Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eriyanto
Jakarta: Kencana, 2011
302.201 ERI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deddy Mulyana
Bandung: Rosda Karya, 2001
302.22 DED n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Mulyana
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004
302.2 DED i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Handarani
"Di era globalisasi saat ini media online sudah menjadi media yang tumbuh dengan pesat. Selayaknya media massa konvensional, media online juga memiliki berbagai peran dan fungsi didalam mengkonstruksikan sebuah isu permasalahan, salah satunya isu tentang tokoh agama yang terkait dengan isu negatif seperti kasus pelecehan seksual. Hal ini menjadi penting karena tokoh agama masih di pandang di mata masyarakat Indonesia, terlebih unsur seksual menjadikan sebuah berita memiliki nilai jual yang tinggi. Kasus yang diambil untuk penelitian adalah kasus pelecehan seksual terkait tokoh agama Habib Hasan Assegaf di Indonesia. Dua media Gatra online dan Republika online turut memberitakan hal ini.
Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana bingkai (frame) yang disajikan Gatra online dan Republika online atas kasus pelecehan seksual tersebut, karena keduanya memiliki ideologi berbeda, dengan menggunakan metode analisis framing model Entmant. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembingkaian kasus tersebut, Republika cenderung hati-hati, karena terkait dengan tokoh pemimpin agama Islam, sedangkan Gatra lebih berani mengungkapkan berita tersebut.

In this globalization era of online media has become a rapidly growing media, the same as conventional media, online media also has a variety of roles and functions within the construction of an issues. One of them the issue of religious leaders associated with negative issues such as sexual harassment cases. This is important because religious leaders are still very important in the eyes of the people of Indonesia, and also sexual elements make a story has a high selling news value. Taken as the case study is the case of alleged sexual harassment by Habib Hasan Assegaf. Two online medias, Gatra online and Republika online, also reported the case.
Through this study, researcher wanted to know how framing is presented, because the two online medias have different ideologies. Framing the analysis using the model Entman. The research was conducted with descriptive qualitative approach, and the constructivist paradigm. The results showed that in framing, the Republika tended to be very careful, because it is associated with prominent religious leaders of Islam, while the more daring Gatra reveal the news.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrine Prima Afneta
"Tesis ini membahas kebertubuhan perempuan dalam wacana erotika serta pornografi pada tayangan televisi Mata Lelaki dan Sexophone. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigma kritis. Melalui analisis framing Gamson dan Modigliani, hasil penelitian menunjukan bahwa kebertubuhan perempuan dalam tayangan televisi dianggap sebagai instrumen dalam mengakumulasi modal. Kemampuan media untuk menampilkan sosok perempuan sebagai objek, menyebabkan eksploitasi fisik perempuan sebagai daya tarik tayangan. Kemenarikan fisik perempuan serta penggunaan wacana tubuh mereka dimanfaatkan oleh tayangan Mata Lelaki dan Sexophone untuk membawa imajinasi khalayak ke tema yang menjadi segmentasi program. Objektifikasi perempuan selalu disajikan dalam rancangan program, menjadi salah satu manifestasi eksploitasi perempuan. Perempuan diidentifikasi hanya sebatas kemenarikan fisik dan keterampilan yang lemah. Dari sini, perempuan di representasikan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan cepat melalui kekuatan rating.

The focus of this study is women’s body and their embodiment in erotica and pornography discourse on Mata Lelaki and Sexophone program. This is qualitative research and using critical paradigm. Through Gamson and Modigliani's framing, the result shows that woman body and their embodiment in the television becomes instrument to accumulate the capital. The ability of the media to show women as an objects, led to the exploitation of women's physical attractiveness impressions. Physical attractiveness and bodies discourse of women exploited by Mata Lelaki and Sexophone to bring audiences imagination to the theme of the program segmentation. Objectification are always presented in the program design, become one of woman exploitation manifestation. Woman described in the physical beauty and weak ability. Woman is represented by television program to get large advantage rapidly through the power of rating.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Luasnya jenis gaya hidup merupakan hasil cipta para anak muda di seluruh dunia. Ilmu Kajian budaya mengenal gaya hidup mereka sebagai subkultur dengan sifat resistensi di dalamnya. Hipster pertama kali muncul di Amerika Serikat oleh anak muda kulit putih yang radikal yang menggemari jenis musik, pakaian, dan bahasa yang baru. Perkembangan media yang begitu pesat oleh internet menyebarkan gaya hidup ini ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran Hipster di Indonesia sebagai gaya hidup yang sedang berkembang di anak muda urban. Berdasarkan paradigma critical constructivism, peneliti mencoba menjelaskan anak muda Hipster di Indonesia, khususnya di Jakarta, mengenali pola-pola gaya hidup dan dibandingkan dengan Hipster yang di Amerika Serikat. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling di antara anak muda urban yang memiliki keunikan dalam perilaku dan konsumsi media. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan dengan wawancara mendalam untuk memperoleh informasi yang menyeluruh berkaitan dengan isu tersebut. Dengan kerangka teoritis gaya hidup, hasil penilitian ini ditunjukkan dalam tiga dimensi: ketertarikan, aktivitas, dan opini. Ditemukan bahwa Hipster Indonesia memiliki tingkat kesamaan pola dengan Hipster Amerika, yang dikemukakan oleh Roberth Lanham di The Hipster Handbook. Temuan-temuan ini juga mengkonfirmasi bahwa gaya hidup ini muncul sebagai bentuk subkultur yang memiliki nilai resistensi di dalamnya.

Wide range of lifestyles has been created by youth worldwide. Cultural studies acknowledged their lifestyle as subcultures where there is resistence on it. Hipster first appeared in United States by white radical youth who embracing novelty in their music, dress and language. Rapid growth of media which boosted by Internet spreads this lifestyle worldwide, include Indonesia. This research aims to give a portrait of Hipster in Indonesia as emerging lifestyle of urban youth. Based on critical constructivism paradigm, researchers try to describe Hipster youth in Indonesia, specifically in Jakarta, acknowledge their patterns of lifestyle and be compared with original Hipster lifestyle in United States. Informants are selected by purposive sampling among urban youth that sensed with their novelty in uniqueness in behaviour and media consumption. This qualitative research is conducted by in depth interview for comprehensive informations related with the issue. By theoritical framework of lifestyle, the results are showed in three dimension; interest, activities and activities. It is found that Indonesian Hipsters have high degree of similarity with American Hipster paterns told by Roberth Lanham in The Hipster Handbook. The findings also confims that this lifestyle is emerged as subculture which having resistence value inside.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Neil Imanurachman
"Kelompok Kompas Gramedia (KG) adalah perusahaan yang kini sedang menjalankan konvergensi media dalam perusahaannya. Di dimensi teknologi, KG telah menggunakan beberapa seri teknologi digital terbaru seperti smartphone yang terkoneksi internet untuk mendukung kinerja peliputan. Konten multimedianya pun beragam seperti Harian Kompas dan kompas.com yang menyediakan berita dalam format teks, gambar, hingga video. Kepemilikan KG pun banyak memiliki beragam jenis unit usaha dari media hingga nonmedia yang pemiliknya berasal dari dalam tubuh KG tersebut. Di sisi Kolaborasi dan koordinasi, KG dapat menerapkan strategi ruang berita yang terkonvergensi dalam kinerjanya sehari-hari.
Penerapan konvergensi media di lingkungan KG tidak luput dari permasalahan. Seringkali ada karyawan yang keberatan dan kurang memahami mengenai teknologi canggih yang diharuskan untuk digunakan. Konten multimedia yang dimiliki KG pun sering mengalami permasalahan dalam peliputan di kalangan wartawannya. Dari segi kepemilikan, pemilik masing-masing unit usaha masih berselisih mengenai sistem kepemilikan yang menggunakan sistem perusahaan modern. Sisi kolaborasi dan koordinasi juga masih banyak diwarnai dengan kerasnya perdebatan para jurnalis mengenai transisi menuju konvergensi.
Makalah ini mencoba melihat bagaimana KG menginternalisasi konvergensi media ke dalam cara kerja perusahaan media tersebut sekarang ini. Dengan pendekatan dimensional dari konvergensi media, yakni konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi, penulis mencoba melihat bagaimana jatuh bangunnya KG menghadapi permasalahan menuju konvergensi. Data di dapat dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan seorang petinggi KG yang kompeten akan hal ini.
Hipotesis dari makalah ini adalah KG sedang melakukan transisi besar-besaran dari desintegrasi menuju konvergensi media yang terintegrasi. Di dalamnya banyak sekali masalah yang timbul akibat dinamika perubahan sistem yang menuju konvergensi media. akan tetapi, masalah tersebut lambat laun akan memberikan pelajaran tersendiri bagi KG sehingga dapat menyesuaikan diri menyambut konvergensi media sepenuhnya yang akan disongsong pada tahun 2013.

Kompas Gramedia group is one of media company which applied media convergency over their activity. From technological dimension, Kompas Gramedia is using some of brand new digital technology like smartphone with internet connection for supporting its reporting activity. Kompas Gramedia has their own multimedia content, such as Harian Kompas, Kompas epaper, and Kompas.com that provides news in text, picture, and video. Besides of media, Kompas Gramedia has a nonmedia company too, like hotel and event organizer. In collaboration and coordination dimension, Kompas Gramedia able to apply the strategy of convergent newsroom in their daily activities.
The application of media convergence in Kompas Gramedia isn’t free of problem. Sometimes, there is a employee who can’t operate the latest technology. Multimedia content of Kompas Gramedia often got a problem in case of reporting activities. In ownership, each owner of business unit still have a conflict about using modern company system. In collaboration and coordination too, Kompas Gramedia still has a matter about transition process towards convergence phase.
This papers is trying to know how Kompas Gramedia internalize media convergence to their work method nowadays. With dimensional approach of media convergence, that is technological convergence, multimedia content, ownership, collaboration and coordination, we as a writer is trying to look further about the struggling of Kompas Gramedia face many problems towards convergence era. Data can be collected by doing a depth interview with one of influential person of Kompas Gramedia, who knows many thing about the journey of Kompas Gramedia.
A hypothesis of this papers is Kompas Gramedia now in a phase of big transition from disintegration towards media convergence with total integration. There is a lot of problem inside as effect of system changing towards media convergence. Although, those problems slowly can give a learning for Kompas Gramedia so that they can adapt themselves to perfectly applied media convergence in 2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Hanwool Academy, 2012
KOR 302.23 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Agustino Saputra
"Makalah ini membahas keterkaitan hubungan antara media layar kaca dan anak serta pemecahan masalah mengenai bentuk pengawasan yang digunakan sebagai kontrol konsumsi media layar kaca pada anak. Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital telah membuat akses anak-anak terhadap media layar kaca semakin besar sehingga tidak adanya pengawasan bagi konsumsi media layar kaca mereka. Tidak semua media layar kaca menyajikan hal yang pantas dan baik untuk dikonsumsi oleh anak. Media layar kaca sebenarnya mempunyai muatan-muatan yang dapat memberikan dampak negatif berbahaya bagi anak.
Penulis memperoleh informasi bahwa diet media dan pendampingan orang tua dapat menjadi bentuk pengawasan untuk konsumsi media layar kaca yang berlebihan pada anak-anak di Indonesia mengingat adanya bahaya yang mengancam dari media layar kaca. Kita juga dapat menyadari betapa pentingnya peran orang tua untuk meluangkan sedikit waktunya untuk menemani anak mereka pada saat anak mengkonsumsi media layar kaca dan memberikan dukungan pada anak untuk menerapkan diet media.

This paper discusses the relationship between screen media and children as well as solving the problem of monitoring form that used as control of screen media consumption on children. The development of technology, information, and communication in digital era has made larger access for children to screen media so there is no surveillance for their screen media consumption. Not all screen media presents appropriate and good things consumed by children. Actually, screen media has contents that can give dangerous negative effect for children.
The writer gathered the information that media diet and parental mediation can be monitoring form for excessively screen media consumption on Indonesian children considering there is a danger which threaten the children from screen media. From this paper, we can also realize how important the role of parents to have quality time with children when their children consume screen media and give a support for them to do media diet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library