Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Susanto
"Dalam perencanaan hangman tahan gempa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, maka struktur bangunan harus direncanakan pada tingkat daktilitas tertentu. Daktilitas adalah kemampuan suatu struktur atau elemen struktur untuk mengalami simpangan-simpangan inelastis secara berulang dan bolak batik diatas titik leleh pertama dan mempertahankan sebagian besar dari kemampuan awalnya dalam menahan beban gempa.
Pemilihan tingkat daktilitas itu akan menentukan faktor jenis struktur K. Faktor jenis struktur K ini merupakan suatu konstanta yang menumjukkan kemampuan respons inelastik struktur terhadap beban gempa dan disamping itu jugs tergantung type strukturnya.
Prosedur perencanaan yang umumnya dilakukan adalah dengan menganggap struktur masih berperilaku elastis dalam analisa struktur keseluruhan dan pada perencanaan penampang elemen struktur dilakukan secara inelastis yaitu dengan aswnsi bahwa pada beban gempa besar akan terbentuk beberapa sendi plastik yang memungkinkan terjadinya pemencaran energi letas terlihat adanya suatu perbedaan konseptual antara analisa struktur dan analisa elemen struktur. Dan dalam perencanaan tidak dilakukan pengontrolan apakah daktilitas perlu (ductility demand) dan gaya dalam yang terjadi masih memenuhi dan sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam penelitian ini dilakukan suatu evaluasi terhadap struktur bangunan yang direncanakan mengikuti standard prosedur perencanaan yang umum dipakai dengan melakukan perhitungan clang berdasarkan perhitungan analisa riwayat waktu sistim nonlinier. Perhitungan dilakukan berdasarkan pembesian yang ada dengan memanfaatkan sofrware DRAIN 2 DX (Dynamic Response Analysis Of Inelastic 2 Dimensional Structure).
Program ini berdasarkan step by step integration method dan percepatan rata rata. Penelitian yang dilakukan terbatas pada bangunan sistim dua dimensi untuk portal beton bertulang 10 lapis.
Evaluasi yang dilakukan adalah daktilitas perlu sepanjang tinggi bangunan meliputi displacement ductility dan momen-rotation ductility. Disamping itu juga dievaluasi gaya -gaya dalam yang terjadi pada elemen-elemen struktur padakondisi inelastis.
Dalam penelitian ini juga dilakukan studi pengaruh varaiasi redaman Rayleigh, pengaruh reduksi kapasitas momen tumpuan balok, pengaruh penurunan mutu baton dan efek P delta Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh redaman kekakuan lebih dominan dibanding redaman masa, pengaruh reduksi momen tumpuan balok mengurangi gaya dalam dan simpangan maksimum yang terjadi sedang penurunan mutu baton kolom akan berpengaruh besar bila tulangan terpasang lebih kecil dibanding tulangan yang diperlukan, pengaruh P delta menjadi inkonsisten pada pemakaian redaman kekakuan yang sangat kecil dan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perencanaan struktur beton berdasarkan desain kapasitas memberikan respon inelastis yang masih memenuhi persyarat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lily
"ABSTRAK
Pengaruh kontribusi pola getar pada respon maksimum bangunan yang dibebani dengan sebuah komponen horisontal dari gerakan tanah akibat gempa akan ditinjau. Komponen gerakan gempa ini diambil berdasarkan analisis riwayat waktu El Centro 18 Mei 1940, N-W,California. Dengan tujuan untuk mendapatkan jumlah pola getar minimum yang dapat digunakan sebagai preliminary design pada perencanaan bangunan tinggi dengan kesalahan relatif dari nilai respon di bawah toleransi 5 atau 10 persen.
Bangunan dengan jumlah lantai dan sistem struktur yang berbeda didefinisikan sebagai Bangunan Geser atau Bangunan Lentur, yang digunakan sebagai bangunan ideal untuk menghasilkan perumusan jumlah pola getar yang diinginkan. Sifat-sifat dinamis dari bangunan umumnya akan terletak di antara kedua jenis bangunan ini.
Kontribusi pola getar tinggi pada tiap respon dinamis bangunan akan dievaluasi. Dan pengaruhnya dihubungkan pada pertambahan waktu getar fundamental dan jumlah lantai bangunan. Gerakan gempa dianggap sebagai respon gempa yang bersifat elastis.
Perumusan mengenai jumlah pola getar yang dibutuhkan dengan memberikan toleransi pada kesalahan relatif sebesar 5 % dan 10 % akan didapatkan. Dan hasilnya akan dibandingkan dengan peraturan gempa lainnya, yaitu Peraturan Gempa Indonesia dan Uniform Building Code. Banyak peraturan gempa yang menyarankan jumlah pola getar minimum untuk analisis, tetapi mungkin terjadi kesalahan yang cukup besar dalam beberapa nilai respon, hal ini disebabkan tidak diperhitungkannya pengaruh kontribusi pola getar tinggi terhadap waktu getar fundamental dan pengaruh jumlah lantai bangunan.
Simulasi numerik untuk mendapatkan jumlah pola getar minimum ini dilakukan dengan menggunakan Computer Program for The Static and Dynamic Finite Element Analysis of Structures SAP 90 yang dikembangkan oleh Edward L. Wilson and Asluaf Habibullah.
Daftar Pustaka : 19 (1962-1996)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanafi Suroyo
"ABSTRAK
Di daerah penelitian dan sekitarnya, reservoir karbonat pada Formasi Kujung adalah salah satu target eksplorasi. Salah satu syarat batuan karbonat sebagai reservoir yaitu harus mempunyai porositas dan permeabilitas yang baik agar mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon. Semakin besar angka porositas berarti pori-pori di dalam batuan tersebut semakin banyak, selain itu pori-pori yang saling terkoneksi akan meningkatkan permeabilitas batuan. Pengetahuan dan pemahaman mengenai porositas pada batuan karbonat dan penyebarannya sangat penting dalam eksplorasi. Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi sebaran porositas Formasi Kujung I dengan metode penerapan aplikasi atribut pada data seismik 3D yang meliputi inversi, anttrack serta spectral decomposition. Berdasarkan penerapan atribut seismik tersebut, disimpulkan bahwa pada zona target porositas berkembang baik, selain itu ditemukan adanya fenomena low frequency shadow zone yang dapat digunakan sebagai indicator hidrokarbon pada zona target tersebut. Dengan adanya dua parameter yaitu porositas serta indikator hidrokarbon, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa zona target sangat potensial sebagai reservoar yang mengandung hidrokarbon dan dapat dikembangkan sebagai target eksplorasi.

ABSTRACT
Study area and its surroundings, carbonate reservoir of Kujung Formation is one of the exploration target. The requirements of carbonate rock as a reservoir is must have a good porosity and permeability. Higher number of porosity it is mean there are lot of the pores in the rock, and also interconnected lot of pores will be increased permeability. So the carbonate rock with good porosity and permeability will be able to store and flow hydrocarbons. Knowledge and understanding of porosity in carbonate
rocks and the distribution is very important in exploration. In this research, the
identification of the distribution of porosity Kujung I Formation is using seismic
attribute method. The seismic attribute application on the 3D seismic data covering the inversion, ant - track as well as the spectral decomposition. The final result of applied seismic attributes, concluded that the porosity of the target zone is well developed. The study also found the phenomenon of low frequency shadow in the target zone that could be as an indicator of hydrocarbons. With two parameters, porosity and hydrocarbon indicators, the study summarized that the target zone is a potential reservoir with
hydrocarbons possibility and could be developed as an exploration target"
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T45732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Putri Swastinitya
"Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 menunjukkan peningkatan pada nilai bahaya percepatan gempa terutama di wilayah sekitar Jakarta. Gempa menghasilkan pergerakan tanah yang unik, maka satu jenis loading protocol pada uji eksperimental tidak dapat menggambarkan variabilitas dari earthquake demand. Dengan mengeneralisasi penggunaan loading protocol pada suatu komponen struktur dapat mengakibatkan misleading dalam menyimpulkan seismic demand-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan loading protocol pada kinerja struktur serta merupakan bagian dari penelitian skala besar terkait seismic performance pada sambungan antara spun pile dengan pile cap di Indonesia. Metode penelitian dilakukan dengan metode elemen hingga nonlinier menggunakan SAP2000 dan OpenSees dengan objek penelitiannya adalah spun pile hollow serta spun pile dengan beton pengisi. Pada spesimen tersebut, loading protocol pembebanan siklik diberikan dalam bentuk drift ratio dengan tipe loading protocol yang memiliki jumlah siklus serta pola kenaikan/penurunan nilai drift ratio yang berbeda. Pada penelitian ini diketahui bahwa tipe loading protocol pembebanan siklik yang berbeda mempengaruhi kinerja struktur dalam segi penurunan kekakuan (stiffness degradation), kekuatan (strength degradation) serta penyerapan energinya dengan trend yang kurang lebih sama. Berdasarkan penelitian ini, tipe loading protocol yang direkomendasikan untuk digunakan dalam mengetahui kinerja struktur secara optimal adalah tipe TP-01 sama dengan panduan pada ACI 364 di mana tipe loading protocol yang disarankan adalah tipe loading protocol dengan pengulangan pembebanan dalam bentuk drift ratio selama beberapa siklus sebelum pembebanan dilanjutkan dengan kenaikan nilai drift ratio selanjutnya. Pada tipe loading protocol TP-01 walaupun jumlah siklusnya cukup banyak akibat pengulangan pembebanan, tetapi penurunan kekuan dan kekuatan yang terjadi tidak terlalu besar dan penyerapan energinya cukup besar jika dibandingkan dengan tipe loading protocol lainnya.

There is an increase of hazard value on earthquake acceleration around Jakarta. Earthquake produce unique ground movements, so one type of loading protocol for experimental test cannot determine the variability of earthquake demand. By generalizing the use of loading protocols on a structural component can lead to misleading in fulfilling its seismic demand. This study aims to determine the effect of differences in loading protocols on a structure performance, also this study is also a part of a large-scale research related to seismic performance in the connection between spun pile and pile cap in Indonesia. The research method is carried out by the nonlinear finite element method using SAP2000 and OpenSees with the research object is a spun pile hollow and spun pile with concrete infill. In these specimens, the cyclic loading with loading protocol is given in the form of a drift ratio with several type of loading protocol that has a different number of cycles, drift ratio pattern (increasing/decreasing) and the sequence of the loading protocol. Based on this research, it is known that different type of loading protocols affects the structure performance in terms of stiffness degradation, strength degradation and energy dissipation, the degradation has a similar trend. The result also shows that the recommended type of loading protocol that can be used on assessing a structure seismic performance optimally is the loading protocol TP-01, this type of loading protocol is same as the recommended type from ACI 364, where in this type of loading protocol there are a repetition of loading in the form of drift ratio for several cycles before the loading followed by an increase in the next value of drift ratio. With loading protocol TP-01, eventhough the number of cycles is quite a lot due to repetiotion loading, the stiffness and strength degradation that occurs is not too large and the energy dissipation of the structure is quite large, compared to the other types of loading protocol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudzaifah
"Daerah Kradenan, Jawa Tengah telah terbukti menghasilkan gas dengan dilakukannya pengeboran terhadap sumur HZ-1 pada formasi Kujung yang merupakan batuan karbonat buildup. Keberadaan gas ini dapat dipelajari dengan mengamati perubahan amplitudo terhadap offset atau disebut juga sebagai analisis AVO. Analisis AVO dapat membuktikan terdapatnya anomali amplitudo pada formasi Kujung khususnya pada daerah disekitar sumur HZ-1.
Pada batuan karbonat kecepatan seismik cenderung merambat melalui matriks batuan daripada melalui pori-pori batuan. Keadaan ini mengakibatkan ketidaksensitifan kecepatan seismik pada zona reservoir. Ketidaksensitifan Vp dan Vs pada batuan karbonat dapat diatasi dengan menurunkan attribut lamda mu rho (LMR) dengan inversi AVO. Attribut lamda rho sensitif terhadap fluida batuan sedangkan attribut mu rho sensitif terhadap litologi batuan. Dengan melakukan analisa terhadap beberapa attribut AVO persebaran reservoir gas daerah Kradenan dapat diperkirakan.

Kradenan area at Center of Java has proven produce gas by the drilled well HZ-1 in Carbonate buildup, Kujung formation. The gas existence will be able to studied, by observing amplitude variation with offset or named as AVO analysis. AVO analysis can show amplitude anomaly at Kujung formation especially in the area around well HZ-1.
Seismic velocities in carbonate rocks lean to propagate across matrix of rock than propagate across pore space of rock. Consequence of this situation is seismic velocities (Vp and Vs) in reservoir zone become insensitive. The insensitively of Vp and Vs could be solved with creating lamda rho and mu rho attributes (LMR) by AVO inversion. Lamda rho attribute sensitive to fluid filled rock, while mu rho attribute sensitive to rocks lithology. With analyzing several AVO attributes, the gas reservoir delineation at Kradenan area may estimated.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustriyansyah
"Metode Atribut Seismik adalah metode yang didefinisikan sebagai karakterisasi secara kuantitatif dan deskriptif dari data seismik yang secara langsung dapat ditampilkan dalam skala yang sama dengan data awal, dimana informasi utama dari seismik atribut adalah amplitudo, frekuensi, dan atenuasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pengklasifikasian atribut lainnya. Dimana amplitudo adalah salah satu atribut dasar dari suatu tras seismic yang dapat memetakan penyebaran batu pasir dengan cukup baik dikarenakan biasanya lingkungan yang didominasi oleh batu pasir juga memiliki nilai amplitudo yang lebih besar dibandingkan batuan serpih. Pada studi ini, metode amplitudo atribut seismic menggunakan modul Stratamps salah satu cabang dari modul interpretasi Landmark OpenWorks. Dimana dengan mengaplikasikan data seismik 3D dengan daerah seluas ± 40 km 2 didukung dengan 137 sumur untuk mengontrol peta amplitude yang dibuat pada dua horizon, BN_2250 dan MN_2420T. Tujuan dari studi ini adalah memperkirakan prospek studi pengembangan lebih lanjut dari lapangan Sahmura ini.
Seismic Attribute Methods is a method defined as characterization of seismic data both quantitatively and descriptively that can be shown at the same scale with the general data, which main information from seismic attributes are amplitude, frequency and attenuation that become base for the further quallification. Amplitude as one of the basic attributes from seismic trace that can delineate sand distribution, because generally sand- environment having higher amplitude compared with the shale-environment. In this study amplitude attribute seismic method using Stratamp, one of branch from Landmarks OpenWork interpretation. With 3D seismic data and Area of Interest covered ± 40 km 2 also supported with 137 wells as a control for amplitude map emphasize on two horizon, BN_2250 and MN_2420. Goals for this studt is predicting the next plan for development of Sahmura Field."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S28979
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hee Chan Cho
"ABSTRAK
This study examines the factors that influence human vulnerability to natural disasters by focusing on the seismic evaluation of school buildings in Korea. Since natural disasters such as an earthquake often do not take people's live directly, but rather indirectly through the destruction of physical structures, seismic reinforcement of school buildings may reduce the vulnerability of their occupants by strengthening structures to withstand such disasters. Disaster mitigation measures are implemented within a state; however, little is known about how they are distributed when the physical properties of structures are taken into account. This paper analyzes a panel data based on the structural properties of school buildings in eight different provinces between 2011 and 2015 using a logistic regression model. The results show that factors identified in cross-country studies, such as economic capacity and political factors, still have influence on earthquake preparedness at the state level, even when the physical properties of structures or technical factors are considered. "
Seoul: Graduate School of Public Administration (GSPA), Seoul National Universty, 2018
370 KJPS 33:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zamzam Nurzaman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Suklis Miharwatiman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>