Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 860 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Hidayati
"Konseling analisis transaktional merupakan bentuk konseling yang dapat diterapkan untuk mengatasi kenaikan interdialytic weight gain pada pasien chronic kidney disease. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas konseling analisis transaktional tentang pembatasan cairan terhadap penurunan interdialytic weight gain pada pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest control group. Responden penelitian ini sebanyak 24 responden. Analisis bivariat dan univariat menggunakan uji statistik t-test dan annova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling analisis transaktional berpengaruh terhadap penurunan interdialytic weight gain dengan nilai p=0,0003. Perawat disarankan menerapkan konseling analisis transaktional ini guna mengantisipasi peningkatan interdialytic weight gain yang berlebihan.

Transactional analysis counseling is a tipe of counseling that can be applied to addres of interdialytic weight gain in patients with chronic kidney disease. The goal of this research was to determine the effectiveness of transactional analysis counseling on a fluid restriction interdialytic weight gain in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis. This study used a quasi experiment design approach to pretest-posttest control group. The respondents of this study were 24 patients. Univariate and bivariate analyzes were using the statistical of test t-test and ANNOVA. The study conclude that transactional analysis counseling effects the in reducting of interdialytic weight gain with p = 0.0003. Therefore, nurses are advised to apply transactional analysis counseling to anticipate interdialytic weight gain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T32526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwina A. Nurul
"Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat berperan terutama yang langsung menghasilkan produk jasa yang berupa pelayanan di ruamh sakit. Peranan perawat sangat penting karena merupakan tenaga kerja yang dominan jumlahnya dan merupakan kelompok profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam sehari secara terus menerus dan bersifat komprehensif/holistik meliputi aspek Biopsikososial spiritual. Dengan demikian peawat adalah jenis tenaga yang paling lama dan paling sering kontk langsung dengan pasien atau keluarga pasien, sehingga perenannya sangat menentukan mutu serta citra rumah sakit. Dari data yang masuk masih ada complain baik tertulis maupun lisan di ruang rawat inap unit stroke.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kinerja dan faktor-faktor yang berhubungan dan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap unit stroke lantai III B Rumah Sakit Pusat Pertamina 2008. Penelitian ini dilakukan kepada perawat dengan pendekatan kuantitatif dalam rancangan studi potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dengan pengisian kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kinerja perawat. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan perawat adalah masa kerja. Dengan hasil penelitian tersebut diatas, kegiatan yang disarankan adalah memperbaiki ldnerja dengan mengoptimalkan komite keperawatan dan menggunakan standar pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat yang ditetapkan oleh Depkes yang terdiri dari lima komponen, yaitu : standaruraian tugas, indikator kinerja) diskusi refleksi kasus, monitoring.

Human resources play very important role, especially in providing services in the hospital. The role of nurses is very important because they outnumber any other occupations that provide a comprehensive/holistic 24 hour services to the patients, covering biopsychosocial and spiritual aspects. Being a nurse is a profession that requires commitment to give the longest and most frequent contact with the patients and their famines directly. Therefore, their role is vital in building the image of a hospitalBased on the data collected during the research, three are still a number of written and oral complaints in the stroke center?s inpatient room.
The purpose of the research is to get reliable depiction of the performance of the nurses in the stroke center?s inpatient, Pertamina Center Hospital, Jakarta in 2008. In addition, this research is conducted to investigate on the nurses using quntitative approach with cross sectional design. Data were gathered by observing and distributing questionnaire.
The finding of this research shows that there is a significant correlation between tenure and performance of nurses. Of the two correlations, tenure is found to be thedominant factor to detennine the nurses' qualification. In conclusion based on the findings in the research findings. all recommendedactivities are important to improve all performances by optimizing the nursing comitte and to implement a standardizes guidence of nursing management performances that comprises of five components ; standarttask. performance indicator, reflectiondiscussion case and monitoring, These components were developed by the Indonesian.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20871
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Puji Hastuti
"Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan penuh stress bagi anak todier. Stres tersebut bisa disebahkan karena linglrungan rumah sakit yang asing, perpisahan dengan orang tua atau prosedur kesehatau yang rnenyakitkan. Mekanisme koping terhadap stres akibaf dirawat di rumah sakit dapat berbentuk regresi yaitu suatu keadaau mundurnya kemampuan tumbuh kembang anak pada tingkat sebelumnya. Reaksi regresi yang sering terjadi pada anak todler yaitu gangguan makan, gangguan toilet training, gangguan komunikasi, menjadi Iebih tergantung pada orang lain/obyek lain dan tempretantrum. Reaksi ini juga dipengamhi oleh beberapa faktor diantaranya : support sistem keluarga, jenis , kelamin, kondisi klien, umur, tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian dilaksanakan di Ruang IKA Lt II RSUPN Dr. Cipto Mangunkusurno Jakarta mulai bulan Pebruari s.d. Maret 2001 dengan desain metode penelitian deskriptif : cross sectional. Sampel yang diiadikan subyek penelitian ini yaitu 30 orang tua yang mempunyai anak todler yang di rawat di rumah sakit. Pengambilan data dilakukan dengan metode kuesioner yang selanjutnya diolah secara manual untuk dianalisa. Analisis univariat dengan menggunalrau statistik teudensi sentral mean dan untuk analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan kedua variabel dengan perhitungan chi square. Analisa perbedaan kemaknaan yang digunakan yaitu on = 0,10 dengan derajat kebebasan (df) = 2 sehingga nilai kritis atau tingkat kemaknaan yang dianggap berhubungan jika x2 > 4,61. Hasil penelitian didapatkan bahwa reaksi regresi yang sering terjadi yaitu gangguan makan sebanyak 25 orang (83,153 %) dan yang paling jarang terjadi yaitu meningkatnya ketergantungan sebanyak 10 orang (33,33%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut perawat diharapkan memfasilitasi peran keluarga dalam memberikan support kepada anak todlernya sehingga tumbuh kembang anak dapat optimal dan anak lebih adaptif serta kolaboratif terhadap perawatan di rumah sakit."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5040
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
DeYoung, Lillian
St. louis: Mosby, 1985
610.73 DEY d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ismayati
"Trakheostomi merupakan tindakan pembedahan eksternal yang bertujuan untuk membuka trakhea sebagai jalan memasukan kanul trakheostomi dalam upaya membebaskan jalan napas bagian atas dari sumbatan. Perawatan yang tidak tepat pada trakheostomi dapat menimbulkan komplikasi seperti : infeksi luka operasi, obstruksi kanul dan perubahan letak posisi kanul. Pengetahuan yang baik tentang perawatan trakheostomi sangat dibutuhkan oleh perawat untuk mencegah terjadi komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan trakheostomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Disain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, sampel yang digunakan perawat ruang rawat kelas II (melati), kelas III(Cempaka) dan ruang teratai RS Kanker Dharmais sejumlah 107 sampel yang diambil secara cluster dan quota sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat dimana ditemukan 80% tingkat pengetahuan cukup dan 20 % tingkat pengetahuan kurang. Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan untuk menyusun strategi pendidikan/pelatihan di rumah sakit tentang perawatan trakheostomi.

Tracheostomy is surgical aims to open trachea as tracheostomy cannula access in order to open the upper airway obstruction. Improper care lead to tracheostomy complications such as wound infection, obstruction of the cannula and displacement of cannula position. Good knowledge of tracheostomy care is needed by nurses to prevent such complications might be occur. This study aims to determine the level of knowledge about the care of tracheostomy nurse at Dharmais Cancer Hospital. This study design was descriptive study, the sample were nurses in ward class II (Melati), class III (Cempaka) and Teratai at Dharmais Cancer Hospital. 107 samples were taken in cluster and quota sampling. The results were analyzed using univariate analysis which found that 80% of knowledge level is sufficient and 20% less. This study is useful as a recommendation for strategic education/training about tracheostomy care at hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Bangkit Ma`ruffi
"Komunikasi merupakan elemen dasar dalam membina hubungan yang baik antara perawat dan klien. Masih banyaknya keluhan terhadap komunikasi perawat (komunikasi verbal perawat dan komunikasi non verbal) menunjukkan kualitas komunikasi perawat yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan menggambarkan persepsi klien tentang komunikasi perawat. Desain penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan sampel sebesar 97 responden yang dipilih dengan teknik stratified sampling, dan instrumen berbentuk kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki persepsi baik tentang komunikasi verbal perawat yaitu berjumlah 67 orang (69.1%). Responden yang memiliki persepsi baik tentang komunikasi non verbal perawat yaitu berjumlah 60 orang (61.9%). Tidak terdapat perbedaan proporsi persepsi tentang komunikasi perawat berdasarkan kelas ruang rawat (p=0,103; α=0,05). Gambaran mengenai persepsi klien tentang komunikasi perawat diharapkan menjadi bahan evaluasi dan motivasi baik perawat maupun mahasiswa keperawatan untuk meningkatkan kualitas komunikasi perawat.

Communication is a basic element of building good relationship between nurse and client. Still many complain about nurse communication (verbal and non verbal) shows lack quality of nurse communication. The aim of this study was to identify the client perception of nurse communication. Descriptive correlative study and cross sectional approach was conducted by using questionnaires among 97 which chosen by stratified sampling method. The result showed that the client had good perception about nurse communication both verbal and non verbal. There are 67 clients (69,1%) had good perception about verbal communication of nurses, and 60 clients (61,9%) had good perception about non verbal communication of nurses. There is no difference about client perception of nurse communication in several class of room (p=0,103; α=0,05). This client perception about nurse communication should become evaluation material and also motivation for both nurse and student to increase the quality of nurse communication"
2013
S47450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nartiana
"ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia, tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi dan anak-anak terutama di negara-negara berkembang (WHO, 2008). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan jumlah sampel adalah 66 responden. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian ISPA di ruang rawat RSAB Harapan Kita berdasar faktor risiko tahun 2013. Hasil penelitian ini menggambarkan Balita yang menderita ISPA di RSAB Harapan Kita adalah 53% berjenis kelamin laki-laki, 71,2% usia1-3 tahun, 89,4% berat badan lahir normal, 68,6% pemberian ASI tidak Eksklusif dan 90,9% mendapatkan imunisasi. Ibu Balita yang menderita ISPA di RSAB Harapan Kita umur terendah 23 tahun, tertinggi 47 tahun, pendidikan tinggi 90,9%, tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA 78,8% baik, dan 54,5% di dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang merokok. Saran perlu diadakannya pendidikan kesehatan tentang pentingnya ASI Eksklusif dalam mencegah ISPA serta bahaya bagi balita yang terpapar asap rokok.

ARI (Acute Respiratory Infection) is the mayor cause of mortility and morbidity of the infection desease in the word, the highest mortility in baby and children especially in development country. This research aimed to identify description of ARI among children under five years old in RSAB Harapan Kita based on its predisposition risk in 2013. This research used simple descriptive design and the number of sample was 66 respondents. The result showed that 53% of the respondents were boys, 71,2% aged at 1-3 years old, 89,4% had normal birth weight, 68,6% had not exclusively breastfed, and 90,9% had a complete immunization status. The mothers were aged between 23-47 years old, 90,9% had high level education, and 78,8% of them had a good knowledge about (ARI). As much as 54,4% of the family member were smoker. It is suggested to do health education about the importance of exclusive breastfeeding and the dangerous for children if they exposed smoke of cigarette."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratanto
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas bahwa kinerja perawat pelaksana memiliki kontribusi terhadap mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit, penilaian kinerja perawat pelaksana belum optimal, dan masih ada ketidakpuasan pelanggan terhadap kinerja perawat pelaksana sebesar 43,89%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal dengan kinerja perawat pelaksana di IRNA RSUD A.W. Sjahranie.
Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 216 perawat pelaksana. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data berupa univariat, bivariat (chi-square dan independent t test) dan multivariat (regresi logistik berganda).
Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan kinerja adalah: pendidikan (p=0,014), motivasi (p=0,013), persepsi (p=0,001), kepemimpinan (p=0,001), dan karir (p=0,001). Faktor pengembangan karir paling dominan berhubungan dengan kinerja (OR=29,962). Peningkatan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit harus memperhatikan faktor pendididkan, motivasi, persepsi, kepemimpinan dan pengembangan karir.

This research was motivated by the fact that nursing performance contributes to the quality of nursing services in hospital, the suboptimal nurses appraisal, and the low customer satisfaction towards the nurses performance of 43.89%. This research aims to determine the relationship of internal and external factors of nurse?s performance in Instalasi rawat inap RSUD A. W. Sjahranie Samarinda.
This research uses cross-sectional approach. The sample consists of 216 nursing officers. Data was collected by using questionnaire. Data analysis that is used in this research were univariate, bivariate (chi-square and independent t-test) and multivariate (multiple logistic regression).
The result of this research shows that the factors that related to the performances are: education (p=0.014), motivation (p=0.013), perception (p=0.001), leadership (p=0.001), and career (p=0.001). The most significant factor that is related to nursing performance is career development (OR=29,962). Nursing performance developments have to pay attention to education, motivation, perception, leadership, and career development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dery Julianda
"Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya meningkatkan kemampuan pasien kelompok masyarakat agar dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan dan mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat sesuai sosial budaya mereka serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi perawat/bidan yang membuat siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kesiapan respoden dan sarana pendukung terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan tersebut.
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yakni kuantitatif dan kualitatif dengan tujuan selain mendapatkan gambaran juga mendapatkan informasi yang mendalam tentang kesiapan perawat/bidan dan sarana pendukung pelaksanaan PKRS.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa individu lebih siap dibandingkan dengan sarana (manajemen) meskipun secara kuantitatif tidak ada hubungan yang bermakna antara variable independen dengan kesiapan, secara keseluruhan responden bersikap positif meskipun masih lebih dari 20% responden yang berpengetahuan kurang tentang pengetahuan dasar PKRS, sehingga masih banyak responden yang tidak berperilaku baik terkait PKRS dirawat inap.
Kesimpulan serta saran dari penelitian ini diutamakan pada peningkatan pengetahuan perawat/bidan dengan diberikan pelatihan tentang PKRS seta dilakukan pengawasan oleh Tim PKRS,dan penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi rumah sakit dalam upaya pengembangan PKRS di RSUD Kabupaten Bekasi.

Health Promotion Hospital (HPH) is an effort to improve the patient's ability to be selfsufficient communities in accelerating the healing and rehabilitation, improving health, preventing health problems and develop appropriate health efforts Community Based sociocultural and supported them sound public health policy. Readiness is the overall condition of the nurse / midwife who makes ready to respond or answer in a certain way to a situation. The purpose of this study to describe the readiness of respondents and supporting facilities associated with the factors that can affect the readiness.
This study uses two approaches to the quantitative and qualitative objectives other than getting an idea also get in-depth information about the readiness of nurses / midwives and support facilities HPH implementation.
From the analysis it was found that individuals are more ready than the means (management) although quantitatively there is no significant relationship between the independent variable with readiness, overall respondents are positive though still more than 20% of respondents who are less knowledgeable about basic knowledge HPH, so it is still many respondents who do not behave properly related hospitalization HPH.
Conclusions and suggestions of this study preferred on increased knowledge nurses / midwives to be trained on HPH supervision by HPH team, and the study is expected to be the input for hospitals in developing HPH in Bekasi Regency Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temmy Lanovia Anggraini
"Perawatan lanjutan pada anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengalaman orang tua melakukan perawatan lanjutan di rumah pada anak LLA. Wawancara mendalam digunakan sebagai metode dalam pengumpulan data. Enam orang partisipan yang terlibat di dalam penelitian ini dipilih secara purposif. Tema yang muncul meliputi pemahaman ibu tentang cara perawatan pada anak, ibu bekerja keras dalam merawat anak, membutuhkan dukungan, timbul respon psikologis terhadap kondisi anak, memiliki beban dalam perawatan anak, manajemen penyelesaian masalah dan harapan ibu untuk masa depan anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pengembangan perencanaan asuhan keperawatan.

Continuity of care in children with Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) is very important. This study aims to identify parental experience in providing care for children with ALL at home. Indepth interview was used as a method of data collection. There were 6 participants purposively involved in this study. Themes emerged including understanding about caring, mother work hard in caring for children, need support, psychologicaly response about children condition, burden of care children, problem solving management and mother’s expectation about children future. Results of this study can be used as a basic information for nursing care plans development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>