Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriella Dian Silvana Geng
"Laporan magang ini membahas hasil evaluasi penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) pada bagian C tentang Peran Pemangku Kepentingan terhadap PT X1 dan PT X4. Metode penilaian ACGS dilakukan dengan memberikan nilai Y, N, atau N/A berdasarkan dokumen dan informasi publik. Proses penilaian ACGS dievaluasi dengan membandingkan kesesuaian proses skoring dengan pedoman penilaian. ACGS terbagi menjadi 5 bagian dan secara spesifik fokus pada penilaian 13 kriteria di bagian C. Proses skoring kriteria ACGS bagian C oleh KAP GHJ telah menggunakan sumber dokumen relevan dan sesuai dengan pedoman penilaian.

This internship report discusses the evaluation of the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) assessment in part C regarding the Role of Stakeholders in PT X1 and PT X4. The ACGS assessment method is carried out by assigning a Y, N, or N/A score based on public information. The ACGS assessment process is evaluated by comparing the suitability of the scoring process with the scoring guidelines. ACGS is divided into 5 parts and specifically focuses on the assessment of 13 criteria in section C. The scoring process for ACGS criteria part C by KAP GHJ has used relevant document sources and is in accordance with the assessment guidelines."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Noviandini
"Tujuan pembuatan laporan magang ini adalah untuk mengevaluasi teknik dan proses penilaian prinsip peran pemangku kepentingan berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) oleh KAP X pada PT XYZ yang berada di industri keuangan. Laporan magang ini juga bertujuan melakukan kegiatan refleksi diri atas pengalaman yang didapatkan saat melakukan aktivitas magang di KAP X. Terdapat lima komponen utama dalam ACGS, yaitu hak pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi, serta tanggung jawab direksi ditambah dua bagian lainnya yaitu bonus dan penalti. Namun, yang menjadi fokus pembahasan laporan magang ini adalah teknik dan proses penilaian pada bagian peran pemangku kepentingan. Hasil evaluasi dari teknik dan proses penilaian prinsip peran pemangku kepentingan menunjukkan bahwa KAP X sudah menunjukkan upayanya untuk mematuhi teknik dan proses yang seharusnya dilakukan, seperti yang tertera dalam kertas kerja. Namun, terdapat area yang masih dapat dilakukan perbaikan untuk dapat memberikan hasil penilaian yang lebih baik. Selain itu, melalui kegiatan refleksi diri atas kegiatan magang, dapat diidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Meskipun kekurangan tidak dapat dihindarkan, terdapat beberapa cara perbaikan yang dapat dilakukan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi lingkungan sekitarnya di masa depan. 

The purpose of making this internship report is to evaluate the technique and process of assessing the principle of stakeholder roles based on the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) by KAP X for PT XZY in the financial industry. This internship report also aims to carry out self-reflection activities on the experiences gained during internship activities at KAP X. There are five main components in ACGS, namely the rights of shareholders, fair treatment of shareholders, the role of stakeholders, disclosure and transparency, and the responsibilities of the directors plus two other parts, namely bonuses and penalties. However, the focus of the discussion of this internship report is the assessment technique and process on the part of the stakeholder role. The results of the evaluation of the technique and process of assessing the principle of stakeholder roles show that KAP X has shown its efforts to comply with the techniques and processes that should be carried out, as stated in the working paper. However, there are areas that can still be improved to provide better assessment results. In addition, through self-reflection on internship activities, strengths and weaknesses can be identified. Although shortcomings are unavoidable, there are several ways of improvement that can be made in order to become a better person and be useful to the surrounding environment in the future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Peningkatan mutu pendidikan pada hakikatnya merupakan tugas konstitusional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, perlu didukung dengan kebijakan dan program yang realistik...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Atiqah Amanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ikatan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement) dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR disclosure) terhadap cost of equity capital perusahaan. Ikatan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder-nya dan pengungkapan CSR yang baik diduga dapat menurunkan cost of equity perusahaan secara keseluruhan. Namun, penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda untuk stakeholder engagement, sementara pengungkapan CSR menunjukkan hasil yang sesuai dengan prediksi. Selain itu, penelitian ini juga melihat apakah terdapat perbedaan cost of equity antara perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI dan yang tidak. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan.

This paper aims to analyze the influence of stakeholder engagement and corporate social responsibility disclosure toward cost of equity capital in companies. Greater engagement between corporate and its stakeholder and CSR disclosure is estimated to reduce the cost of equity in companies. However, this study shows that greater stakeholder engagement increases cost of equity while CSR disclosure has the same result as predicted. In addition, this paper also examine whether there is cost of equity difference of firms which listed in SRI-KEHATI Index. The result shows that there is no difference between listed and unlisted firms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ashar Hardyudha
"Tantangan program CSR korporasi di bidang industri ekstraktif Indonesia adalah merealisasikan keberlanjutan program, yang dinilai problematis sebab masifnya disharmonisasi serta rendahnya sinergitas antara pihak korporasi dengan pemangku kepentingan. Walaupun program CSR telah ditetapkan dengan wujud mandataris, keberlanjutan program CSR masih enggan diraih karena korporasi cenderung imperatif. Dalam cakupan model evaluasi program CSR, secara formatif dapat dipetakan menjadi tiga tingkatan yaitu internal program, organisasi pengelola, serta kemasyarakatan. Urgensi pada program CSR di indikasi terletak pada dimensi keberlanjutan, karena pada praktiknya pengelola terlalu mengabaikan durabilitas program tanpa merefleksikan potensi sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya masyarakat setempat. Merespon hal tersebut, korporasi dapat melakukan intervensi melalui rekonstruksi model evaluasi formatif dengan mempertimbangkan proses konsolidasi terhadap komunitas lokal. Penulis berargumen, jika prosedur konsolidasi terlaksana dengan baik, akan mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi. Semakin tinggi tingkat konsolidasi, maka semakin tinggi tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi, sehingga semakin tinggi pula tingkat keberlanjutan program CSR. Model Evaluasi dalam riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui teknik Digital Research Methods milik Dawson, yakni melalui teknik e-questionnaires serta online interviews, dengan melibatkan kelompok pemanfaat program CSR PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta diidaerahiKelurahaniTuguiSelatan,iKecamataniKoja, KotaiJakartaiUtara. Riset ini menggunakan uji analisis regresi untuk memperoleh potret secara ekstensif terhadap tingkat keberlanjutan program. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa tingkat konsolidasi berada dalam kategori tinggi, hal ini berkesinambungan dengan tingginya tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi pemanfaat program, sehingga keberlanjutan dari program ini seyogianya akan berakselerasi dengan baik.

The challenge of corporate CSR programs in the Indonesian extractive industry sector is to realize the sustainability of the program, which is considered problematic due to the massive disharmony and low synergy between the corporations and stakeholders. Although the CSR program has been established in a mandatory form, the sustainability of the CSR program is still reluctant to be achieved because corporations tend to be imperative. Within the scope of the CSR program evaluation model, formatively it can be mapped into three levels, namely internal program, managing organization, and community. The urgency of the CSR program is indicated to lie in the dimension of sustainability, because in practice the manager ignores the durability of the program without reflecting on the social, economic, environmental, and cultural potential of the local community. Responding to this, corporations can intervene through the reconstruction of a formative evaluation model by considering the consolidation process for local communities. The author argues, if the consolidation procedure is carried out properly, it will be able to have a significant influence on the level of empowerment and level of participation. The higher the level of consolidation, the higher the level of empowerment and the level of participation, so the higher the level of sustainability of the CSR program. The evaluation model in this research uses a quantitative approach with data collection methods through Dawson's Digital Research Methods technique, namely through e-questionnaires and online interviews, involving a group of beneficiaries of the CSR program PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta in Tugu Selatan Village, Koja District, North Jakarta City. This research uses regression analysis to obtain an extensive portrait of the level of program sustainability. The results of this research show that the level of consolidation is in the high category, this is continuous with the high level of empowerment and participation of program beneficiaries, so that the sustainability of this program should accelerate well."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Rafila Gusrizal
"Laporan magang ini membahas evaluasi atas praktik analisis kondisi dan potensi bisnis yang dilakukan PT Konsultan. Selain itu, laporan magang ini juga mengevaluasi efektivitas manajemen tim dan pemangku kepentingan yang dilakukan PT Konsultan selama mengerjakan proyek. Adapun kerangka evaluasi yang digunakan adalah teori problem solving dari Childress & Marietta (2017), analisis eksternal dan analisis SWOT dari David & David (2017), gap analysis dari Kim & Ji (2018), efektivitas manajemen tim dari Robbins & Judge (2017), dan teori manajemen pemangku kepentingan dari Schwalbe (2016). Hasil evaluasi menunjukan bahwa praktik analisis eksternal, internal, dan SWOT pada PT Konsultan telah sesuai dengan kerangka evaluasi yang digunakan. Terdapat sedikit perbedaan pada praktik problem solving yang digunakan PT Konsultan, namun praktik tersebut dapat diterima sesuai dengan perannya sebagai advisor dari proyek yang dijalankan. Untuk manajemen tim dan pemangku kepentingan, PT Konsultan juga telah mempraktikannya secara efektif. Selain itu, laporan magang ini juga membahas refleksi diri selama mengikuti kegiatan magang di PT Konsultan. Bagian ini meliputi deskripsi terkait pengalaman-pengalaman yang berharga, evaluasi, analisis, dan tindak lanjut dari refleksi diri tersebut.

This internship report discusses the evaluation of the practice of analyzing business conditions and potential by PT Konsultan. In addition, this internship report also evaluates the effectiveness of the team and stakeholder management carried out by PT Konsultan while working on the project. The evaluation frameworks used are the problem-solving theory from Childress & Marietta (2017), external analysis and SWOT analysis from David & David (2017), gap analysis from Kim & Ji (2018), team management effectiveness from Robbins & Judge (2017), and stakeholder management theory from Schwalbe (2016). The evaluation results show that the external, internal, and SWOT analysis practice at PT Konsultan is in accordance with the evaluation framework used. There is a slight difference in the problem-solving practices used by PT Konsultan, but these practices are acceptable according to their role as advisors for the project being carried out. For team and stakeholder management, PT Konsultan has also practiced it effectively. In addition, this internship report also discusses self-reflection while participating in internship activities at PT Konsultan. This section includes descriptions of valuable experiences, evaluations, analyses, and follow-ups of these self-reflections."
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 >>