Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boston: The University, [1974]
375.614 HAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Dharma Shinta
"Masa remaja termasuk pada salah satu fase perkembangan manusia. Pada masa ini terdapat fase dengan beberapa pembahan-perubahan antara lain perubahan biologis dan perubahan psikologis. Remaja adalah individu yang rentan pada masa perubahan tersebut terjadi yang ditandai dengan salah satunya adalah rasa ingin tahu mengenai perilaku seksual yang tinggi. Paparan media poenografi baik herupa media cetak maupun media elektronik pada remaja memiliki efek khusus terhadap perilaku seksual pelajar, dan merupakan salah satu hal penting sehubungan dengan perilaku seksual berisiko pelajar yang terkait pada bentuk model faktor risiko perilaku lain seperti pasangan (pacar/teman dekat), dan waktu bertemu.
Penelitian menggunakan disain potong lintang. Dari 285 pelajar yang diteliti diketahui bahwa angka perilaku seksual pelajar sudah tinggi yaitu sebesar ll,2% dan terdapat perilaku pelajar yang pernah melakukan hubungan seksual sebesar 0,35%. Untuk menekan perilaku seksual berisiko pelajar terkait efek paparan media pornograti adalah dengan mengendalikan keterpaparan media pornografi melalui peningkatan penggunaan waktu luang pelajar dengan kegiatan positif baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Adolescence is one of phases of human development It has several changes such as biological and psychological ones in this phase. Teenagers are individuals susceptible to such change characterized by their curiosity to know highly sexual behavior. Pomography media exposure gives rise to special effect on sexual behavior of students both in terms of printed media and electronic media and this constitutes one of the important things relating to the risky behavior in connection with model of other sexual behavior risk factors such as lover (boy/girl friend/close friend), and dating tune.
Research uses design of cross sectional. It reveals that from 285 researched students that rate of the sexual behavior were high namely 11.2% and those who had sexual relations 0.35%. Method to stress this behavior is by controlling exposed pom media through improvement in use of their (students) spare time with positive activities at school or outside school.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuningsih
"Kepesertaan JPKM masih rendah atau hanya 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia (SUSENAS 2004 dalam Depkes RI 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor dari dalam dan faktor-faktor dari luar keluarga terhadap kepesertaan masyarakat dalam JPKM sukarela di Kota Metro Tahun 2008. Populasi penelitian ini adalah seluruh Kepala KeIuarga (KK) di Kota Metro Lampung. Penelitian ini merupakan survei (non experiment) dirnana data ini dikumpuIkan seeara cross sectional. Jumlah sampel 131 IC.K yang diambil secara klaster yaitu di tiap kecamatan diambil satu kelurahan tiap kelurahan secara random ditentukan sampel menurut jumlah proporsi KK yang ada (sconpel random sampling).
Penelitian ini kemudian menemukan bahwa ada hubungan antara faktor-faktor dari dalam keluarga (Umur KK, Jenis kelamin KK, Pendidikan KK, Pengetahuan KK, Pekerjaan KK, Penghasilan KK, Juralah anggota keluarga dan Arti sakit bagi keluarga) dan faktor-faktor dari luar keluarga (Promosi JPKM, Dukungan Pernerintah, Keberadaan asuransi lain/Askin, Pola Perilaku Masyarakat dalarn Menghadapi Sakit, Lokasi pelayanan Kesehatan dengan JPKM) terhadap kepesertaan dalam JPKM. Dan i penelitian ini ditemukan hanya 14,5% yang menjadi peserta JPKM. Ini diperkuat dengan fakta pertanyaan terbuka yang menyatakan rnasyarakat mempersepsikan bahwa JPKM adalah jaminan pemeliharan kesehatan untuk orang miskin.
Analisis variabel dalam penelitian ini menernukan adanya hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan KK (faktor dari dalam keluarga) serta variabel dukungan pemerintah dan pola perilaku masyarakat dalam menghadapi sakit (faktor dari luar keluarga) dengan kepesertaan JPKM. Dan Analisis selanjutnya (multivariat) ditemukan bahwa faktor pengetahuan KK berpengaruh terhadap kepesertaan .TPKM sukarela (p-,043) Odd Ratio (OR) 3,42 yang berarti mereka (KK) yang rnengetahui JPKM sukareta mempunyai pe1uang 3-4 kali menjadi peserta.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan sangat mempengamhi kepesertaan JPKM sukarela melalui pembentukan persepsi yang benar tentang .JPKM Sebagai saran maka JPKM sukarela ini yang sebenamya merupakan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan sebagai mana yang dicita-citakan dalam pembangunan kesehatan perlu didorong melalui extensifikasi sosialisasi JPKM sukarela yaitu melalui berbagai peluang, jalur dan cam yang memungkinkan. Ini sesuai dengan amanat UU no 23 Th 1992 tentang kesehatan pasal 66 ayat 1: Pemerintah mengembangkan, membina dart mendorong jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (.111134) sebagai cam yang dijadikan landasan setiap penyelenggaraan perneliharaan kesehatan, yang pembiayaannya dilaksanakan secara pra-upaya , berazaskan usaha bersama dan kekeluargaan
The study has a purpose on explore the internal and external factors on the family for the voluntarily membership of the RICA at Kota Metro, Lampung at the year of 2008. The study is a survey (non-experiment) and data is gathered by a cross sectional design. The population of the study is the Head of the Household (NH) of Kota Metro, Lampung. The sample size is 131 of HH that withdrawn by a cluster sampling method, i.e. in every sub-district there will be one neighborhood is chosen, and from every neighborhood, a random sampling method is used to get the sample proportionately with the number oh the HH in the neighborhood.
The study found that there is a relationship between the family internal and the external factors with the membership for JPKM. The internal factors are consists of the age, sex, education, knowledge, occupation, and the income of the HA member of the family, and the mean of the illness for the family. While the external factors are the .113KIvl campaign, government support, availability of Poor Family Insurance or other insurance, community behavior pattern to deal with the illness, the location of health services with WKM. The study reveal that there is only 14.5% is a member of JPKM, because mostly perception on the community say that JPKM is a health security for the poor.
Analysis found that there is a significant relationship between variables of HH's knowledge (family's internal factor), government support variable and community behavior pattern in dealing with the illness (family's external factor), and the membership of JPKM Further analysis (multivariate) found that the factor of HI-I's knowledge have the influence to the involuntary membership on JPICIVI (p value: 0.043) has the OR on 3.42, and it means that I-11-1 with a good knowledge have opportunity to become a JPKM membership 34 times in compare with HH with low knowledge.
To conclude, knowledge has a great extent in influencing the voluntary membership for JPIKM through a proper understanding of perception on JPKM It is suggested, as it hopes in the health development goals, that voluntary JPKM membership, as a form of community participation on health area, should be supported by a broadening socialization of the JPKM voluntary membership through any opportunity, channel and possibilities way. This also consistent with the statement of the U1.1 NO. 23, 1992 in relation to health, at the Chapter 66 verse 1 "The government should support and encourage the JPKM as a foundation of any application for health care that financed by a pre-finance scheme, base on a kinship mutually affair".
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaela
"AIDS (Acquired lmmuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Sejak di temukan kasus HIV pada tahun 1987 sampai dengan Desember 2012 jumlah kumulatif penderita HIV di Indonesia sebanyak 98.390 kasus sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS sebanyak 42.887 kasus. Berdasarkan kelompok umur, umur 20-29 tahun merupakan kelompok yang paling besar proporsinya yaitu 35,2%, Karena AIDS baru menunjukkan gejala di masa 3 sampai 10 tahun setelah infeksi, maka diperkirakan infeksi HIV telah terjadi pada usia di bawah 20-29 tahun atau pada masa remaja. Kelompok umur remaja merupakan bagian terbesar dari kelompok anak jalanan, sehingga masalah kesehatan pada anak jalanan adalah masalah perilaku remaja yaitu kebiasaan merokok, menggunakan NAPZA, seks bebas dan masalah kesehatan reproduksi seperti Infeksi menular seksual (IMS/PMS) dan HIV/AIDS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku berisiko terinfeksi HIV pada remaja jalanan di rumah singgah Yayasan Bina Insan Mandiri Kota Depok tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan desain potong lintang terhadap 72 responden yang merupakan anak jalanan usia 10-19 tahun yang tinggal di rumah singgah Yayasan Bina Insan Mandiri.
Dari penelitian diperoleh 54,2% remaja memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV, responden yang memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV lebih banyak pada umur ≥ 15 tahun yaitu 58,7% dibandingkan dengan responden yang berumur < 15 tahun, responden berjenis kelamin laki-laki memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV lebih tinggi dari pada responden berjenis kelamin perempuan, responden berpendidikan kurang dari 9 tahun sebanyak 60,4% memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV lebih tinggi dibandingkan responden yang berpendidikan ≥ 9 tahun, 51,4% responden memiliki tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS yang baik, 56,9% responden bersikap positif terhadap perilaku berisiko terinfeksi HIV, responden yang tidak terpapar informasi tentang HIV/AIDS lebih banyak yang memiliki perilaku berisiko terinfeksi HIV sebanyak 60,6%, perilaku berisiko terinfeksi HIV yang lebih banyak pada responden yang dipengaruhi oleh teman sebayanya (55,8%).

AIDS (Acquired lmmuno Deficiency Syndrome) is a group of symptoms or diseases caused by declining immunity due to infection by the virus HIV (Human immunodeficiency virus). Since the discover of HIV cases in 1987 up to September 2012 the cumulative total of people with HIV in Indonesia 98.390 cases while the cumulative total of cases of 42.887 AIDS cases. Based on the age group, 20-29 years of age is the biggest group proportion is 35,2%, namely As new AIDS show symptoms within 3 to 10 years after infection, the estimated HIV infections occur in the 20-29 year age or in adolescence. Adolescent age group is the largest of a group of street children, until health problems on street children is behavioral problems young people, smoking habits, drug use, sex and reproductive health problems such as sexually transmitted infection (STI / STDs) and HIV / AIDS.
The purpose of this study is to determine the risk behaviors of HIV infected street youth halfway house Bina Insan Mandiri Foundation Depok City in 2013. The research was conducted using qualitative research approach with cross cut design on the 72 respondents who are street children 10-19 years of age living in the halfway house Bina Insan Mandiri Foundation.
Acquired 54.2% of the study adolescent risk behaviors have infected with HIV, the respondent has infected HIV risk behaviors more at age ≥ 15 years that is 58.7% compared with respondents aged <15 years, various respondents have male sex behavior higher risk of HIV-infected at various respondents female genitalia, educated respondents were less than 9 years of 60.4% has infected HIV risk behaviors is higher than the educated respondents ≥ 9 years, 51.4% of respondents have lower levels of knowledge about HIV / AIDS good, 56.9% of respondents had positive attitudes toward HIV-infected risk behaviors, respondents will not be displayed with information about HIV / AIDS which has more HIV risk behaviors as much as 60.6% infected, infected with HIV risk behaviors in respondents more influenced by her peers (55.8%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina
"Pajanan kebisingan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan termasuk penurunan pendengaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pajanan kebisingan dengan penurunan pendengaran pada pekerja di area amonia 1A PT Pupuk Kujang, Cikampek, Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional yang dilaksanakan pada area kerja amonia terhadap seluruh pekerja berjumlah 38 orang. Peneliti mengukur dosis pajanan pada lima area kerja amonia dan menyebarkan kuesioner. Melakukan review terhadap hasil medical check up tahun terakhir. Melakukan analisa bivariat terhadap fakktor perancu. Hasil studi menunjukkan faktor risiko yang berhubungan penurunan adalah dosis kebisingan (p-value 0,039,95% CI). Pajanan kebisingan berhubungan dengan penurunan pendengaran pada karyawan, yaitu dosis kebisingan.

Noised exposure can causes various kinds of health effect of human including hearing loss. The main objective of this research was to examine the relationship between noised exposure with hearing loss of amonia 1A area's worker on PT. Pupuk Kujang , Cikampek 2013. The research was conducted with cross-sectional study in amonia 1A area's 38 workers. Dose exposure measured in five amonia 1A areas. Thus, it had been done through distributing questionnaire and also reviewed upon the data of employee's last year medical check-up. Statistics calculation in bivariate analysis of confounding factors. The research show that the risk factor that statiscally relates to hearing loss is noised dose (p-value 0,039, 95%CI). Noised exposure relates to hearing loss of the employees, which is noise dose.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Kartika Esti
"Latar belakang: Epidemi HIV secara global masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pada tahun 2011 terdapat 2.5 juta (2.2 – 2.8 juta) kasus baru infeksi HIV di seluruh dunia, dengan kamatian karena AIDS mencapai 1.7 juta jiwa. Penularan infeksi HIV di Indonesia saat ini terutama melalui hubungan seks heteroseksual terutama terjadi dari WPS kepada pelanggan seks komersial, yaitu kelompok lelaki berperilaku risiko tinggi. Populasi ini merupakan jembatan penularan infeksi HIV (bridging population) dari populasi risiko tinggi ke populasi umum. Data menunjukkan jumlah laki-laki di Indonesia yang menjadi klien WPS lebih banyak dibandingkan pengguna napza suntik dan kelompok MSM (men who have sex with men). Prevalensi HIV pada kelompok LBT meningkat 7 kali lipat dari 0.1% (STBP 2007) menjadi 0.7% (STBP 2011). Keberadaan IMS meningkatkan kemudahan seseorang terkena infeksi HIV. Sebagian besar IMS akan menimbulkan peradangan dan kerusakan jaringan kulit/selaput lendir genital yang memudahkan masuknya HIV. Infeksi menular seksual dengan gejala ulkus genital, misalnya sifilis, menyebabkan kemudahan terkena infeksi HIV meningkat 4 – 6 kali. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh faktor perilaku seks yang berhubungan dengan infeksi HIV dengan mempertimbangkan penyakit sifilis sebagai efek modifikasi, pada populasi LBT 12 kabupaten/kota di Indonesia.
Metode: cross sectional, analisis data hasil STBP 2011.
Hasil: Prevalensi HIV pada LBT sebesar 0.7%, LBT dengan perilaku seks berisiko rendah sebesar 91.5%. Perilaku seks risiko tinggi terdapat pada 6.6% LBT dan 1.9% di antaranya berperilaku seks risiko sedang. Prevalensi LBT yang mengaku setia pada pasangan sebesar 49.8%. Kejadian infeksi HIV berhubungan secara signifikan dengan riwayat hubungan seks dengan WPS, setia pada pasangan, jumlah WPS dalam 1 tahun terakhir, penggunaan napza suntik, serta keluhan IMS. Keberadaan sifilis tidak memodifikasi efek perilaku seks terhadap infeksi HIV, karena kejadiannya kecil. Pada analisis multivariat didapat perilaku seks yang berisiko untuk tertular HIV adalah pernah berhubungan dengan WPS memiliki risiko tertular HIV dengan OR 2.113(0.883-5.052) dan pernah berhubungan dengan casual partner memiliki OR sebesar 1.347(0.506-3.589) setelah dikontrol dengan variabel penggunaan napza suntik dan keluhan IMS.

Background: Global HIV epidemic still reveal serious public health issue. In 2011 there was 2.5 million (2.2 – 2.8 million) HIV new cases worldwide with mortality reach 1.7 million people. Heterosexual transmission of HIV in Indonesia mainly occurs from FSW to their clients, which is identifying as high risk men (HRM). HRM population is HIV transmission bridging population from high to low risk population. Data shows FSW’s clients amounted much more than the IDUs or MSM. HIV prevalence in HRM had been increased 7 times from 0.1% (IBBS 2007) to 0.7% (IBBS 2011). The presence of STD increases risk of HIV infection, so that STD is believed as HIV infection cofactor. Most STD caused inflammation and genital mucosa/skin damage which make HIV infection easier. Genital ulcer disease, such as syphilis, raised HIV infection 4-6 times. This study aims to see sexual behavior effect on HIV infection with regard of syphilis as modification effect on HRM population in 12 districts in Indonesia.
Method: Cross sectional. The IBBS 2011 data analyses.
Result: HIV prevalence among HRM amounted 0.7%. Of 91.5% HRM have low risk of sexual behavior, 1.9% medium risk, and 6.6% experience high risk sexual behavior. 49.8% HRM was faithful. There was significant association between HIV infection and having sex with FSW, faithfulness, the amount of FSW in 1 year, injecting drug user, and the presence of STI symptoms. The presence of syphilis has not modified the association between sexual behavior and HIV infection, statistically. Multivariate analyses founded that having sex with FSW and/or casual partner were risky sexual behavior with OR of being infected by HIV were 2.113(0.883-5.052) and 1.347(0.506-3.589) respectively, after being controlled with variables injecting drug user and the presence of STI symptoms.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Sastrawaty
"Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi surveilans imunisasi di Kota Bekasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisa data serta memudahkan pengambil kebijakan dalam monitoring dan evaluasi program. Pengembangan sistem menggunakan model incremental dan iteratif dengan tahapan: perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Hasil penelitian berupa prototype yang menghasilkan basis data menggunakan MySQL untuk data-data imunisasi dan KLB PD3I dan inputing data secara online menggunakan PHP. Output prototype berupa tabel, grafik dan peta diharapkan dapat membantu pengambil kebijakan baik di dinas kesehatan maupun puskesmas dalam mencegah terjadinya KLB PD3I dan dapat melakukan perencanaan dengan evidence based.

This thesis aims to develop an immunization surveillance information system in Bekasi Municipality which can facilitate the collection, processing, and analysis of data and enable policy makers in monitoring and evaluation program. The system development uses the incremental and iterative model with phases: planning, analysis, design, and implementation. The thesis results a prototype that generates database using MySQL for immunization data and outbreak of diseases that can be prevented by immunization and inputing data online using PHP. The output are in tables, graphs and maps. These can support decision makers in both the district health office and public health care in preventing outbreaks of diseases that can be prevented by immunization and making evidence based policy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leimena, J.
Djakarta: G.C.T. Van Dorp, 1955
614.92 LEI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Australia : The Thalassaemia Association of W.A, 1995
616.152 CON t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sullivan, Lisa M. (Lisa Marie), 1961- 2016
Boston: Jones & Bartlett Learning, 2012
610.72 SUL e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>