Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibsen, Olga A. C.
St. Louis, Mo: Elsevier Saunders, 2014
617.522 IBS o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Kartono
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008
364.36 KAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asyraf Nadhif Bellamy
"Budaya Jepang identik dengan sikap ketergantungan ketika memiliki suatu ikatan dalam berhubungan dengan orang lain. Sikap ini disebut sebagai amae, dimana pelaku amae berusaha untuk mendapatkan perhatian penuh terhadap orang lain. Amae tidak terbatas pada hubungan orang tua anak, tetapi juga di setiap hubungan lain, termasuk hubungan antar sesama jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis perilaku amae dan patologi amae yang terdapat pada drama Restart After Come Back Home. Tujuan yang lain dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perasaan homoseksualitas yang terjadi pada tokoh utama dalam drama tersebut. Teori utama yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah teori amae menurut Takeo Doi (1992). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini juga dibantu dengan teknik sinematografi menurut Bordwell dan Thompson (2003) untuk meneliti data. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa perasaan homoseksualitas tokoh Mitsuomi dapat menyebabkan berbagai perilaku amae seperti toriiru, suneru, higamu, hinekureru, dan uramu. Selain itu, juga terjadi patologi amae seperti toraware, rasa takut terhadap orang lain, kuyamu dan kuyashii, perasaan terluka.

Japanese culture is identical with the attitude of dependence when it has a bond in dealing with other people. This attitude is referred to as amae, where the amae perpetrator tries to get the full attention of others. Amae is not limited to parent-child relationships, but also in every other relationship, including same-sex relationships. This study aims to describe the types of amae behavior and amae pathology found in the drama Restart After Come Back Home. Another purpose of this study is to describe the feelings of homosexuality that occur in the main character in the drama. The main theory used in conducting this research is the amae theory according to Takeo Doi (1992). The method used in this research is descriptive analysis method. This research is also assisted by cinematographic theory according to Bordwell dan Thompson (2003) to examine the data. The results of this study found that Mitsuomi's feelings of homosexuality can cause various amae behaviors such as toriiru, suneru, higamu, hinekureru, and uramu. In addition, amae pathologies also occur such as toraware, fear of others, kuyamu and kuyashii, feelings of hurt.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams Wilkins, 2012
616.994 44 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Puja Agung Antonius
"Latar Belakang: Kanker serviks adalah keganasan ginekologi terbanyak kedua pada perempuan di seluruh dunia dengan angka kematian yang tinggi. Stadium IIIB kanker serviks didefinisikan sebagai perluasan tumor yang mengenai dinding panggul atau adanya hidronefrosis. Jika disertai dengan gangguan ginjal, angka morbiditas dan mortalitas pasien akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan data patologi, respon terapi, masa rawat, dan angka kesintasan satu tahun pada pasien kanker serviks stadium IIIB dengan dan tanpa gangguan ginjal.
Metode: Dengan menggunakan metode potong lintang dilakukan pengambilan data 941 sampel pasien kanker serviks stadium IIIB di RSCM Jakarta antara bulan Juli 2010 - Juli 2015.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan jumlah pasien ditinjau dari keterlibatan dinding panggul, keterlibatan KGB, derajat dan simetrisitas hidronefrosis, rerata kadar ureum, kreatinin, dan kalium serum pada pasien kanker serviks dengan dan tanpa gangguan ginjal (p<0.001). Juga ditemukan perbedaan bermakna jumlah pasien yang menjalani terapi diversi urin , dialisis, dan kemoterapi. Untuk analisis kesintasan, didapatkan hazard ratio 0.307 (IK95% 0,160-0,589).
Kesimpulan: Dengan gambaran data tersebut, perlu diusulkan suatu entitas klasifikasi baru untuk kanker serviks stadium IIIB dengan gangguan ginjal (IIIB plus), mengingat kasus ini membutuhkan penanganan yang lebih kompleks dan holistik dengan melibatkan banyak keahlian (penyakit dalam, urologi, ginjal hipertensi, gizi klinik dan paliatif) serta prognosis yang berbeda bermakna secara statistik

Background: Cervical cancer is the second most common gynecological cancer in women globally. Stage IIIB cervical cancer is defined as a local extension of tumor that affects the pelvic wall or hydronephrosis or kidney disease. If accompanied by kidney disease, the complication will increase thereby increasing patient's morbidity and mortality. The aim of this study is to know whether there are differences in the clinical data, therapy, duration of hospital, and one-year survival rate in cervical cancer patient with and without kidney disease.
Methods: This research uses cross-sectional method with samples of stage IIIB cervical cancer patients in Cipto Mangunkusumo between July 2010 and July 2015.
Results: The results showed significant difference in the number of patients with pelvic wall involvement, lymph node involvement, degree and symmetry of hydronephrosis, the serum urea, creatinine, and potassium level between cervical cancer patients with and without kidney disease (p <0.001). There are also significant differences in the number of patients undergoing urinary diversion therapy, dialysis and chemotherapy. For survival analysis, the hazard ratio obtained is 0.307 (IK95% 0.160 - 0.589).
Conclusion: With the results obtained, we suggest new entitiy for cervical cancer stage IIIB with kidney disease ( IIIB plus), according to there is an obligation of more complex involvement of specialist (internist, urologist, renal hypertension expert, clinical nutrition and palliative expert) and statistically the prognosis is different
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvi Aulia
"Latar Belakang. Epidermal Growth Factor Receptor mengatur beberapa proses selular penting. Overekspresi EGFR merupakan penanda negatif prognosis pada glioma.
Metode. Tujuh belas pasien astrositoma dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk mengevaluasi overekspresi EGFR. Seluruh pasien dievaluasi Karnofsky Performance Score 1 tahun pasca operasi.
Hasil. Sembilan pasien high-grade glioma, 67 memiliki overekspresi EGFR yang positif dan hanya 1 pasien yang hidup dengan KPS 70. Empat pasien low-grade glioma dengan overekspresi EGFR yang positif, memiliki KPS 0.
Kesimpulan. Low-grade glioma dengan overekspresi EGFR yang positif memiliki KPS yang rendah pada 1 tahun pasca operasi.

Background. Epidermal Growth Factor Receptor regulate several important cellular process. EGFR overexpression is one of negative prognostic marker in glioma.
Method. Seventeen patients with astrocytoma were performed immunohistochemistry to evaluate EGFR overexpression. All of this patient evaluate for Karnofsky Performance Score at 1 year after surgery.
Hasil. Nine patients with high grade glioma, 67 have positive EGFR overexpression, and only 1 patient still alive with KPS 70. Four patient in low grade glioma with positive EGFR overexpression have KPS 0.
Conclusion. Low grade glioma with positive EGFR overexpression have a poor KPS at 1 year after surgery.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnetta Naomi L L
"ABSTRAK
Pendahuluan: Alfa fetoprotein AFP merupakan penanda tumor yang mengalami peningkatan pada karsinoma hepatoselular KHS namun dapat juga normal pada 40 kasus. Peningkatan AFP dikatakan menghasilkan diferensiasi tumor yang buruk. Kasus KHS yang datang ke RSCM cenderung lanjut dengan karakteristik tersendiri. Penelitian ini bertujuan menilai korelasi AFP terhadap derajat diferensiasi KHS di RSCM.Metode: Data 32 kasus KHS di RSCM yang dilakukan hepatektomi dikumpulkan secara retrospektif dari 2010-2016. Data dasar karakteristik pasien dinilai berdasarkan nilai AFP dan derajat diferensiasi. Lalu dilakukan analisis untuk melihat korelasi nilai AFP dengan derajat diferensiasi KHS.Hasil: Nilai rata-rata AFP adalah 20183 ng/mL, usia 51,75 tahun, 81 kasus terjadi pada laki-laki, 59,4 berdiferensiasi buruk, 50 berukuran >5-10 cm, 50 kasus sirosis, dan 68,8 terdapat invasi pembuluh darah. Diferensiasi buruk 42 pada laki-laki, 47,4 pada HbsAg positif, 50 pada Anti HCV positif, 31,2 sirosis, dan 40,9 mengalami invasi pembuluh darah. Nilai AFP 20 ng/mL 42,1 berdiferensiasi buruk. Pada analisis orelasi didapatkan r=0,203 dengan p>0,05.Kesimpulan: AFP tidak dapat memprediksi derajat diferensiasi karsinoma hepatoseluler pada karakteristik kasus KHS di tempat kami.

ABSTRACT<>br>
Background AFP is a tumor marker which is increased in HCC, but might be found normal in 40 cases. Increased AFP implies a worsen tumor differentiation. Correlation between AFP with HCC managed in RSCM Ciptomangunkusumo hospital remains unclear. This study aimed to find the correlation between histological differentiation grade of HCC and AFP serum level.Method A total of 32 of HCC cases following hepatectomy in RSCM during 2010 2016 were enrolled in a retrospective study. Subject characteristics, AFP levels and histological differentiation grade were the variables in this study, and subjected to statistical analysis. Significancy found if p 5 10cm in diameter, 50 subjects were cirrhotic, and 68.8 subjects with microvascular invasion. AFP level found in range of 0.5 400000 ng mL 20183 SD75580.08 . Among all the subjects 12.5 were well differentiated, 28.1 were moderate differentiated, and 59.4 were poorly differentiated. AFP level 20ng mL was 42.1 . Correlation analysis revealed an r 0.203 with p 0.05.Conclusion There is no correlation between AFP serum level and histological differentiation grade of HCC in our study"
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Wahyudi
"Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya, sebagai organisasi jasa pelayanan kesehatan, berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan secara terpadu dan menyeluruh dalam upaya membantu meningkatkan program kesehatan masyarakat. Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, visi dan misi organisasi rumah sakit, diarahkan menjadi profit oriented guna menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Instalasi Laboratorium Patologi Klinik, merupakan bagian dari sarana penunjang medis bidang pelayanan, tugas pokoknya melaksanakan pelayanan pemeriksaan darah, urine, faeces dan cairan tubuh.Instalasi ini dinilai masih belum menunjukan produktifitas seperti yang diharapkan, tercermin dari keluhan rendahnya kinerja instalasi tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan indikasi yang mengarah pada gangguan stres kerja pada sebagian tenaga analis, terlihat dari dampaknya berupa gejala-gejala fisiologis, psikologis dan perilaku. Sumber stres kerja, berasal dari faktor-faktor yang ada di lingkungan, pekerjaan, organisasi dan individu pekerjanya.
Hasil Analisa menunjukan, kondisi kerja di instalasi tersebut kurang kondusif, peran pemimpin kurang efektif, komunikasi kurang terjalin dengan baik, hubungan antar pribadi pekerja kurang kompak, disiplin dan komitmen terhadap pekerjaan rendah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dirancang program intervensi berupa pelatihan manajemen stres, dengan tujuan menghilangkan gejala stres yang dirasakan dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dalam situasi kerja yang mengancam serta meningkatkan kerjasama tim agar lebih efektif dan produktif.
Rancangan intervensi diarahkan pada level individu dan kelompok kerjanya, melalui dua tahapan kegiatan yaitu :
1. Tahap pertama, berupaya meredusir stres pada individu pekerja, dengan metoda Personal stres profile feedback.
2. Tahap kedua, diarahkan untuk membangun kerjasama kelompok dan rencana perubahan, dengan metoda Team Building dan Balikan Survey."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bruch, Jean M.
"Clinical Oral Medicine and Pathology is a clinically relevant and accessible resource for health care professionals that truly bridges the worlds of dentistry and medicine. This handbook of oral medicine and oral pathology serves as a highly readable guide for diagnosis and treatment of commonly encountered oral conditions. The volume is organized by grouping clinical entities under easily recognizable, diagnostically related headings and subheadings and allows the busy clinician to quickly reference and identify a lesion of interest. Concise descriptions of each entity provide background information and treatment recommendations while including specific guidelines on diagnosis, management, and follow-up. The authors of this text both have extensive training in the fields of oral pathology, dentistry, oral surgery and otolaryngology, and provide a comprehensive approach to the practice of oral medicine for all those who are likely to encounter diseases of the oral cavity in their --
daily practice." --Book Jacket."
New York : Humana Press , 2010
617.522 BRU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Gilang Perkasa
"Latar Belakang: Karsinoma sel hati (KSH) adalah lesi neoplastik ganas pada hati tersering. Transformasi keganasan sel hati normal menjadi KSH melibatkan berbagai faktor seperti inflamasi dan perubahan genetik yang menyebabkan KSH menjadi sangat heterogen pada tingkat histologik dan molekular. Perbedaan fenotipe yang dipengaruhi berbagai perubahan molekular menghasilkan berbagai derajat diferensiasi, subtipe histologik dan gambaran klinik yang berbeda dan sebagian berhubungan dengan prognosis pada KSH. Mutasi pada gen TP53 yang berfungsi menontrol proliferasi sel melalui perbaikan DNA, apoptosis, dan penuaan sel terbukti sebagai salah satu perubahan molekular tersering pada KSH dan sering dikaitkan dengan beberapa faktor risiko, derajat diferensiasi, subtipe histologik tertentu dan prognosis. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi ekspresi p53 pada derajat diferensiasi, subtipe histologik dan stadium patologi tumor KSH.
Bahan dan cara: Penelitian dilakukan di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM, Jakarta terhadap 41 kasus KSH yang diperoleh seara reseksi. Sampel kasus diklasifikasikan berdasarkan kelompok derajat diferensiasi (WHO), subtipe histologik dan stadium patologi tumor. Selanjutnya dilakukan pulasan imunohistokimia (IHK) protein 53 (p53) pada seluruh kasus dan dilakukan analisis untuk mengetahui ekspresi p53 pada variabel penelitian.
Hasil: Ekspresi p53 ditemukan pada 35 kasus (85%). Berdasarkan derajat diferensiasi, ekspresi p53 ditemukan paling banyak pada derajat diferensiasi sedang dan buruk, yaitu 21 dan 14 kasus (91% dan 93%). Ekspresi p53 berdasarkan stadium patologi tumor ditemukan paling banyak pada pT1b dan pT2, yaitu 8 dan 14 kasus ( 88% dan 93%). Berdasarkan subtipe histologik, seluruh kasus macrotrabecular massive (MTM) menunjukkan ekspresi p53 (4 kasus, 100%), subtipe clear cell (CC) terpulas pada 15 kasus (93%), klasik (CL) ditemukan 16 kasus (88%) dan tidak ditemukan ekspresi p53 pada seluruh kasus steatohepatitic (SH). Terdapat perbedaan rerata bermakna ekspresi p53 pada kelompok baik dan sedang (p=0,011), baik dan buruk (p=0,015) dan tidak terdapat perbedaan rerata bermakna antara kelompok sedang dan buruk (p=0,339). Tidak ditemukan perbedaan rerata bermakna ekspresi p53 pada seluruh kelompok stadium patologi tumor (p=0,948) dan subtipe histologik (p=0,076).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna ekspresi p53 pada KSH kelompok diferensiasi baik dan sedang serta baik dan buruk.

Background: Hepatocellular cell carcinoma (HCC) is the most common malignant neoplastic lesion of the liver. Malignant transformation of hepatocytes involves various factors such as inflammation and genetic causing HCC to be very heterogeneous at the histological and molecular level. Differences in phenotypes affected by various molecular changes produce different differentiation grade, histological subtype, clinical features and prognosis. TP53 as one of the most common molecular changes in HCC play an important role in cycle cell by controlling cell proliferation through DNA repair, apoptosis and cellular senescence, associates with several risk factors such as certain differentiation grade, histologic subtypes, and prognosis. This current study aimed to investigate p53 expression at HCC’s differentiation grade, tumor pathology stage and histologic subtype.
Materials and methods: The study was conducted at the Department of Anatomical Pathology FKUI / RSCM, Jakarta on 41 cases of resected HCC. Case samples are classified based on groups of differentiation grade (WHO), histologic subtypes and tumour pathology stage. Furthermore immunohistochemical (IHC) staining of protein 53 (p53) carry out in all cases and an analysis statistic was performed to evaluated the expression of p53.
Results: p53 expression was found in 35 cases (85%). Based on the differentiation grade, the expression of p53 was found mostly in the moderate and poor differentiation (91%, 21 cases and 93%, 14 cases). Based on tumour pathology stage, p53 expression was found mostly in pT1b and pT2, which were 8 and 14 cases (88% and 93%). Based on histologic subtypes, all macrotrabecullar massive (MTM) cases showed p53 expression (4 cases, 100%), clear cell (CC) subtypes were in 15 cases (93%), classic (CL) 16 cases (88%) and negative expression was found in all cases of steatohepatitic (SH). There were significant differences in mean expression of p53 in the well and moderate groups (p = 0.011), well and poor (p = 0.015) and there were no significant mean differences between the moderate and poor groups (p = 0.339). There were no significant mean differences in p53 expression in all groups of tumour pathology stages (p = 0.948) and histologic subtypes (p = 0.076).
Conclusion: There is significant difference mean of p53 expression in well and moderate as well as well and poor differentiation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10   >>