Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hastuti Sri Kandini
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada analisis perencanaan Kerja Sama Direktorat Kerja Sama dan pengembangan tahun 2007 dalam melaksanakan kegiatan kerja sama dalam memenuhi segala kewajiban Indonesia dalam World Intellectual Property Organization (WIPO) dan World Trade Organization (WTO). Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.
Penelitian menggunakan analisis perencanaan menurut stoner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari 50 orang responden dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, dan 50 orang lain dari Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Departemen Luar Negeri, Konsultan dan Sentra HKI Universitas Indonesia.
Dari analisis terhadap basil kuesioner, disimpulkan bahwa : 1) Masih banyak pegawai di Direktorat Jenderal HKI yang belum mengetahui proses perencanaan di Direktorat Jenderal MI; 2) Begitu pula dengan responden dari pihak eksternal yang rata-rata belum mengetahui kegiatan di Direktorat Kerja sama dan Pengembangan;.. 3) Kegiatan Kerja Sama Intemasional dilaksanakan untuk memenuhi kewiban Indonesia sebagai anggota WTO dan WIPO; 4) Dengan Analisis SWOT maka Ditjen HKI dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada organisasinya; 4) Proses Perencanaan hares dilakukan oleh Ditjen HKI, berdasarkan hasil analisa data didapat perbedaan antara pihak internal dan eksternal mengenai kegiatan di Direktorat Jenderal HKI.

ABSTRACT
The Focus of this study is about international cooperation planning analisis at Directorate Cooperation and Development in the year of 2007 in case doing the cooperation in a Indonesia respect to the WIPO and WTO as a member. This is a Kuantitatif Research.
This Research is using planning analisis by Stoner. 100 Responden in this research which 50 responden from Directorate General Intellectual Property Rights and 50 responden are from Trade Department, Foreign Department, Intellectual Property Consultant and Intellectual Property Clinic from University of Indonesia.
From the quesioner, The following are the research results: 1) Employee in Directorate General Intellectual Property Rights does not knowing about the planning in their office; 2) From the Employee of Ekstemai they do not knowing about the system in Directorate General of Intellectual Property Rights; 3) The International Cooperation was built because Indonesia as a member of WIPO and WTO and must respect to the WTO and WIPO agreement; 4) By the SWOT analisis data Directorate General of intellectual Property Rights must do the planning program because from planning analisis we know the strongess and the weakness of our organization.
"
2007
T20806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhiprama Elpantja
"ABSTRAK
Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan Indonesia selama 5 Pelita
telah mengangkat peringkat Indonesia menjadi golongan negara berpendapatan menengah rendah. Dengan jumlah penduduk hanipir mencapai 200 juta
orang dan pendapatan perkapita pada tahun 1995 sebesar US$ 1.023, Indonesia diperkirakan akan segera menjadi Negara Industri Baru Bahkan,
Econit memperkirakan sekitar 15 juta penduduk Indonesia di kota besar
telah memperoleh pendapatan perkapita di atas US$ 5.000.
Sejak awal tahun 80?an, pemerintah Indonesia mulai mengurangi
peranan sebagai saver dan banker. Pemerintah Iebih memfokuskan diri pada
peran sebagai investor dan regulator. Dana masyarakat menjadi semakin
penting untuk membiayai pembangunan. Bank sebagai institusi keuangan
yang paling dikenal secara luas oleh masyarakat diberikan insentif untuk
memobilisasi dana masyarakat, khususnya bank swasta. Berbagai deregulasi
diluncurkan oleh otoritas moneter. Jumlah bank swasta umum menìngkat
dengan tajam dan hanya 124 bank umum sebelum pakto 88 menjadi 240 bank
umum pada awal 1995.
Persaingan pasar bebas yang sudah di ambang pintu akan memperketat persaingan industri perbanakan di Indonesia. Konsumen yang semakin
berpendidikan menyebabkan mereka semakin cerewet dalam membell suatu
produk, termasuk produk bank. Untuk dapat berhasil memenangkan persaingan di masa depan, bank sudah sepatutnya mempunyai perencanaan stratejik yang baik.
BDNI merupakan salah satu bank papan atas, peringkat-10 dari segi
aset pada tahun 1995, yang telah memiliki aset Iebih dari Rp 10 trllyun dan
modal disetor lebih dari Rp 150 milyar. Keberhasilan BDNI selama ini diduga
keras karena dukungan grup konglomerat besar, yakni Gajah Tunggal grup.
BDNI juga dikenal sebagai bank konservatif yang menerapkan pendekatan
proaktif-selektif kepada nasabah prima yang umumnya mempunyai hubungan
dengan kelompok bisnisnya.
BDNI telah melakukan proses perencanaan stratejik dengan teratur.
Visi BONI sudah efektif tetapi misinya belum menyatakan secara jelas pelanggan utama yang ingin dilayani dan komitmem menggunakan teknologi
mutakhir. Anailsis matriks evaluasi faktor eksternal menunjukkan BDNI
berada di atas rata?rata daiam menjalankan strateginya guna memanfaatkan
peluang dan menghindari tantangan. Namun, BDNI perlu lebih mencermati
perubahan peraturan perbankan, salah satu komponen penting dan faktor
eksternal, di masa depan yang cenderung semakin ketat. Otoritas moneter
mempunyai keinginan melahirkan bank swasta nasional yang tangguh dan
dapat bersaing dengan bank internasionai. Analisis matriks profil persaingan
mendukung dugaan semula bahwa BDNI memiliki posisi lebih baik pada retail
banking dibandingkan corporate banking.
Analisis matriks evaluasi faktor internal mengindikasikan faktor internal BDNI berada di atas rata-rata pada industrinya. Namun, kekuatan yang
dimiliki oleh BDNI sekarang ini tidak memadai untuk memenangkan kompetisi
di masa mendatang. Banyak dari faktor sukses utama pada industri ini yang
belum dimiliki oleh BDNI seperti SDM profesional dan sikap proaktif dalam
menggunakan teknologi mutakhir.
Tujuan jangka panjang BDNI adalah pertumbuhan aset sebesar 25%
sampai 35% per tahun. Tujuan ini kurang menantang dan kurang sejalan
dengari misi BDNI yang mementingkan laba yang besar. Selama lima tahun
terakhir pertumbuhan aset BDNI mencapai sekitar 40% per tahun. Gabungan
strategi akbar dapat digunakan oleh BDNI. Pengembangan produk berbasis
teknologi mutakhir, pengembangan consumer banking & private banking,
peningkatan pendapatan non-bunga dengan mengintensifkan kegiatan off
balance sheet, pengembangan pasar ke Kawasan Indonesia Timur atau kawasan sekitar Indonesia, kerja sama membentuk bank campuran adalah piihan
strategi akbar yang layak dijalankan oleh BDNI Di luar itu semua, BDNI
sudah sepantasnya menerapkan konsep one stop shopping bagi nasabahnya
sebagai pengembangan konsep one stop banking. Konsep ini tidak hanya
menyedìakan produk bank tetapi juga produk jasa keuangan lain seperti
asuransi, sekuritas, dan multifinance.
Untuk bersaing di masa depan, BDNI tidak dapat hanya mengandalkan
strategi efisiensi BDNI harus dapat menciptakan produk khas yang bernilai
tinggi di mata konsumen. BDNI harus memperkenalkan produk tersebut
melalul sarana publikasi yang ada derigan efektif. BDNI harus berusaha
mempunyai produk unggulan pada masing?masing segmen pasar, yakni pada
retail banking, consumer banking, private banking, dan corporate banking.
Jadi, keberhasilan mengunakan kombinasi dan ketiga strategi bersaing akan
menentukan keunggulan bersaing RPM di industi jasa keuangan pada masa
yang akan datang.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanu Wijaya
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai negara berkembang Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi
yang cukup pesat pada dekade ini. Berbagai kebijaksanaan berupa deregulasi dan
debirokratisasi terus diluncurkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan pembangunan nasional. Salah satu sasaran yang panting adalah an
mengurangi ketergantungan terhadap ekspor migas dengan peningkatan ekspor
non-migas.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi terseb.ut, pertumbuhan pasar otomotif
juga mengalami peningkatan walaupun sempat turun pada saat diluncurkan
kebijaksanaan tight money policy. Berbagai indikator ekonomi menunjukkan potensi
yang besar di masa mendatang bagi pertumbuhan-ekondmi dan pasar otomotif di
Indonesia. Se ama dekade tahun delapan puluhan pertumbuhan sektor otomotif
relatif rendah. Tetapi mengalami boom pada tahun sembilan puluhan pada saat ekonomi memuncak dan fasilitas. kredit sangat mudah dengan diluncurkannnya
berbagai deregulasi sektor perbankan.
Perkembangan sektor otomotif di Indonesia pada masa mendatang sangat
dipengaruhi oleh kebijaksariaan pemerintah melalui paket deregulasi bulan juni
1993 yang memberikan insentif pada perusahaan ya g full manufacturing melalui
program produksi dalam -negeri. Semakin besar ko ponen lokal maka semakin
besar pula insentif yang diberikan. lnsentif tersebut antara lain berupe1 pajak atau
bea masuk kornponen.
Perusahaan-perusahaan otomotif besar di Indonesia pada saat ini
menunjukkan ketergantungan yang besar terhadap prinsipal luar negeri. Hal ini
disebabkan oleh pengembangan teknologi dan modal yang relatif besar. Kondisi
yang sama juga dialami oleh sektor komponen yang disebabkan oleh banyaknya
merek dan jenis mobil yang ada di pasaran. Untuk menyelesaikan masalah tersebut
maka melalui deregulasi juni 1993 diharapkan perusahaan otomotif mampu
meningkatkan kandungan lokal dan pengembangan produksi mobil dalam negeri.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut PT. A sebagai perusahaan patungan
antara perusahaan dalam negeri dan prinsipal luar negeri merencanakan untuk
memproduksi dan memasarkan mobil di Indonesia sebagai pasar utama dan ekspor
ke luar negeri sebagai pasar sekunder. Pendirian perusahaan patungan tersebut
bertujuan untuk memanfaatkan keunggulan di masing-masing perusahaan penanam
modal. Sebagai prinsipal luar negeri maka endirian perusahaan di Indonesia dapat
memanfaatkan potensi sumber daya yang relatif murah serta sebagai antisipasi
blok-blok perdagangan di Asia pacific bagi pengembangan produknya. Sedangkan
bagi perusahaan dalam negeri maka kedatangan prinsipal tersebut merupakan
peluang untuk proses transfer teknologi, membuka kesempatan kerja serta
penghematan devisa negara. Pada akhirnya tujuan d ri perusahaan ini adalah
memberikan profit dan keuntungan bagi shareholder's melalui proses transfer
teknologi dari negara prinsipal dan program full manufacturing yang akan
merupakan salah satu keunggulan perusahaan ini.
Mengingat kompetisi yang ketat di industri otomotif maka jalur distribusi
memegang peranan yang penting untuk memenangkao persaingan. Dari data yang
ada menunjukkan bahwa pasar yang besar berada di wilayah Jabotabek yang
hampir mencapai 80 % keseluruhan pasar di Indonesia. Untuk itu jalur distribusi di
Jabotabek akan membe.rikan kOntribusi yang besar terhadap suksesnya recana
usaha ini. Sebagai jaminan kualitas produk maka diperlukan outlet penjualan milik
sendiri sebagai kontrol atas kegiatan para dealer independent.
Dengan mempertimbangkan kondisi pasar maka lokasi plant yang sesuai adalah di Cikampek Industrial Estate dengan berbagai fasilitas yang mempunyai kapasitas produksi sebesar 120,000 unit per tahun. Pemilihan lokasi plant
berdasarkan pada kondisi pasar yang menunjukkan potensi pasar yang besar di wilayah Jabotabek. Selain itu dengan mempertimbangkan keunggulan produk prinsipal di luar negeri dan melihat kompetisi mobil di Indonesia maka sebagai
strategi pemasaran yang sesuai adalah, penetrasi pasar dengan model Sportage yang diharapkan mampu memasuki pasar sebagai produk baru. Tahapan kedua adalah dengan memperkenalkan model Sephia sebagai produk alternatif. Kapasitas produksi direncanakan akan mencapai 120,000 unit per tahun, namun sebagai tahap awal maka akan diproduksi sebesar 70,000 unit dengan perincian 10,000 unit untuk model Sportage dan 60,000 unit untuk model Sephia.
Setelah dilakukan analisa lingkungan usaha atas industri otomotif di Indonesia dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal maka pendirian perusahaan otomotif di Indonesia merupakan investasi yang menarik dan menunjukkan potensi yang cukup prospektif. Hal ini didukung dengan perhitungan analisa rasio keuangan antara lain Net Present Value dan analisa Break-Even Point yang menghasilkan nilai-nilai yang positif.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Budi Winarso
"ABSTRAK
Indonesia telah dihadapkan pada arus globalisasi, baik dalam bidang industri
barang maupun jasa yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi. Demikian pula di sektor telekomunikasi, bahkan Indonesia telah menandatangani kesepakatandengan WTO tentang jadwal komitment Indonesia dalam liberalisasi sektor telekomunikasi. Dimana pada tahun 2011, akan muncul Iiberalisasi di sektor jasatelekomunikasi
Melihat pasar Indonesia adalah pasar yang potensial, maka pada saat itu
Indonesia akan "dibanjiri" operator lain baik swasta dalam negeri maupun asing yang terjun dalam bisnis telekomunikasi. Sehingga PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk akan kekurang pasar untuk ekspansi usahanya. Uniuk itu bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk tidak ada pilihan Iain, kecuali memasuki pasar Iuar negeri.
Dalam tesis ini dianalisa kondisi Iingkungan strategis dalam bisnis
telekomunikasi di negara dunia ketiga, melalui studi kasus kerjasama Operasi
MediaOne Internasional di Divisi Regional Ill Jawa Barat. Dari analisis tersebut didapat profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan MediaOne International sebagai pemain yang memasuki pasar negara dunia ketiga tersebut.
Dan profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan tersebut dapat
dianalisa posisi perusahaan dalam bisnis ini, alternatif sirategi yang bisa digunakan. Disamping itu juga dillakukan analisa kesejangan melalui kajian ekonomis dengan analisa payback periode, NPV dan IRR untuk mengetahui kelayakan bisnis MediaOne International selama dan pasca krisis ekonomi dan krisis politik di Indonesia.
Dari berbagai analisa disimpulkan bahwa strategi bisnis telekomunikasi di
negara dunia ketiga sebaiknya adalah :
1. Menerapkan visi bahwa terjun ke bisnis internasional harus sebagai core
bisnis, bukan sekedar investasi
2. Pentingnya memilih negara tujuan bisnis telekomunikasi yang :
- Kondisi politik dan ekonominya stabil dengan resiko politik yang rendah
- Pertumbuhan ekonomi tinggi dan teledensity rendah.
3. Pentingnya menerapkan strategis bisnis overall cost leadership di negara
tujuan.
4. Melakukan kerjasama atau aliansi strategis dengan perusahaan
telekomunikasi incumbent.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, rneskipun dilanda krisis
ekonomi dan kemudian krisis politik, masih merupakan pasar yang potensial bagi perusahan multinasional.
Eksternal and internal strategic factor analysis summary menunjukkan bahwa
faktor-fakior strategis eksternal dan internal MediaOne International bersifat outstanding. Combinasi kedua faktor strategis ini dianalisis melalui Metrix internal-eksternal menunjukkan bahwa bisnis MediaOne International berada dalam posisi pertumbuhan.

Abstract
Indonesia has been faced to globalization era, both in industrial and services, in telecommunication sector also. Indonesia has been signed the agreement of WTO about Indonesian commitment schedule of liberalization of telecommunications schedule in 2011.
Indonesia is a potential market, so in that time, Indonesia will be flooded by others operator, foreign operator and/ or local operator in telecommunications business. So PT. Telekomunikasi lndonesia's market will decrease. Because of that. there is no choice for PT. Telekomunikasi Indonesia's, except enter the international market to expand her business.
In this thesis will be analyzed the strategic environmental of telecommunication business in the third world countries, through case study of Operating Cooperation of MediaOne International in Division of Regional lll West Java. From the analysis will be got the profile of opportunity, threat, strength and weakness of MediaOne International as the multinational company who enter the market of the third world countries.
From the profile of opportunity, threat, strength and weakness can be analyze company position in this business and strategy alternative that can be implemented. Beside that, this thesis will analyze the gap analysis use payback period, NPV and IRR analysis to study the feasibility of MediaOne lnternational business during and after economic and political crisis in Indonesia.
From the analysis can be concluded, that the best strategy of telecommunication business in the third world countries are :
1. Company who enter the international business have to determine the
vision, that international business is a core business, not just investment.
2. It is important to choose that the telecommunication business object country should have :
- Political and economic stability with low political risk.
- High economic growth and low teledensity.
3. It is important to use overall cost leadership business strategy in the object country
4. Conduct the cooperation or strategic alliance with incumbent.
As one of the third world countries, even though Indonesia has been facing
economic and politic crisis, she is still potential market for multinational company.
External and internal strategic factor analysis summary show that external and internal strategic factors of MediaOne International is outstanding. Combination analysis of that two strategic factor in Internal - External Matrix show that MediaOne International is in growth position."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiuddin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kesiapan aparat keamanan dalam mengamankan pelaksanaan pemilukada Walikota Palopo pada tahun 2013 serta dampak yang ditimbulkan terhadap wilayah kota Palopo, dimana aparat keamanan di wilayah adminstrasi Kota Palopo yang telah melaksanakan pengamanan dalam rangka pengamanan pemilukada yang diawali pada saat persiapan pemilukada hingga pada pelaksanaan hingga pada pengumuman hasil pemenang pemilukada, tidak dapat mengantisipasi terjadinya kerusuhan dan menyebabkan terjadinya kebakaran terhadap gedung-gedung negara serta beberapa gedung lainnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian ini menyarankan agar dalam pelaksanaan tugas pengamanan pemilukada, aparat keamanan melakukan perencanaan yang lebih baik, agar dapat menghindari terjadinya kerusuhan yang dapat berdampak pada aspek lainnya.

ABSTRACT
This thesis discusses about the readiness of security forces in securing the implementation of Palopo Mayor election in 2013 and the impact on the region Palopo town, where the security forces in the region that Palopo administration has implemented safeguards to secure the election which begins at the time of the preparation of the election to the implementation until the announcement of the winner of the election, can not anticipate the occurrence of riots and caused the fire to state buildings as well as several other buildings. This study is a descriptive qualitative research design.
The results of this study suggest that the implementation of election security duties, the security forces do better planning, in order to avoid unrest that could affect other aspects.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indiati R.B. Erlan
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ben Fauzi Ramadhan
"ABSTRAK
Proses penetapan kebijakan perencanaan dan penganggaran pada Direktorat
Kesehatan Kerja dan Olahraga sangat dinamis dan bergerak sesuai dengan arah kebijakan dan prioritas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan fakta sejauh mana aspek politik ikut berperan dalam penetapan kebijakan
perencanaan dan anggaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan melakukan wawancara mendalam terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek politik paling kental terjadi pada
tahapan proses penetapan kebijakan terutama saat terjadi konflik, kerjasama,
negoasiasi dalam penetapan besaran alokasi anggaran dan target yang disusun. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperkuat SDM direktorat kesehatan kerja dan olahraga dalam hal kemampuan untuk melakukan advokasi mengenai pentingnya program kesehatan kerja dan olahraga.

ABSTRACT
The process of establishing policy on planning and budgeting in directorate of
occupational health and sport is very dynamic and moving in accordance with
the policy and priorities. The purpose of this study is to get the facts extent to
which the political aspect played a role in policy establishing and budget
planning. This study uses a qualitative method by conducting in-depth
interviews of the parties involved in the process of planning and budgeting.
Results showed political aspect of most condensed occur in the process of the
establishment of policies especially when conflict, cooperation, and negotiation happen in determining the amount of budget allocations and targets arranged. This study recommends to strengthen human resources of directorate in terms of ability to advocate on the importance of occupational health and sports programs"
2016
T45974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Rahmi Dewiani
"ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pembuatan perencanaan pengembangan usaha ini dilatarbelakangi oleh karena dibutuhkannya suatu perencanaan yang matang untuk mengembangkan usaha klinik gigi menjadi "one-stop health and beauty center", dimana pengembangan usaha ini dirasakan sejalan dengan trend di masyarakat, terutama di kota besar seperti Jakarta yang semakin memperhatikan masalah kesehatan dan penampilan.
"One-stop health and beauty center" ini merupakan suatu tempat usaha dimana konsumen dapat memperoleh pelayanan kesehatan dan kecantikan dalam satu lokasi. Pemilik usaha yang berlokasi di Jl. TB Simatupang No.7 Tanjung Barat Jakarta Selatan ini adalah Drg. Juliani K. lsbandiono Sp.BM yang berencana untuk mengembangkan usaha klinik giginya dibantu oleh anaknya yang sedang menjalani kuliah di Magister Manajemen Universitas Indonesia.
Sesuai dengan nama usaha 'One-Stop health and beauty center' yang berarti pusat kesehatan dan kecantikan pada satu lokasi, maka pengembangan usaha ini ditujukan dengan maksud memberikan pelayanan yang menyeluruh untuk kesehatan dan kecantikan. Jenis-jenis pelayanan yang ditawarkan antara lain adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan bedah minor, pelayanan kesehatan yang meliputi dokter-dokter spesialis, pusat kebugaran, pusat perawatan kulit dan salon.
ARAH STRATEGIK
Arah Strategik Perusahaan ini sesuai dengan visi perusahaan "Menjadi pusat pelayanan kesehatan dan kecantikan yang memberi kemudahan untuk menjadi sehat dan cantik dalam satu lokasi dengan servis yang memuaskan konsumen" dan misi "Memberikan jasa pelayanan kesehatan dan kecantikan secara terpadu dalam satu lokasi sehingga memberikan efisiensi bagi masyarakat Jakarta yang sangat sibuk, khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal atau berkantor di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur". Termasuk di dalam arah strategik ini adalah core competencias, key success factor perusahaan serta kekuatan internal dan ekstemal perusahaan.
PEMASARAN
Kegiatan perusahaan dalam menjaring konsumennya menggunakan startegi segmentasi-targeting-positioning dan marketing mix yang berdasarkan riset pasar yang sudah dilakukan penulis kepada 66 pelanggan.klinik gigi dan 79 masyarakat sekitar lokasi usaha yang berusia 15-54 tahun.
OPERASI
"One-stop health and beauty center" ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, oleh karena itu pengelolaan lebih banyak pada desain produk/jasa. Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa dengan high-contact system, sehingga dalam sistem operasinya harus memperhatikan lokasi fasilitas, layout fasilitas, desain produk, desain proses, penjadwalan, kemampuan pekerja, kontrol kualitas, standar waktu dan perencanaan kapasitas.
SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber d_aya manusia dalam 'one-stop health and beauty center' merupakan asset yang berharga karena tanpa mereka bisnis tidak akan dapat berjalan, oleh karena itu harus dipilih tenaga-tenaga ahli profesional yang memiliki komitmen dan kemampuan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Oleh karena itu dalam memilih sumber daya manusia yang memenuhi kriteria yang ditetapkan harus melalui seleksi dan tahapan tertentu sesuai dengan proses rekruitmen karyawan yang baik. Perencanaan sumber daya manusia ini juga termasuk orientasi, pelatihan dan pengembangan karir, performance management dan compensation management.
KEUANGAN
Pembahasan aspek keuangan ini mencakup masalah kebutuhan modal, kepemilikan dan sumber dana serta perkiraan pendapatan dan biaya dari usaha "One-stop health and beauty center" selama 5 tahun. Dengan modal awal dari usaha ini diperkirakan sebesar Rp. 1.200.000.000,-"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Kurniawan
"Pajak sebagai sumber terdepan dalam pendanaan pembangunan mempunyai peran yang strategis guna tercapainya stabilitas ekonomi makro sehingga periu diperhatikan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya penerimaan negara. Di sisi lain Persaingan usaha menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau bahkan berkembang lebih baik melalui Keunggulan biaya keseluruhan, Pembedaan (diferensiasi) dan memfokuskan diri pada salah satu segmen pasar yang terbuka. Diferensiasi Perusahaan dilakukan melalui penggunaan merek pada produk yang dihasilkannya.
Dalam persaingan usaha yang ketat, merek merupakan salah satu pembeda yang mempunyai 2 karakter elemen pokok yakni Produk atau market offering yang dipresentasikannya, dan Komunikasi tawaran dan janji merek yang bersangkutan. Merek memberikan kualitas dan kepuasan bagi konsumen yang mengkonsumsi dan segmentasi pasar dan citra perusahaan bagi Pemegang Merek yang memproduksi dan/atau mendistribusikannya. Melalui merek yang kuat, orang pribadi atau badan usaha mampu bersaing dan memposisikan diri sebagai yang terdepan untuk kualifikasi jenis dan kelas barang tertentu di Indonesia.
Penerapan perencanaan pajak yang benar sangat perlu dilaksanakan oleh manajemen perusahaan bukan saja dalam rangka penghematan beban pajak tetapi juga memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan yang tepat pada waktunya agar Perusahaan terhindar dari sanksi-sanksi perpajakan. Perencanaan pajak juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan setelah pajak, dan kemampuan perusahaan berkompetisi dengan pesaing dalam jenis dan produk yang sama untuk meraih kepuasan konsumen dan keberlangsungan usaha perusahaan.
Dari latar belakang tersebut, Penulis mencoba merumuskan pokok permasalahan yaitu Bagaimanakah upaya penghindaran pajak yang dilakukan oleh pemegang merek dalam rangka meminimalisasikan pejak yang terutang ? Apakah implementasi pemenuhan kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh pemegang sudah sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku ? Apakah langkah-langkah yang dilakukan oleh Ditjen Pajak dalam mengoptimalisasikan potensi penerimaan pajak dari penggunaan merek oleh pemegang merek di Indonesia ?
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan upaya-upaya penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan sebagai Pemegang Merek untuk meminimalisasikan pajak yang terutang, mengetahui kesesuaian implementasi pemenuhan kewajiban perpajakan oleh perusahaan sebagai pemegang merek dengan ketentuan perpajakan yang berlaku dan mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh Ditjen Pajak dalam optimalisasi potensi penerimaan pajak dari penggunaan merek oleh perusahaan sebagai pemegang merek di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif yakni penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu pemenuhan kewajiban perpajakan oleh pemegang merek di Indonesia apa adanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan suatu perencanaan pajak, Perusahaan dapat melakukan tindakan yang merupakan penghindaran pajak dan/atau penyelundupan pajak, Pelaporan pajak yang dilakukan Perusahaan dianggap benar dan telah patuh pada ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku, kecuali apabila terdapat data atau informasi dari pihak lainnya yang dapat membuktikan bahwa data dan informasi mengenai kewajiban perpajakan yang dilaporkan isinya tidak benar, dan terjadinya hambatan pada kapasitas seorang Account Representative (AR) dalam memberikan penggalian potensi perpajakan dan pengawasan terhadap wajib pajak, dapat diatasi dengan teamwork dan interaksi sesama dalam wadah forum AR.
Untuk itu diharapkan Direktorat Jenderal agar memperbaiki sistem informasi perpajakan dan meningkatkan performa mapping wajib pajak, melakukan Memorandum Of Understanding dengan Direktorat Hak Atas Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dan konsisten atas kebijakan yang dilakukan dalam melakukan reformasi kebijakan dan pelayanan dalam sistem administrasi modern.

Tax as a forefront source for development funding plays a strategic role in macro-economic stability and that one should consider any influential aspects which in tum affect the ups and downs of the State revenue. Otherwise, Business competition inquires any organization to usually develop corporate strategy for its better sustainability and growth through total cost advantage, differentiation and focus on open market segment The corporate differentiation is managed by assigning brand to its products.
In stiff Business competition, the brand serves a differentiation whose 2 (two) major features, they are, product or marketing offering it represents, and offering communication and promise of the brand. Brand represents quality, customer satisfaction, market segmentation and corporate image for the Holder that creates and/or distributes the brand. Through sound brand, person or corporate body is able to compete and keep itself in the precursor position over qualifications and types of certain goods in Indonesia.
The application of sound tax planning is so necessary for the corporate management not only to cut tax duty but also meet tax report liability in time in order to avoid any tax penalty. Tax pianning is expected as well to increase corporate income after tax and its competition with competitors in the same type of products for customer satisfaction and corporate sustainability.
For the purpose of this background, the writer tries to illustrate problem statement, i.e., How to avoid tax evasion by the brand holder for reducing tax due? Does implementation of the tax payment by the brand holder match with the applicable rules of taxation? Are steps performed by the Directorate General of Taxation appropriate to optimize potential tax revenue from brand-use by any brand holders in Indonesia?
This study aims at dealing with tax evasion committed by the company as the Brand Holder for reducing tax due, recognizing adjustment of tax payment by the company as the brand holder with the applicable tax regulation and identifying steps ever taken by the Directorate General of Taxation for optimizing potential tax revenue from the brand-use by the company as the brand holder in Indonesia.
Research method applied in this writing of thesis is descriptive analysis in qualitative approach; a study for describing or illustrating common tax payment by the brand holder(s) in Indonesia.
Research results reveal that, for purpose of tax planning, the Company may have taken steps to avoid any tax evasion, report taxes effectively and efficiently according to the applicable tax regulations except otherwise data or Information is available from other parts of which they prove that data and information about tax payment is misrepresented, and current stumbling blocks in the capacity of Account Representative (AR) in providing exploitation of potential taxes and control over tax payers. This point of case could be resolved by means of teamwork and interaction inside the AR Forum.
For that purpose, the Directorate General of Taxation is anticipated to improve Tax Information System and raise performa mapping of the tax payers, enters into Memorandum of Understanding with the Directorate of Intellectual Property Rights under the Ministry of Law and Human Rights, and get consistent with any strategic plan for policy and Service reform in the modern tax administration system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jurianto
"Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang ada pada perpustakaan STAIN Curup untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Dari hasil analisis SWOT diketahui bahwa perpustakaan STAIN Curup saat ini berada pada posisi kuadran I, yaitu mempunyai sedikit kekuatan internal dan peluang eksternal yang cukup besar. Maka strategi yang harus diterapkan perpustakaan STAIN Curup dalam pengembangannya adalah strategi pertumbuhan yang agresif dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk meraih peluang sebesar-besarnya. Konsep perencanaan strategis yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa rumusan program pengembangan perpustakaan STAIN Curup di masa yang akan datang.

This research is qualitative research with a descriptive approach. This research was conducted to analyze the internal and extemal environment in the STAIN Curup library to know the strengths, weaknesses, opportunities and threats. Analyzing in this research using a SWOT analysis. From the results of the SWOT analysis was known that the STAIN Curup library at this time is on the position of first quadrant, which have few internal strengths and extemal opportunities are quite large. So the strategy should be applied in the STAIN Curup library development is an aggressive growth strategy by using strength to take advantages the opportunities. The concept of strategic planning that resulted in the fotmulation of this research are the development of libraiy STAIN Curup program for the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26197
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>