Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhita Jasmine Setiawan
"Pekerja mekanik unit Wheel Brake Maintenance di PT. X, salah satu perusahaan MRO Maintenance, Repair, Overhaul pesawat terbang di Indonesia, berisiko terhadap MSDs atau gangguan otot rangka karena dibutuhkan pengangkatan beban yang berat, postur janggal, dan gerakan repetitif dalam aktivitas kerjanya, tetapi dari penelitian ergonomi yang sudah ada di unit tersebut, belum ada penelitian yang meneliti aspek psikososial sebagai salah satu faktor risiko gangguan otot rangka. Oleh karena itu, penelitian dengan studi cross sectional ini melakukan analisis faktor fisik dan psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka pada 44 pekerja mekanik yang melakukan aktivitas manual handling di unit Wheel Brake Maintenance PT. X pada bulan Januari - Juni 2017 dengan menggunakan metode REBA, kuesioner yang diisi secara mandiri oleh pekerja, luxmeter, meteran, dan NMQ. Hasil menunjukkan bahwa 52,2 aktivitas kerja di unit tersebut berisiko sangat tinggi terhadap gangguan otot rangka. Gejala gangguan otot rangka terbanyak terdapat pada punggung bawah 84,1 , bahu 72,7 , leher 63,5 , dan punggung atas 59,1 . Terdapat hubungan yang signifikan antara gejala pada leher dengan pekerja yang merokok OR=3,960; 95 CI=1,069-14,671 , gejala pada punggung atas dengan pekerja yang mengangkat 6-15 kg 3 2 hari per minggu OR=4,879; 95 CI=1,055-22,565 dan pekerja yang menggunakan perkakas tangan yang bergetar 3 1 jam per hari OR=4,167; 95 CI=1,133-15,328 , dan gejala pada bahu dengan pekerja yang bekerja dalam posisi berlutut atau jongkok 3 1 jam per hari OR=5,111; 95 CI=1,128-21,279 , sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor psikososial dengan gejala gangguan otot rangka. Jadi, simpulan dari hasil penelitian ini adalah perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka terutama pada faktor fisik, dengan memperhatikan juga pekerja yang merokok.

Mechanics of Wheel Brake Maintenance unit in PT. X, an aircraft MRO's Maintenance, Repair, Overhaul company in Indonesia, at risk of musculoskeletal disorders MSDs because of heavy lifting, awkward postures, and repetitive movements in work activities, but from the past ergonomic studies in that unit, there has been no research that examined psychosocial factors as a risk factor. Therefore, this cross sectional study conducted a physical and psychosocial factor analysis towards musculoskeletal symptoms among 44 mechanics that performing manual handling activities in the Wheel Brake Maintenance unit of PT. X in January June 2017 using REBA, worker self report questionnaires, lux meter, meter, and NMQ method. Results showed that 52.5 of the work activities was at very high risk for musculoskeletal disorders. The highest prevalence was for, low back 84,1 , shoulders 72,2 , neck 63,5 , upper back 59,1 . There was a significant association between neck sympthoms with workers who smoked OR 3,960 95 CI 1,069 14,671 , upper back sympthoms with workers who raised 6 15 kg 3 2 days per week OR 4,879 95 CI 1,055 22,565 and workers using hand tools that vibrate 3 1 hour per day OR 4,167 95 CI 1,133 15,328 , and shoulders sympthoms with workers working in kneeling or squatting position 3 1 hour per day OR 5,111 95 CI 1,128 21,279 , whereas there is no significant association between psychosocial factor with musculoskeletal symptoms. Thus, the conclusion of the results of this study is the need to make changes and interventions to reduce the risk of musculoskeletal disorders, especially on physical factors, with attention also for the workers who smoke. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ariani
"Aktivitas manual handling yang salah mengakibatkan musculoskeletal disorders (MSDs). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat risiko dan faktor risiko MSDs pada porter di stasiun kereta Jatinegara tahun 2009. Faktor risiko MSDs adalah faktor pekerjaan seperti postur tubuh, beban, durasi dan frekuensi, dan faktor individu seperti usia, masa kerja, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Besar sampel 86 orang dengan desain studi cross sectional. Penilaian tingkat risiko MSDs menggunakan kuesioner nordic body map sedangkan penilaian faktor risiko pekerjaan menggunakan metode REBA. Berdasarkan hasil penilaian REBA, tingkat risiko ergonomi tertinggi pada aktivitas mengangkat dan menurunkan. Bagian tubuh paling berisiko adalah leher, tangan dan punggung. Seluruh responden merasakan keluhan (100%). Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan atau paling berisiko MSDs adalah pinggang (23%) dan kaki (31%). Untuk meminimalkan risiko MSDs, sebaiknya porter memperbaiki cara menangani beban dan menghindari faktor risiko MSDs.

The incorrect manual handling can cause musculoskeletal disorders (MSDs). So that, this study aims to describe risk level and risk factors of MSDs related manual handling activities among porters at Jatinegara station at 2009. Risk factors of MSDs are job factors including posture, load, duration and frequency, and individual factors including age, work-period, physical exercise habits and smoke habits. There are 86 sample in this study with a cross sectional research design. Assessment risk level of MSDs implemented Nordic body map questionnaire but assessment job factors implemented REBA method. Based on REBA assessment, the highest MSDs risk are lifting and lowering activities. The mot risky parts of body are neck, hand and trunk. All of respondent feel MSDs complaints (100%). Most of respondent feels MSDs complaints on their lower back (23%) and foot (31%). To reduce MSDs risk, it is better for porters to pay more attention in the ways of doing manual material handling and avoid the risk factors which are contributes to MSDs."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ailisia Wongso
"Ergonomi menjembatani berbagai lapangan ilmu seperti Antropologi, Biomekanik, Faal, Higiene perusahaan dan keselamatan kerja dan perencanaan kerja. Namun kekhususan utamanya adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik meliputi tata kerja dan peralatannya. Sejalan dengan bertambahnya jumlah orang yang banyak menghabiskan waktu diruang kerja dengan duduk, maupun diatas kendaraan maka makin menambah insiden keluhan nyeri pada punggung bagian bawah ( Low Back Pain ). Begitu juga dengan kegiatan manual handling menempati menempati porsi yang cukup besar yaitu sebesar 30 % ( Straker, 2000 ). Dan cidera yang dialami biasanya mengenai bagian punggung yaitu sekitar 60 % dari seluruh cidera akibat manual handling. Secara umum bentuk cidera akibat pekerjaan material manual handling sebagian besar berupa gangguan otot rangka ( musculoskeletal disorder) , sprain dan strain yaitu sebesar 93.7 % ( Straker, 2000 ). Dan kasus cidera yang sering terjadi adalah pada industri manufaktur.
Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko pada pekerjaan manual handling terhadap gejala Low Back Pain pada pekerja dibagian produksi dan warehouse PT. PENI tahun 2004. Penelitian ini bersifat studi kasus dengan pendekatan observasional. Pengamatan dilapangan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ergonomi yang dapat menimbulkan keluhan nyeri pada punggung bawah ( Low Back Pain ) diperusahaan tersebut apakah rendah, sedang atau tinggi. Populasinya adalah pekerjaan manual handling yang meliputi area produksi dan warehouse.
Hasil identifikasi risiko kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat risiko berdasarkan karakteristik pekerja, karakteristik tugas dan karakteristik beban didua pos kerja tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum dikedua pos kerja itu memiliki risiko ergonomi sedang. Hal ini menunjukan bahwa kondisi yang ada maupun aktifitas yang dilakukan masih dapat diterima / acceptable oleh pekerja,namun diperlukan analisa kembali mengenai pekerjaan yang dilakukan. Adapun saran yang dianjurkan adalah memperbaiki prosedur mbngangkat beban, mendisain ulang tempat kerja ( seperti mengurangi jarak ketitiggian kantong pelet diatas pallet ) dan evaluasi administrasi (seperti rotasi kerja, waktu istirahat, pelatihan dan lain - lain ).
Daftar bacaan : 15 ( 1980 - 2001 )

Ergonomic is a highly interconnected discipline, part of science such Anthropology, Biomechanics, Physiology, Hygiene and Occupational Health and planning of work place. Ergonomic is designed especially for better work place including how to work safely. The increasing amounts of time that more and more people spend sitting both at the office and in motor vehicles, and the widespread incidence of low back pain among population. So that, many activities such as manual handling in all kind of industries have a high risk to musculoskeletal injuries. Injuries caused by material handling are 30 % of all kind of injuries ( Straker, 2000 ). And usually have impact to trunk it is about 60 % of all kind of injuries. In general, material manual handling's injuries are musculoskeletal disorders (MSDs), sprain and strain has a great portion ( 93.7 %) among men workers mostly in manufacture industries.
The purpose of this research is to analyze the risk of material manual handling for low back pain symptoms among workers in the production and warehouse at PT. PENT in 2004. This research is a case study with observation approximation. Direct survey at the plant is purposed for identification ergonomics risk factor to cause low back pain symptoms at this manufacture industries is low, medium or high risk The samples population are all manual handling who worked in production and warehouse department.
The result of risk identification is analyzed to determine the risk level of worker characteristic, task characteristic, and object characteristic at two working area. The general summary is medium risk at two working area. So, this condition and activities are acceptable and just need to be reanalyzed with the task There are some suggestions to improve such as working procedure to handle the object, review working space ( minimized distance vertical or height level of sack on pallet) and administrative control evaluation (e.g. rotation, work rest cycle, training, etc).
Literatures : 15 (1980 - 2001)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T 12805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Grahita Teja Kurmawan
"ABSTRAK
Seiring dengan kemajuan sektor industri di masa sekarang ini membuat peran serta tenaga manusia juga akan meningkat pada sektor tersebut. Pada proses produksi di sektor industri itu sendiri masih banyak aktivitas menggunakan alat-alat manual yang harus melibatkan manusia dalam sistem pekerjaannya atau kita kenal dengan aktivitas manual handling. PT WGI merupakan industri pelumas yang salah satunya memproduksi berbagai macam jenis pelumas baik pelumas mesin automotif maupun mesin industri. Secara umum tahapan proses produksi pelumas meliputi penyiapan bahan material seperti galon untuk pelumas, pengisian, pengencangan tutup galon, pemberian label, serta pengepakkan atau pengemasan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat risiko MSDs dan keluhan yang dialami oleh pekerja di bagian proses pengepakkan gallon departemen blending PT WGI serta melihat kontribusi dari karakteristik individu seperti umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok, olahraga dan stretching. Penelitian ini menggunakan desain crossectional dengan waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan. Instrument penelitian yang digunakan untuk melihat tingkat keluhan adalah NIOSH Lifting Equation (NLE), Assesment of Repetitive Task (ART), Rapid Upper Limb Assesment (RULA)
Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa masing-masing unit proses memiliki tingkat risiko ergonomi berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan karakteristik proses kerja pada tiap unit berbeda. Untuk proses kerja dengan aktivitas mengangkat menggunakan kedua tangan secara bersamaan maka penilaian menggunakan NIOSH lifting equation (NLE) seperti aktivitas pada unit kerja gallon preparation 1 dan packaging. Sedangkan untuk aktivitas yang bersifat repetitive penilaian menggunakan Assessment of Repetitive Task (ART). Rata-rata pekerja dengan umur diatas 30, masa kerja diatas 5 tahun, memiliki kebiasaan merokok, dan tidak pernah olahraga secara teratur serta tidak melakukan aktivitas stretching mengalami keluhan MSDs lebih tinggi.

ABSTRACT
In a progress of the industrial sector in this time, it have made the role of human labor will also rise. At the process of production in the industrial sector itself still a lot of activity which is using manual tools that should involve humans in the system, we called it manual handling activities. PT WGI is one of industrial lubricant, which produces various types of automotive engine lubricants and industrial machinery. In general, the stages of the production process includes the preparation of lubricating material such as gallons of lubricant, filling, firming gallon cap, labeling, and packaging. This study aims to provide an overview of the level of risk of MSDs and complaints by workers in blending process department gallon packaging PT WGI and want to see the contribution of individual characteristics such as age, years of service, and smoking, exercise and stretching habits. This study used a cross-sectional design of the study was conducted during the period of 1 month. Research instrument used to look at the level of the NIOSH Lifting Equation is a complaint (NLE), Assessment of Repetitive Task (ART), Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
The results of this study is to show that each process unit has ergonomic risk levels vary. This difference is due to the characteristics of the work process is different in each unit. For the process of working with lifting activities using both hands simultaneously then use NIOSH lifting equation assessment (NLE) like activity in unit 1 gallon preparation and packaging. As for activities that are repetitive assessment using the Assessment of Repetitive Task (ART). The average worker with age above 30 years, over 5 years of service, has smoking habit, and never exercise regularly and do not perform stretching activities have complaints MSDs higher."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Setiawaty Wulandari
"Meningkatnya daya beli masyarakat dan penerapan Undang-undang Otonomi Daerah telah mcndorong pertumbuhan bisnis ritel diatns 20% sejak tahun 2000. Tingginya aktivitas bisnls ini salah satunya dapat dilihat di area kasir supemarket dan area gudang. Namun perkembangan ini tidak sejalan dengan kegiatan di area gudang yang masih didominasi oleh kegiatan manual (Manual Handling). Dampak terjadinya manual handling adalah risiko terjadonya gangguan otot rangka (musculoscelatal disorder) termasuk salah satunya Low Back Pain (LBP). Penelitian ini merupakan studi observasional, evaluasi yang bertujuan mendapatkan gambaran risiko Manual Handling di area gudang PT X.

Increase of people's purchasing power and implementation of Regional Autonomy Act have stimulated growth of retail business over 20% since 2000. High rate of the business activities can be observed in cashier and warehouse premises t)r supermarket. However this condition is not accommodated by the warehouse·s activities which are still dominated by manual handling ones. Impact of the manual handling activities is risk of musculoskeletal disorders, among others, Low Back Pain (LBP). This research is observational and evaluative study intended Manual Handling risk in warehouse premises of PT.X."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Adinata
"Pekerjaan (manual handling) yang dilakukan oleh pekerja unit mixing dan supplying di line PPIC PT X berisiko untuk menimbulkan keluhan subjektif nyeri punggung bawah. Faktor risiko yang menjadi fokus penelitian adalah faktor risiko manual handling dengan menambahkan faktor risiko individu sebagai faktor pendukung. Pengukuran faktor risiko manual handling dilakukan menggunakan metode REBA sedangkan faktor risiko individu diperoleh dengan wawancara.
Hasil penelitian menjelaskan terdapat dua aktivitas yang memiliki risiko ergonomi tinggi antara lain adalah aktivitas mengambil kantung sak dari palet dan mengangkat kantung sak ke dalam mesin mixing. Hasil penelitian juga mendapatkan faktor kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga menjadi faktor risiko individu yang dapat memperberat tingkat keluhan nyeri punggung bawah. Pengadaan alat vacuum dan pneumatic scissor lift akan mengurangi faktor risiko manual handling sehingga tingkat risiko dan keluhan low back pain akan menurun.

Job (manual handling) which has been doing by unit mixing and supplying workers in line PPIC PT X has risk to cause subjective complaints of low back pain. The focus of this research is manual handling risk factor with adding the individual risk factors as contributing factor. Measurement of manual handling risk factor were calculated using REBA method and individual risk factors was obtained by interview.
The result of this research explain, there are two activities that have high ergonomic risk level. That activities is taking sac from pallet and lifting sac into mixing machine. The result also acquire that the habit of smoking and exercise from individual factors can aggravate the level complaints of low back pain. Procurement of vacuum and pneumatic scissor lift will reduce manual handling risk factors and the level of risk and complaints of low back pain will decrease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriya Jayanti
"ABSTRAK
Material manual handling merupakan salah satu jenis aktivitas yang berisiko
terjadinya Musculoskeletal Symptoms (MSS). Penelitian ini menggambarkan faktor
risiko fisik yaitu postur kerja, aktivitas, beban kerja, serta faktor individu, faktor
lingkungan, faktor peralatan untuk terjadinya MSS di gudang PT. Vivere Multi Krasi
Cikarang tahun 2015. Penilaian postur pekerja manual handling dilakukan dengan
menggunakan metode REBA. Penilaian terhadap faktor lingkungan yaitu layout
workstation dilakukan dengan observasi langsung, pencahayaan menggunakan lux
meter, sedangkan suhu dan kelembaban dilakukan dengan menggunakan Thermal
Heat Environment Monitor (WBGT). Penilaian faktor peralatan dengan melakukan
observasi pada peralatan yang digunakan pekerja. Penelitian ini juga
menggambarkan faktor individu seperti usia, masa kerja, IMT, perilaku merokok
yang terhadap terjadinya MSS. Penelitian ini menilai Musculoskeletal Symptoms
(MSS) menggunakan kuisioner Nordic Body Map, dengan jumlah responden 10
orang. Penelitian ini bersifat deksriptif observasional dengan pendekatan cross
sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat risiko Musculoskeletal Disorders
(MSDs) sangat tinggi pada aktivitas manual handling mengangkat dan menurunkan
barang, kemudian tingkat risiko tinggi pada membawa barang membawa barang
dengan posisi barang di atas bahu dan membawa barang dengan posisi barang sejajar
dengan bahu, tingkat risiko sedang pada aktivitas membawa barang menggunakan
alat bantu. Keluhan terbanyak adalah pada bagian pinggang (100%), keluhan tinggi
lainnya di bagian betis, pergelangan kaki, dan leher bagian atas. Tingkat risiko dapat
diturunkan dengan upaya perbaikan secara teknis dan administrasi dengan
menggunakan forklif dalam mengangkat dan membawa beban yang melebihi batas
maksimum di angkat oleh laki – laki dewasa. Selain itu penting dilakukan oleh
pekerja untuk melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja.

ABSTRACT
Manual material handling is a type of jobs at risk of Musculoskeletal Symptoms (MSS). This
study describes the physical risk factors are working posture, activity, workload , as well as
individual factors , environmental factors , equipment factors to the MSS in the warehouse PT .
Vivere Multi Krasi Cikarang 2015. Manual handling workers posture assessment using REBA
method . Assessment of the environmental factors that workstation layout are evaluated by direct
observation , illumination using a lux meter, while the temperature and humidity by using Heat
Thermal Environment Monitor ( WBGT ) . Assessment factors on the equipment with direct
observation equipment used workers. This study also illustrates the individual characteristics
such as age, job tenure, BMI, and smoking behavior to the occurrence of MSS. The study for
assessment Musculoskeletal Symptoms (MSS) using Nordic Body Map questionnaires with 10
respondents. It is a descriptive observational study with cross-sectional approach. Results of this
study indicate the level of risk Musculoskeletal Disorders ( MSDs ) is very high on the manual
handling activity lifting and lowering loads, then a high risk in bringing the loads with the
position of the load on the shoulders and bring the load with the position parallel to the
shoulders, the medium risk being on the activity of carrying loads with using tools . Most
complaints are on the waist ( 100 % ) , other high complaint in the calf , ankle , and neck top.
The level of risk can be reduced by technical improvement and administration by using a forklift
to lift and carry loads that exceed the maximum limits in the lift by men. Additionally important
by workers to stretch the muscles before and after work"
2015
S60450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belmi Andra
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran tingkat risiko pada pekerja manual handling terhadap keluhan low back pain. Faktor risiko terdiri dari faktor ergonomi dan faktor individu. Tingkat faktor risiko ergonomi dinilai dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Selain itu juga digunakan metode wawancara untuk melihat faktor individu dan gambaran keluhan subjektif nyeri pinggang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan observasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri yang di derita pekerja merupakan low back pain mekanik yang disebabkan oleh otot yang kelelahan karena beban kerja yang berlebihan. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan dan perubahan sistem kerja, seperti perubahan tempat kerja untuk menghindari postur janggal, penambahan jumlah pekerja, pengurangan jam kerja, membatasi beban maksimal yang dapat diangkat dan lain-lain. Perubahan dan Perbaikan sistem kerja tersebut diharapkan dapat mengurangi faktor risiko dan keluhan nyeri pinggang.

This study discusses about the risk level and low back pain at manual handling workers. Risk factors consist of ergonomic factors and individual factors. The risk level of ergonomic factors assessed by Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. It is also used interview method to look at individual factors and overview of subjective complaints of low back pain. This is a descriptive study using observational approach.
The results showed that the pain suffered by workers is a mechanical low back pain caused by muscle fatigue due to excessive workload. Therefore, it needs changed and improvements work system, such as changes in the workplace to avoid awkward postures, increasing the number of workers, reduction in working hours, limiting the maximum load that can be lifted and etc. Changes and improvement of work system is expected to reduce the risk factors and back pain.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belmi Andra
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji bagaimana pengaruh pengeluaran iklan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dan mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2006-2011. Tobin?s Q digunakan sebagai proksi untuk menghitung nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya bukti yang signifikan bahwa pengeluaran iklan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa investor melihat adanya manfaat dari pengeluaran iklan yang tercermin pada nilai perusahaan.

ABSTRACK
This study investigates the effect of advertising expenditure on firm?s value. This study is conducted in Indonesia and uses listed manufacturer firms on Indonesia Stock Exchange between 2006 and 2011 as samples. Tobin?s Q is used as a proxy to calculate firm?s value. The result provides evidence on the significant positive effect of advertising expenditures on firm?s value. This means investors see advertising axpenditures as something that will give benefit to the firm which is reflected on current firm?s value.
, This study investigates the effect of advertising expenditure on firm’s value. This study is conducted in Indonesia and uses listed manufacturer firms on Indonesia Stock Exchange between 2006 and 2011 as samples. Tobin’s Q is used as a proxy to calculate firm’s value. The result provides evidence on the significant positive effect of advertising expenditures on firm’s value. This means investors see advertising axpenditures as something that will give benefit to the firm which is reflected on current firm’s value.
]"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Magfirah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas analisis risiko manual handling dan keluhan gejala musculoskletal disorders MSDs di PT Aneka Komkar Utama. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan observasi yang dilakukan pada 52 pekerja. Pengukuran postur, beban, frekuensi, dan durasi pada aktivfitas manual handling didapatkan dengan menggunakan menggunakan lembar kerja REBA Rapid Entire Body Asessment , sedangkan untuk mengetahui gambaran keluhan gejala MSDs pada pekerja menggunakan kuisioner yang mengacu pada Nordic Body Map. Hasil penelitian diketahui bahwa 98 responden mengalami keluhan gejala MSDs dengan bagian tubuh yang paling dominan merasakan keluhan yaitu pinggang bawah dengan jumlah 68,6 dari seluruh responden. Distribusi keluhan gejala MSDs bedasarkan usia menunjukan responden dengan usia 25 tahun keatas lebih banyak mengeluhkan gejala MSDs 84 , bedasarkan IMT sebanyak 70 yang mengeluh MSDs berada dalam kategori normal, bedasarkan masa kerja responden dengan masa kerja lebih dari 5 tahun memiliki keluhan lebih tinggi 72 , bedasarkan kebiasaan olahraga responden yang melakukan kebiasaan olahraga tidak rutin memiliki keluhan lebih tinggi 76 , bedasarkan kebiasaan merokok mayoritas responden yang mengalami keluhan merokok sebanyak 1-12 batang dalam sehari pada setahun terakhir 52.

ABSTRAK
This study discusses manual risk analysis of handling and complaints of symptoms of musculoskletal disorders MSDs in PT Aneka Komkar Utama. This study uses descriptive design with observations made on 52 workers. Measurements of posture, load, frequency, and duration of manual handling activity were obtained using REBA Rapid Entire Body Asessment worksheet, whereas to know the description of MSDs symptom symptom on workers using questionnaires referring to Nordic Body Map. The results of the research note that 98 of respondents have symptoms of MSDs symptoms with the most dominant body part to feel the complaints of the lower waist with the number of 68.6 of all respondents. Distribution of symptoms of MSDs symptoms based on age indicates that respondents aged 25 years and over complained about symptoms of MSDs 84 , based on IMT as much as 70 who complained that MSDs were in the normal category, based on the working period of respondents with more than 5 years of work have more complaints 72 , based on exercise habit of respondents who do routine exercise habit have higher complaint 76 , based on smoking habit of majority of respondents who have smoking complaints as much as 1 12 sticks in a day in the last year 52."
2017
S69396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>