah, mempunyai bentuk solidaritas yang berbeda, bahkan pada masyarakat tertentu ditemukan alienasi. Kemudian berkembang pemikiran bahwa nilai, norma. kepercayaan sosial adalah modal sosial yang sangat berperan dalam kehidupan sosial. Bagaimanapun juga modal sosial harus dapat digunakan sebagai stabilisator antar modal-modal lain dan sebagai ekonomi alternatif bagi warga komunitas di perkotaan. Konsep kunci modal sosial adalah bagaimana orang dengan mudah dapat bekerjasama. Studi modal sosial yang ada menggunakan keanggotaan untuk mengukur modal sosial dan menemukan kekuatan modal sosial sebagai koproduksi sebagai hasil kerjasama antar berbagai jenis organisasi. Untuk itu penulis merumuskan modal sosial sebagai kehidupan berorganisasi dimana warga dapat menyelesaikan masalah bersama di komunitas tempat tinggal mereka (spatial). Kehidupan berorganisasi mencerminkan jaringan kerjasama antar warga untuk mencapai tujuan bersama karena mereka tinggal di lingkungan yang sama. Dinamika kehidupan berorganisasi tentu sangat dipengaruhi oleh sumber-sumber modal sosial (kognitif) yaitu kehidupan sosiabilitas antar warga yang dimiliki suatu komunitas yaitu nilai kepedulian, kepercayaan sosial dan solidaritas sosial antar warga. Untuk mengembangkan kehidupan berorganisasi studi ini ingin menguji hubungan antara kehidupan sosiabilitas dengan kehidupan berorganisasi di tingkat komunitas.
Dari berbagai kajian pustaka tentang studi modal sosial yang dilakukan ditemukan betapa sulitnya mengukur unsur-unsur yang terkait dalam modal sosial. Untuk itu studi menggunakan metode triangulasi yaitu menggabungkan metode kuantitalif dan kualitatif. Akurasi pengukuran kuantitatif merupakan keterbatasan studi ini yang akan dikembangkan dalam penelitian selanjutnya untuk menghasilkan indikator pengukuran yang lebih valid. Penelitian dilakukan di Kelurahan Gandaria Utara yang diharapkan dapat mewakili karakteristik komunitas kota Jakarta yang heterogen dan kompleks. Dilakukan survei terhadap 227 rumah tangga sebagai unit pengamatan dengan KK atau orang dewasa sebagai unit analisa. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap informan serta kelompok diskusi terarah pada kelompok/organisasi sosial di komunitas.
Studi ini tidak menemukan hubungan antara kehidupan berorganisasi dengan kehidupan sosiabilitas sebagai sumber modal sosial. Dinamika kehidupan berorganisasi sangat tergantung pada keberadaan individual atau sosial aktor. Aktor ini yang berperan dalam kehidupan sosiabilitas. Sumber-sumber modal sosial yang ada lebih bertumpu pada aktor sosial tidak berhubungan dengan kehidupan berorganisasi antar warga. Bahkan kedekatan sosial antar tetangga justru melemahkan mekanisme kontrol antar warga. Meskipun dalam model prediksi ditemukan hubungan antara lama tinggal dan kepedulian sosial antar warga dengan keanggotaan warga dalam organisasi sosial di komunitas.
Temuan studi membawa implikasi empirik yaitu bahwa di tingkat mikro jangan terjebak mengkaji modal sosial sebagai konsep-konsep abstrak atau perilaku (behavioristic) tetapi lebih bermanfaat bila berada dalam kerangka kerja yang mengarah pada pola-pola modal sosial itu sendiri. Implikasi teoritik yang penting adalah mulai melihat modal sosial dari pemikiran yang menekankan situasi perubahan yang terjadi saat ini. Teori-teori dalam konteks lokalitas dan sistem ekonomi-politik dunia yang melanda seluruh negara dimanapun ia berada khususnya negala dunia ketiga yang masih berada dalam tahap transisi. Bagi para pengambil keputusan, perumus kebijakan, pelaksaaaan program pembangunan dalam peningkatan kualitas hidup komunitas spatial perlu dipertimbangkan keberadaan organisasi komunitas baik dari rendahnya dinamika berorganisasi, kinerja dan jaringan kerjasama antar organisasi.

In Indonesia, the economic development priorities bring both positive and negative impacts to the social cultural life. The top down development approaches, which has been applied for more than twenty years; bring considerably significant impacts to the life of the community. People tend to be passive, looking forward to the hands of government to overcome their day-to-day problems. The Failure of these development approaches hence encourages the emergence of new paradigms that stressed on the development that rely heavily on the community (bottom up). In the mean time, many people doubt the ability of the community in solving their problems, inclusive of the poverty problems. On the other side, the development of the world economic and politic systems has influenced many developing countries. During the past tell years, sponsored by World Bank social scientists have tried to focus their attention on the development of social capital studies in order to overcome the poverty problems in the third world countries, This condition is a consequence of social changes as an impact of the economic development and the information and communication technology advancement through the process of globalization. This situation motivated the writer to observe the social life of urban community neighborhood in Jakarta.
From the writer point of views, for the urban community like Jakarta the social value should be examine from realistic framework to create democracy life towards the civil community. The focused is not only in the poverty problems but more general and comprehensive. The classical sociology theory stated that the urban community has relatively teak social lifestyles and different solidarity. Moreover, the type of alliance can be found in certain community. It consequently creates a viewpoint that the prominent social values in life are value, norm and social trust. This social capital in the local community should be function as stabilization between the other capitals such as physical human, financial or economic capital and it should be an alternative economic for the urban community. The key concept of social capital is hot people can easily working together (cooperative). The existing social capital studies use its members to measure the social capital and found that the social capital cooperation strength as co-production is the result of the cooperation between the organizations. Therefore, the riter forms a formula of social capital as the organization life where people could overcome problems in their own community neighborhoods (spatial). The organizational life describes the cooperation network between people in the community in achieving their goals because they live together in the same neighborhood.
The sociability between members in the community means social concern values; social trust and social solidarity between community members in this dissertation are the sources of social capital, which greatly influences the organizational life dynamics. This study is aim to examine the relationship between the sociability and the organizational life in the community level. The difficulties in measuring the elements involved in social capital can be found in many literatures about the social capital studies. Therefore, this study uses the triangulate method that collaborates both quantitative and qualitative methods. The accuracy in quantitative measurement is the limitations of this study, which will be develop in the next research to find more valid measurement indicators. This research was done in Kelurahan Gandaria Utara and expected to represent the heterogeneous and complex characteristics of Jakarta's communities. The survey was done in 227 households as observation units and the head of household or adult member as the unit of analysis. The qualitative data was gathered by the in-depth interview with the informants and the focused group discussions in the community.
The finding of this study is there is no relationship between the organizational life and the sociability life as social capital sources. The dynamics of organizational life depends heavily on the existence of individual or social actors. These actors play greater role in sociability life. The existing social capital sources are likely to rely on social actors, but unrelated to the organizational life between people. Moreover, the social cohesion between neighbors tends to weaken the social control mechanisms between peoples in the community. Even though the significant relationship between the length of stay of household and the social concerns between community members and local social organization life can be found in the prediction of social capital models.
This study brings empiric impacts that in the micro level never get trapped to observe social capital as abstract sociological concepts (the essence of social life) or social attitude. It hence would be more useful if being developed patterns of social life in the social capital framework. The prominent theoretic impact is how to see the social capital from the viewpoints that stressed on the changing situation in the existing theory; the locality context and the world economic and politic systems in many countries particularly urban community in the third world countries like Indonesia, which are mostly in the transitional stage. For many decision-makers and regulators, the implementation of development programs in increasing the quality of the spatial community life should consider the existence of the local community organization, from the organizational dynamics, performance and the cooperation network between the different types of organizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
D116
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlyta Hafiyah
"Tiap orang memiliki pertanyaan tentang makna hidupnya. Ia menilai dan mengevaluasi apakah hidupnya telah bermakna atau tidak. Pertanyaan demikian muncul saat seseorang memasuki periode dewasa. Dalam psikologi, perhatian terhadap hidup bermakna atau makna hidup terarah pada teori Victor Frank] dan Abraham Maslow. Muncul beberapa tes yang dikembangkan berdasarkan masing-masing dari teori dua tokoh tersebut, seperti Purpose in Life test yang dikembangkan berdasarkan teori Frank] dan Personal Orientation Inventory yang dikembangkan berdasarkan teori Maslow. Namun, muncul beberapa kritik terhadap kedua alat tes itu, sehingga dikembangkan alternatif pengukuran baru bernama Life Regard Index (LRI).
Alat ini dikembangkan oieh Battista & Almond (1973) berdasarkan studi literatur penggunaan istilah meaningful life dan analisis metaperspektif terhadap teori Frank] dan Maslow. Meaningful life atau hidup bermakna didefinisikan secara operasional sebagai positive life regard yang berarti: keyakinan individu bahwa is memenuhi sebuah kerangka hidup atau tujuan hidup yang memberikannya pemahaman yang bemilai akan hidupnya (Battista & Almond, 1973). LRI kemudian disusun atas dua subskala: framework dan fulllment. Setiap subskala terdiri dari 14 item dan berupa 5 -point scale.
Debats dalam serangkaian studinya (1990, 1993, 1995) kemudian meneliti aspek psikometris dari LRI dan mengadaptasi LRI di Belanda. Penelitian ini mengikuti studi Debats untuk mengadaptasi LRI ke dalam konteks masyarakat Indonesia. Hasil uji psikometris memberikan data yang memuaskan. LRI teruji valid dan reliabel. Selain itu ditemukan juga adanya perbedaan pandangan akan hidup bermakna antara fase-fase dalam periode dewasa muda."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hubbard, L. Ron, 1911-1986
"What if you had simple tools which you could use to improve your relationship with others? What if a step-by-step procedure could help you achieve your goals in life? What if you could learn the secret to mastering any subject you wanted to master? Scientology can help you do all that and much more. The Tools for Life films present an introduction to basic principles from The Scientology Handbook that you can apply to better your life and the lives of those around you."
Los Angeles: Ron Hubbard Library, 2011
299HUBS001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>