Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latisha Widayati Saphira
Abstrak :
Keputusan pengambilan pinjaman daring di Indonesia terus mengalami peningkatan, meski pinjaman daring memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga bank. Beberapa studi sebelumnya menjelaskan bahwa pengambilan keputusan pinjaman dipengaruhi oleh faktor religiositas dan sosio-ekonomi. Berbeda dengan studi-studi terdahulu, penelitian ini melihat bahwa literasi hutang dan jaringan sosial dapat memengaruhi pengambilan keputusan pinjaman daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 112 penduduk Kelurahan “X”, Kota Depok berusia 19-34 tahun yang dipilih secara multi-stage random sampling. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa hanya literasi hutang yang berpengaruh negatif signifikan terhadap pengambilan keputusan pinjaman daring. Penelitian ini mengungkapkan bahwa jaringan sosial tidak terlalu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pinjaman daring karena individu cenderung mencari dan memperoleh informasi pinjaman daring melalui perangkat ponsel pintar (smartphone) masing-masing, sehingga individu tidak terlalu membutuhkan interaksi dan diskusi dengan orang lain. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menunjukkan juga bahwa literasi hutang menjadi faktor determinan terkuat dalam pengambilan keputusan pinjaman daring. ......The decision making on online loans in Indonesia keeps increasing, even though the online loan interest is higher than the bank interest. Some of the previous studies explain that decision making in taking loans is influenced by religiosity and socio-economy factors. Unlike the studies that have been done before, this research sees that debt literacy and social networks can affect decision-making on online loans. This research uses a quantitative approach by spreading questionnaire to 112 residents of Kelurahan "X", Depok. The respondents were selected by multi-stage random sampling and aged between 19-34 years old. The test result of multiple linear regression shows that only debt literacy has a negatively significant effect on the online loans decision making. This research reveals that social networks don’t necessarily affect the online loans decision making because an individual tends to search and gain information about an online loan through their smartphone, thus, the individual doesn’t necessarily need to interact or discuss with other people. Furthermore, the results of this research show that debt literacy can be the strongest determinant factor for decision making on online loans.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayna Shula Azzahra Amry Sirat
Abstrak :
Latar Belakang : Di era modern, media sosial telah dimanfaatkan oleh populasi dewasa muda untuk mengakses, memperoleh, dan berbagi informasi kesehatan. Literasi kesehatan oral, frekuensi penggunaan media sosial, dan efikasi diri merupakan faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi intensi perilaku. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan oral, penggunaan media sosial, dan efikasi diri dengan intensi perilaku terkait media sosial. Metode : Studi cross-sectional menggunakan kuesioner online pada 361 mahasiswa Universitas Indonesia yang pernah terpapar dengan informasi kesehatan gigi dan mulut di media sosial. Hasil : hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa literasi kesehatan oral, penggunaan media sosial, dan efikasi diri memiliki korelasi yang bermakna secara statistik (p < 0,05) terhadap intensi perilaku terkait media sosial. Usia juga memiliki korelasi yang bermakna secara statistik dengan literasi kesehatan oral dan efikasi diri, serta pengalaman penggunaan media sosial memiliki korelasi bermakna dengan penggunaan media sosial dan efikasi diri. Namun kedua variabel usia dan pengalaman penggunaan media sosial tersebut bukan merupakan faktor yang memoderasi efek literasi kesehatan oral dan penggunaan media sosial terhadap efikasi diri. Kesimpulan : Literasi kesehatan oral, penggunaan media sosial, dan efikasi diri merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku. Responden dengan segmen usia yang lebih muda menunjukkan literasi kesehatan oral dan efikasi diri yang lebih baik serta pengalaman penggunaan media sosial yang positif juga menunjukkan frekuensi penggunaan media sosial dan tingkat efikasi diri yang lebih tinggi. ......In the modern era, social media has been used by young adults to access, acquire, dan share health informations. Oral health literacy, social media use, and self-efficacy are essential factors that may influence health behavioral intention. Tujuan : To learn the association of oral health literacy, social media use, and self-efficacy with health behavioral intention regarding social media. Metode : A cross-sectional study using online questionnaire of 361 University of Indonesia students who were exposed with oral health information in social media. Hasil : Spearman correlation test shown that oral health literacy, social media use, and self-efficacy have statistically significant correlations (p < 0,05) with health behavioral intention regarding social media. Age also has statistically significant correlation with oral health literacy andn self-efficacy, as well as social media experience has statistically significant correlation with social media use and self-efficacy. However, both age and social media experience were not moderating factors for the effect of oral health literacy and social media use on self-efficacy. Kesimpulan : Oral health literacy, social media use, and self-efficacy were factors which infleunce health behavioral intention. Respondents in the younger age segment shows better oral health literacy and self-efficacy. Moreover, positive social media experience shows higher frequency of social media use and self-efficacy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Rahmaputri
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis pengaruh literasi keuangan dan toleransi risiko pada keputusan investasi dengan moderasi gender di wilayah Jabodetabek. Data dikumpulkan dari 406 responden menggunakan self-administered questionnaire yang kemudian diolah dengan metode SEM-PLS. Hasilnya menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan pada toleransi risiko dan keputusan investasi. Toleransi risiko juga berpengaruh positif dan signifikan pada keputusan investasi. Selain itu, toleransi risiko berperan sebagai mediator dalam hubungan antara literasi keuangan dan keputusan investasi, serta gender berperan sebagai moderator antara literasi keuangan dan toleransi risiko. Penelitian ini menekankan pentingnya literasi keuangan dalam mencapai tujuan finansial dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah, pembuat kebijakan, dan lembaga keuangan perlu fokus pada meningkatkan literasi keuangan, meningkatkan kesadaran, dan memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai literasi keuangan, toleransi risiko, dan keputusan investasi. ......This study examines the influence of financial literacy and risk tolerance on investment decisions in Jabodetabek, considering gender differences. Data were collected from 406 respondents through a self-administered questionnaire and was analyzed using the SEM-PLS method. The findings reveal that financial literacy has a positive and significant effect on both risk tolerance and investment decisions. Additionally, risk tolerance significantly affects investment decisions in a positive manner. Moreover, risk tolerance acts as a mediator between individuals' financial literacy and investment decisions, while gender serves as a moderator in the relationship between financial literacy and risk tolerance. The study underlines the importance of financial literacy, suggesting that the government, policymakers, and financial institutions should focus on enhancing financial literacy awareness and education. By doing so, they can contribute to improving individuals' understanding of financial literacy, risk tolerance, and investment decisions. Ultimately, financial literacy can assist individuals in attaining their financial goals, thereby fostering economic growth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khairil Razacky
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan preferensi ekonomi, religiusitas, dan literasi finansial konvensional dan syariah dengan rata-rata pengeluaran per bulan para pemain game Muslim untuk membeli loot box atau gacha. Jenis data pada penelitian adalah primer yang dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Data diolah menggunakan regresi statistik ordered logit. Ditemukan preferensi ekonomi dan tingkat religiusitas Muslim tidak signifikan menjelaskan variabel dependen. Akan tetapi, tingkat literasi finansial konvensional dan Syariah ditemukan signifikan positif menjelaskan variabel dependen. Hal ini diduga karena transaksi loot box atau gacha hadir dalam permainan yang memiliki unsur kesenangan bagi konsumen yang menciptakan keputusan yang tidak rasional. ......This research explores the relationship between economic preferences, religiosity, financial literacy (conventional and Sharia), and the monthly expenditure of Muslims on loot boxes or gacha. Primary data was collected through questionnaires, and ordered logit regression was used for analysis. The findings indicate that economic preferences and religiosity do not significantly explain the dependent variable. However, both conventional and Sharia financial literacy have a positive and significant impact on the dependent variable. This suggests that loot box or gacha transactions are viewed as entertainment and pleasure, leading to irrational decision-making.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Putri Cholifatus Sholichah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi keuangan (financial literacy) dan self control serta pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan kredit pada pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta. Financial literacy pada penelitian ini diukur melalui kemampuan berhitung dan pengetahuan keuangan responden, sedangkan self control diukur melalui perilaku keuangan responden. Sampel penelitian ini terdiri dari 202 responden yang memenuhi kriteria sebagai usaha menengah berdasarkan omset/pendapatan atau kekayaan usahanya, pernah melakukan kredit dan berdomisili di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan diolah dengan metode analisis regresi probit ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan pada pengusaha UMKM golongan menengah tergolong sedang dan tingkat literasi keuangan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit bagi pengusaha UMKM walaupun bukan merupakan penentu utama untuk mengambil keputusan kredit. Pengambilan keputusan kredit pengusaha dapat dipengaruhi oleh beragai faktor seperti pendidikan, kurangnya pengetahuan tentang kredit, kondisi keuangan perusahaan, dan faktor-faktor lainnya. Sedangkan self control pada kredit produktif tidak memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan kredit ......This study aims to determine the effect of financial literacy and self control on credit decision making made by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) owners in DKI Jakarta. Financial literacy in this study is measured through the cognitive ability of respondents to count and the financial knowledge of respondents and self control measured through the financial attitude respondents. The sample of this study consists of 202 middle class entrepreneurs in DKI Jakarta. This research uses quantitative methods and is processed with ordered probit regression analysis methods. The results show that the level of financial literacy among middle class entrepreneurs in MSMEs varies from low, medium and high. The level of financial literacy affects frequency of credit decision making for MSMEs entrepreneurs. Therefore, it is not the main determinant of entrepreneurs to take credit. The credit decision making can be influenced by various factors such as education, lack of knowledge about credit, the company's financial condition, and other factors. Whereas self control on productive credit has no influence on credit decision making.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eksaura Syifana Putri
Abstrak :
Seiring dengan penambahan kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta, menjadikan pemerintah khususnya pemerintah provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penularan salah satunya dengan melalui pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. Pada era digital sekarang ini, penyebaran berita hoaks sangat membahayakan kehidupan manusia dan dapat merugikan berbagai pihak.  Berita hoaks yang akhir-akhir ini bersebaran yaitu berita hoaks terkait vaksinasi COVID-19. Berita hoaks tersebut menyangkut isu, antara lain vaksin yang menyebabkan gelombang elektromagnetik, vaksin dapat berujung pada kematian, dan penyebaran COVID-19 varian Delta disebabkan oleh program vaksinasi yang digencarkan oleh pemerintah. Kemampuan literasi digital seseorang dalam memahami informasi sangat diperlukan untuk menekan penyebaran berita hoaks terkait vaksinasi COVID-19 di kalangan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat tingkat literasi digital pada program vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta. Teori yang digunakan adalah teori konsep literasi digital yang dielaborasi dari pendapat beberapa ahli. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed methods yaitu metode survei dan wawancara mendalam. Teknik pengambilan sampel untuk survei menggunakan accidental sampling sedangkan wawancara mendalam menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak  296 orang yang didapatkan melalui kuesioner daring. Data yang diperoleh diolah menggunakan IBM SPSS 25 melalui analisis statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat DKI Jakarta memiliki tingkat literasi digital pada kategori sedang. Merujuk pada analisis dimensi technical skill (information and data literacy), dimensi Communication and collaborative skills, dimensi Content evaluation (critical skill), dan dimensi safety, tingkat literasi digital masyarakat DKI Jakarta sebesar 72% berada pada kategori sedang. Namun, kemampuan literasi digital masyarakat harus terus ditingkatkan kembali dan diperlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, hingga individu masing-masing. ......Along with the addition of positive cases of COVID-19 in DKI Jakarta, the government, especially the DKI Jakarta government, has made various efforts to reduce the transmission rate, one of which is through the implementation of the COVID-19 vaccination program. In today's digital era, the spread of hoax news is very dangerous for human life and can harm various parties. The hoax news that has recently spread is related to hoax news related to the COVID-19 vaccination. The hoax news related to issues, including vaccines that cause electromagnetic waves, vaccines that can lead to death, and the spread of the Delta variant of COVID-19 caused by the vaccination program that was intensified by the government. A person's digital literacy ability in understanding information is very necessary to suppress the spread of hoax news related to COVID-19 vaccination among the public. This study was conducted to analyze the level of digital literacy in the COVID-19 vaccination program in DKI Jakarta. The theory used is the theory of the concept of digital literacy which is elaborated from the opinions of several experts. The research approach used is a quantitative approach with mixed methods data collection techniques, namely survey methods and in-depth interviews. The sampling technique for the survey used accidental sampling, while in-depth interviews used purposive sampling. The number of respondents in this study was 296 people who were obtained through online questionnaires. The data obtained were processed using IBM SPSS 25 through descriptive statistical analysis. The results of this study indicate that the people of DKI Jakarta have a digital literacy level in the medium category. Referring to the analysis of the dimensions of technical skills (information and data literacy), dimensions of Communication and collaborative skills, dimensions of Content evaluation (critical skills), and dimensions of safety, the level of digital literacy of the people of DKI Jakarta is 72% in the medium category. However, the community's digital literacy skills must continue to be improved and cooperation from various parties is needed, starting from the government, non-governmental organizations, academics, to each individual.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Dwi Fathurrahman
Abstrak :
Kurangnya pemanfaatan ehealth dalam program pencegahan dan pengendalian hipertensi di Kota Depok belum selaras dengan misi pembangunan Kota Depok 2021-2026 untuk menciptakan pelayanan publik yang modern dan pembangunan infrastruktur berbasis teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran literasi kesehatan digital pada klien hipertensi di Kota Depok. Metode penelitian ini adalah studi deskriptif menggunakan kuesioner I- eHEALS dengan teknik cluster sampling pada klien hipertensi di lima kelurahan dengan estimasi populasi klien hipertensi tertinggi di Kota Depok sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa klien hipertensi di Kota Depok sebagian besar adalah kelompok usia dewasa muda atau 41–65 tahun (64%), berjenis kelamin perempuan (72%), tingkat pendidikan menengah (SMP, SMA, atau sederajat) (59%), dan menggunakan Youtube sebagai sumber informasi kesehatan digitalnya (25%). Selain itu, diketahui juga literasi kesehatan digital klien hipertensi di Kota Depok sebesar 26. Kesimpulan penelitian ini adalah literasi kesehatan digital klien hipertensi di Kota Depok cenderung lebih tinggi pada kelompok dewasa muda, jenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi, dan menggunakan aplikasi kesehatan online sebagai sumber informasi kesehatan digitalnya, serta masih kurangnya kemampuan klien hipertensi di Kota Depok untuk menilai, mengevaluasi, dan kepercayaan diri dalam penggunaan informasi kesehatan digital. Rekomendasi peneliti adalah dilakukannya promosi literasi kesehatan digital dan dikembangkannya sumber informasi kesehatan digital yang berfokus pada manajemen perawatan diri klien hipertensi. ......The lack of ehealth utilisation in hypertension prevention and control programmes in Depok City is not yet aligned with Depok City's 2021-2026 development mission to create modern public services and technology-based infrastructure development. This study aims to identify the digital health literacy in hypertensive clients in Depok City. The research method is a descriptive study using the I- eHEALS questionnaire with cluster sampling technique on hypertensive clients in five urban villages with the highest estimated population of hypertensive clients in Depok City as many as 100 samples. The results showed that hypertensive clients in Depok City were mostly young adults or 41-65 years old (64%), female (72%), secondary education level (junior high school, high school, or equivalent) (59%), and used Youtube as a source of digital health information (25%). In addition, it is also known that the level of the digital health literacy of hypertensive clients in Depok City is 26. The conclusion of this study is that the digital health literacy of hypertensive clients in Depok City tends to be higher in the young adult group, female gender, higher education, and using online health applications as a source of digital health information, and there is still a lack of ability of hypertensive clients in Depok City to assess, evaluate, and confidence in the use of digital health information. The researcher's recommendation is to promote digital health literacy and develop digital health information sources that focus on self-care management of hypertensive clients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roosie Setiawan
Abstrak :
Tentu sudah banyak orangtua yang mengetahui bahwa membacakan buku pada anak memiliki banyak manfaat. Namun, tahukah Anda jika kegiatan ini bisa dilakukan sejak bayi bayi lahir, bahkan sejak dalam kandungan? Membacakan nyaring (read aloud) pada bayi telah terbukti mampu mengembangkan keterampilan literasi bayi pada 1000 hari pertamanya, yakni mendengar, menyimak, berbicara, dan membaca. Kegiatan yang tampak sederhana ini dapat mencerdaskan sekaligus mengeratkan hubungan bayi dengan orangtunya. Bagaimanakah caranya? Apa saja yang perlu diperhatikan? Adakah kriteria buku yang bisa dibacakan? Temukan panduannya dalam buku ini.
Jagakarsa, Jakarta: Noura, 2017
028.162 ROO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baran, Stanley J.
New York: McGraw-Hill, 2013
302.23 BAR i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover