Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ronny K. Hermajanto Moentoro
"Profesionalisme bagi akuntan manajemen sangat penting kalau ia ingin melakukan pekerjaannya serta memberikan hasil kerja yang balk. Dua unsur profesionalisme yaitu kompetensi dan perilaku dibahas secara singkat dalam tulisan ini. Sikap independen dan obyektif yang sangat berpengaruh kepada perilaku yang profesional ditelaah dengan memperhatikan kendala dan tekanan yang dihadapi akuntan manajemen. Disimpulkan bahwa profesionalisme bagi akuntan manajemen tidak selalu mudah untuk diiaksanakan, terutama bila ada tekanan yang bersifat "atasan-bawahan." Oleh karena itu perusahaan harus mengupayakan adanya dukungan dan perlindungan bagi akuntan manajemen melatui mekanisme good corporate governance"
2006
EBAR-II-April2006-101
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This study examines the correlational relationship of profesionalisme,work satisfaction and work performance on lecture profession. The profesionalisme variable is measured by five dimension....."
JUEKBIE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bambang Indriyanto
"ABSTRAK
Tulisan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan arah pengembangan profesionalisme anggota Polri dalam kerangka Kebhinnekaan sebagai ciri dari Indonesia sebagai suatu bangsa. Berdasarkan pada tujuan tersebut tiga perspektif akan dijadikan dasar dalam pembahasan yang terdiri dari perspektif Sosiolog, Antropologi, dan politik. Ketiganya ini merefleksikan dinamika yang terjadi dalam menjamin stabilitas dan progresifisme dari Kebhinnekaan untuk mewujudkan Negara Kesatuan Indonesia yang berdaulat dan maju. Organisasi Polri sebagai sebagai bagian dari organisasi publik mengukur kinerjanya berdasarkan prinsip kebijakan publik yakni merujuk pada kebijakan yang lebih tinggi dari Kapolri yaitu Presiden dan Menkopolhukam. Namun dalam implementasi kebijakan tersebut organisasi Polri perlu tampil sebagai organisasi berorientasi budaya yangtelah menjadi bagian dari tradisi seetiap kelompok etnis yang ada di Indonesia. Konsekeunsi dari karekter organisasi mencerminkan dua dimensi tersebut adalah bahwa setiap angota Polri dalam menampilkan profesionalisme di tengah masyarakat yang Bhineka mengedepankan sosok berbudaya yang memegang prinsip moralitas sebagai bagian dari kode etik profesional Polri. Kode etik profesionalisme merupakan penerapan prinsip-prinsip manajemen. Prinsip manajemen lainnya adalah sikap keterbukaan terhadap ide-ide invatif sebagai bagian untuk meningkatkan kinerja organisasi Polri. Fenomena kehidupan bernengara yang bhineka mencerminkan dimensi politik, sosial, dan budaya. Ketika dimensi menjadi pertimbangan dalam pengembangan profesionalisme, dimensi-dimensi ini tidak menampilkan wujudnya sebagai fenomenan terfragmentasi, tetapi menjadi satu kesatuan."
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-PTIK, 2017
350 JIK 88 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Nuranisha Pratiwi
"Salah satu aspek penting dalam pembangunan hukum adalah peningkatan profesionalisme penyidik. Meskipun data menunjukkan peningkatan dalam penyelesaian kasus, namun masih menghadapi tantangan berupa tingginya jumlah tunggakan kasus dan ketidakseimbangan distribusi tugas. Di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, terdapat masalah besar terkait ketersediaan dan pengembanganpersonel, seperti jabatan kosong, personel tanpa jabatan tetap, serta banyaknya penyidik yang belum mengikuti pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan. Proses penyidik bersertifikasi juga mengalami keterlambatan, menunjukkan perlunya perbaikan alokasi sumber daya manusia dan pelaksanaan pelatihan untuk memastikan kualitas dan efektivitas penyidik. Tujuan penelitian ini adalah untukmenganalisis evaluasi kompetensi penyidikbersertifikasi di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi penyidik bersertifikasi di Bareskrim Polri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kompetensi, teori total quality service, konsep syarat penyidik Polri, konsep penyidik bersertifikasi, dankonsep kualitas kompetensi penyidik Polri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif denganmetode penelitian eksploratif. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa evaluasi kompetensi penyidikbersertifikasi di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menunjukkan kontribusi besarprogram ini dalam meningkatkan kompetensi, profesionalisme, akuntabilitas, dan etika kerjapenyidik. Namun, efektivitas pelaksanaannya masihdihadapkan pada berbagai tantangan, sepertiketerbatasan akses, minimnya pelatihan komunikasidan koordinasi, serta implementasi hasil sertifikasiyang belum optimal. Faktor pendukung sepertimotivasi kerja, gaya kepemimpinan yang mendukung, dan budaya organisasi yang kolaboratif perludiperkuat, sementara hambatan berupa kurangnyasarana dan pembaruan kurikulum harus segera diatasi. Dengan penyempurnaan penyidik bersertifikasi yang lebih terstruktur, akses yang diperluas, dan fokus pada keterampilan praktis, kompetensi penyidikan dapatditingkatkan, sehingga kepercayaan publik terhadapPolri semakin kokoh.

One important aspect in legal development is improving the professionalism of investigators. Although data shows an increase in case resolution, it still faces challenges in the form of a high number of backlogs and an imbalance in the distribution of tasks. In the Directorate of General Crimes of the Criminal Investigation Unit of the Indonesian National Police, there are major problems related to the availability and development of personnel, such as vacant positions, personnel without permanent positions, and many investigators who have not undergone the necessary training and certification. The process of certified investigators has also been delayed, indicating the need to improve the allocation of human resources and the implementation of training to ensure the quality and effectiveness of investigators. The purpose of this study is to analyze the evaluation of the competence of certified investigators in the Directorate of General Crimes of the Criminal Investigation Unit of the Indonesian National Police and to analyze the factors that influence the competence of certified investigators in the Criminal Investigation Unit of the Indonesian National Police. The theories used in this study are the theory of competence, the theory of total quality service, the concept of requirements for police investigators, the concept of certified investigators, and the concept of the quality of competence of police investigators. This type of research is qualitative research with an exploratory research method. The results of this study indicate that the evaluation of the competence of certified investigators at the Directorate of General Crimes of the Criminal Investigation Unit of the Indonesian National Police shows a major contribution of this program in improving the competence, professionalism, accountability, and work ethics of investigators. However, the effectiveness of its implementation is still faced with various challenges, such as limited access, minimal communication and coordination training, and less than optimal implementation of certification results. Supporting factors such as work motivation, supportive leadership style, and collaborative organizational culture need to be strengthened, while obstacles in the form of lack of facilities and curriculum updates must be addressed immediately. By improving the certification program to be more structured, expanding access, and focusing on practical skills, investigative competence can be improved, so that public trust in the Indonesian National Police becomes stronger."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Caroline Ayu Wisanggeni Hendro
"Profesionalisme dalam kedokteran, meliputi kesejahteraan pasien, otonomi, keadilan sosial, serta penguasaan diri, perlu dibentuk sejak masa preklinik melalui Professional Identity Formation (PIF). Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pandangan mahasiswa tingkat 1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengenai pelanggaran perilaku profesional, sikap mereka, dan dampaknya. Metode kualitatif deskriptif digunakan dengan pengumpulan data melalui tiga sesi focus group discussion (FGD) yang melibatkan 20 mahasiswa dari kelas reguler dan khusus internasional, serta mempertimbangkan jenis kelamin. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema utama: pemahaman profesionalisme, bentuk pelanggaran, faktor penyebab, dampak pelanggaran, respons mahasiswa, serta upaya pencegahan dan pengelolaan. Hasil menunjukkan mahasiswa memahami profesionalisme sebagai perpaduan kompetensi dan etika, menyadari berbagai bentuk pelanggaran dan faktor penyebabnya, serta dampaknya terhadap individu maupun institusi. Mereka juga mencatat pentingnya regulasi dan peran pengajar dalam mencegah serta menangani pelanggaran. Temuan ini menekankan perlunya pembinaan profesionalisme yang komprehensif sejak awal pendidikan kedokteran.

Professionalism in medicine, encompassing patient welfare, autonomy, social justice, and self-mastery, needs to be cultivated early during the preclinical phase through Professional Identity Formation (PIF). This study aims to explore the perspectives of first-year medical students at the Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, regarding breaches of professional behavior, their attitudes, and the resulting impacts. A descriptive qualitative method was employed, collecting data through three focus group discussions (FGDs) involving 20 students from regular and international classes, with gender considerations. The study identified six main themes: understanding professionalism, forms of violations, contributing factors, impacts of violations, student responses, and efforts for prevention and management. The results indicate that students perceive professionalism as a combination of competence and ethics, recognize various forms of violations and their causes, and understand the impacts on individuals and institutions. They also highlighted the importance of regulations and the role of educators in preventing and addressing violations. These findings emphasize the need for comprehensive professionalism development early in medical education."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suliyanto
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel perspektif nazhir wakaf uang terhadap peluang peningkatan dana wakaf uang. Penulis mengadakan survey pada yayasan Dhompet Dhuafa Republika dan yayasan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling terhadap 51 nazhir. Penulis menggunakan metode regresi logistik.
Dalam penelitian ini variabel perspektif nazhir terdiri dari profesionalisme nazhir, sosialisasi, sistem database, network/jaringan kerja, dan regulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalisme nazhir memiliki pengaruh terhadap pelung peningkatan dana wakaf uang, sedangkan ke-empat variabel lainnya tidak mempunyai pengaruh signifikan.

The objective of the thesis is to find out the impact of variables of perspective of wakaf fund nazhir on the opportunity to increase the wakaf fund. The writer conducted a survey on Dompet Dhuafa Republika foundation and Post Keadilan Peduli Umat (PKPU) foundation. The sampling method used is convenience sampling on 51 nazhir. The writer uses logistics regression method.
In the research, nazhir perspective variables consist of nazhir professionalism, dissemination work, database system, network, and regulations. The result of the research indicates that the variable of nazhir professionalism has an impact on the opportunity to increase the wakaf fund; meanwhile, the other four variables do not have a significant impact."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati
"Ada empat permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu (a) apakah supervisi akademik berpengaruh terhadap profesionalisme, (b) apakah supervisi akademik berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran, (c) apakah profesionalisme guru berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran, (d) apakah supervisi akademik dan profesionalisme guru berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan profrsionalisme guru terhadap kualitas pembelajaran pada SMK Negeri di Kabupaten Indramayu Wilayah Barat. Cara mengumpulkan data mengenai supervisi akademik, profesionalisme guru, dan kualitas pembelajaran dengan menyebarkan kuesioner tertutup terhadap 125 responden sampel. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor dalam bentuk skala interval. Untuk menganalisis data menggunakan regresi dan analisis jalur.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan dari supervisi akademik terhadap profesionalisme guru pada SMK Negeri di Kabupaten Indramayu Wilayah Barat, (2) terdapat pengaruh yang sedang dan signifikan dari supervisi akademik terhadap kualitas pembelajaran pada SMK Negeri di Kabupaten Indramayu Wilayah Barat, (3) terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan dari profesionalisme guru terhadap kualitas pembelajaran pada SMK Negeri di Kabupaten Indramayu Wilayah Barat, (4) terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan dari supervisi akademik dan profesionalisme guru terhadap kualitas pembelajaran pada SMK Negeri di Kabupaten Indramayu Wilayah Barat.

There are four main problems in this study, namely (a) whether the academic supervision affect the professionalism of teachers, (b) whether the academic supervision affect the quality of teaching, (c) whether the professionalism of teachers affects the quality of teaching, (d) whether the academic supervision and professionalism of teachers affects the quality of learning. This study aims to determine the influence academic supervision conducted by the schools superintendent and teachers profrsionalisme to the quality of learning at SMK in the Western District Indramayu. The way of collecting data on academic supervision, teacher professionalism, and quality of learning by distributing closed questionnaires to 125 respondents. The data obtained in this study is quantitative data with interval scale. Regression and path analysis are employes to analyze the data.
The of research findings can be concluded the following findings: (1) there is a strong and significant influence of the academic supervision to the professionalism of teachers at SMK Indramayu District Western Region, (2) there is a moderate and significant influence of the academic supervision to the quality of learning in SMK Indramayu District Western Region, (3) there is a strong and significant influence of the professionalism of teachers to the quality of teaching at SMK Indramayu District Western Region, (4) there is a simultaneous and significant influence of academic supervision and professionalism of teachers to the quality of learning at SMK in the Western District Indramayu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29738
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hubullah
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat profesionalisme supervisi akademik kepala sekolah menengah atas menurut persepsi para guru. Penelitian ini dilakukan di tiga SMAN Kabupaten Indramayu yaitu SMAN 1 Sindang, SMAN 1 Sukagumiwang dan SMAN 1 Gantar dengan total sampel sebanyak 124 orang. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dengan menggunakan instrumen utama kuesioner. Fokus analisis data pada satu variabel yaitu tingkat profesionalisme supervisi akademik kepala sekolah menengah atas, dengan metode statistik deskriptif seperti nilai modus, median dan prosentase.
Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa tingkat profesoinalisme supervisi akademik kepala sekolah menengah atas masih rendah. Dari enam faktor, aspek pengetahuan, keterampilan, komitmen, etika, tanggung jawab dan pengabdian terhadap masyarakat yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat profesionalisme supervisi akademik kepala sekolah hanya empat faktor saja yang dikatakan 'baik'. Dua faktor lainnya yaitu aspek keterampilan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dan aspek etika termasuk dalam kategori 'cukup'.
Masing-masing prosentasenya untuk aspek pengetahuan sebesar 55,65 persen, keterampilan sebesar 44,35 persen, komitmen sebesar 52,42 persen, etika sebesar 50 persen, tanggung jawab sebesar 62,90 persen dan pengabdian terhadap masyarakat sebesar 59,68 persen. Meskipun demikian, jika mengurutkan pada nilai skla Likert maka secara umum keenam faktor tersebut termasuk dalam kategori 'baik' karena berada pada skala 4 yang berarti baik atau mencukupi.

The main objective of this study is to analyze the academic supervision profesionalism level of the senior high school principal to the teacher. This research was conducted in three senior high schools in Indramayu regency namely SMAN 1 Sindang, SMAN 1 Sukagumiwang and SMAN 1 Gantar with a total sample of 124 respondents. The sample of population is total sampling with questionaire as the main instrument. The focus of data analysis in one variable is the academic supervision profesionalism level of the senior high school principal to the teacher, with descriptive statistical methods such as the mode, median and percentages.
Results of this research generally indicates that the level of profesionalism in academic supervision to the teachers is still in low level. The six factors, aspects of knowledge, skills, commitment, ethics, responsibility and dedication to the community that are used as indicators to measure the the academic supervision profesionalism level of the senior high school principal to the teacher only four factors are 'good'. Two other factors are the principals skills aspect in carrying out the academic supervision and ethical aspects included in the category of "sufficient".
Each percentage for knowledge aspect is 55.65 percent, 44.35 percent for the skills, 52.42 percent for commitment, 50 percent for ethics, 62, 90 percent for responsibility and 59.68 percent for dedication to the community. However, if you sort on the value Likert Scale then in general the six factors are included in the category of "good" because it is on a scale of 4 which means good or adequate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31530
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Puspa Rini Fasah
"Penelitian ini membahas representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan pada film pendek Project: Library. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan dalam film berdasarkan makna sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik dan paradigmatik dilakukan pada alur, tokoh dan latar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi profesionalisme pustakawan yang didasarkan etika profesi mampu mencegah pustakawan dari sikap negative. Selain itu, adanya kode etik mampu mendorong pustakawan mengelola perpustakaan menjadi lebih baik.

This study discusses the representation of librarian professionalism in library management in Short film Project Library. The purpose of this research is to identify librarian professionalism representation in library management in film by showing syntagmatic and paradigmatic meaning. Syntagmatic and paradigmatic analyzes are performed on plot, character and setting.
The results of this study indicate that professionalism of librarians based on professional ethics is able to prevent librarians from negative attitudes as well as with the code of conduct applied to encourage librarians to manage libraries for the better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>