Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 492 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Abstrak :
Exclusive breasfeeding can enhance optimal growth the infant. ....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Infeksi nosokomial merupakan salah satu masalah utama di rumah sakit yang berkaitan dengan morbiditas, mortalitas dan peningkatan biaya kesehatan. Survilens sebaiknya dilakukan berkala untuk mendapatkan data tentang insiden infeksi nosokomial, jenis infeksi, patogen dan pola resistensi. Kami melaporkan hasil surveilens nosokomial di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, antara tahun 1999 hingga 2002. Data didapatkan dari surveilens yang dilakukan oleh Panitia Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. Surveilens dilakukan terhadap pasien dengan risiko infeksi nosokomial seperti menjalani prosedur bedah, kateter urin, kateter vena perifer atau sentral, ventilator dan prosedur invasif lainnya. Kriteria infeksi nosokomial yang digunakan berdasarkan Pedoman dan Petunjuk Teknis Panitia Pengendalian Infeksi Nosokomial RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 1999 yang mengacu pada definisi CDC mengenai infeksi nosokomial. Insiden infeksi nosokomial pada tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002 adalah 1,1;0,9;0,6 dan 0,4 %. Jenis infeksi nosokomial mencakup infeksi kateter, luka operasi, saluran kemih dan saluran pernapasan berkisar antara 0 hingga 5,6 %. Bakteri Gram negatif terdiri dari Pseudomonas sp, Enterobakter aerogenes, Eskherishia koli, Proteus mirabilis merupakan patogen tersering. Bakteri Gram positif terdiri dari Staphylococcus epidermidis, Stafilokokus aureus dan Streptokokus anhemolitikus. Didapatkan pada surveilens ini kecenderungan insiden infeksi nosokomial bakteri Gram positif. Sebagian besar bakteri Gram negatif telah resisten terhadap penisilin, amoksisilin-asam klavulanat dan sefalosporin generasi ke-3, tetapi masih sensitif terhadap sefalosporin generasi ke-4 dan aminoglikosida. Bakteri Gram positif masih sensitif terhadap penisilin, amoksisilin-asam klavulanat, sefalosporin generasi ke-4 dan aminoglikosida. (Med J Indones 2004; 13: 107-12)
Nosocomial infection are one of the main problem in hospital which are associated with significant morbidity, mortality and increased economic cost. Surveillance should be attempted regularly to obtain local data of incidence of nosocomial infections, types of infection, pathogen and resistance pattern. We reported the results of nosocomial surveillance in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta, in year 1999 to 2002. The data were obtained from surveillance, conducted by Nosocomial Infection Control Committee. Surveillance were performed to patient in risk of nosocomial infections such as underwent surgical procedure, urinary catheter, peripheral or central venous catheter, ventilator and other invasive procedure. Criteria for nosocomial infection which were used, based on technical guidelines of nosocomial infection in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, year 1999; which referred to CDC definition of nosocomial infections. Incidence rate of nosocomial infections in year 1999, 2000, 2001 and 2002 were 1.1, 0.9, 0.6 and 0.4 % respectively. Type of nosocomial infection include catheter related, surgical wound, urinary tract and respiratory tract infections, ranged between 0 to 5.6 %. Gram negative bacteria consist of Pseudomonas sp, Enterobacter aerogenes, Escherichia coli, Proteus mirabilis were the most common nosocomial pathogen. Gram positive bacteria consist of Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus and Streptococcus anhemolyticus. Trend of increasing incidence of Gram positive nosocomial infection also showed in our surveillance. Mostly Gram negative bacteria had been resistant to penicillin, co amoxicillin-clavulanic acid and 3rd generation cephalosporin, but still sensitive to 4th generation cephalosporin and aminoglycoside. The Gram positive bacteria were still sensitive to penicillin, co amoxicillin-clavulanic acid, 4th generation cephalosporin and aminoglycoside. (Med J Indones 2004; 13: 107-12)
Medical Journal of Indonesia, 13 (2) April June 2004: 107-112, 2004
MJIN-13-2-AprilJune2004-107
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Economic activity informal sector of " pedagang kaki lima (PKL) " in some Yogyakarta City areas expand very fast and have aimed to the forms trespassing order, that is tendency of trade place development which conducted permanently.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siyamtinah
Abstrak :
The aims of this study were to analyze for the pattern diversity of organizational innovation capability building and what factor caused it among Small and Medium Business (SMB) in Semarang. The study used seven factors of determinant of innovation capability. The factor were human resource capability, technology usage, external interactions, marketing capability, production/operation capability, new product development and research and development. The study also propose 2 (two) factors that were used to test what factors causes the pattern diversity of innovation capability building. The factors are business size and business age. Based on literatures reviews and questionnaire result , for 101 managers of SMB and t-tets analize, succed that business size caused pattern diversitty of organizational innovation capability building among SMB for four factors. The factors were human resource capability, technology usage, marketing capability and research and development. The followed analysis, business age caused pattern diversity of organizational innovation capability building among SMB for four factors. The factors were external interaction, marketing capability, technology usage and research and development.
Jakarta: Jurnal Ekonomi dan Bisnis : EKOBIS, 2010
JUEKBIS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Fenty Debora
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola-pola dasar kalimat mahasiswa dalam menulis karangan. metode penelitian dirancang dengan metode deskriptif kualitatif. dalam hal ini, subjek penelitian adalah mahasiswa bahsa inggris semester satu. setiap mahasiswa diarahkan menuliskan teks recount dan selanjutnya peneliti menganalisanya. hasil penelitian menunjukkan bahwa sebahagian besar dari mahasiswa hanya mampu menggunakan tiga pola kalimat dasar yaitu s+v, s+v+o, dan s+lv+adj. pola kalimat lainnya seperti sv+io+o, s+v+o+oc, s+lv+n belum ditemukan. disamping itu terdapat beberapa kesalahan dalam grammar seperti tenses, penggunaan linking verb, parts of speech, dsb. ini menunjukkan bahwa mahasiswa semester satu jurusan pendidikan bahasa inggris masih sangat lemah dalam menggunakan pola-pola kalimat bahasa inggris.
Sumatera Utara: Universitas HKBP Nommensen, 2018
VISI 26:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Dian Maulana
Abstrak :
KPEI merupakan lembaga kliring dan mitra pengimbang dalam penyelesaian transaksi bursa. Sebagai lembaga yang melakukan penjaminan atas transaksi Anggota Kliring (AK), KPEI menanggung risiko yang ditimbulkan akibat aktivitas perdagangan AK di bursa terutama risiko kegagalan penyelesaian kewajiban. Karena itu KPEI harus mengetahui bagaimana profil aktivitas setiap AK yang meliputi transaksi bursa, netting, settlement, kecukupan agunan, dan trading limit. Untuk itu diperlukan aplikasi yang mampu menyimpan dan mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat bagi KPEI dalam melakukan pemantauan AK. Aplikasi ini diberi nama Analisa Aktivitas. Aplikasi ini diharapkan dapat melakukan penghitungan hak dan kewajiban AK (netting), harga terendah (lowest price) dan harga tertinggi (highest price), penilaian agunan (collateral valuation), nilai risiko (exposure dan batas transaksi (trading limit). Data hasil perhitungan ini kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan formula tertentu untuk menghasilkan indikator-indikator. Indikator-indikaor inilah yang dijadikan alat utama pemantauan atas profil risiko AK. Karena digunakan untuk pemantauan, maka modul ini harus memiliki fasilitas query yang cepat, fleksibel, dan informatif atas datadata yang telah diinput, parameter perhitungan, dan indikator-indikator yang dihasilkan dari proses perhitungan. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik sangat dibutuhkan untuk menunjang berhasilnya pengembangan aplikasi ini. Dengan memanfaatkan metodologi Rational Unified Process (RUP) diharapkan spesifikasi yang dihasilkan dapat membantu dan mempermudah Departemen Pengembangan dalam pengembangan aplikasi ini. Adaptasi RUP khususnya disiplin business modeling dan requirement dalam proyek ini akan disesuaikan dengan karakter aplikasi yang akan dikembangkan.
KPEI (Indonesian Clearing and Guarantee Corporation) is the only one clearing house and central counterparty for settlement of stock exchange transactions in Indonesian Capital Market. It plays as guarantee institution for clearing members? transaction. So, it will guarantee all transaction risks especially when its member is fail to fulfill its obligation. Clearing member activity profile including transaction, netting, settlement, collateral, and trading limit will be used as input for risk monitoring tools. In order to organize, manage, and process these data to be useful information, KPEI develops an application called Activity Analysis. It is part of Automated Risk Monitoring System. This application should provide calculation facilities for netting, lowest and highest price, collateral valuation, exposure, and trading limit. Furthermore, these computation results are processed and analyzed using certain formula to produce some indicators used as main tools for clearing member risk monitoring. It should also have a flexible, quick, and informative inquiry facility for inputting data, parameters, and indicators resulted from those calculations. To make this project success, a complete and well documented software requirement becomes a requisite. Software requirement specification produced by adapting Rational Unified Process (RUP) methodology is expected to help System Development Department in developing this application. In this project, RUP adaptation particularly business modeling and requirement discipline will be conformed to specific characters of Activity Analysis being developed. In the end of this project, a set of deliverables including RUP documents and web based activity log will be submitted as well as final report.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fronitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan biometrik sebagai alternatif untuk menggantikan proses otentikasi konvensional seperti pin, password, code mengalami peningkatan yang cukup significant. Peningkatan adopsi teknologi biometrik dalam industri e-commerce juga mendorong pasar biometrik semakin berkembang beberapa tahun ke depan. Vein merupakan salah satu biometric feature yang dapat diadaptasi sebagai suatu alat identifikasi pengenalan individu yang sedang banyak dikembangkan hingga saat ini, karena memiliki pola dan struktur vein khas serta memiliki kehandalan tersendiri jika dibandingkan dengan ciri biometrik lainnya, seperti terletak pada bagian dibawah kulit, sulit untuk dilihat dengan mata telanjang ataupun kamera biasa dan sulit untuk rusak dan memiliki liveness detection yang tidak dimiliki biometrik lainnya.

Local Binary Pattern (LBP) dikenal salah satu deskriptor pengenalan gambar yang paling banyak digunakan gambar berbasis tekstur karena keunggulannya. Selain itu LBP merupakan salah satu pendekatan yang paling umum karena kesederhanaan komputasi, yang invarian terhadap perubahan pencahayaan dan kehandalan dalam klasifikasi citra karena menangkap sebagian besar fitur visual penting dari gambar. Local Binary Pattern (LBP) telah diimplementasikan secara luas untuk fitur ekstraksi tangan, mata, wajah, mata, dan gambar lainnya. Meskipun LBP memiliki banyak keuntungan, akan tetapi dari modifikasi LBP yang telah banyak dikembangkan masih menghasilkan deskriptor besar 8-bit untuk setiap piksel dan sensitif terhadap rotasi gambar. Pengembangan yang ada juga belum memiliki fungsi hybrid yakni mengurangi vektor ciri tetapi sekaligus meningkatkan kemampuan diskriminasi.Dalam disertasi ini, deskriptor baru diusulkan berasal dari LBP original yang dikembangkan oleh Ojala, yang disebut Diagonal Vertical Horizontal Local Binary pattern (DVHLBP) yang berhasil menangkap primitif sifat gambar seperti tepi, sudut, garis-ujungnya, bintik-bintik, daerah datar, dan lokal lainnya karakteristik seperti garis, yang belum dibahas dalam LBP konvensional.

Konsep dasar dari Diagonal Vertical Horizontal Local Binary pattern (DVHLBP) dalam penelitian ini mengusulkan teknik ekstraksi ciri dengan operasi yang bisa mengakomodir masalah rotasi yang sering terjadi pada pengenalan vein dengan fungsi representasi bilangan biner. Fitur gambar harus mengambil variasi piksel diagonal serta variasi piksel horizontal dan vertikal di piksel sekitarnya, sehingga dapat berfungsi dengan baik bahkan dalam kasus rotasi dalam gambar. Kelebihan lain dari descriptor yang diusulkan adalah mempertimbangkan rata-rata/mean dari piksel pusat. Teknik ini menganalisis perbedaan intensitas antara piksel pusat dengan piksel tetangganya, dengan membandingkan pusat piksel dengan sepasang piksel berlawanan dalam diagonal yang sama. Dari beberapa skema multidirectional yang dilakukan yakni pada 8 matriks ketetanggan didapat pola biner yang tadinya 8-bit dalam LBP asli menjadi hanya 4-bit dalam DVHLBP. Selain itu penambahan mekanisme uniform pattern untuk proses feature selection juga dilakukan dimana secara otomatis hal tersebut mengurangi panjang histogram mengingat hanya ciri diskriminan yang diambil dan hal ini berdampak pula pada kebutuhan penyimpanan (storage) untuk hasil ekstraksi, hal ini berpengaruh pula pada kompleksitas ruang sistem yang dibangun O(n).

Deskriptor yang diusulkan tetap mempertahankan informasi penting gambar sebuah vein (discrimination feature), invarian terhadap perubahan pencahayaan dan memiliki sifat rotasi invariant. DVHLBP yang diusulkan telah disimulasikan dan dilakukan analisis, dimana simulasi yang dilakukan menggunakan PUT Vein Data set dan CASIA Multispectral Data Set. Hasil simulasi menunjukkan bahwa usulan sistem dapat mencapai kinerja yang lebih baik dengan State-of-The Art dimana error rate (ERR) dari teknik yang diusulkan adalah sebesar 0,08 untuk telapak tangan (palm vein) dan 0.22 untuk pergelangan tangan (wrist vein) dengan akurasi rate sebesar 99,6 % pada palm vein dan 99.4% pada wrist vein. Dan dilihat dari sisi kompleksitas sistem O(n) mengalami efisiensi yang mencapai 50% dibuktikan dalam bentuk matematis.
ABSTRACT
The development of biometrics as an alternative to replacing conventional authentication processes such as pins, passwords, code experienced a significant increase. Increasing the adoption of biometric technology in the e-commerce industry also drives the biometric market to grow in the next few years. Vein is one of the biometric features that can be adapted as an individual identification identification tool which is being developed to date, because it has a distinctive vein pattern and structure and has its own reliability compared to other biometric features, such as located under the skin, it is difficult to seen with the naked eye or ordinary camera and difficult to damage and have liveness detection that other biometrics do not have.

Local Binary Pattern (LBP) is known as one of the most widely used image recognition descriptors based on texture because of its superiority. In addition LBP is one of the most common approaches due to computational simplicity, which is invariant of lighting changes and reliability in image classification because it captures most important visual features of images. Local Binary Pattern (LBP) has been widely implemented for extraction features of hands, eyes, face, eyes and other images. Although LBP has many advantages, however, the LBP modification that has been widely developed still produces a large 8-bit descriptor for each piksel and is sensitive to image rotation. The existing development also does not have a hybrid function, namely reducing feature vectors but also increasing discrimination capabilities. In this dissertation, a new descriptor is proposed from the original LBP developed by Ojala, called the Diagonal Vertical Horizontal Local Binary pattern (DVHLBP) that successfully captures primitive traits images such as edges, angles, edges, spots, flat areas, and other local characteristics such as lines, which have not been discussed in conventional LBP.

The basic concept of Diagonal Vertical Horizontal Local Binary Pattern (DVHLBP) in this study proposes feature extraction techniques with operations that can accommodate rotation problems that often occur in the introduction of veins with binary number representation functions. The image feature must take diagonal pixels variations as well as horizontal and vertical pixels variations in the surrounding pixels, so that it can function properly even in the case of rotations in the image. Another advantage of the proposed descriptor is considering the mean / mean of center pixel. This technique analyzes the difference in intensity between the central piksel and neighboring piksels, by comparing the center of the piksel with a pair of opposite piksels in the same diagonal. From several multidirectional schemes on 8 neighboor that are carried out, binary patterns are obtained which were 8-bits in the original LBP to be only 4-bits in DVHLBP. In addition, the addition of the uniform pattern mechanism for the feature selection process is also done where it automatically reduces the length of the histogram considering that only discriminant characteristics are taken and this also affects the storage requirements for extraction results, this also affects the complexity of the system space built O (n).

The proposed descriptors retain important information on a vein image (discrimination feature), invariance of lighting changes and have rotational invariant properties. The proposed DVHLBP has been simulated and analyzed, where simulations were carried out using the PUT Vein Data set and CASIA Multispectral Data Set. The simulation results show that the proposed system can achieve better performance with State-of-the-Art where the error rate (ERR) of the proposed technique is 0.08 for the palm (palm vein) and 0.22 for the wrist (wrist vein) with an accuracy rate of 99.6% on the palm vein and 99.4% on the wrist vein. And in terms of system complexity O (n) has an efficiency that reaches 50% as evidenced in mathematical form.
2019
D2685
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini untuk mencari gambaran mengenai pola pencarian informasi mahasiswa asing pada Program BIPA (Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing) FSUI. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi pola pencarian informasi mahasiswa asing dalam mendukung kegiatan belajar yang meliputi sumber-sumber informasi yang digunakannya, dan hambatan-hambatan yang dialami. Pengumpulan data terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama berupa pengisian kuesioner dan self report selama 5 hari yang dilanjutkan dengan wawancara. Tahap kedua dilakukan untuk mengetahui situasi problematik dengan menggunakan teknik wawancara timeline. Pengumpulan data dimulai 20 September s/d 10 Nopember 2001. Penelitian ini menggunakan metode kajian pemakai. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sample. Sampel diambil sebanyak 11 prang mahasiswa BIPA. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survai. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian memperlihatkan faktor pribadi turut menentukan pola pencarian informasi karena diri individu merupakan asal munculnya berbagai permasalahan situasional. Permasalahan situasional yang dialami mahasiswa BIPA terdiri dari permasalahan belajar dan permasalahan bukan belajar. Strategi pencarian informasi yang digunakan dipengaruhi oleh jenis situasi. Strategi yang umum digunakan dalam situasi belajar adalah penggunaan buku teks BIPA. Strategi pada permasalahan bukan belajar berupa penggunaan sumber informal seperti dengan teman, media massa, dan sistem. Hambatan yang ditemui pada umumnya disebabkan oleh faktor internal (dari dalam individu) dan eksternal (hubungan sosial). Sumber yang digunakan dipengaruhi oleh permasalahan situasional. Buku teks BIPA digunakan oleh seluruh responden sebagai sumber belajar utama. Pada situasi bukan belajar, teman digunakan sebagai sumber informasi utama. Dengan demikian poia pencarian informasi mahasiswa asing yang belajar pada program BIPA FSUI dalam penelitian ini secara umum dipengaruhi oleh faktor konteks yang bersifat situasional, institusional, dan sosial.
The purpose of this research is to examine information seeking pattern in the context of foreign student at BIPA (Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing) program at the Faculty of Letters University of Indonesia. The research is focusing on information seeking pattern based on situation factor. The data collected in two ways. First, interview and questioner technique on 10 respondents. Second, timeline interview with 6 respondent. The aim of this interview find out situational problems affecting the respondent information seeking. This research were conducted in September 20`'' until November 10'h 2001. The sampling technique was purposive. Survey was used as data collecting method that divided in questionnaire and depth interview. The data analyzed based on individual factors (constitute individual characteristic, experience in living, language) and situational factors (situational problem. strategy, barrier, and source). The data were analyzed individual factors and situational factor The results show that individual factors affect user in seeking information. The situation that respondent were facing were divided into situational problem in study situation and non study situation. In study situation, most respondent found difficulties learn Bahasa Indonesia especially grammar, listening and speaking and practicing the language. The students saw the usefulness of BIPA textbook as a primary source. They also reported that in information seeking process come from internal and external factors_ They consider textbooks of BIPA as primary source in study situation. In non-study situation, they usually ask help from significant others, used mass media and the systems. In brief information seeking pattern of foreign students at BIPA program is influenced by situational, institutional, and social context.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. M. Trinabasilih Harsiki
Abstrak :
Kekurangan Energi dan Protein (KEP) masih merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. KEP ini meningkat dimasa krisis ekonomi terutama pada keluarga miskin pedesaan maupun perkotaan. Anak umur di bawah tiga tahun (anak batita) merupakan masa yang sangat menentukan hari depan anak. KEP mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, sehingga perlu perhatian khusus. Pemberian makanan (feeding) dan perawatan anak (caring) yang benar untuk mencapai keadaan gizi yang baik melalui pola asuh yang dilakukan ibu kepada anaknya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Prevalensi KEP berat di Sumatera Barat masih cukup tinggi (8,0 %), diduga pola pengasuhan anak yang buruk berperan terhadap terjadinya KEP . Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana hubungan pola asuh anak dan faktor lain dengan keadaan anak batita keluarga miskin di pedesaan dan perkotaan Propinsi Sumatera Barat. Disain penelitian adalah crossectional study. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan prevalensi gizi kurang tertinggi di pedesaan dan perkotaan Propinsi Sumatera Barat yaitu Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman dan Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 210 anak. Unit sampel adalah keluarga miskin yang mempunyai anak batita berumur 12-35 bulan. Hasil penelitian menunjukkan KEP di pedesaan 47,6 % dan perkotaan 48,6 %, sedangkan pola asuh yang kurang di pedesaan 55,2 % dan perkotaan 44,8 %, status kesehatan yang kurang di pedesaan 58,1 % dan perkotaan 41,0 %, konsumsi energi yang kurang di pedesaan 88,6 % dan perkotaan 75,2 %, konsumsi protein yang kurang di pedesaan 87,6 % dan perkotaan 60,0 %. Berdasarkan analisis perbedaan daerah pedesaan dan perkotaan ternyata pola asuh anak dan keadaan gizi tidak berbeda secara bermakna (p0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh anak, konsumsi energi dan protein dengan keadaan gizi anak batita (p<0,05). Pola asuh anak dan konsumsi protein secara bersama-sama mempengaruhi terjadinya KEP pada anak batita. Konsumsi protein anak batita merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi terjadinya KEP pada anak batita Pola asuh anak yang kurang disebabkan karena pengetahuan dan pendidikan yang kurang, untuk itu disarankan perlunya peningkatan pemberdayaan peran ibu dan peran keluarga di dalam keluarganya sendiri rnaupun di masyarakat dalarn meningkatkan keadaan gizi anak batita, selanjutnya karena KEP yang masih tinggi di Propinsi Sumatera Barat maka perlu memberikan makanan tambahan secara berkelanjutan pada anak batita, melalui dukungan pemerintah daerah seternpat, LSM, organisasi wanita, dunia usaha, lintas sektoral dan perantau Minang yang ada di kota-kota besar dalam usaha bersarna menanggulangi masalah KEP pada anak batita di Propinsi Sumatera Barat. Perlu penelitian dalam skala besar, mengingat penelitian hanya pada keluarga miskin.
Relationship Between the caring Pattern of the Children and Other Factors with the Nutrient Condition of the Children under Three Years in the Poor Families in Villages and Urban Areas in the Province of West SumatraEnergy and Protein Malnutrition (PEM) is still a major nutrient problem in the children under five in Indonesia. PEM was increasing during the period of economic crisis, especially in the poor families in the villages and urban areas. Children under three years are passing the most determinative period for their future. Energy and Protein Malnutrition results in the hindrances of their physical and mental development; thus requiring special attention, proper feeding and caring given by the mothers will influence the development and the growth of the children, in reaching good nutrient status for them. Meanwhile the prevalence of serious Energy and Protein Malnutrition in West Sumatra is still relatively high (8, 0 %). It is assumed that the occurrence of PEM in West Sumatra is because of poor caring pattern by the mothers. Therefore, this research is focused on the attention to the effort for getting the description on how is the relationship between the caring pattern and other factors with the nutrient condition of children under three years in the poor families in villages and urban areas at the Province of West Sumatra. The design of the research is cross-sectional study. The choice of research location is done with purposive way with the highest prevalence of nutrient deficiency in the villages and urban areas in the Province of West Sumatra, that is, Sub district of Lubuk Alung, the Regency of Padang Pariaman, and Sub district of Koto Tangah Padang City. The sampling was done in random sampling with the samples of 210 children. Samples units are poor families having children under three years of about 12-35 months age. Research findings show that the Energy and Protein Malnutrition in the villages is 47,6 % and in urban areas is 48,6 %, meanwhile the insufficient caring pattern in the villages is 55,2 % and in urban area is 44,8 %. The insufficient health status in the village is 58,1 % and in urban area is 41,0 %, insufficient energy consumption in the villages is 88,6 % and in urban area is 75,2 %, and insufficient protein consumption in the villages is 87,6% and in urban area is 60,0%. Based on the analysis of sub district divergence, it was found that the caring pattern and the nutrient status is not significantly (p>0, 05). There is a significant relationship between the caring pattern, energy and protein consumption with the nutrient status of the children under three years, that is, (p<0, 05). Children caring pattern and protein consumption together influence of Energy and Protein Malnutrition in the children less than three year?s ages. Protein consumption in the children under three years is the most dominant factor influencing of Energy and Protein Malnutrition in the children under three years. The influences of caring pattern because are knowledge and education, therefore it is necessary to develop the family and the roles of mother the children under three years. Based on this research finding, it is suggested to give PMT continuously to. in the society in improving the nutrient status of the children under three years, through the support of local government, non-governmental organizations, women organizations, business, cross-sectored institutions and the son of Minang who live in the big cities to together overcome the problem of PEM in the children under three in the Province of West Sumatra. It is suggested to conduct a larger research, considering that this research is only on the poor families.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T2830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>