Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 233 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusdi Sastra
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Elfira
"Sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau bersifat matrilineal, yaitu sistem kekerabatan yang didasarkan pada garis ibu. Salah satu cermin dari sistem kekerabatan matrilineal itu adalah kuatnya pengaruh mamak. Kuatnya pengaruh mamak itu memberikan identitas pada kebudayaan Minangkabau. Apa mamak itu? Bagaimana mamak berperang dalam kehidupan masyarakat Minangkabau? Tulisan ini akan memberikan selintas gambaran mengenai makna, peranan dan kedudukan mamak."
2000
TMBU-2-3-2000-13
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Saswita
"Penulisan tesis ini adalah gambaran mengenai pergeseran kedudukan anak terhadap harta peninggalan ayah pada masyarakat Minangkabau. Tulisan ini adalah merupakan studi kepustakaan dan hasil pengamatan pada masyarakat Minangkabau serta wawancara penulis dengan beberapa pemuka adat Minangkabau. Pada masyarakat Mianagkabau telah terjadi perubahan dalam sistem kehidupan perkawinannya yang menyebabkan perubahan pola tempat tinggal dalam perkawinan. Perubahan pola tempat tinggal ini akhirnya juga merubah tanggung jawab seorang ayah terhadap anaknya. Serta dalam perkembangan dalam masyarakat Minangkabau setelah masuknya Islam yang menerapkan ajaran-ajaran menurut Islam dalam masyarakat. Hal inilah yang pada akhirnya menybabkan terjadinya perubahan sistem pewarisan dalam hukum adat Minangkabau yang mengakibatkan terjadinya pergeseran kedudukan anak terhadap harta peninggalan ayahnya pada masyarakat Minangkabau.

The writing of this thesis is aimed at looking at the description on the shift of position of the son/daughter in respect of father?s inheritance in Minangkabau society. This writing is a bibliographical study and the result of observation on the Minangkabau?s society, particularly those living in Pariaman area and the interview of the writer with a number of traditional figures who are also members of Kerapatan Adat Nagari Air Papan Pariaman. The Minangkabau society has undergone change in their marriage system that has resulted in the change of residence pattern in their marriage and in turn, in the change of responsibility of a father to his son/daughter. The coming of Islam religion and the application of Islamic doctrine has brought change in the society. All these circumstances have finally brought shift of the, son/daughter with regard to father?s inheritance in Minangkabau society."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T25152
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanefi
Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Kemendiknas, 2013
700.92 HAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochtar Naim
Jakarta: Hasanah, 2006
326.8 MOC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anita Suyatman
"Peranan Mamak dalam Masyarakat Hukum Adat Minangkabau Dulu dan Sekarang, Skripsi, Februari, 1 989. Hukum Adat Minangkabau mengenal sist4m matrilineal yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Minangkabau yaitu dalam menentukan hubungan keluarganya hanya menghubungkan diri dengan ibunya saja untuk seterusnya ke atas hanya melalui penghubung yang perempuan saja sampai pada perempuan yang dianggap sebagai asal dari mereka. Akibat dari sistem ini maka setiap orang dalam masyarakat Minangkabau hanya akan satu klen dengan ibunya dan satu klen dengan keluarga ibunya. Bentuk perkawinan asli yang berlaku pada maSyarakat Minangkabau adatah perkawinan semendo bertandang. Suami hanya dianggap sebagai tamu yang datang menetap pada malam hari di rumah isterinya dan pagi harinya kembali ke rumah orang tuanya. Dalam pada itu dikenal seorang laki-laki saudara kandung ibu yang disebut Mamak. Ia sangat berpengaruh terutama dalam kehidupan kemenakan-kemenakannya, rnisalnya dalam mendidik dan mengasuh kemenakannya agar menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Seperti kata pepatah adat "Anak dipangku kemenakan dibimbiang orang kampung dipatenggangkan". Si ayah dari anak tersebut pada hakekatnya tidak mempunyai kekuasaan terhadap anaknya karena menurut Hukum Adat Minangkabau. Mamaklah yang memegang peranan memimpin kemenakan-kemenakannya dalam satu paruik sampai satu nagari. Peranan mamak dalam mengurus harta pusaka dan menyelesaikan segala macam persengketaan yang timbul di antara sesama anggota keluarganya tanpa menyerahkan masalah tersebut kepada orang ketiga. Namun dalam kenyataannya dewasa ini pada masyarakat Minangkabau yang bertempat tinggal di perkotaan sudah hampir tidak mengena! peranan- mamak lagi, kecuali masih ada kemungkinan pada masyarakat Minangkabau yang masih tinggal di pedalaman daerah Sumatra barat dimana Hukum Adat daerah setempat masih dijunjung tinggi keberadaannya dalam mengatur kehidupan masyarakat setempat. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moussay, Gerard
Paris: Cahier d'Archipel, 1995
R PRA 423.43 MOU d I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Toorn, J.L. van der
Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1891
R BLD 499.23 TOO m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Adriyetti Amir
Padang: Minangkabau Press, 2009
899.224 4 ADR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Setyawati
"Berpikir kritis sangat relevan dengan kondisi negara Indonesia saat ini. Dengan kemampuan berpikir kritis, rakyat Indonesia dapat menyaring informasi atau nilai-nilai yang datang dari luar secara kritis, dan memanfaatkannya untuk mencapai kondisi yang lebih baik.
Teori mengenai berpikir kritis lebih banyak dikembangkan oleh peneliti Barat yang kebudayaannya, bahasa, keyakinan dan cara hidupnya berbeda dengan Hal tersebut sedikit banyak memiliki pengaruh yang berbeda terhadap proses berpikir untuk masing-masing budaya. Oleh karena itu perlu dikembangkan konsep berpikir kritis yang khas dalam budaya Indonesia yang memiliki keunikan bila dibandingkan dengan budaya Barat.
Indonesia memiliki beraneka ragam suku bangsa yang berbeda dalam adat dan budaya, kebiasaan dan bahasanya. Salah satunya adalah suku Minangkabau yang terkenal dengan cirinya yang khas sebagai masyarakat yang demokratis, egaliter dan menganut sistem matrilineal. Selain itu adat Minangkabau memiliki sifat yang terbuka dan kritis terhadap nilai dari budaya lain. Karena kekhasannya itu, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai konsep berpikir kritis yang khas dalam suku Minangkabau.
Untuk penelitian ini akan dilihat konsep berpikir kritis dalam suku Minangkabau menurut persepsi praktisi pendidikan yang bersuku bangsa Minangkabau. Alasan dari pemilihan narasumber ini adalah karena mereka memiliki peranan yang penting dalam pengajaran berpikir kritis di sekolah. Sedangkan berpikir kritis dapat dijadikan tujuan yang ideal dari proses pendidikan.
Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualiatif untuk menghasilkan data yang mendalam dan detil mengenai konsep berpikir kritis dalam adat Minangkabau. Untuk memperoleh data tersebut dilakukan metode kuesioner dan wawancara dengan menggunakan teknik Delphi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep berpikir kritis dalam suku Minangkabau tidak menunjukkan perbedaan yang berarti dengan konsep berpikir kritis dalam budaya Barat. Namun terdapat konsep berpikir kritis yang khas dalam suku Minangkabau. Pada umumnya narasumber menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan suatu cara berpikir yang tidak menerima begitu saja informasi yang masuk, melainkan dianalisa terlebih dahulu, masyarakat Minangkabau mendukung berpikir kritis dapat dilihat dari paham egaliter serta aktivitas musyawarah untuk mufakat dalam masyarakat minang.
Kedua hal tersebut memberikan kesempatan kepada anggota masyarakat untuk dapat mengemukakan pikiran dan pendapatnya tanpa adanya rasa segan atau takut terhadap pimpinan. Namun terdapat batasan dalam berpikir kritis, yaitu mendasarkan berpikir kritis atas dasar agama dan adat, serta menggunakan kata-kata halus atau sindiran dalam mengkritik orang untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Karena penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat eksploratif dan mungkin merupakan penelitian yang baru dilaksanakan dalam topik ini, maka peneliti menyarankan untuk diadakannya penelitian lanjutan agar didapatkan rumusan yang lebih tepat mengenai berpikir kritis dalam suku Minangkabau."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library