Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramzy Haidar
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pembelajaran studi ini, di fokuskan untuk memeriksa efek yang ditimbulkan oleh lingkungan social networks dan debt literacy terhadap overspending kartu kredit, dan juga mempertimbangkan efek situational influences atau biasa disembut dalam penelitian ini yaitu experiential norms. Penulis menduga bahwa mempunyai persepsi positif terhadap norma-norma yang berhubungan dengan perilaku credit card overspending dapat mendorong pengguna kartu kredit melakukan overspending juga, dan juga mempertimbangkan efek experientials norms sebagai variable yang memoderasi. Penulis juga menduga bahwa memiliki debt literacy yang rendah, juga dapat meningkatkan credit card overspending. Penulis menggunakan multiple regression untuk menganalisa hipotesis. Terbukti bahwa persepsi terhadap norma-norma penggunaan kartu kredit dapat memengaruhi seseorang untuk cenderung melakukan overspending credit card. Sedangkan untuk debt literacy, ditemukan bahwa tidak memberikan efek yang signifikan terhadap overspending kartu kredit. Begitu juga untuk variable Experientials norms yang menjadi efek moderator, ditemukan bahwa hasil uji tidak signifikan.Dalam pembelajaran studi ini, di fokuskan untuk memeriksa efek yang ditimbulkan oleh lingkungan social networks dan debt literacy terhadap overspending kartu kredit, dan juga mempertimbangkan efek situational influences atau biasa disembut dalam penelitian ini yaitu experiential norms. Penulis menduga bahwa mempunyai persepsi positif terhadap norma-norma yang berhubungan dengan perilaku credit card overspending dapat mendorong pengguna kartu kredit melakukan overspending juga, dan juga mempertimbangkan efek experientials norms sebagai variable yang memoderasi. Penulis juga menduga bahwa memiliki debt literacy yang rendah, juga dapat meningkatkan credit card overspending. Penulis menggunakan multiple regression untuk menganalisa hipotesis. Terbukti bahwa persepsi terhadap norma-norma penggunaan kartu kredit dapat memengaruhi seseorang untuk cenderung melakukan overspending credit card. Sedangkan untuk debt literacy, ditemukan bahwa tidak memberikan efek yang signifikan terhadap overspending kartu kredit. Begitu juga untuk variable Experientials norms yang menjadi efek moderator, ditemukan bahwa hasil uji tidak signifikan.
ABSTRACT
The focus of this study is to examine the effect of social networks environment and debt literacy towards credit card overspending, and also weighing the effect of situational influence or we simply said in this thesis as experientials norms. The author suspects that having positive perception towards norms that are related with credit card overspending behaviours could positively affect individuals on overspending, by also emphasizing the effect of experientials norms as moderator effect. The author also suspects that having low debt literacy could increase credit card overspending. The author using multiple regression to analyze these hypotheses. It turns out that only one hypothesis is proven. Positive perception toward credit related norms makes individual more overspend when using credit card. Debt literacy effect towards credit card overspending is also not significant. So does the experientials norms as moderator effect, found to be not significant.
2016
S66265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Brahmana Kridaningrat
Abstrak :
Latar belakang: Oral Health Literacy OHL adalah kemampuan individu untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulutnya dengan menggunakan informasi kesehatan. Tingginya skor OHL menunjukkan baiknya kesadaran individu akan status kesehatan gigi dan mulutnya. Salah satu status penanda kebersihan gigi dan mulut adalah OHI-S. Saat ini masih sedikit penelitian tentang hubungan skor OHL dengan kebersihan mulut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan: Mengetahui hubungan skor OHL dengan faktor demografi dan skor OHI-S. Metode: Penelitian potong lintang pada 99 responden lansia mandiri di Kota Depok menggunakan kuesioner Health Literacy in Dentistry HeLD-29 untuk menilai skor OHL dan pemeriksaan klinis untuk menilai skor OHI-S. Hasil: 76 responden mengikuti penelitian ini memiliki rerata skor OHL adalah 2,53 0,85 dan rerata skor OHI-S adalah 2,8 1,10. Terdapat hubungan skor OHL dengan faktor demografi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengeluaran per bulan p0,05. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara skor OHL dengan skor OHI-S, terdapat hubungan antara skor OHL dengan sebagian faktor demografi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengeluaran per bulan , dan tidak terdapat hubungan antara skor OHI-S dengan faktor demografi. ......Background: The Oral Health Literacy OHL is individual ability to improve their oral health status using health information. High OHL score usually represent individual awareness of their oral health status. Oral Hygiene Index simplified OHI S is a method to assess oral hygiene status. Nowadays, research on correlation between OHL score and oral hygiene and the influencing factors is still rare. Purpose: To know the correlation between OHL score with demographic factors and OHI S score. Methods: Cross sectional study was held in 99 independent elderly respondents in Depok using Health Literacy in Dentistry HeLD 29 questionnaires to assess OHL score and clinical examination to assess OHI S score. Result: 76 respondents followed this research with OHL score mean 2.53 0.85 and OHI S score mean 2.8 1.10. There were correlations between OHL score with demographic factors such as gender, education level, and expenses per month p 0.05. Conclusion: There were no correlation between OHL score with OHI S score, there were correlations between OHL score with some demographic factors gender, education level, and expense per month , and there were no correlations between OHI S score with demographic factors.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Ayu Saraswati Sumada
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Literasi Keuangan yang terdiri atas Literasi Keuangan Dasar dan Literasi Keuangan Lanjutan, serta Toleransi Risiko Keuangan terhadap Perencanaan Hari Tua yang dimediasi oleh faktor budaya pada karyawan di lingkungan Jabodetabek pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data kuesioner. Adapun data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Literasi Keuangan, Toleransi Risiko Keuangan, maupun budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perencanaan Hari Tua pada karyawan di lingkungan Jabodetabek. Selain itu, budaya sebagai variabel mediasi juga mempengaruhi hubungan antara Literasi Keuangan dan Toleransi Risiko Keuangan terhadap Perencanaan Hari Tua dengan positif dan signifikan. Hasil analisis tambahan pada penelitian ini juga menggambarkan bahwa perbedaan gender dan usia memberikan pengaruh yang berbeda pada hubungan Literasi Keuangan terhadap Perencanaan Hari Tua. Sementara itu, perbedaan tingkat pendidikan memberikan pengaruh yang berbeda pada hubungan Toleransi Risiko Keuangan terhadap Perencanaan Hari Tua pada karyawan di lingkungan Jabodetabek pada tahun 2023. ......The purpose of this study is to find the effect of Financial Literacy and Financial Risk Tolerance on Financial Planning for Retirement mediated by culture on employees in Jabodetabek, Indonesia in 2023. The results of this study can help the government to find and strengthen the factors that support Indonesian people’s Financial Planning for Retirement. This study is quantitative research using questionnaire data collection method and PLS-SEM as data processing method. The results of the study show that Financial Literacy, Financial Risk Tolerance, and culture have a positive and significant effect on Financial Planning for Retirement. In addition, culture as a mediating variable also positively and significantly influences the relationship between Financial Literacy and Financial Risk Tolerance on Financial Planning for Retirement. As additional analysis results, this research also illustrate that gender and age differences have a different influence on the relationship between Financial Literacy and Financial Planning for Retirement. Meanwhile, different levels of education have different effects on the relationship between Financial Risk Tolerance and Financial Planning for Retirement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erliya Wijayanty
Abstrak :
Perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan keterampilan literasi informasi sebagai suatu kebutuhan bagi para siswa dalam membangun pengetahuannya dan menciptakan pemahaman dengan caranya sendiri. Terlebih dengan adanya perpustakaan sekolah sebagai sarana penyedia sumber informasi bagi kegiatan belajar mengajar, para siswa diharapkan dapat menggunakan informasi yang ada secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan literasi informasi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Depok dalam mengerjakan tugas makalah dan juga mengidentifikasi peran serta perpustakaan sekolah dalam menunjang kebutuhan informasi para siswa SMP Negeri 4 Depok. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei dengan kuesioner. Kuesioner dibuat dengan menggunakan indikator-indikator dari standar kompetensi literasi informasi untuk tingkatan sekolah yaitu Information Literacy Standards for Student Learning: Standards and Indicators yang dibuat oleh American Association of School Librarians (AASL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII telah memiliki kemampuan literasi informasi yang baik dalam mengerjakan makalah dan perpustakaan sekolah sudah baik dalam penyediaan sumber informasi namun masih ada beberapa kekurangan.
Educational reform make information literacy skills a necessity as students to construct their own knowledge and create their own understandings. Moreover there is school library as the information resources center for learning and teaching activities at school, all of students are expected to use information effectively and efficiently. This research aimed to identify information literacy skills of junior high students on eight grades at SMP Negeri 4 Depok on doing research papers and also to identify the contributions of school library for supporting the needs of junior high students at SMP Negeri 4 Depok. This research is a quantitative one using a survey approach with questioner. The questioners were constructed from the Information Literacy Standards for Student Learning: Standards and Indicators from American Association of School Librarians (AASL). The results of this research show that junior high students on eight grades have good information literacy skills on doing their research papers and also school library have good contributions as the information resources center but still have flaws.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42059
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lian Hateveana Dhita
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai kemampuan literasi informasi aparatur negara khususnya pejabat Eselon III yang ada di 15 Dinas kota Depok. Pejabat Eselon III salah satu tugasnya adalah membuat program dan untuk itu mereka membutuhkan informasi yang tepat, maka dibutuhkan kemampuan literasi informasi. Kemampuan literasi informasi yang dimaksud adalah kemampuan dalam mendefinisikan tugas, menggunakan strategi pencarian informasi, menemukan sumber informasi dan mengakses informasi, menggunakan informasi, melakukan sintesis, dan melakukan evaluasi terhadap tugas mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 41 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi informasi mereka tidak merata. ......This thesis discusses about the information literacy skills of the state apparatus, especially Echelon III at 15 services of Depok City. One of the Echelon III tasks is make the program and it needed the right information, so it needed information literacy skills. The information literacy skills are about the skills of task definition, information seeking strategy, locate and access, use of information, synthesis, and evaluation. This study uses a quantitative approach with a sample of as many as 41 persons. The result showed that their information literacy skills are not evenly distributed.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah
Abstrak :
Literasi gizi merupakan suatu kapasitas individu dalam memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi dan pelayanan gizi. Literasi gizi yang rendah dapat menghambat seseorang dalam membuat keputusan terkait gizi. Literasi gizi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat literasi gizi dan perbedaan proporsi tingkat literasi gizi berdasarkan tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, usia, dan paritas pada ibu hamil di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner mandiri pada 92 ibu hamil yang sehat dan bisa membaca serta menulis di Puskesmas Kecamatan Cakung, Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Puskesmas Kelurahan Batu Ampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, maupun kritikal pada responden secara umum tergolong masih kurang dan terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pendidikan berdasarkan tingkat literasi gizi interaktif p=0,003; OR=9,412 dan kritikal p=0,039; OR=3,900. ......Nutrition literacy is an individual capacity to acquire, process, and understand basic information and nutrition services. Low nutritional literacy can prevent a person from making nutritional decisions. Nutritional literacy is divided into three groups functional, interactive, and critical nutrition. This study aims to see the description of nutritional literacy rate and the difference of nutritional literacy rate based on family income level, education level, age, and parity of pregnant mother in East Jakarta. This research uses quantitative approach with cross sectional study design type. Data were collected using self administered questionnaires in 92 healthy pregnant women who could read and write at Cakung District Health Community Center, Kramat Jati District Health Community Center and Batu Ampar Sub district Health Community Center. The results showed that the level of functional, interactive, and critical nutritional literacy among respondents was generally still low and there was a significant difference between education level based on level of interactive nutrition literacy p 0,003 OR 9,412 and critical p 0,039 OR 3,900.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Salmon, author
Abstrak :
Keberadaan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual umumnya dan Hak Cipta khususnya diperlukan dalam rangka pengembangan industri yang dapat menunjang perekonomian nasional, namun disisi lain perlindungan HKI khususnya Hak Cipta menyebabkan harga produk yang dilindungi menjadi mahal. Sebagai akibatnya banyak terjadi pembajakan termasuk pembajakan Hak Cipta yang semakin hari semakin banyak, antara lain pembajakan rekaman dan musik 91 %, pembajakan buku yang diperkirakan oleh Ketua Umum IKAPI mencapai 79 % dan pembajakan software komputer menurut BSA (Business Software Alliance) sudah mencapai 85 % . Pembajakan HKI sangat merugikan negara dari sektor pajak maupun melanggar HAM Pemegang HKI. Putusan Pengadilan untuk perkara pidana HKI khususnya Hak Cipta cenderung memutus dengan hukuman yang ringan, sehingga pembajak HKI khususnya Hak Cipta tidak jera melakukan pembajakan mengingat keuntungan yang begitu besar. Pembajak DVD dapat memperoleh keuntungan bersih Rp. 600 juta dari omzet Rp. 1,5 miliar dengan pasar yang jelas dan kuat. Putusan pidana perkara HKI adalah hukuman penjara dan/atau denda, namun denda tersebut untuk negara, bukan untuk Pemegang HKI, namun demikian apabila putusan perkara pidana ini diganjar dengan hukuman berat dan ditambah dengan hulcuman denda yang besar kemungkinan para pelaku pembajak Hak Cipta ini akan jera, walaupun denda besar itu bukan untuk pemegang HKI akan tetapi secara moral sudah memenuhi HAM pemegang Hak. Perkara perdata HKI diajukan di Pengadilan Niaga. Putusan perkara perdata lebih efektif dibandingkan dengan putusan perkara pidana, karena dalam perkara perdata, seperti pembatalan HKI dapat juga disertakan gugatan ganti rugi yang harus ditegaskan dalam posita gugatannya. Dengan adanya gugatan ganti rugi tersebut, apabila Hakim mengabulkan seluruhnya atau sebagian gugatan ganti rugi tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa putusan tersebut telah memenuhi HAM Pemegang Hak.
Intellectual Equity Protection Existence generally and Copyrights is specially needed in order to industrial development which can support the national economy, but on the other side protection Intellectual Property Rights (IPR) specially Copyrights cause the product price protected to become costly. As a result a lot of happened by the piracy IPR include inclusive of Copyrights piracy which progressively day of more and more, for example piracy records & music 91 %, book piracy estimated by Head Leader of IKAPI reach 79 % and piracy of software computer of according to BSA (Business Software Alliance) have reached 85 %. Piracy IPR very harming of state from taxation and also impinge the Human Rights of Handle IPR. Justice Decision to be criminal of IPR especially Copyrights tend to break with the light penalization, so that ploughman IPR specially Copyrights do not discourage to conduct the piracy remember the advantage which big so. Ploughman DVD can obtain; get the clean advantage of 600 million Rupiahs from 1,5 billion Rupiahs of piracy sale with the clear market and strength. Decision of Crime of case IPR is imprisonment and/or fine, but the [penalty/fine] for the state of, non for the Handle of IPR, but that way if this crime verdict reward with the devil to pay and added with the big fine penalization of possibility of all this Copyrights ploughman perpetrator will discourage, although that big fine non for the handle of IPR of however morally have fulfilled the Human Rights of Rights handle. Civil dispute of IPR raised in Commercial Justice. Civil Verdict more is effective compared to by a crime verdict, because in civil dispute, like cancellation MR earn is also figured in by a compensatory suing which must be affirmed in its suing. With the existence of the compensatory suing, if Judge grant entirely or some of the compensatory suing hence earn said that by the decision have fulfilled the Human Rights of Rights Handle.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Tanjung Sari
Abstrak :
[ABSTRAK
Berbagai penelitian mengenai media menunjukkan bahwa media memiliki efek terhadap sikap seseorang. Sehubungan dengan penggunaan media, pemerintah melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melakukan sosialisasi terkait program peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Sosialisasi yang bertujuan memperkenalkan program yang dikemas dalam istilah Kartu Sakti Jokowi menggunakan berbagai macam metode salah satunya media massa. Bagaimana pengaruh media exposure dan media literacy terkait berita program pada sikap penerima bantuan menjadi pertanyaan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk melihat pengaruh media exposure dan media literacy terkait berita program terhadap sikap penerima bantuan pada pemerintah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media exposure berpengaruh signifikan terhadap media literacy karena media literacy tidak akan terjadi tanpa adanya terpaan media. Selanjutnya media exposure tidak mempengaruhi sikap penerima bantuan karena masyarakat penerima bantuan sudah memiliki sumber informasi lain dalam memahami isi berita media terkait program. Hal ini diperkuat dengan adanya pengaruh yang signifikan antara media literacy dengan sikap. Artinya, pemahaman terhadap konten media mempengaruhi sikap penerima bantuan. Meskipun berita memilki sentimen negatif, tidak mempengaruhi sikap masyarakat untuk tidak menyukai program bantuan pemerintah. Hal ini terjadi karena berbagai metode sosialisasi yang dilakukan TNP2K menjadi sumber informasi yang menumbuhkan pemahaman masyarakat penerima manfaat.
ABSTRACT
Many research about media indicated that media has effect towards someone’s behavior. In accordance with the media usage, the government through Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) held dissemination related to the prosperity improvement program for poor community. Dissemination which aimed to introduce the program in the package of KartuSaktiJokowi using some methods, which one of them is mass media. How is the influence of media exposure and media literacy related to the program news coverage towards the behavior of aid beneficiaries became a question in this research. This research used quantitative method to see the influence of media exposure and media literacy related to the program news coverageof the aid beneficiaries behavior towards the government. The result of this research has shown that media exposure is significantly influential to media literacy because media literacy will not happened without media exposure. Media exposure has no influence in the aid beneficiaries behavior because the aid beneficiaries have had other information resources in understanding media content related to the program. This is strengthened with the significant influence between media literacy with the behavior. This means that the understanding towards media content influences the beneficiaries behavior. Although there were news with negative sentiment, the community’s behavior was not influenced to dislike the government aid program. This happened because many dissemination methods done by TNP2K became resource of information which grows the understanding of aid beneficiaries, Many research about media indicated that media has effect towards someone’s behavior. In accordance with the media usage, the government through Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) held dissemination related to the prosperity improvement program for poor community. Dissemination which aimed to introduce the program in the package of KartuSaktiJokowi using some methods, which one of them is mass media. How is the influence of media exposure and media literacy related to the program news coverage towards the behavior of aid beneficiaries became a question in this research. This research used quantitative method to see the influence of media exposure and media literacy related to the program news coverageof the aid beneficiaries behavior towards the government. The result of this research has shown that media exposure is significantly influential to media literacy because media literacy will not happened without media exposure. Media exposure has no influence in the aid beneficiaries behavior because the aid beneficiaries have had other information resources in understanding media content related to the program. This is strengthened with the significant influence between media literacy with the behavior. This means that the understanding towards media content influences the beneficiaries behavior. Although there were news with negative sentiment, the community’s behavior was not influenced to dislike the government aid program. This happened because many dissemination methods done by TNP2K became resource of information which grows the understanding of aid beneficiaries]
2015
T43946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Asta Desintia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas motivasi pada siswa kelas 1 sekolah dasar n=5 pada keterampilan kesadaran fonologi. Kemampuan motivasi dan kesadaran fonologi siswa kelas 1 satu sekolah dasar diukur dan dibandingkan sebelum dan setelah intervensi dengan menggunakan uji statistik wilcoxon non parametric. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa skor kemampuan motivasi dan kesadaran fonologis saat post test lebih besar dibandingkan pre test dengan signifikansi motivasi 0,042 dan kesadaran fonologi 0,04 . Penelitian ini menunjukkan pentingnya intervensi faktor motivasi bagi pembaca pemula dalam meningkatkan kemampuan keaksaraan.Kata Kunci : motivasi, literasi, kesadaran fonologi, pelatihan
ABSTRACT
This study examined the effects of phonological awareness on children 39 s motivational levels n 5 , and how motivation may influence the effect of the intervention on phonological awareness. The achievement and motivation levels before and after the intervention of first grade students were compared using statistic Wilcoxon non parametric. Results of this study found that the score of motivation and phonologicall awareness was associated with greater avarege levels of post test than pre test with the significancy of motivation 0,42 and phonological awareness 0,04 . This study showed that intervention on students rsquo motivational level of beginner readers was important to the literacy acquisition.Keywords motivation, literacy, phonological awareness, teaching
2016
T47359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Mardianah
Abstrak :
ABSTRAK Transfer pengetahuan adalah komunikasi pengetahuan dari sumber sehingga dipelajari dan diterapkan oleh penerima. Transfer pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui percakapan secara tatap muka alami dan interaksi sosial umum. Transfer pengetahuan dapat diterapkan pada berbagai bidang pengajaran, termasuk didalamnya pengajaran literasi informasi berupa orientasi perpustakaan. Literasi informasi merupakan faktor kunci dalam pembelajaran seumur hidup dan langkah pertama dalam mencapai tujuan pendidikan. Penelitian ini membahas transfer pengetahuan pada kegiatan literasi informasi di perpustakaan Universitas Prasetiya Mulya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis transfer pengetahuan dalam Introductory Program di Perpustakaan Universitas Prasetiya Mulya dan menganalisis hambatan-hambatan yang terjadi pada penerapan transfer pengetahuan. Proses transfer pengetahuan dapat tergambar melalui rangkaian kegiatan dalam program tersebut menggunakan model konversi pengetahuan SECI. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui observasi partisipan dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya secara umum mahasiswa merasa ldquo;mereka tidak mengetahui bahwa mereka tidak tahu rdquo;, artinya dalam hal memiliki keterampilan literasi informasi sebagai pembelajaran sepanjang hayat, mereka tidak menganggap ketrampilan tersebut penting untuk dimiliki. Hambatan dalam transfer pengetahuan di perpustakaan berkaitan dengan budaya dan struktur organisasi.
ABSTRACT Knowledge transfer is knowledge communication from source so as to be learned and applied by recipient. Knowledge transfer can be performed through natural face to face conversation and general social interaction. Knowledge transfer can be applied on various teaching fields, including information literacy teaching in the form of library orientation. Information literacy is a key factor in life long learning and the first step in achieving education objectives. This research discusses knowledge transfer in information literacy activity at Universitas Prasetiya Mulya Library. The purpose of this research is to analyze knowledge transfer in Introductory Program at Universitas Prasetiya Mulya Library and obstacles in knowledge transfer implementation. Knowledge transfer process can be depicted through a series of activities in the program using SECI knowledge conversion model. The approach used in this research is qualitative with case study method. Data in this research were collected through participant observation and interview. The result of this research shows that Universitas Prasetiya Mulya students feel ldquo they do not know that they do not know rdquo , meaning that in terms of possessing information literacy skill as life long learning, they do not consider it important to have such skill. Obstacles in knowledge transfer at the library are related to culture and organization structure.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library