Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Burns, Nancy
Philadelphia: W.B. Saunders, 1993
610.73 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyono
Bandung : Alfabeta, 2007
370.72 SUG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prastyawan Aji Nugraha
Abstrak :
Knowledge merupakan salah satu aset yang berharga bagi organisasi. Dengan mengelola knowledge yang ada, organisasi dapat memperoleh keunggulan kompetitif dalam persaingan dengan organisasi lainnya. Sebaliknya, apabila knowledge yang ada di dalam organisasi tidak dikelola dengan baik, maka dapat menimbulkan kerugian seperti menghilangkan peluang bisnis, dan matinya organisasi karena tidak adanya inovasi sehingga diperlukan pengelolaan knowledge. Namun dalam penerapannya, pengelolaan knowledge tidak selalu berhasil diterapkan oleh setiap organisasi. Untuk dapat mengurangi risiko kegagalan dalam upaya pengelolaan knowledge, diperlukan penilaian kesiapan implementasi peneglolaan knowledge dalam organisasi. Dari hasil penilaian tersebut dapat diambil tindakan atau upaya perbaikan untuk faktor yang belum siap dalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan implementasi knowledge management serta fakor-faktornya yang dapat ditingkatkan di PT Mediatrac Sistem Komunikasi. Aspek yang digunakan dalam penelitian ini berupa Organization Culuture, Organization Struccture, IT Infrastructure, Individual Acceptance dan Intention to be involved in KM Process. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan survey research pada 103 responden dengan uji reliabilitas dan uji validitas dalam pengolahan data dan penilaian kesiapannya serta PLS untuk analisis faktornya. Hasil dari penelitan ini diperoleh bahwa PT Mediarac Sistem Komunikasi telah mencapai tingkat kesiapan level 4 atau receptive. Dengan faktor yang secara signifikan mempengaruhi pegawai untuk terlibat dalam proses KM adalah learning, bussiness strategy, reward, it use, dan effort expectancy. ......Knowledge is one of the most valuable assets for an organization. By managing existing knowledge, organizations can gain competitive advantage in competition with other organizations. Otherwise, if the existing knowledge within the organization is not properly managed, it can lead to losses such as loss of business opportunities, and the destruction of the organization due to lack of innovation so that knowledge management is required. In practice, knowledge management is not always successfully implemented by every organization. To be able to reduce the risk of failure in the effort of knowledge management, assessment of knowledge management readiness implementation is required in the organization. The purpose of this research is to know the readiness of knowledge management implementation and its factors that can be improved in PT Mediatrac Sistem Komunikasi. Aspects used in this research are Organization Culuture, Organization Struccture, IT Infrastructure, Individual Acceptance and Intention to be involved in KM Process. The methodology used in this study used a survey approach on 103 respondents with reliability and validity test in data processing and assessment of readiness and PLS for factor analysis. The conclusion of this research obtained that PT Mediatrac Communication System has reached level 4 or receptive readiness level. With a factor that significantly affects employees to be involved in the KM process are learning, bussiness strategy, reward, it use, and effort expectancy.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hardle, Wolfgang Karl
Abstrak :
Focusing on applications this book presents the tools and concepts of multivariate data analysis in a way that is understandable for non-mathematicians and practitioners who need to analyze statistical data. The book surveys the basic principles of multivariate statistical data analysis and emphasizes both exploratory and inferential statistics. All chapters have exercises that highlight applications in different fields.
Berlin: Springer, 2012
e20420175
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Ditahapsari Priambodo
Abstrak :
Tulisan ini menitikberatkan pada permasalahan dalam penerapan quantitative restrictions yang dirumuskan dalam Pasal XI:1 GATT dalam WTO karena terdapat risiko tidak adanya kepastian hukum akibat terminologi yang digunakan tidak spesifik. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diterapkan oleh WTO dan wajib ditaati oleh seluruh negara anggota, termasuk Indonesia. Quantitative restrictions secara umum dilarang oleh WTO, terutama jika berbentuk kuota, lisensi, ataupun “other measures” sehingga pembatasan ekspor melalui tindakan ini melanggar Pasal XI:1 GATT. Namun, beberapa justifikasi dapat digunakan untuk mengecualikan penerapan tindakan quantitative restrictions yang dirumuskan dalam Pasal XI:2(a), (b), (c), serta Pasal XX GATT sebagai general exceptions. Permasalahan muncul ketika Dispute Settlement Body di WTO menetapkan beberapa tindakan di luar terminologi Pasal XI:1 GATT sebagai “other measures”. Unsur tidak memiliki standar hukum konkret sehingga sulit menentukan tindakan apa saja yang dapat ditentukan sebagai quantitative restrictions. Pasal pengecualian dalam GATT pun tidak memiliki kekuatan yang signifikan karena unsur yang terlalu sulit bagi responden untuk penuhi akibat parameter yang sangat buram. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya reformasi kebijakan dalam WTO beserta Indonesia terutama dalam peraturan ekspor dan impor sehingga kepastian hukum penerapan tindakan quantitative restrictions dapat dilindungi. ......This paper analyzes the quantitative restrictions complexities applied under Article XI:1 GATT at the WTO due to the legal uncertainty risk proneness from the terminologies. This paper employs normative legal research based upon the regulations obliged by the WTO for its members, including Indonesia. Quantitative restrictions are generally prohibited, particularly if implemented through export or import quotas, licenses, and “other measures”. However, several justifications have been set forth to exclude several measures from this provision by utilizing Article XI:1(a), (b), (c), and Article XX GATT as general exceptions. Perplexment arises when the WTO’s Dispute Settlement Body states several measures outside the explicit scope of Article XI:1 GATT as “other measures” with no concrete standards. These occurrences lead to difficulties in determining the ambit of Article XI:1 GATT. Justifications provided by GATT are inadequate as the parameters of each element are hardly structured straightforwardly bringing about respondent’s failures to meet the criteria. Regulatory reformations are direly necessary at the WTO and in Indonesia to ensure the assurance of legal protection for every member enacting quantitative restrictions measures.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gholib Hasan
Abstrak :
Instalasi poliklinik Rumah Sakit Siti Khodijah kota Pekalongan di dalam upayanya untuk mengembangkan diri, memerlukan suatu perencanaan strategik yang sejalan dengan visi dan misi Rumah Sakit Siti Khodijah yang tertuang pada perencanaan strategis Instalasi poliklinik Rumah sakit Siti Khodijah kota Pekalongan tahun 2002 - 2005. Untuk dapat menyusun strategis dari Instalasi Poliklinik Rumah Sakit Siti Khodijah dilakukan penelitian studi kasus dengan analisis kualitatif dan penyusunan ini melalui beberapa tahap yaitu tahap I ( input stage ) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal dari instalasi poliklinik , yang terdiri dari poliklinik umum dan spesialis Rumah Sakit Siti Khodijah , yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG) yang terdiri Direktur , Staf Struktural Rumah Sakit Siti Khodijah. Kemudian tahap II (matching stage) , CDMG melakukan analisis dengan internal - Eksternal Matrix (IE Matrix ), TOWS Matrix dan menggunakan konsep Balanced Scorecard untuk menentukan inisiatif strategi. Selanjutnya tahap III (decision stage) menentukan prioritas strategi dan QSPM Matrix dan memadukan antara konsep Balanced Scorecard dengan Matrix QSPM untuk mendapatkan prioritas strategi dan inisiatif strategi. Dari hasil penelitian berdasarkan konsep Balanced Scorecard didapatkan inisiatif strategi berdasarkan perspektif keuangan , pelanggan, proses bisnis intern dan pembelajaran dan pertumbuhan yang tersusun dalam tabel Balanced Scorecard Instalasi poliklinik Rumah Sakit Siti Khadijah kota Pekalongan tahun 2002 - 2005 dan berdasarkan konsep Quantitative Strategic Palnning Matrix (QSPM) didapatkan 9 prioritas strategi yang dijabarkan operasionalnya dalam tahel plan of actions yang tersusun berdasarkan prioritas kegiatan , tujuan , sasaran , waktu pelaksanaan kegiatan serta penanggung jawab masing-masing kegiatan Penelitian ini menyimpulkan bahwa Instalasi poliklinik Rumah Sakit Siti Khodijah memiliki potensi pasar yang besar dengan dukungan internal yang kuat , walaupun dengan pesaing yang cukup kompetitif , sehingga masih diperlukan suatu tindakan untuk peningkatan mutu. Sebagai saran untuk tindak lanjut , maka inisiatif strategi yang terpilih perlu dioperasionalkan secara optimal dengan mengorganisir dan memadukan konsep Balanced Scorecard menggunakan perspektif keuangan , pelanggan , proses bisnis intern serta pertumbuhan dan pembelajaran dengan konsep QSPM yang menghasilkan prioritas strategi.
Strategic Planning For Polyclinics Installation of Siti Khodijah Hospital Pekalongan City in the Year 2002 - 2005The Polyclinics Instalation of Siti Khodijah Hospital in Pekalongan city requires a strategic planning, in alignment to the vision mission of Siti Khodijah Hospital as described in its strategic planning for the year 2002 - 2005. To arrange strategic planning of Polyclinics Instalation of Siti Khodijah Hospital, a case study employing qualitative analysis was conducted, this strategic planning arrangement were put into stages. Stage I (input stage) consisted of external and internal environment analysis of Polyclinics Installation of Siti Khodijah Hospital, which was conducted by Consensus Decision Making Group (CDMG) consisting of Director and structural staff Siti Khodijah Hospital. In stage II (matching stage) , COMO conducted analysis by using Internal - External Matrix ( IE Matrix) , TOWS Matrix and use Balanced Scorecard concept to break off initiative strategic Next in stage III (decision stage ) to melt together between QSPM Matrix with Balanced Scorecard concept to definite the initiative strategy priority. This thesis result Initiative strategy from Balanced Scorecard concept with four perspectives , those are financial , customer , business intern process and growth and learn perspectives., there are composed in Balanced Scorecard table Polyclinics Installation Siti Khodijah Hospital Pekalongan City in year 2002 - 2005 and with Quantitative Strategic Planning Matrix concept result nine priority strategies in plan of actions table. It can be concluded , that polyclinics of Siti Khodijah Hospital has a significant market potential and relatively strong internal capability , in competitive atmosphere. The position of growth and build indicates that a quality improvement is still needed. This study suggests that all selected strategies from QSPM organized with Balanced Scorecard concept to define the initiative strategy priority.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Yusuf
Abstrak :
Jaringan pipanisasi adalah salah satu sarana transportasi Bahan Bakar Minyak yang banyak mempunyai keuntungan bila dibandingkan sarana transportasi minyak lainnya. Beberapa keuntungan dari sarana ini adalah dapat menyalurkan Bahan Bakar Minyak secara tepat waktu, tepat mutu, dan tepat jumlah, terutama untuk daerah-daerah yang mempunyai tingkat populasi penduduk dan kepadatan lalu lintas yang padat. Pada saat suatu jalur pipanisasi dioperasikan, biasanya perusahaan mengalami kesulitan untuk memprediksi seluruh kemungkinan kegagalan operasi, untuk itu digunakan teknik pengkajian resiko untuk menentukan faktor-faktor penting yang akan memberi kontribusi permasalahan dimasa mendatang. Manajemen resiko adalah seluruh proses logika yang akan memberi pengertian kepada perusahaan, seluruh resiko pada waktu beroperasinya suatu fasilitas dan menentukan tindakan apakah yang perlu dilakukan untuk memperkecil atau menerima tingkat resiko yang dapat diterima. Dengan penggunaan teknik pengkajian resiko yang bersifat subjektif, para ahli dapat mengevaluasi secara lengkap bagaimana perubahan dalam setiap variabel mempengaruhi secara relatif gambaran resiko yang akan terjadi dengan variabel-variabel lainnya. Bila tersedia, data statistik dapat digunakan tetapi diluar sistem analisa resiko. Hasil yang akan didapat dari pengkajian manajemen resiko dari jalur pipanisasi adalah nilai relatif resiko dari beberapa seksi jalur pipa, perbandingan dan bagaimana kondisi tiap-tiap seksi jalur pipa bila dibandingkan dengan rencana pemeliharaan yang ingin dicapai, serta analisa resiko secara menyeluruh.
Oil pipeline is one of the transportation devices which gives advantages more. Some of them are able to distribute oil punctually, qualitatively and quantitatively, especially for regions having rapid population growth and traffic density. While Liquid petroleum pipe line operating companies will never be able to accurately predict all pipe line failures, risk assessment techniques can be used to determine the most important factors that may contribute to future problems. Risk management is the overall logical process by which a company understands the risk associated with operation of its facilities and determines whether and how to take action to reduce or accept risks. Subjective risk assessment can be used when statistical information is incomplete but expert opinion, experience, intuition and other non-quantifiable resources are available. Risk assessment doesn't have to be a calculation-intensive exercise. For the most part, such calculations are based on probability data for rare-occurrence events. A false precision often is assigned to numbers that are the result of detailed calculations. In reality, the margin of uncertainty is high because of the large number of required assumptions. Past data can be used as an accurate predictor of future events only if no conditions change within the system. By using subjective risk assessment techniques, experts can more completely evaluate how changes in one variable impact the risk picture relative to other variables. When available, statistical data is used, but out side the risk analysis system. Examination Pipeline Risk Assessment of results produces the following; Relative score for each line section, Comparison of how each section compares with maintenance planned requirements, and Complete analysis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T10421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samitra Rismadani
Abstrak :

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan arah kausalitas nilai tukar dan indeks saham negara Emerging Market (EM) saat periode kebijakanQuantitative Easing(QE) dan Tapering Off(TO) oleh The Fed. Negara EMdalam penelitian ini dipilih berdasarkan hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat, yaitu China, India, Korea Selatan, Taiwan, Indonesia, Argentina, Brazil, Meksiko, Rusia dan Turki. Adapun dari hubungan perdagangan ini dapat dilihat apakah suatu negara memiliki ketergantungan ekonomi dengan negara lainnya (Park, 2018). Penelitian ini sendiri dilakukan dengan membandingkan arah kausalitas masing-masing variabel (indeks S&P 500, indeks saham dan nilai tukar negara EM) sebelum dan sesudah implementasi kebijakan QE dan TO (1 Januari 2008 - 31 Desember 2017). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji kausalitas Granger dan Vector Auto Regression(VAR). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa hubungan kausal sebagian besar negara cenderung mengalami perubahan arah saat periode QE ke TO. 


This study was conducted to know the causality change of Emerging Market (EM) capital market and United States (US) capital market in the periods of the Quantitative Easing (QE) and Tapering Off (TO) policies by the Fed. The EM countries in this study were selected based on trade relations with the US, those are China, India, South Korea, Taiwan, Indonesia, Argentina, Brazil, Mexico, Russia and Turkey. From this trade relationship, it can be seen whether a country has an economic interdependence with other countries (Park, 2018). The study itself was conducted by comparing the causal direction of each variable (S & P 500 index, EM’s stock index and exchange rate) before and after the implementation of QE and TO policy (January 1st, 2008 - December 31st, 2017). The method used in this study is by using Granger causality test and Vector Auto Regression (VAR) model. The results of this study found that the causal relationships of most countries was changed during the period of QE to TO.

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demas Sabatino
Abstrak :

Industri telekomunikasi telah bersiap mengimplementasikan teknologi 5G secara komersil, dimana teknologi 5G digadang-gadang sebagai evolusi dari teknologi telekomunikasi yang makin memperkuat ekosistem digital saat ini. Di tengah tekanan dari layanan digital seperti layanan over the top (OTT), operator telekomunikasi diuntungkan dengan implementasi teknologi 5G melalui dukungannya terhadap ekosistem Internet of Things (IoT). Namun bagi penyedia menara, evolusi teknologi yang terjadi tidak berdampak apapun secara langsung dan bahkan berpotensi mengancam profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu tesis ini akan membahas mengenai strategi penyedia menara dalam memasuki era IoT. Penelitian mengambil studi kasus dari PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan menggunakan Kerangka Perumusan Strategi yang telah disesuaikan, antara lain Matriks Evaluasi Eksternal, Matriks Evaluasi Internal, Matriks SWOT, Matriks Internal Eksternal, Matriks Grand Strategy, dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasilnya dari dua alternatif strategi yang paling sesuai dengan kondisi Mitratel saat ini adalah “Memperkuat dan fokus pada bisnis menara yang sudah dimiliki dengan tidak menjadi penyedia layanan IoT. Strategi dilaksanakan melalui: a). penetrasi dan pengembangan pasar kepada pelanggan yang sudah dimiliki maupun pelanggan potensial, b). Integrasi horizontal yaitu dengan akuisisi perusahaan menara lain.”


The telecommunications industry has been preparing to implement commercial 5G technology, where 5G technology is predicted as an evolution of telecommunications technology that is increasingly strengthening the current digital ecosystem. Amid pressures from digital services such as over the top (OTT) services, telecommunications operators benefit from the implementation of 5G technology through their support of the Internet of Things (IoT) ecosystem. But for tower providers, the evolution of technology that occurs has no direct impact and even has the potential to threaten company profitability. Therefore, this thesis will discuss the strategy of tower providers in entering the IoT era. The research took a case study from PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) using the adjusted Strategy Formulation Framework, including the External Evaluation Matrix, Internal Evaluation Matrix, SWOT Matrix, External Internal Matrix, Grand Strategy Matrix, and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The results of the two alternative strategies that are most suitable for Mitratel's current conditions are "Strengthen and focus on existing tower businesses by not becoming an IoT service provider. The strategy is implemented through: a). market penetration and development to existing customers and potential customers, b). Horizontal integration is the acquisition of another tower company."

2019
T55306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki transfer of training di PT X dengan melihat faktor apa yang menyebabkan tidak terjadinya transfer of training. Penelitian dilakukan kepada 51 karyawan operasional yang telah mengikuti pelatihan dengan menggunakan metode kuantitatif. Alat ukur transfer of training, faktor peserta pelatihan dan faktor lingkungan kerja mengacu pada teori Broad dan Newstrom (1992). Dengan menggunakan analisis regresi, hasil penelitian menunjukkan faktor peserta pelatihan dan faktor lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap transfer of training, yaitu 17,3% faktor peserta pelatihan dan 82,4% faktor lingkungan kerja. dengan demikian, faktor lingkungan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap transfer of training. Dari faktor lingkungan kerja, dimensi dukungan atasan memiliki pengaruh yang paling signifikan dan memiliki mean paling kecil yang menyebabkan tidak terjadinya transfer of training di PT X.. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang program intervensi untuk memperbaiki transfer of training yaitu meningkatkan dukungan atasan melalui coaching. ......This study aims to improve transfer of training in PT X by looking at what factors cause the transfer of training. The study was conducted at 51 operational employees have been trained using quantitative methods. Measuring instrument of transfer of training, trainees factors and environmental factors work refers to the theory of Broad and Newstrom (1992). By using regression analysis, the results showed factor trainee and work environment factors have a significant influence on the transfer of training, 17.3% for trainee factor and 82.4% work environment factors. Thus, work environment factors have a greater influence on the transfer of training. On work environment factors, the dimensions of supervisor support had the most significant effect and has the smallest mean that lead no transfer of training in PT X.. Based on these conditions, an intervention program designed to improve transfer of training is to increase supervisor support through coaching.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>