Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhil Pradana Putra
"Berbagai sistem modern tidak lagi langka kita jumpai di lingkungan sekitar, seperti misalnya sensor pintu otomatis, pendeteksi kedalaman air, dan hingga pendeteksi kebakaran yang ditangkap menggunakan drone. Teknologi yang bisa mendukung pekerjaan semacam ini biasanya menggunakan SAR (synthetic aperture radar). Gelombang elektromagnetik ditembakkan oleh SAR ke suatu objek yang ingin diamati, lalu gelombang pantul akan diterima dari arah objek tersebut dan menjadikannya sebuah citra.
CP-SAR (circular polarized synthetic aperture radar) memiliki karakteristik polarisasi sirkular ini bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada pada sistem SAR sebelumya, yaitu ketika gelombang melewati lapisan ionosfer maka akan rentan terhadap rotasi faraday, akibatnya karakteristik gelombang yang dipancarkan akan berubah. Pengembangan CP-SAR inipun bisa juga diaplikasikan dalam pengoperasian UAV atau pesawat nir-awak.
Pada buku skripsi ini, dilakukan sebuah perancangan antena mikrostrip array 4x2 yaitu berarti terdapat 8 elemen di bagian patch antena dengan target spesifikasi SAR UAV yaitu bekerja di frekuensi 1.27 GHz. Metode yang dipakai dalam perancangan yaitu ditahap memberikan slot diagonal pada setiap patch antena bertujuan untuk menghasilkan polarisasi sirkular pada antena.
Teknik diagonal slot (notch) yang disisipkan di patch membuat pengaruh pada hasil polarisasi menjadi sirkular. Simulasi yang dilakukan terhadap antena susun dengan elemen 4x2 menghasilkan return loss sebesar -14.09 dB dengan bandwidth dari frekuensi 1.256 GHz-1.320 GHz dan VSWR sebesar 1.49. Axial ratio yang terbaik diperoleh bernilai 5.31 dB namun belum memenuhi kriteria polarisasi melingkar, serta nilai gain sebesar 6.51 dBi. Adapun hasil yang teramati adalah surface current dari antena yang menjadi penunjuk bentuk polarisasi antena tersebut sudah mulai membentuk sirkular dengan pola left-hand circular polarized (LHCP). Hasil pengukuran yang diperoleh yaitu dengan melakukan pengukuran menghasilkan return loss dengan nilai impedance bandwidth sebesar 55 MHz dengan rentang dari 1.262 GHz-1.317 GHz.

Various modern systems are no longer a rare things that we find in our society. For example like automatic door sensor, water depth detector, and fire detector using drones. This kind of things are usually can be done by a technology called SAR that applicable for the benefits of military as well as non-military. Specific object will be illuminated by an electromagnetic waves of SAR and then an echo will formed from the object then SAR will turns it into some kind of visual information.
CP-SAR (circular polarized synthetic aperture radar) which has circular polarization characteristic can be a solution to the problems that existed in the previous SAR system, for example when the electromagnetic wave passes through the ionosphere layer it will be susceptible to faraday rotation. As a result, the characteristic of the emitted waves will change. The development of this CP-SAR can also be applied in UAV operations.
In this paper, a 4x2 microstrip array antenna is carried out, which means that there are 8 elements in the patch antenna with a target UAV SAR specification that works at a frequency of 1.27 GHz. In the first method of design the antenna, it was providing a diagonal slot on each patch antenna which aims to produce circular polarization on the antenna. Some treatment to find the most effective results is done by varying the length of the diagonal slot on the patch and the length of the rectangular DGS on the ground.
Diagonally slot technique that made in the patch of antenna can bring out a circularly polarized antenna. The measurements carried out resulted in a return loss of -14.09 dB with bandwidth from 1.256 GHz-1.320 GHz and VSWR of 1.49. the results of axial ratio are 5.31 dB, and gain for 6.51 dBi. The observed result is that the surface current of the antenna, which indicates the type of the polarization of the antenna, is circular with a left-hand circular polarized pattern. The measurement results obtained are by measuring VNA in the form of return loss results with a value of -14 dB with bandwidth 1.262 GHz-1.317 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyanto
"Untuk meningkatkan devisa negara dari ekspor karet alam, perubahan pola permintaan konsumen, perkembangan struktur persaingan dan perubahan lingkungan perdagangan karet alam dunia perlu direspon melalui strategi perencanaan produksi yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk menetapkan kombinasi produksi karet alam yang optimum dalam batasan-batasan yang dihadapai oleh perkebunan karet di Indonesia pada perode perencanaan dua tahun ke depan dan untuk mengetahui struktur persaingan yang mempengaruhi daya saing karet alam Indonesia. Metode programma linier digunakan untuk merencanakan kombinasi optimum produksi karet. Analisis struktur persaingan dan daya saing industri karet nasional dikaji dengan model Porter.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa potensi marjin laba pada kondisi optimum untuk perkebunan besar negara, perkebunan besar swasta, dun prosesor pengolah karet rakyat berturut-turut adalah 1.993 milyar, 1.802 milyar dan 13.113 milyar rupiah per tahun. Kombinasi produksi optimum untuk perkebunan besar negara adalah (ton/tahun): SIR 3CV(26.743), SIR 5 (15.320), RSS 1 {28.520), RSS 2( 1.769), RSS 3(320), lateks pekat (21. 237), SIR 10 (3.543) dan SIR 20 (55.062). Kombinasi produksi optimum untuk perkebunan besar swasta adalah (ton/tahun): SIR 3CV (26.196), SIR 5 (13.860), RSS 1(25.803), RSS 2(L601), RSS 3 (289), lateks pekat .(19.214), SIR 10 (3.209) dan SIR 20(49.778). Kombinasi produksi optimum untuk prosesor pengolah karet rakyat adalah (ton/tahun): SIR 10 (72.688) dan SIR 20 (940.612).
Berdasarkan analisis kelebihan/kekurangan pada kondisi optimum, kapasitas pabrik karet remah dari perkebunan besar negara maupun swasta yang berlebih disarankan untuk diefektifkan dengan cara mengolah kelebihan bahan baku yang berasal dari karet rakyat. Perkebunan besar negara dan swasta perlu mengurangi kelebihan bahan olah lateks. Untuk perkebunan karet rakyat, produksi bahan olah koagulum disarankan untuk dikurangi.
Hasil analisis persaingan diketahui bahwa pesaing yang perlu diwaspadai adalah industri ban global dan industri karet sintetik, pesaing lama dari Malaysia dan Thailand, dan pendatang baru potensial dari negara-negara Afrika seperti Pantai Gading, Nigeria, Liberia, dan Kamerun."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Darwin
"ABSTRAK
Studi ini mempelajari penjalaran gelombang seismik pada medium berlapis dengan metode state space model (SSM) pantulan normal (Ni) dalam domain waktu, dengan anggapan medium sebagai medium homogen isotropis dan tidak meredam gelombang.
Seismogram sintetis state space model yang dihasilkan merupakan jumlah gelombang downgoing dan upgoing pada titik titik yang berbeda kedalainannya dan biasanya sebanding dengan interval ruang. Informasi titik kedalaman tidak dapat digunakan untuk menentukan persamaan keadaan, tetapi dengan menggunakan tambahan koefisien refleksi dari bidang batas baru dapat ditentukan persamaan keadaan. Adapun model elastik setiap lapisan dilukiskan oleh densitas dan kecepatan penjalaran gelombang.
Pada tesis ini dikembangkan prosedur singkat untuk menghitung seismogram sintetis dan koefisien refleksi arah vertikal pantulan normal. Seismogram sintetis dibentuk oleh superposisi gelombang downgoing dan upgoing pada setiap posisi kedalaman (level) dibawah permukaan tanah. Dari plot trace seismik diberbagai kedalaman memperlihatkan pola gelombang downgoing dan upgoing yang menggambarkan karakteristik perlapisan medium."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delafriadi Bustami
"ABSTRAK
Di Indonesia Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali dilaporkan terjadi di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968, yakni 15 tahun setelah terjadi wabah di Filipina. Pada tahun 1973 DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sejak tahun 1985 DBD telah menyebar di 28 propinsi kecuali propinsi Timor Timur (Sumarmo, 1989). Pada tahun 1993 seluruh propinsi di Indonesia telah melaporkan eksistensi DBD (Wuryadi, 1994).
DBa adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus Dengue dan terutama ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang tersebar luas di Indonesia, terutama di kota-kota besar (Surname, 1989).
Saat ini pencegahan atau pemberantasan penyakit DBD hanya efisien dilakukan dengan memutus rantai penularan manusia-nyamuk-manusia, yakni memberantas nyamuk penular Ae, aegypti karena vaksin dan obat anti virus belum ditemukan (Wuryadi, 1994). Berbagai cara pemberantasan Ae, aegypti yang telah dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia adalah pemberantasan kimiawi menggunakan malation untuk nyamuk dewasa dan temefos untuk stadium larva, di samping pemberantasan lingkungan melalui kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Namun demikian, hasil yang diperoleh masih belum memuaskan, bahkan jumlah kasus DBD cenderung meningkat dan penyebaran semakin luas. Di sisi lain, penggunaan insektisida sintetis walaupun memberikan hasil nyata dalam waktu relatif singkat, akan tetapi memerlukan dana yang besar. Selain itu pemakaian insektisida sintetis secara terus menerus dapat menimbulkan ketidak seimbangan lingkungan karena masuknya zat asing tersebut, dan juga meningkatkan kemungkinan timbulnya resistensi hewan sasaran serta musnahnya hewan bukan sasaran.
Selain penggunaan insektisida sintetis, terbuka juga kemungkinan penggunaan insektisida alami yang berasal dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang menunjukkan potensi untuk itu adalah tumbuhan mindi.
Mindi (Melia azedarach lien.) adalah tumbuhan perdu yang tumbuh liar atau sengaja ditanam sebagai pelindung pada perkebunan kopi dan teh. Hampir seluruh bagian tumbuhan ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai penyakit secara tradisional. Daun, buah, kulit batang dan kulit akar tumbuhan ini dijadikan bubuk kemudian diseduh dengan air panas untuk digunakan sebagai obat diare, cacing, dan penyakit lainnya (Burkill, 1935).
Berdasarkan hasil skrining fitokimia, diketahui bahwa tanaman mindi memiliki senyawa golongan flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Selain itu juga mengandung karotenoid, lipida, meliatin dan klorofil. Senyawa yang diduga memiliki aktivitas sebagai bahan insektisida adalah triterpen azadiraktin, meliantriol dan 7-trikosanol?
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wara Agustina Rukmini
"Tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor penyumbang devisa dan penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia kinerja ekspor TPT Indonesia dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya kebijakan negara Mitra dagang yang dapat meningkatkan TPT Indonesia."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T27352
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Adriaty
"Biofilter merupakan teknologi terbaru yang dapat mereduksi N2O dengan medium filter kompos. Teknologi ini memiliki keunggulan diantaranya memiliki biaya instalasi dan operasi yang rendah, kondisi operasi yang aman dengan konsumsi energi yang rendah, tidak menghasilkan produk samping berbahaya, dan stabil pada waktu yang relatif lama, serta memiliki daya degradasi gas polutan yang tinggi. Efek laju alir, kandungan air serta perbandingan penggunaan nutrisi alami dan sintetik pada kompos yang ditambahkan nitrobacter, sp diteliti pada penelitian ini selama 9 jam dengan sistem aliran batch. Penurunan konsentrasi N2O hasil dari biofiltrasi dianalisis dengan kromatografi gas (GC), sedangkan kompos sebagai medium filter dianalisis dengan metode Total Plate Count (TPC) untuk mengetahui peningkatan jumlah bakteri hasil biofiltrasi. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi reduksi N2O terbaik didapatkan pada laju alir terkecil 72 cc/menit kandungan air 60% dengan penggunaan nutrisi sintetik untuk kompos yang ditambahkan nitrobacter,sp sebesar 75,9 %.

Biofiltration is the last technology pollution control for removal N2O with compost as medium filter. This technology has advantages such as low installation and operation cost, secure operation , low energy consumption, good stability and able to remove pollutant with high efficiency. Effects of N2O flowrate, water content, and usage nature and synthetic nutrient supplement in compost which is adding Nitrobacter,sp will be investigated towards to N2O gas reduction efficiency for 9 hours in bacth system. Decreasing concentration of N2O was analyzed with Gas Cromatograph (GC) and Increasing quantity of microorganism in compost as filter material was analyzed with Total Plate Count (TPC). The result indicates that the highest N2O gas reduction efficiency is obtained under biofilter length 50 cm and gas flow rate 72.02 cc/min and 60% water content as conditions for removal efficiency was achieved. The result shows that N2O gas removal efficiency could be optimized by adding synthetic nutrient supplement in compost which's been mixed with Nitrobacter,sp, hence 75.9 % of removal efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51781
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Jayanti
"Kenyamanan pendengaran seringkali dilupakan oleh sebagian besar orang padahal, paparan suara bising yang berlebihan dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan beberapa permasalahan seperti stres, menurunnya produktifitas kerja, dan gangguan pendengaran. Salah satu material yang memiliki kualitas absorbsi yang baik seperti rockwool nyatanya, terbuat dari material nonrenewable serta membutuhkan energi besar dalam proses pembuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi material absorben alternatif yang terbuat dari limbah fast fashion kain perca. Limbah ini dipilih karena ketersediaanya yang melimpah dan memiliki karakteristik yang sama dengan material absorben pada umumnya. Eksperimen dilakukan dengan menghitung nilai Noise Reduction Coefficient NRC dari material sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah limbah fast fashion memiliki potensi yang baik sebagai material absorben. Sampel limbah yang diujikan adalah polyester, hyget, scuba, fleece, dan rayon. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai NRC rockwool adalah 69% sedangkan material sampel lainya yang tertinggi adalah rayon yang dipotong memanjang sebesar 65%. Meskipun nilai sampel masih berada di bawah rockwool pengunaan kembali limbah fast fashion dapat memberikan added value terhadap limbah fast fashion.

The fast fashion industry produces overabundant fabric-based waste, yet the same fabrics also possess a basic characteristic of a noise absorbent material. Generally speaking, noise absorbent material usually used to achieve a state of acoustical comfort. Unfortunately, most commercial absorbents were made from a non biodegradable material with high embodied energy, values that stranded far from the concept of sustainability. This paper tries to explore the potential of converting the fabric-based waste produced from the fast fashion industry into noise absorbent materials. Experimental research methods applied in this research by exploring five types of synthetic-based fabric commonly used in the fast fashion industry, namely: Polyester, Fleece, Hyget, Rayon, and Scuba. Two models of cut, stripes cutting, and small square cutting also applied to the fabrics/samples used in this research. The Noise Reduction Coefficient NRC value was examined to the samples using a custom made acrylic box attached to two Sound Level Meters (SLM) on their opposite sides/chambers. The result shows that samples from rayon with stripes cutting achieved the highest yet still slightly under stone woods NRC value, which is 65% compared to 69%. This research highlights the possible relation of fabrics mechanical properties such as fabric structure, stiffness and material that may lead to the creation of more porous spaces that support better noise entrapment capability. Although further studies are still needed, the slight difference in noise reduction value between these research samples with conventional noise absorbent material such as stone wool demonstrates that fast fashion fabric waste may have the potential to be an alternative noise absorbent material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Randy Wicaksono
"ABSTRAK
Sistem pendinginan konvesional dengan menggunakan fan dianggap
sudah tidak lagi efektif dan memadai untuk diaplikasikan dewasa ini.
Miniaturisasi produk dengan performa kinerja yang semakin canggih
menyebabkan diperlukannya sistem pendingin baru yang mempunyai efisiensi termal yang tinggi dan juga hemat energi. Synthetic jet dapat dijadikan sistem pendinginan baru berdasar input massa netto nol tetapi momentum tidak nol.
Dalam penelitian ini dua buah membran jet sintetik dengan tipe aliran impinging akan digetarkan dengan menggunakan variasi gelombang sinusoidal dan square. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan komputasional dan eksperimental. Pada tahap komputasional penelitian ini menggunakan software CFD Fluent dengan model turbulensi k-w SST dengan elemen meshing Tet/Hybrid tipe
Tgrid, sedangkan pada tahap eksperimental menggunakan function generator untuk menggerakkan membran dengan menggunakan fungsi variasi Sinusoidal dan Square serta tiga frekuensi osilasi yaitu 80 hz, 120 hz, dan 160 hz pada amplitudo tetap 1 m/s. Hasil eksperimen menunjukkan adanya pengaruh gelombang dan frekuensi osilasi yang signifikan terhadap laju perpindahan panas yang terjadi. Laju perpindahan panas/pendinginan terbaik terjadi pada frekuensi
osilasi yang lebih rendah; dalam penelitian ini pada gelombang Sinusoidal 120 Hz ? Square 80 hz.

ABSTRACT
Nowadays, the conventional fan-based cooling is no longer efective and
applicable. Miniaturization with higher performance of electronic products causes the need for a new cooling system that high thermal efficiency and low energy consumption. Synthetic jet is a new cooling system based on zero netto mass input but non zero momentum. An impinging synthetic jet which has two membranes will oscillate using two variation of sinusoidal and square wave. This research was conducted both in computational and also experimental stage.
Computational stage was conducted by Fluent CFD Fluent software with turbulence model k-w SST with meshing elements Tet/Hybrid type TGrid, while in the experimental the function generators will used to drive the membranes with the variation of sinusoidal and square wave in three oscillation frequencies: 80 hz, 120 hz, and 160 hz at fixed amplitude of 1 m/s. The experimental results show significant effect of wave and oscillation frequency on the heat transfer rate
that occured. The best heat transfer rate / cooling effect occurs at a lower oscillation frequency; in this study at Sinusoidal 120 Hz ? Square 80 hz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Triyatmojo
"Kebutuhan BBM yang semakin meningkat, tidak sebanding dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi Indonesia. Proses Fischer - Tropsch merupakan proses yang dapat memproduksi bahan bakar sintetik dengan bahan dasar gas alam maupun batu bara. Perancangan pabrik Fischer - Tropsch yang terintegrasi dengan proses gasifikasi batu bara ini dilakukan untuk mengetahui kelayakannya secara teknis dan ekonomis dalam menyediakan bahan bakar sintetik. Pabrik ini membutuhkan masukan gas sintesis sebesar 671,3 ton/jam, sehingga diperoleh 130,7 ton/jam produk berupa nafta, distilat dan wax. Berdasarkan analisis keekonomian menggunakan base case, diperoleh NPV US$ 250,01 juta dengan MARR dan IRR berturut-turut sebesar 11% dan 14,58%, serta payback period selama 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini layak dijalankan.

The increase of fuel demand is not proportional to the depletion of petroleum reserves in Indonesia. The Fischer - Tropsch synthesis is a process that can produce synthetic fuels with a basis of natural gas and coal. Integrated Fischer - Tropsch plant design with coal gasification process is conducted to determine the technical and economic feasibility of providing synthetic fuels. This plant requires a syngas input of 671.3 ton / h, to obtain 130.1 ton / h to produce naphtha, distillate and wax. Based on economic analyzes using the base case, NPV of U.S. $ 250.01 million is obtained with MARR and IRR respectively by 11% and 14.58%, and payback period of 12 years. This indicates that the project is viable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43483
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yongki Suharya Dipura
"Biodegradasi pyrena sebagai salah satu senyawa polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dilakukan pada skala kecil dengan menggunakan bakteri Bacillus subtilis C19 dan penambahan surfaktan Tween 80. Biodegradasi dilakukan pada suhu ruang dengan kecepatan agitasi 90 rpm selama 28 hari. Penelitian dilakukan dengan variasi substrat 40, 200, dan 1000 mg/L, dengan konsentrasi sel awal 1% (v/v) media kultur dan dengan variasi tanpa surfaktan, di bawah CMC, pada CMC, dan diatas CMC.
Dari penurunan kadar konsentrasi pyrena pada konsentrasi awal 40 ppm, diketahui bahwa Tween 80 tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses biodegradasi pyrena oleh Bacillus subtilis C19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kinerja dari Bacillus subtilis C19 dalam mendegradasi senyawa pyrena dan penambahan Tween 80 untuk meningkatkan proses biodegradasi tersebut.

Biodegradation of pyrene which is one of the polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) compound was performed on a small scale by using Bacillus subtilis C19 and the addition of surfactant Tween 80. The biodegradation process carried out at room temperature with agitation speed 90 rpm for 28 days. This research was conducted with a variety of substrates 40, 200, and 1000 mg/L, with initial cell concentration 1% (v/v) culture medium and without surfactant, below CMC, at the CMC, and above the CMC.
From the decreasing of pyrene concentration on the 40 ppm initial concentration, shows that Tween 80 surfactant did not have a significant influence in pyrene biodegradation process by Bacillus subtilis C19. This research was investigated the performance of Bacillus subtilis C19 in degrading pyrene and Tween 80 addition to enhance biodegradation process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>