Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Kartika
"Dalam menjalankan profesi Notaris harus berpedoman pada kaidah hukum dan juga kaidah moral, kaidah hukum yang saat ini berlaku bagi Notaris adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Perubahan dari Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, sedangkan kaidah moral yang mengatur tentang tindakan atau perilaku Notaris dalam menjalankan profesi adalah Kode Etik Notaris Tahun 2015 yang ditetapkan oleh organisasi profesi Notaris yaitu Ikatan Notaris Indonesia. Dalam ketentuan Undang-Undang Jabatan Notaris maupun Kode Etik Notaris mengatur tentang larangan bagi Notaris dalam menjalankan profesi, hal ini untuk menjaga keluhuran martabat jabatan Notaris. Namun dalam praktek di lapangan masih banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris, salah satunya yaitu menggunakan media elektronik sebagai sarana publikasi atau promosi diri dalam menjalankan profesi. Menimbulkan permasalahan bagaimana pengaturan mengenai larangan menggunakan media elektronik sebagai sarana publikasi atau promosi diri dalam menjalankan profesi sebagai Notaris dan apakah larangan tersebut sinkron pada saat ini. Pelanggaran yang terjadi dapat menimbulkan masalah hukum dan akibat hukum. Media elektronik adalah ruang yang luas sehingga bagaimana cara pengawasannya. Permasalahan tersebut dianalisis dengan metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini dalam bentuk penelitian yuridis normatif dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang berkaitan dengan tesis ini dan menganalisis data dengan pengolahan data kualitatif berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Hasil penelitian dapat ditarik simpulan bahwa pengaturan mengenai publikasi atau promosi diri oleh notaris dalam menjalankan tugas jabatannya adalah segala cara atau kegiatan yang menginformasikan atau menyebarkan informasi kepada banyak khalayak ramai yang sifatnya menuntun atau mengajak atau membujuk orang lain agar menggunakan jasanya dan pengaturan tersebut masih sinkron karena Notaris merupakan pekerjaan yang mulia yaitu melayani masyarakat. Akibat hukum dari Notaris yang melanggar hal tersebut pada praktek di lapangan mendapat teguran baik lisan maupun tulisan hal tersebut untuk menghindari masalah yang akan terjadi dikemudian hari yaitu persaingan tidak sehat dan pemusatan pasar jasa Notaris di satu titik. Oleh karenanya pengawasan diperlukan baik oleh Dewan Kehormatan Notaris maupun Majelis Pengawas Notaris. Aturan mengenai larangan tersebut harus eksplisit karena publikasi dan promosi hal yang berbeda. Pengawasan yang dilakukan harus lebih aktif lagi dan membuat pedoman pelaksanaan. Sanksi yang diterapkan apabila tidak membuat jera dapat dipertimbangkan sanksi lainnya sesuai dengan Kode Etik Notaris.

In carrying out the profession, the Notary must be guided by the legal and also the moral principle, the current law for the Notary is Law Number 2 of 2014 Amendment of Law Number 30 of 2004 regarding Notary Position, while the moral principle governing the action or the behavior of Notaries in running the profession is the Code of Conduct Notary of 2015 set by a notary professional organization that is Notary Association of Indonesia. In the provisions of the Notary Law and the Notary's Code of Ethics stipulate the prohibition of Notary in running the profession, this is to maintain the nobility of the position of Notary. But in practice in the field there are still many violations committed by Notaries, one of which is using electronic media as a means of publication or self promotion in running the profession. It raises the issue of how the arrangement of the prohibition of using electronic media as a means of publication or self promotion in running the profession as a Notary and whether the ban is in sync at this time. Violations that occur can cause legal problems and legal consequences. Electronic media is a vast space so how to supervise it. The problem is analyzed by research method used in this thesis in the form of normative juridical research by examining library materials or secondary data related to this thesis and analyzing data with qualitative data processing based on Notary Position and Notary Code. The results of the research can be concluded that the regulation concerning publication or self promotion by a notary in performing his duties of office is any means or activities that inform or disseminate information to many audiences that lead or invite or persuade others to use his services and the arrangement is still in sync because Notary is a noble job of serving the community. The legal consequences of the notary in violation of the matter in practice in the field received a reprimand both spoken and written it to avoid problems that will occur in the future that is unhealthy competition and concentration Notary service market at one point. Therefore, supervision is required either by the Notary's Board of Honor and the Notary Supervisory Board. The rules regarding the ban must be explicit due to the publication and promotion of different matters. Supervision should be more active and make implementation guidelines. Sanctions applied if not deterrent may be considered other sanctions in accordance with the Notary Code of Ethics.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T49390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Rachmani Utama
"Perkembangan industri sepatu dalam lima tahun terakhir ini terus meningkat dengan pesat. Jumlah perusahaan-perusahaan sepatu terus bertambah, sehingga persaingan juga makin ketat dan kompleks. Persaingan terjadi bukan saja pada pasaran luar negeri tetapi juga pada pasaran dalam negeri. Studi mi mempelajari pemasaran sepatu dalam negeri, dengan meneliti strategi pemasaran pada PT. Sepatu Bata. Batadapat dianggap mewakili perusahaan sepatu Indonesia, terutama karena dalam industri mi Bata adalah market leader, dengan pangsa pasar 40% dari produksi sepatu untuk domestik. Usaha Bata dalam mempertahankan pangsa pasarnya, adalah dengan memperluas pasar sasaran dari kelas menengah ke bawah ke arah kelas menengah ke atas, sebagai pasar yang sedang berkembang dan lebih menguntungkan bagi Bata. Untuk mencapal konsumen kelas menengah ini, Bata menggunakan produk-produk bermerek non-Bata, antara lain seperti Marie Claire, North Star, Power, Weinbrenner. Sebagai konsekuensinya, strategi Bata untuk produk-produk non Bata mengalami perubahan selain perbedaan dalam bauran produk, juga dibedakan bauran harga, dan saluran distribusi untuk produk yang ditujukan pada konsumen kelas menengah ke atas dibanding produk yang ditujukan pada konsumen kelas menengah ke bawah.
Penemuan studi ini, menyimpulkan bahwa strategi produk, harga, promosi dan saluran distribusi yang digunakan untuk produk-produk merek non-Bata belum seluruhnya efektif. Bagi konsumen, perbedaan produk bermerek Bata dan merek non-Bata tidak jelas, demikian pula konsumen masih tidak mengerti bahwa ada pemisahan saluran distribusi untuk produk-produk tersebut walaupun produk non Bata sudah dipasarkan sejak tahun 1981. Strategi harga yang dipakai untuk produk-produk merek non-Bata kurang efektif karena konsumen kelas menengah ke atas kurang price sensitif dibandingkan dengan konsumen kelas menengah ke bawah. Strategi promosi produk Bata masih perlu lebih ditingkatkan dalam usaha memberikan informasi yang Iebih banyak kepada konsumen mengenai keunggulan produk-produk Bata terutama non-Bata, maupun dalam usaha meningkatkan brand awareness konsumen akan produk-produk barunya. Perbaikan dalam produk baru, strategi promosi dan saluran distribusi yang Iebih baik, merupakan kunci keberhasilan Bata dalam menghadapi pesaingnya di masa mendatang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Antibiotik merupakan obat golongan antimikroba yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Prevalensi penyakit infeksi yang tinggi, meningkatkan penggunaan antibiotik di masyarakat. Penggunaan obat golongan ini harus dengan resep dokter. Penggunaan antibiotik di negara berkembang seperti Indonesia, seperti halnya di negara maju seperti Amerika Serikat, juga mengalami peningkatan, termasuk penggunaan antibiotik tanpa resep dokter, yang berpotensi terhadap terjadinya resistensi obat. Resistensi antibiotik merupakan kejadian dimana bakteri tidak lagi mempan terhadap pengobatan antibiotik sehingga bakteri masih bisa tumbuh dan berkembang untuk menginfeksi manusia. Resistensi merupakan kejadian yang cukup membahayakan untuk tubuh manusia. Dalam menggunakan obat antibiotik, diperlukan kepatuhan dalam penggunaannya. Hal ini disebabkan adanya resiko resistensi yang dapat terjadi jika penggunaannya tidak sesuai dengan aturan. Oleh karena itu, perlu diberikan penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat terkait obat antibiotik, terutama aturan dan tata cara penggunaan obat antibiotik, hal yang harus diperhatikan saat mengkonsumsi obat antibiotik, dan risiko resistensi yang dapat terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan promosi tentang pentingnya penggunaan antibiotik dengan bijak untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik.

Antibiotics are antimicrobial drugs used to treat bacterial infections. The high prevalence of infectious diseases increases the use of antibiotics in the community. The use of this class of drugs must be prescribed by a doctor. The use of antibiotics in developing countries such as Indonesia, as well as in developed countries such as the United States, is also increasing, including the use of antibiotics without a doctor's prescription, which has the potential for drug resistance. Antibiotic resistance is an event where bacteria are no longer resistant to antibiotic treatment so that bacteria can still grow and develop to infect humans. Resistance is quite a dangerous event for the human body. When using antibiotics, compliance is required in their use. This is due to the risk of resistance that could occur if its use is not in accordance with the regulations. Therefore, it is necessary to provide further explanation to the public regarding antibiotic drugs, especially the rules and procedures for using antibiotic drugs, things to pay attention to when consuming antibiotic drugs, and the risk of resistance that can occur. Therefore, it is necessary to promote the importance of using antibiotics wisely to reduce the incidence of antibiotic resistance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus B. Hanandaka
"Competitive Intelligence (CI) merupakan sebuah program sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang aktivitas kompetitor dan trend bisnis untuk kepentingan tujuan perusahaan. Bagaimana melakukan dan menerapkan CI sehingga menjadi informasi yang memberikan nilai tambah dalam perencanaan strategi perusahaan seringkali masih menjadi permasalahan tersendiri di dalam perusahaan. Menemukan fokus dan prioritas CI agar tercapai pelaksanaan operasi intelijen yang efektif pada dasarnya merupakan tugas pertama bagi mereka yang ingin menerapkan CI, sebelum dilakukan pengumpulan dan analisa informasi dengan berbagai pilihan teknik dan metode.
Penelitian ini mengambil monitor Thin Film Transistor-Liquid Crystal Display (TFT -LCD) sebagai pilot project pelaksanaan CI di sebuah perusahaan pemasaran. Melalui metode Nominal Group Technique (NGT), berhasil teridentifikasi tiga topik intelijen yang dibutuhkan perusahaan dalam kaitannya dengan program pemasaran dan lingkungan kompetitif yang dihadapi. Tujuh Alat Manajemen Kualitas (The New Seven QC New Tools) digunakan dalam mengolah dan menganalisa informasi yang dikumpulkan secara legal dan etis. Hasil yang diperoleh menjawab kebutuhan perusahaan akan gambaran situasi kompetisi pemasaran yang dihadapi perusahaan, prioritas program promosi yang diperlukan, dan penilaian terhadap kompetitor bisnis.

Competitive Intelligence (CI) represents a systematic program in collecting and analyzing information about competitor's activities and the business trends for the sake of company's objectives. How to conduct and apply CI so that become information giving adds value in the company strategy planning oftentimes still become separate problems in the company itself. Finding priority and focus of CI so that effectiveness of intelligence operation is reached basically represent first duty for anyone who wishes to apply CI, before information gathering and analysis conducted by using various technique and method.
This research takes Thin Film Transistor-Liquid Crystal Display (TFTLCD) monitor as a pilot project of CI execution in a marketing company. By using Nominal Group Technique (NGT) method, three key intelligence topics were successfully identified, in relation with marketing program and competitive environment faced by the company. The Seven New QC Tools were conducted in processing and analyzing information collected ethically and legally. The result obtained answering the company requirements of competition situation picture will face by the company, promotion program need to be prioritized, and business competitor assessment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelman, Carole Lium
St Loius: Mosby , 1994
613 EDE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Edelman, Carole Lium
St Loius: Elsevier, 2006
613 EDE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
George Anthony Raditya
"Meningkatnya daya saing dan peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, kekurangannya adalah banyak UMKM yang kesulitan mengelola usahanya dengan baik untuk berubah menjadi perusahaan besar. PT NEURO MEDIKA SEJAHTERA (NMS) adalah distributor alat kesehatan yang berbasis di Jakarta yang dikategorikan sebagai UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membantu mengembangkan kegiatan promosi dalam skala UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan business coaching. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan pemilik perusahaan. Kemudian, kuesioner survei juga dilakukan untuk mendukung validitas dan reliabilitas data. Analisis dan hasil menunjukkan bahwa PT NMS berjuang untuk mengelola kegiatan promosi di tengah pasar monopoli, yang menyebabkan penurunan penjualan. Oleh karena itu, dilakukan bauran promosi yang mendasar untuk mengimplementasikan solusi, yaitu: perbaikan profil perusahaan sebagai media periklanan, penyusunan SOP personal selling, pengembangan website sebagai media kehumasan, dan pembuatan strategi promosi penjualan.

The increasing competitiveness and role of micro, small and medium enterprises (MSMEs) is one of the keys to sustainable economic growth. However, the downside is that many MSMEs struggles to manage the business well to transform into a big enterprise. PT NEURO MEDIKA SEJAHTERA (NMS) is a medical equipment distributor based in Jakarta that is categorized as MSME. This research aims to analyzed and help to develop promotion activities in the scale of MSME. The research is using qualitative methods with business coaching approach. The data collected by having an in-depth interview with the owner of the company. Then, survey questionnaires were also conducted to support the validity and reliability of the data. The analysis and results show that PT NMS struggles to manage promotion activities amid monopolistic markets, leading to deterioration sales. Therefore, a fundamental promotion mix was carried out to implement solutions, namely: improvement on the company profile as advertising media, formulating SOP for personal selling, developing a website as public relations media, and creating sales promotion strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prahastuti Maharani
"[ABSTRAK
Efektifitas dari instrumen commercial diplomacy (CDC) terhadap kinerja perdagangan luar negeri kerap menjadi perdebatan. Paper ini menganalisa pengaruh dari salah satu instrumen CDC yaitu Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) terhadap peningkatan ekspor Indonesia dengan menggunakan gravity model of international trade pada data panel di 62 negara tujuan ekspor Indonesia selama 19 tahun. Hasilnya, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keberadaan ITPC terhadap kinerja ekspor Indonesia di negara akreditasi. Selanjutnya, melalui wawancara kualitatif dapat disimpulkan bahwa tantangan CDC Indonesia berasal dari faktor internal maupun eksternal. Masalah-masalah internal seperti terbatasnya anggaran, kurangnya staf, dan lemahnya koordinasi terbukti menghambat aktivitas CDC. Sedangkan dalam aspek eksternal, seperti ketidaksiapan industri dan jalur distribusi juga berpegaruh signifikan terhadap kinerja ekspor Indonesia. Penelitian ini merupakan bahan rekomendasi kebijakan mendukung strategi ekspor dengan memperkuat instrumen commercial diplomacy.

ABSTRACT
There are Pro’s and Contra’s on efficacy of CDC instruments to boost exports. This paper attempts to investigate the impact of one of Indonesian CDC instruments, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) on export performance using the gravity model of international trade and employ panel data for 19 years observations over 62 countries of Indonesian export destinations and yields a positive correlation between the existences of ITPC to Indonesian export performance. A further discussion is conducted to explore the challenges of CDC instruments of Indonesia using qualitative interviews. The interferences comes from internal as well as external factors. The internal issue such as limited budget, lack of staff, and coordination problem. Whereas, in the external aspects, the preparedness of Indonesian industry and the channel of export distribution bring tremendous deterrents in boosting Indonesian exports. Hence, this research serves as a policy recommendation for the government in supporting export strategy by strengthening the commercial diplomacy instruments.
, There are Pro’s and Contra’s on efficacy of CDC instruments to boost exports. This paper attempts to investigate the impact of one of Indonesian CDC instruments, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) on export performance using the gravity model of international trade and employ panel data for 19 years observations over 62 countries of Indonesian export destinations and yields a positive correlation between the existences of ITPC to Indonesian export performance. A further discussion is conducted to explore the challenges of CDC instruments of Indonesia using qualitative interviews. The interferences comes from internal as well as external factors. The internal issue such as limited budget, lack of staff, and coordination problem. Whereas, in the external aspects, the preparedness of Indonesian industry and the channel of export distribution bring tremendous deterrents in boosting Indonesian exports. Hence, this research serves as a policy recommendation for the government in supporting export strategy by strengthening the commercial diplomacy instruments.
]"
2015
T45229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armita Anastasya
"Keadaan sulit untuk bisnis retail tidak hanya dialami oleh pelaku bisnis besar saja, namun bisnis menengah dan kecil turut merasakan dampaknya. Keadaan ini membuat bisnis – bisnis harus melakukan perubahan atau perkembangan agar usahanya tetap dapat berkompetisi dan bertahan. Penelitian ini dilakukan pada UMKM Abelarosa Collection yang adalah salah satu UMKM yang bergerak di bidang retail. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah business coaching dimana peneliti akan berdiskusi dan mengamati proses bisnis secara langsung pada UMKM Abelarosa Collection. Serangkaian wawancara terstruktur dilakukan dengan pemilik UMKM Abelarosa Collection dan hasil temuan yang menunjukkan bahwa ada tiga masalah utama yang dihadapi UMKM Abelarosa Collection di masa ini yaitu masalah lokasi penjualan, kurangnya media promosi, dan tidak adanya program untuk meretensi konsumen yang dimiliki UMKM. Hal ini dapat diperbaiki dengan cara sebagai berikut: 1) Menambahkan Saluran Distribusi yang dimiliki oleh UMKM Abelarosa Collection 2) Menambahkan dan memperbaiki metode promosi yang dimiliki UMKM Abelarosa Collection dan 3). Mengembangkan program customer relationship. Penelitian ini membahas mengenai penambahan saluran distribusi dan pengembangan metode promosi dengan cara membuat media sosial khusus brand Abelarosa Collection serta membuat toko online di E-commerce.

Predicament for retail business is not only experienced by large businesses, but also small and medium-sized business presents to feel its effects. These circumstances create businesses should make changes or development of its business in order to still be able to compete and survive. This research is conducted on the SME Abelarosa Collection which is one of the SMES that is engaged in the retail trade. The methods used in this research is a business coaching where researchers will discuss and observe the business processes directly on the SME Abelarosa Collection. A series of structured interviews conducted with owner of SME Abelarosa Collection and the results showed that there are three main problems facing SMES Abelarosa Collection in this period, which are the issue of the location of the sale, the lack of promotion, and the absence of any program to maintain existing consumers owned by SME. This can be remedied in the following way: 1) Adds distribution channel that is owned by SME Abelarosa Collection 2) Add and improve promotion methods that is owned SME Abelarosa Collection and 3). Develop a customer relationship program. This research deals with the addition of the distribution channels and promotion development methods by creating a special brand of social media of Abelarosa Collection as well as make an online store in E-commerce."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Sage, 2000
613.089 HEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>