Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, J.W.
Kalispell, Montana : New Worlds Express , 1989
338.9 SMI w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Klitgaard, Robert
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 1998
364.132 3 KLI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riberu, Max Diaz
"Biography of Judilherry Justam, Indonesian political activist. Buku Anak Tentara Melawan Orba ini bukan hanya mengisahkan perjalanan hidup seorang anak tentara, yang kemudian secara konsisten melawan rezim penguasa militer Orde Baru, tetapi juga gambaran bagaimana suasana politik yang mencekam pada era itu. Judil sangat konsisten dalam perjuangannya. Tidak seperti aktivis lain yang hilang idealisme dan konsistensinya seturut perubahan umur dan kepentingan. Ciri itu yang tidak dimiliki aktivis kebanyakan"
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2015
923.259 RIB a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fine, Robert
London: Routledge, 2001
320.101 FIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Try Sutrisno, 1935-
Jakarta: Yayasan Taman Pustaka, 2005
320.9 TRY m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Jamil
"Lembar-lembar pada halaman berikut merupakan sebuah studi tentang peran politik Sutan Sjahrir tahun 1945-1947. Studi ini merupakan pendalaman dari mata kuliah Politik Indonesia yang berfokus pada peran politik Sjahrir sekaligus melihat persoalanpersoalan yang dihadapi bangsa ini di awal kemerdekaan. Mempelajari peran politik Sjahrir 1945-1947 berarti perhatian akan tertuju pada periode revolusi Indonesia, suatu masa di mana terjadi perubahan kekuasaan secara cepat dari bangsa terjajah menjadi bangsa merdeka. Para pemimpin gerakan nasionalis memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang arah dan bentuk negara yang ingin diciptakan. Secara sederhana elit politik ketika itu terbelah dalam mereka yang melihat Barat sebagai suatu model pemerintahan seperti Matta dan Sjahrir dan mereka yang menolaknya karena berpendapat model Barat tidak mencerminkan apa yang terjadi di Indonesia. Dapat dikatakan Soekarno termasuk tokoh utama golongan ini.
Sebagai seorang yang pernah tinggal dan mengenyam pendidikan di negeri Belanda, Sjahrir melihat kehidupan bangsa yang demokratis dapat diciptakan jika negara yang didirikan mengambil model seperti apa yang dilihatnya di negeri Belanda. Peran politik yang dimainkan Sjahrir didasari oleh pemikiran sosial sebagai penentangannya terhadap kapitalisme yang mengakibatkan timbulnya kolonialisme. Sistem pemerintahan parlementer dengan banyak partai dengan lembaga perwakilan pada tiap daerah menurut Sjahrir sangat cocok untuk Indonesia yang memiliki begitu banyak keragaman.
Dalam menghadapi kedatangan Sekutu dan Belanda setelah kekalahan Jepang, Sjahrir melihat diplomasi sebagai satu-satunya jalan keluar bagi pengakuan kemerdekaan Indonesia. Bagi Soekarno-Hatta, Sjahrir adalah orang yang paling tepat untuk tugas itu. Sebagai orang yang anti fasis dan pro Barat, Sjahrir tentu akan mudah diterima baik Belanda maupun Sekutu. Kebijakan politik Sjahrir di bidang diplomasi mendapatkan oposisi yang kuat dari Tan Halaka dengan Persatuan Perjuangannya yang mendapat dukungan dari sebagian tentara. Naiknya Sjahrir ke pentas politik berkat dukungan yang diperolehnya dari para pemuda yang tidak puas terhadap kelambanan pemerintahan Sukarno-Hatta dalam menyelesaikan berbagai persoalan dua bulan sebelum proklamasi. Dukungan dari pemuda ini sebenarnya bersifat semu karena kemudian banyak diantaranya berbalik menentangnya. Pendukung fanatik Sjahrir berasal dari pemuda perkotaan yang mendapat pendidikan Barat yang melihat Sjahrir sebagai representasi dari pandangan mereka, mereka yang masuk dalam lingkaran itu disebut dengan kelompok Sjahrir. Tidak dapat diabaikan adalah dukungan yang besar dari Dwitunggal Soekarno-Hatta terhadap kebijakan Sjahrir yang membuat peran politiknya memiliki pengaruh besar pada periode ini. Puncak perubahan penting setelah proklamasi adalah terjadinya pergeseran kekuasaan dari Soekarno kepada Sjahrir pada tanggal 14 November 1945. Melalui manuver politik dalam KNIP, Sjahrir. berhasil mendapat persetujuan pemerintah untuk berlangsungnya sebuah pemerintahan parlementer.
Teori yang digunakan dalam studi ini yaitu peran kaum cendekiawan di dunia ketiga setelah berakhirnya Perang Dunia kedua, pemikiran sosialisme demokratis dan pendapat beberapa ahli tentang peran politik Sjahrir. Instrumen penelitian ini studi literatur dan wawancara mendalam.
Dari analisa dan interpretasi data menunjukkan bahwa teori tersebut relevan untuk menjelaskan studi ini. Setelah berakhirnya Perang Dunia kedua banyak negera-negara bekas jajahan muncul menjadi negara merdeka. Peran politik mereka sangat menentukan bentuk dan visi bangsa tersebut karena pada umumnya mereka adalah pemimpin nasionalis yang telah jauh sebelumnya memperjuangkan kemerdekaan. Langkah-langkah politik Sjahrir pada periode 1945-1947 dapat dimengerti dengan melihat pomikiran politik sosial demokratis yang dianutnya. Sedangkan pendapat beberapa ahli tentang peran politik Sjahrir akan berguna untuk membawa kita pada suatu sintesis, feodalisme, fasisme, anarkisme suatu watak yang harus ditinggalkan jika mau menjadi bangsa demokratis. Studi ini barangkali studi mau mengatakan, kearah mana Sjahrir memikirkan untuk membawa bahtera bangsa ini dahulu sampai kini kita masih belum dapat berlabuh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sargent, Lyman Tower
Australia : Thomson Wadsworth , 2006
320.5 SAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kontras , 2006
320.959 81 ACE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrulloh Riyano
"European integration process has come to the extent where interdependence between member has become more complex than a simple economic cooperation. At this point, European Union has reached a realm in which deeper political commitment is needed, not only between member states and the Union, but between individuals and the Union, The ever evolving jbrm of Union itself has become closer to a conventional nation-state. At this juncture, a European 'demos' - as a constituent base for European Union - is needed This poses a new issue for the Union: to build a common social identity in regional level.
This thesis tries to examine how does this process of social identity building of European can come to pass and made possible by European Union, using political psychology approaches available, to explore the nature ofthe process in individual, social, national, and regional level, and how European Union can actively promote, construct, and be made possible to be a main reference for Europeans? social identity. Furthermore, this thesis would propose the use of psychological approach in understanding social phenomenon in wider social scale, in this case, European integration."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>