Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apsanti Djokosuyatno
Abstrak :
Roman sejarah dan drama sejarah, bukan barang baru dalarn dunia sastra manapun juga. Genre ini mungkin telah dikenal semenjak lahirnya kesustraan, dan telah mengatami evolosi dan perubahan fungsi dan kedudukan dari abad ke abad atau dari suatu periode ke periode lain. Sebagaimana diketahui pada awalnya sejarah tidak memiliki ciri "sejarah" seperti sekarang ini. Di lain pihak banyak roman atau fiksi lama berasal dari laporan peristiwa-peristi'wa yang benar-benar terjadi. Sekarang ini "roman sejarah" seakan merupakan suatu jenis yang akrab. Namun bagaimanakah sebenamya bentuk, kedudukan dan fungsi roman sejarah? Ketiga hal tersebut tentu beracia di tiap negara. Saya hanya ingin memperlihatkan suatu usaha untuk menentukan bentuk dan kedudukan jenis roman tersebut dan di Barat, khususnya di Perancis. Sebagai pengajar sastra tentu kita tidak boleh puas dengan suatu pengertian yang kabur ataupun menempelkan nama roman sejarah dengan semena-mena pada sembarang roman.
1994
LESA-21-Mei1994-32
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gottschalk, Louis
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2008
907.2 GOT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gottschalk, Louis
Jakarta: UI-Press, 1985
907.2 GOT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Widodo
Abstrak :
Skripsi ini mencoba menggambarkan keterlibatan Suriah dalam konflik di Libanon yang timbul pada tahun 1975 sampai tahun 1976 dan kendala-kendala yang dihadapi Suriah di Libanon. Pembahasan ditekankan pada keterlibatan Suriah di Libanon dan kaitannya dengan konsep Suriah Raya, yaitu suatu konsep pembentukan negara Suriah Raya yang meliputi Suriah dan negara-negara di sekitarnya termasuk Libanon. Dari hasil kajian ini, diperoleh gambaran bahwa keterlibatan Suriah dalam konflik di Libanon ada kaitannya dengan konsep Suriah Raya, yaitu ingin menjadikan Libanon sebagai bagian dari wilayah Suriah Raya. Meskipun keberadaan Suriah di Libanon mendapat reaksi keras, baik dari dalam negeri Libanon maupun dari negara-negara Arab, namun Suriah, tetap mempertahankan posisinya di Libanon. Keterlibatan Suriah di Libanon akhirnya mendapat legitimasi dari Liga Arab yang memberikan mandatnya kepada Suriah. Hal ini mernbuat keberadaan Suriah di Libanon menjadi semakin kuat dan dominan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyono
Abstrak :
Di era reformasi usaha mengganti tatanan politik yang otoritarian dengan yang demokratis semakin semarak. i'untutan yang menyolok dalam usaha membangun tatanan yang demokratis adalah mengtrrangi peranan pemerintah (terutama pemerintah pusat) serta menghapuskan keterlibatan TNT di luar bidang pertahanan dan keamanan. Pelbagai tuntutan tersebut akan dapat berjalan secara arif dan elegan bila proses civil society dalarn membangun masa depan bangsa juga berpijak pada realitas yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia serta latar belakang sejarahnya. Maksudnya, timbulnya pemerintahan yang otoriter serta keterlibatan militer di luar bidang pertahanan dan keamanan tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan melalui proses sejarah yang panjang dan kompleks. Salah satu sarana munculnya pemerintahan yang otoriter _terutama keterlibatan militer_dapat dilihat dari sejarah penerapan keadaan bahaya di masa lampau. Menurut Sundhaussen (1988: 270) peran militer Indonesia, terutama peran AD dalam pelbagai bidang di luar pertahanan sulit dipahami jika tidak dikailkan dengan penerapan keadaan darurat di tahun 1957. Hal tersebut tidak salah namun dapat menyesatkan karena sebenarnya keadaan darurat telah lama dilakukan oleh pemerintah kolonial
2004
D1853
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyono
Abstrak :
ABSTRAK
Di era reformasi usaha mengganti tatanan politik yang otoritarian dengan yang demokratis semakin semarak. i'untutan yang menyolok dalam usaha membangun tatanan yang demokratis adalah mengtrrangi peranan pemerintah (terutama pemerintah pusat) serta menghapuskan keterlibatan TNT di luar bidang pertahanan dan keamanan. Pelbagai tuntutan tersebut akan dapat berjalan secara arif dan elegan bila proses civil society dalarn membangun masa depan bangsa juga berpijak pada realitas yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia serta latar belakang sejarahnya. Maksudnya, timbulnya pemerintahan yang otoriter serta keterlibatan militer di luar bidang pertahanan dan keamanan tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan melalui proses sejarah yang panjang dan kompleks. Salah satu sarana munculnya pemerintahan yang otoriter _terutama keterlibatan militer_dapat dilihat dari sejarah penerapan keadaan bahaya di masa lampau. Menurut Sundhaussen (1988: 270) peran militer Indonesia, terutama peran AD dalam pelbagai bidang di luar pertahanan sulit dipahami jika tidak dikailkan dengan penerapan keadaan darurat di tahun 1957. Hal tersebut tidak salah namun dapat menyesatkan karena sebenarnya keadaan darurat telah lama dilakukan oleh pemerintah kolonial
2004
D493
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indra Gayatri
Abstrak :
Berakhirnya kekuasaan pemerintah pendudukan Jepang yang telah menjajah bangsa Indonesia selama tiga setengah tahun lamanya, di mana kemudian lahir Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta atas nama rakyat Indonesia, maka mulailah suatu babak baru di dalam periode sejarah Indonesia. Periode tersebut, yaitu antara tahun 1945 sampai dengan tabun 1950 ini biasanya kita sebut periode revolusi Indonesia yang ditandai dengan perubahan-perubahan, perkembangan serta lahirnya nilai-nilai baru dalam masyarakat. Pada halaman-halaman terdahulu telah dipaparkan gambaran dari perubahan-perubahan dan perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya dan militer di Keresidenan Malang sejak awal proklamasi hingga menjelang Aksi Militer Belanda I (21 Juli 1947) Revolusi Indonesia bukanlah sekedar proses perubahan status dari negara jajahan menjadi negara yang merdeka, tetapi sebuah revolusi total yang menumbuhkan rasa spotanitas bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Juga, revolusi Indonesia bukan saja hanya merupakan perjuangan diplomasi antara elite politik Indonesia dengan Belanda.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmiasti Loekman Hakim
Abstrak :
Peranan Keresidenan Pati pada awal kemerdekaan hingga Aksi Militer I Belanda sangat besar yaitu dalam bidang eko_nomi. Hal tersebut terlihat pada penyediaan minyak dan ga-ram bagi rakyat Indonesia. Perusahaan minyak di Cepu paling tidak dapat memenuhi kebutuhan minyak untuk daerah-daerah di Indonesia, khusus_nya Pulau Jawa. Pada masa revolusi, dimana minyak dari luar Jawa tidak dapat masuk ke Pulau Jawa karena politik yang di_jalankan oleh pemerintah Belanda, sehingga demikian besar andil perusahaan tersebut. Selain pembuatan garam yang diusahakan oleh Pemerintah Republik Indonesia di Madura, maka ada juga pembuatan garam yang dikerjakan oleh rakyat di sepanjang pesisir Rembang. Pembuatan garam yang diusahakan rakyat ini besar peranannya bagi pemerintah Republik Indonesia pada masa revolusi karena dapat memenuhi kebutuhan untuk daerah-daerah di pedalaman Pulau Jawa_
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwin Sumarda
Abstrak :
ABSTRAK
Pemerintahan dan rakyat di Tangerang 1945-1946 sebagai peristiwa rasial pada masa revolusi. Dalam skripsi ini penulis pada tahaf awal menguraikan latar belakang geagrafis dan sosial ekonomi maayarakat Tangerang yang meliputi keadaan geagrafis, kondisi sosial ekonomi, khususnya masyarakat Cina. lden_tifikasi selanjutnya penulis juga membahas faktor kepemimpinan dengan membagi beberapa golongan kepemimpinan antara lain ; Golongan Birokrasi, Go1ongan Ulama dan Golongan Jawara sebagai faktor penggerak peristiva rasial yang terjadi.

Masalah pemerintahan juga menjadi kupasan di dalam skripsi ini yang me_liputi faktor-faktor ; periado pendudukan Jepang, pengaruh Proklamasi kemerde_kaan 17 Agustus 1945, tenaga-tenaga revolusioner yang sudah ada, sampai kepada reaksi pendaulatan dan pengambil alihan kekuasaan dari penguasa resmi setempat oleh Dewan Rakyat Tangerang, yang berakhir pada puncaknya dengan timbulnya peris_tiwa rasial antara penduduk Cina dengan orang-orang pribumi yang ditutup dengan kesimpulan.
1985
S12280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Zulfikar
Abstrak :
Andi Zulfiker dengan NPM: 0786040017 pada Jurusan Sejarah Universitas Indonesia tahun 1986 telah menyelesaikan masa studinya dengan judul skripsi: Masyarakat Bne dalam Masa Revolusi 1945-1950. Revolusi seringkali diasumsiken oleh para ahli sejarah dan sosiologi merupakan perubahan segala sistem menuju kepada tatatan sosial yang lebih baik. Nilai-nilai tradisional berubah menjadi bersifat modern, termasuk dalam hal pemerintahan. Tetapi begaimana dengan revolusi pada Masyarakat Sulawesi Selatan umumnye dan Bone khususnya. Tatanan sosial masyarakat Bone dengan segala perjalanan yang panjang sejarahnya memperkuat semakin pentingnye peranan kaum bangsawan. Mereka tidak hanya hadir dalam masa-masa damai, tetapi juga ikut berjuang bersama masyarakatnya dalam melawan penjajahan Bangsa lain utamanya Belanda. Sehingge dalam isi kepala masyarakat Bone, bangsawan merupakan kelompok yang berhak menjadi pemerintah bagi mereka bukan dari kelompok atau bangsa lain. Arus eksternal dengan ide-ide revolusinya hanya mampu mempengaruhi masyarakat,terpelajar yang mengklaim dirinya sebagai kaum nasionalis. Sementara itu di masyarakat kebanyakan tetap mempercayakan pemimpin tradisional mereka berperan merebut kemerdekaan secara penuh. Maka dapat dikatakan bahwa arus revolusi hanya ada dip ermukaan saja. Namun demikian ide-ide tersebut di atas tidaklah gagal begitu saja, melainksn ia mampu merubah lembaga kerajaan yang bersifat feodal menjadi kabupaten-bagian dari negari RI yang lebih bersifat modern. Tetapi orang-orang yang memerintah dari tingkat kabupaten hingga desa tetap dipercayakan kepada pemimpin tradisionalmereka. Sehingga dapatlah dikatakan tatanan masyarakat Bone tidaklah luntur oleh hujan dan tidak lekang oleh panasnya perjalanan sejarah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>