Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Budiyarti
"Gagal jantung kongestif merupakan suatu kondisi ketidakedukuatan jantung dalam memompa darah keseluruh tubuh. Faktor penyebab berasal dari faktor intrinsik dan ektrinsik dimana salah satu faktor ektrinsik adalah gaya hidup tidak sehat yang banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan. Manifestasi klinis gagal jantung salah satunya adalah sesak nafas dan kelelahan ketika beraktivitas. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis implementasi latihan aktivitas pada pasien dengan gagal jantung yang dikemas dalam home based exercise training dalam mengatasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas. Implementasi ini dilakukan pada Tn. Mu (77 th) yang dirawat selama tujuh hari di ruang rawat penyakit dalam Melati Atas RSUP Persahabatan. Evaluasi tindakan keperawatan home based exercise training menunjukkan bahwa level toleransi pasien meningkat setiap harinya dan keluhan pusing, sesak nafas, serta kelelahan selama beraktivitas berkurang.

Congestive heart failure is a condition when heart can not pump the blood adequately throughout the body. The etiology of congestive heart failure comes from intrinsic and extrinsic factors where one of extrinsic factors is the unhealthy lifestyle which is found in many urban communities. One of clinical manifestations of CHF is shortness of breath and fatigue while doing activity. The aim of this paper was to analyze the implementation of home based exercise training as alternative training to resolve activity intolerance in patient with heart failure. The exercise were implemented during a week in internal disease treatment room, Melati Atas RSUP Persahabatan. The nursing evaluation of home based exercise training showed that the patient's tolerance level increasing every day and no symptom of dizziness, shortness of breath, and reduced fatigue during exercise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Giatrininggar
"Salah satu hal yang harus diperhatikan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien post op TURP adalah pemantauan cairan irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan dan diketahui perawat dalam melakukan pemantauan irigasi bladder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal yang harus diperhatikan perawat dalam melakukan pemantauan irigasi bladder antara lain jenis cairan yang digunakan, kecepatan aliran, ballance cairan, pemantauan tanda-tanda penyumbatan kateter, dan meningkatkan intake cairan di atas 3000 ml per hari. Pengetahuan perawat tentang irigasi bladder perlu ditingkatkan untuk menghindari komplikasi yang umum terjadi pada klien post op TURP.

One of important thing that should be cared by nurse for post TURP patient is monitoring bladder irrigation. The aims of the study was to identify the thing that should be cared by nurse during monitoring bladder irrigation. The result indicated the thing that shuould be cared during bladder irrigation are kind of fluid, rapidity of fluid, fluid ballance, sign of chatheter blockage, and increase fluid intake up to 3000 ml per day. Knowledge about bladder irrigation of the nurse should be increase to avoid complication that commonly happen to post op TURP client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herlia Yuliantini
"Masalah masyarakat perkotaan yakni perubahan gaya hidup terkait pola makan dan aktivitas fisik berdampak pada obesitas yang mempengaruhi program rehabilitasi klien post total hip arthroplasty. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko terjadinya komplikasi post total hip arthroplasty yang dapat menunda kemajuan pemulihan dan penyembuhan klien. Komplikasi total hip arthroplasty berupa dislokasi dapat menyebabkan nekrosis avaskular. Nekrosis avaskular stase lanjut hanya dapat ditangani melalui operasi total hip arthroplasty. Prosedur total hip arthroplasty dapat menyebabkan kerusakan mobilitas fisik pada klien. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pemberian edukasi pencegahan dislokasi dan latihan mobilisasi di rumah sakit pada klien post total hip arthroplasty. Pemberian edukasi pencegahan dislokasi dan program latihan di rumah sakit yang diawasi (supervised in-hospital exercise program) oleh perawat atau ahli fisioterapi kepada klien dan keluarga sebagai bagian dari program rehabilitasi klien post total hip arthroplasty menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas hidup klien.

Urban society problem which is changes in life style related to eating habits and physical activity lead to obesity which influences rehabilitation program of client after total hip arthroplasty surgery. Obesity is one of risk factors for post total hip arthroplasty complication that could delay rehabilitation progress and recovery. Total hip arthroplasty complication such as dislocation could cause avascular necrosis. Later stages of avascular necrosis could only be handled by doing the total hip arthroplasty surgery. Total hip arthroplasty surgery could cause impaired physical mobility in client. The aims of this paper was to analyze the implementation of giving education for preventing dislocation and mobilization exercise in hospital for client after total hip arthroplasty surgery. Giving education of preventing dislocation and supervised in-hospital exercise program by nurses or physiotherapists for client and family as part of rehabilitation program for client after total hip arthroplasty surgery should be addressed to improve clients’ quality of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiana Putri
"Stroke merupakan salah satu penyakit perkotaan yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah gaya hidup buruk yang menjadi masalah kesehatan yang serius di wilayah perkotaan. Terdapat 11 provinsi mempunyai prevalensi stroke diatas prevalensi nasional, diantaranya Provinsi Jawa Barat (9.3%). Stroke dapat menimbulkan dampak negatif terhadap fisik penderitanya, seperti penurunan fungsi tubuh yang dapat memicu munculnya beberapa masalah psikososial, salah satunya berduka situasional. Pemunculan emosi positif dengan masalah berduka situasional diperlukan agar pasien dapat melewati setiap tahapan berduka dengan baik. Untuk itu, seorang perawat sebaiknya dapat memberikan asuhan keperawatan dengan membantu memunculkan emosi positif pasien melalui pengungkapan perasaan dengan cara lisan, aktivitas fisik, sosial dan spiritual berdasarkan tahapan berduka yang sedang dialaminya.

Stroke is one of the urban disease that caused by many factors, one of them is bad lifestyle that becomes serious health problem in the urban area. There are eleven provinces that have higher stroke prevalence than national's, one of them is West Java Province (9.3%). Stroke may cause negative impacts on the physical problems, such as the decline of body function that cause many psychosocial problems, one of them is situational grieving. The appearance of positive emotions of patient who has situational grieving problem is needed so that patient can through each stage of grieving well. For that reason, a nurse should give the nursing care process to help the patient to appear the positive emotions by expressing his or her feeling with talking, doing physical activity, social and spiritual according to the stages of grieving that is being experienced.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Anelia
"Fraktur merupakan salah satu kejadian cedera yang paling sering terjadi pada masyarakat perkotaan. Salah satu bentuk intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah hambatan mobilitas fisik pada klien dengan fraktur adalah latihan kekuatan otot. Latihan kekuatan otot bertujuan untuk mencegah atropi otot, memelihara kekuatan otot sebelum operasi dan mempersiapkan ambulasi dini pasca operasi. Pada kasus fraktur di ruangan Anggrek Tenggah Kanan RSUP Persahabatan telah diterapkan penggunaaan latihan kekuatan otot dan dapat dilihat adanya perkembangan kemampuan mobilisasi klien. Rekomendasi dari tulisan ini adalah penggunaan latihan kekuatan otot dapat dijadikan sebagai latihan wajib yang diterapkan di rumah sakit untuk klien dengan masalah fraktur agar dapat meningkatkan kemampuan mobilisasi klien.

Fracture is one of the most common injury events occurred in urban communities. One form of intervention that can be provided to overcome barriers to physical mobility problems in clients with fracture is muscle strength exercise. Muscle strength exercise have function to prevent muscle atrophy, maintain muscle strength before surgery and preparing for early ambulation postoperative. From the case of fracture in the room Anggrek Tengah Kanan RSUP Persahabatan has implemented the use of muscle strength exercise and can be seen the development of the ability to mobilize the client. Recommendation of this paper is the use of muscle strength exercise can be applied as a mandatory practice in the hospital for a client with a fracture problems in order to improve the client's ability to mobilize.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Utami Putri
"Urolitiasis merupakan masalah kesehatan yang cukup bermakna di dunia ataupun di indonesia. Penyakit ini terjadi pada 5-10% populasi di seluruh dunia dengan angka kejadian dan prevalency terkecil terjadi di wilayah Asia khususnya jepang. Di indonesia, batu saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang memiliki jumlah pasien terbesar di klinik urologi dan besarnya angka kejadian ini terjadi karena 50% dari penderita batu saluran kemih mengalami kekambuhan dalam 5 tahun dan 70% dalam 10 tahun. Karya ilmiah ini dibuat untuk mengetahui asuhan keperawatan serta discharge planning pada klien dengan urolitiasis. Karya ilmiah ini menggunakan metode studi literatur yang kemudian membandingkannya dengan hasil praktik di lapangan.
Hasil dari penelitian ini adalah Ny T mengalami 3 dari 6 tanda dan gejala klien dengan urolitiasis, memiliki 6 dari 10 faktor resiko penyebab urolitiasis, mengalami nyeri pada pre operatif, resiko jatuh pada intra operatif dan mengalami nyeri, hipertermi dan resiko kekurangan cairan pada saat post operasi. Klien menjalani 4 pemeriksaan penunjang, menjalani tidakan medis URS dan pemasangan DJ Stent serta telah diberikan discharge planning. Hasil ini diperoleh karena Ny T telah menjalani proses pengkajian serta intervensi medis dan keperawatan. Akan tetapi, agar asuhan keperawatan dan discharge palnning pada klien dengan urolitiasis dapat dilakukan dengan baik, disarankan agar pihak RS memberikan pelatihan kepada perawat mengenai asuhan keperawatan dan discharge planning, melakukan supervisi dan pengawasan dalam proses pemberian asuhan keperawatan dan discharge planning serta diharapkan adanya kesadaran dari tenaga kesehatan khususnya perawat untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai asuhan keperawatan dan discharge planning klien dengan urolitiasis.

Urolithiasis is a considerable health problem in the world as well as in Indonesia. This disease occurs in 5-10% of the population around the world with incidence and smallest prevalency occurred in areas of Asia, especially Japan. In Indonesia, a urinary stone is one of the disease which has the largest number of patients at the urology clinic and this is occurred because 50% of patients experience a recurrence of urinary tract stones in 5 years and 70% within 10 years. This paper was made to determine nursing care and discharge planning on the client with urolithiasis. This paper used a literature study methods and comparetion with the results of field practice.
Results of this study was Mrs T had 3 over 6 signs and symptoms of urolithiasis, has 6 over 10 of risk factors cause urolithiasis, experiencing pain in pre-operative, had risk of fall and experienced pain in intraoperative, hyperthermia and risk for defecient fluid volume in post operative. The client also endured 4 examination, URS procedure and DJ Stents treatement, and has been given the discharge planning. However, in order to give nursing care and discharge planning on the client with urolithiasis well, training for nurses regarding nursing care and discharge planning and supervision in the process of providing nursing care and discharge planning on the client with urolithiasis should be addressed by hospitals. Besides, awareness of health practitioners especially nurses to improve their knowledge about nursing care and discharge planning on clients with urolithiasis need to be enhanced.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarti
"Masa remaja akan mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun secara psikologis dan memberikan dorongan yang kuat terhadap perilaku dan kehidupan remaja yang dapat menimbulkan masalah kenakalan remaja. Komunikasi efektif dan peran orang tua sangat diperlukan dalam masa ini. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga bapak E khususnya anak L dengan masalah ketidakefektifan koping di RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar. Hasil dari pengkajian didapatkan data bahwa keluarga bapak selalu marah-marah saat anaknya melakukan kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga ini menggunakan komunikasi tidak efektif. Selain itu anak L bersikap tertutup terhadap orang tua dan orang tua jarang melakukan komunikasi. Setelah dilakukan intervensi tentang komunikasi efektif selama 3 kali pertemuan, anak L sudah mulai terbuka terhadap ibunya dan mau menuruti nasihat orang tuanya.

Adolescence will experience changes both physically and psychologically and give a strong boost to the behavior and teenage life that can cause problems of juvenile delinquency. Effective communication and the role of parents is necessary in this period. This paper aims to describe the nursing care to Mr E families, especially L children with problems ineffectiveness coping in RW 02 , Cisalak Pasar. Results of the assessment data obtained that the parent was always angry when their children do Mistake. This suggests that this family using ineffective communication. In addition, children L to be closed to parents and parents rarely communicate. After the intervention of effective communication during meetings 3 times, L child has begun to open to her and want to follow the advice of their parents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naedi
"Risiko jatuh pada lansia merupakan kejadian yang tiba-tiba dan tanpa disengaja yang sering dialami dan dapat menimbulkan cidera. Risiko jatuh dapat dihindari dengan upaya pencegahan melalui identifikasi faktor risiko, latihan kekuatan fisik, dan modifikasi lingkungan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran asuhan keperawatan lansia dengan masalah risiko jatuh di Wisma Bungur Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Cibubur. Metodologi penulisan karya ilmiah yang digunakan adalah analisis kasus melalui praktik langsung pada lansia dengan melakukan wawancara, observasi, diskusi dan tinjauan literatur.
Hasil analisis intervensi balance exercise yang diberikan tiga kali seminggu selama lima minggu pada kakek R dengan masalah risiko jatuh menunjukan bahwa ada pengaruh latihan terhadap peningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh kearah yang lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan latihan. Dan untuk mendapatkan peningkatan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh yang optimal, program latihan fisik yang diberikan perlu dilakukan secara kontinyu.

Risk for falls in elderly was an accidental suddenly event which usually common and caused injury. Risk for falls can be avoided by prevention through the identification of risk factors, physical strength exercise, and environment modifications. This paper aimed to get an overview of nursing care in elderly with risk for falls in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti. Methodology which used in writing this scientific paper was through case analysis to elderly by interview, observation, discussion, and review to the literature.
Analysis result of balance exercise intervention which was given for three times a week in five weeks on Grandpa R with risk for falls showed that there were effects of exercise on muscle strength and balance improvement towards a better body than before. Physical exercise program must be done continuously to obtain an increase in muscle strength and optimal body balance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Sri Wardani
"Masa remaja adalah masa dimana terjadinya krisis identitas diri. Permasalahan yang dialami oleh remaja umumnya dikarenakan adanya krisis identitas tanpa adanya faktor pendukung dan sumber informasi yang jelas dalam memberikan ketersediaan layanan pada kelompok remaja. Komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak remaja adalah kunci utama untuk menguraikan permasalahan yang terjadi pada mereka. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga Bp. R dengan anak remaja dengan masalah ketidakefektifan koping terutama komunikasi infektif di RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Depok.
Tujuan dari implementasi intervensi inovasi komunikasi efektif ini diharapkan terciptanya komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak remaja sehingga orang tua dapat membangun hubungan yang harmonis dengan remaja, membentuk suasana keterbukaan dan mendengar serta membuat remaja mau bicara pada saat mereka menghadapi masalah.
Saat dilakukan evaluasi sumatif keluarga mengaku bahwa An. H yang awalnya adalah anak yang pendiam dan tertutup setelah Ibu. R berkomunikasi efektif menggunakan "pesan saya" bisa lebih membuka dirinya, An. H juga sudah mulai mau menceritakan masalah yang sedang dihadapinya sedikit demi sedikit kepada orang tuanya. Saran bagi keluarga adalah agar keluarga lebih mengoptimalkan dalam memfasilitasi tugas perkembangan keluarga seperti menjaga komunikasi yang terbuka antara orang tua dengan remaja.

Adolescence is a period in which the identity crisis. Problems faced by young people in general due to the crisis of identity in the absence of supporting factors and resources that clear in providing service availability in the adolescent group. Good communication between parents and adolescent is the key to decipher the problems that occur in them. This research aims to describe the family nursing care Mr. R with teenagers ineffective coping with problems ineffective communication in the RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Depok City.
The purpose of the implementation of innovative interventions effective communication is expected to create effective communication between parents and adolescent so that parents can establish a harmonious relationship with the teenager, forming an atmosphere of openness and listening and makes teens want to talk to when they encounter problems.
We conducted a summative evaluation of the family claimed that An. H which is initially quiet boy and closed after Mom. R communicate effectively using "I messages" could be open himself, An. H also has started to tell the problems that are being faced little by little to his parents. Advice for families is to further optimize the family in facilitating family developmental tasks such as maintaining open communication between parents and teens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Ratih
"Masa remaja adalah remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan, sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya. Wanita di Indonesia, termasuk di dalamnya remaja putri, rentan terhadap kejadian keputihan. Keputihan merupakan sekresi vagina yang terinfeksi mikroorganisme patogen sehingga terjadi perubahan pada karakteristik lendirnya. Hal ini dipengaruhi oleh cara perawatan organ reproduksi wanita.
Tujuan penulisan ini adalah meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan vagina dengan cara yang tepat dan mencegah keputihan, serta membantu remaja putri mendeteksi adanya kelainan pada sekresi vagina sehingga dapat dilakukan pengobatan secepatnya. Penulisan ini menyarankan diadakannya penyuluhan kesehatan reproduksi, memasukkan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum sekolah menengah, dan menegakkan standar kebersihan di lingkungan sekolah.

Teenager is a teen that begins with the onset of sexual maturity, then teen will be faced with circumstances that require adaptation to receive changes that occur. Reproductive health is physical, mental, and, social guidance, not only free from disease or disability, but also effect in all aspects relating to the reproductive system, functions, and processes. Women in Indonesia, including girls, are susceptible to fluor albus. Fluor albus is secretions of infected pathogenic microorganisms resulting in a change in the characteristics of the mucus. It is influenced by the way the female reproductive organ treatment.
The purpose of this paper is to raise awareness of the importance of keeping the hygiene of vagina in appropriate way, prevent fluor albus, and help girls to detect any abnormalities in vaginal secretions so that treatment can be done as soon as possible. This scientific paper suggests to be held reproductive health education, admit reproductive health education into the high school curriculum, and enforce standards of cleanliness in the school environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library