Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
K. Martono
Depok: Gramata Publishing, 2011
387.7 MAR P
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Risti Saka
"Persaingan dalam dunia usaha merupakan conditio sine qua non (syarat mutlak) bagi terselenggaranya ekonomi pasar. Hukum persaingan dalam rangka mendukung sistem ekonomi pasar diciptakan agar persaingan antar pelaku usaha tetap hidup. Kebutuhan akan hukum persaingan merupakan kebutuhan essensial mengenai "code of conduct" yang dapat mengarahkan pelaku usaha untuk bersaing secara sehat dan jujur.
Pelaku usaha, di samping perorangan ataupun perusahaan, juga terdapat asosiasi pelaku usaha. Asosiasi pelaku usaha memainkan peranan penting dalam industri. Di Indonesia terdapat berbagai macam asosiasi pelaku usaha, salah satunya adalah Organda. Organda merupakan Asosiasi Pengusaha Angkutan Umum Bus Kota Patas AC di Jakarta. Asosiasi menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk berkomunikasi dalam industri yang sama dan berpengaruh dalam penentuan kebijakan anggota dan industri mereka.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam putusan No.05/KPPU-112003 telah menetapkan bahwa Pengusaha Angkutan Umum Bus Kota Patas AC melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dalam hal ini Pengusaha Angkutan Bus Kota Patas AC di Jakarta telah melakukan perjanjian penetapan tarif sebesar Rp.3.300,-(tiga ribu tiga ratus rupiah).
Perjanjian Penetapan Harga merupakan perjanjian yang dilarang. Hal ini diatur dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Penetapan harga merupakan per se illegal. Pendekatan tersebut digunakan untuk membuktikan unsur-unsur penetapan harga dalam Pasal 5 ayat (1). Unsur-unsur tersebut adalah (a)Pelaku Usaha; (b)Perjanjian Penetapan Harga; (c)Pelaku usaha pesaing; dan (d)Pasar bersangkutan yang sama. Apabila unsur-unsur tersebut terpenuhi, maka penetapan harga tersebut dilarang, tanpa melihat efek negatif dari perjanjian tersebut terhadap persaingan. Jadi walaupun efek negatif terhadap persaingan kecil, perjanjian penetapan harga tetap dilarang."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Muchsin
"Bandar Udara Internasional sebagai bagian dari sistem transportasi yang menawarkan jasa berupa pelayanan pergerakan penumpang dan pesawat diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen terutama perusahaan penerbangan, dan dapat bersaing dengan Bandar Udara Internasional yang lain.
Kebutuhan transportasi udara di Indonesia meningkat pertumbuhannya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakatnya, sektor penerbangan dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1990 meningkat pertumbuhannya lebih dari 6,29% per tahunnya.
Pemerintah telah menanamkan investasi yang cukup besar pada Bandar Udara Bali, sehingga untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan perlu suatu manajemen yang harus mempertimbangkan kondisi yang amat kompetitif terutama meningkatnya penumpang di masa yang akan datang.
Salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan adalah dengan antisipasi pelayanan yang makin memuaskan di masa yang akan datang dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penumpang.
Korelasi yang positif dan keeratan hubungan yang signifikan dari PDB Indonesia dan PDB negera-negara asal penumpang yang berkunjung ke Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam memprediksi jumlah kebutuhan penumpang di masa yang akan datang.
Formula kebutuhan penumpang merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan untuk tetap mempertahankan, memperluas atau membuat Bandar udara yang baru.

Indonesian International airport as a part of the transportation system that provides services to passengers and aircraft movement, are expected to attract more customers primarily from airlines and to be able to compete with other international airports.
Air transport demand in Indonesia has been increasing at steady rate in line with growth in gross domestic product. Recent growth in the aviation sector Indonesia has been over 6,29 percent annually between 1985 and 1990.
The government has done huge investment on International airports so that in order to recover its capital expenditure, it is necessary to have a management, with consideration of competitive condition mostly with passenger increase in the future.
One of the considerable solutions is to anticipate more delightful service in the future by understanding the factors influencing number of passengers.
A positive correlation was developed by using regression analysis based on Indonesia GDP and average majority countries GDP's are expected to provide more contribution to passengers prediction in the future.
Based on certain GDP evolution a prediction model can be develeped and expected to be a "tool" for demand estimation in the planning phase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Min, Oh Jong
"This research project is a study on transportation planning in Indonesia. Currently, there are areas with traffic problems in Indonesia. The purpose of this study is to select the area with traffic problems, analyze the existing condition of the area through the case study, find out the problem, analyze the problem and find the solution.
The case study was run in the following way. First, investigate the existing condition of the Tanjung Benoa region, the target area. The survey includes general information, land use status, geology and coastal geomorphology, regional economic development, and traffic condition. When the current status of the target area is completed, an analysis of the current status is carried out. Therefore, look at the traffic problems that the target area has with the results of the surveys. Furthermore, begin to analyze the problem in the target area. Finally, based on the analysis results, present a solution to solve the problem in the target area. The solution is based on the theory of the ring road presented before the case study and presents the solution and analyzes the solution. The solution of this case study is build a ring road which is passing through the Serangan-Tanjung Benoa.
This study analyzes the strength, weakness, opportunity, and threat of the Bali Tanjung Benoa ring road, which is presented as a solution through SWOT analysis after analyzing the solution. The analyzed results explained the validity of the target area solution. Furthermore, transportation planning in South Korea also given to analyze the SWOT. Moreover, comparative analyze of two country are done and showed difference of transportation planning between Indonesia and South Korea.

Proyek penelitian ini adalah studi tentang perencanaan transportasi di Indonesia. Saat ini, ada daerah dengan masalah lalu lintas di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih area dengan masalah lalu lintas, menganalisis kondisi wilayah yang ada melalui studi kasus, mencari tahu masalah, menganalisis masalah dan mencari solusinya.
Studi kasus dijalankan dengan cara berikut. Pertama, selidiki kondisi eksisting kawasan Tanjung Benoa, area target. Survei ini meliputi informasi umum, status penggunaan lahan, geologi dan geomorfologi pantai, perkembangan ekonomi regional, dan kondisi lalu lintas. Ketika status wilayah target saat ini selesai, analisis status saat ini dilakukan. Oleh karena itu, lihat masalah lalu lintas yang daerah target miliki dengan hasil survei. Selanjutnya, mulailah menganalisis masalah di area target. Akhirnya, berdasarkan hasil analisis, menyajikan solusi untuk memecahkan masalah di area target. Solusinya didasarkan pada teori jalan lingkar yang disajikan sebelum studi kasus dan menyajikan solusi dan menganalisis solusi. Solusi dari studi kasus ini adalah membangun jalan lingkar yang melewati Serangan-Tanjung Benoa.
Studi ini menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari jalan lingkar Bali Tanjung Benoa, yang disajikan sebagai solusi melalui analisis SWOT setelah menganalisis solusi. Hasil analisis menjelaskan validitas solusi area target. Selanjutnya, perencanaan transportasi di Korea Selatan juga diberikan untuk menganalisa SWOT. Selain itu, analisis komparatif dua negara dilakukan dan menunjukkan perbedaan perencanaan transportasi antara Indonesia dan Korea Selatan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asih Bumi Andi Tenri Sanna
"Paket 21 November 1988 khususnya di bidang angkutan laut menyebabkan terbukanya seluruh trayek untuk dilayari secara bebas serta kemudahan usaha di bidang jasa angkutan laut. Sebelum paket ini dikeluarkan, izin usaha pelayaran sangat terbatas jumlahnya, dan berlaku sistem pelayaran tetap dan teratur (RLS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak paket tersebut terhadap bidang operasi kapal barang PT PELNI. Hal ini berkaitan dengan fungsi PT PELNI sebagai agent of development sekaligus sebagai BUMN yang berusaha meraih laba operasi. Penelitian dilakukan dengan menganalisa data primer dan data sekunder, yaitu membandingkan antara kondisi pra dengan pasca Paknov 21 1988. Pada masa pra Paknov 21 1988, seluruh kapal barang Pelni berlayar secara RLS dan dipusatkan pada trayek Nusantara Timur; sehingga muatan dan penumpang terbanyak dihasilkan trayek tersebut. Sedangkan pada masa pasca Paknov sebagian besar kapal berlayar secara bebas (tramper), sehingga muatan terbanyak dihasilkan dari operasi tramper. Meskipun demikian hasil usaha kapal barang Pelni semakin besar kerugiannya. Hal ini berkaitan d8ngan menurunnya hari operasi kapal dan rendahnya kegiatan pemasaran. Kapal yang sebagian besar telah tua serta kondisi fasilitas pelabuhan yang terbatas menghambat kelancaran operasi kapal. Oleh sebab itu, selain meningkatkan kegiatan pemasarannya, Pelni pun harus meningkatkan mutu perawatan kapalnya. Untuk mengimbangi kerugian kapal barang, Pelni dapat meraih peluang usaha dengan memanfaatkan sarana bandara dan galangan kapal yang dimilikinya. Selain itu Pelni perlu meningkatkan mutu sumber daya manusianya agar lebih siap menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia jasa angkutan laut di Indonesia saat ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Adi Sampurno
"Pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan PDRB merupakan faktorfaktor penting yang mempengaruhi terciptanya kegiatan transportasi. Ser3nua variabel diatas merupakan suatu variabel yang bersifat linear artinya jumlah dari masingmasing variabel tersebut akan meningkat dari tahun ke tahun. Kereta merupakan salah sate mods transportasi yang memfasilitasi kebutuhan perjalanan. Sebagai moda transportasi yang murah,cepat,bebas macet dan hemat energi kereta akan menjadi salah satu moda transportasi masa depan mengingat kemacetan di daerah Jabotabek sudah semakin tidak terbendung. Serpong dan Tanah Abang merupakan dua daerah yang mewakili zona origin (sebagai trip maker) dan destination (sebagai trip attraction). Kedua daerah tersebut di fasilitasi dengan jalur Kereta Rel Listrik Jabotabek yang menggunakan sistem jalur tunggal (single track). Berdasarkan data data jumlah penumpang,temyata petak jalan Pondok Ranji - Kebayoran merupakan petak jalan yang terpadat. Maka analisis perhitungan dikonsentrasikan pada bagian ini. Dengan melakukan peramalan (forecasting) jundah penumpang, yang menggunakan metode regresi linear, dilakukan perbandingan antara pertumbuhan jumlah penumpang dengan kapasitas yang tersedia. Tujuannya adalah untuk menentukan sampai kapan jalur tunggal ini masih bisa melayani jumlah penumpang yang melewati jalur Tanah Abang - Serpong. Ternyata pada tahun 2007 fluktuasi jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas single track ini sudah tidak bisa dilayani lagi. Load Factor pada tahun 2007 adalah 1.057 sehingga pada tahun 2007 jalur Tanah Abang- Serpong sudah membutuhkan penambahan jalur baru yaitu dengan sistem jalur ganda (double track). Dengan menggunakan sistem jalur ganda ini akan menambah kapasitas hingga dua kali lipat dibanding kapasitas jalur tunggal (tergantung ketentuan headway mini mum),mempersingkat headway,dan mempersingkat travel lime . Hal tersebut dikarenakan pada sistem jalur ganda ini kereta dapat bersilangan di antara block sinyal dan di antara petak jalan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Mursanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiati Kusuma
"Topik yang diangkat adalah manajemen lalu lintas perkotaan dengan menerapkan Intelligent Transportation System (ITS). Model two fluid adalah salah satu model makroscopik yang menghasilkan karakteristik arus lalu lintas pada jaringan jalan perkotaan. Model ini menggambarkan hubungan antara waktu perjalanan, waktu berhenti dan waktu berjalan setiap km. Dalam hal ini, diambil daerah SCBD (Sudirman Central Business District) Jakarta, Indonesia sebagai area studi. Jaringan jalan dimodelkan pada program scaner studio simulator. Data diperoleh pada tahun 2008 dan untuk memprediksi tahun 2011 digunakan table indeks pertumbuhan lalu lintas Jakarta.
Hasil dari pemodelan adalah, dengan menggunakan IAV (Intelligent Autonomous Vehicle) di dalam lingkungan perkotaan dapat meningkatkan manajemen lalu lintas karena akan menghasilkan waktu perjalanan yang lebih singkat dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Dengan kemampuannya untuk me-rekonfigurasi ketika terjadi kegagalan mesin, tidak akan berpengaruh pada kendaraan di belakangnya dan kemacetan dapat dihindari. Hal ini berarti, jika membandingkan parameter kualitas lalu lintas dengan menggunakan IAV (n = 0.01 dan Tm = 2.24) lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan konvensional (n = 0.03 dan Tm = 2.37). Kecepatan rata-rata untuk IAV 13.61 km/jam dan untuk kendaraan konvensional 12.02 km/jam, ini berarti IAV dapat menghemat lebih banyak waktu perjalanan daripada kendaraan konvensional. Keuntungan lain adalah IAV bersifat ramah lingkungan karena menggunakan electrical power dan dapat mengurangi polusi.

The topic of this work discusses urban traffic management using intelligent transportation system. The two fluid model is a macroscopic modeling technique which provides characteristics of the performance of traffic flow on an urban road network. The model does this by generating a relationship between trip time, stop time and running time per km. Here, we take SCBD (Sudirman Central Business District) Jakarta, Indonesia as a study area. The network was then modeled in scaner studio simulator. Data collected in 2008 and to predict the traffic volume in 2011, we use traffic growth index for Jakarta.
According to the work presented in this report, the use of IAV in urban environment can improve traffic management since it has shorter time than the use of conventional vehicle. With its ability to reconfigure itself if there is a fault, it has no impact with any other vehicle behind and congestion can be avoided. It means that if we compare parameters quality of traffic by using only IAV (n = 0.01 and Tm = 2.24) is better than using only conventional vehicles (n = 0.03 and Tm = 2.37). Average mean speed for IAV 13.61 km/h and for conventional vehicle 12.02 km/h, it means IAV can save more travel time than manual vehicle. Other benefit of using IAV is environmental friendly since it use electrical power and it can reduce pollution.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30143
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Small, Kenneth A.
New York: Routledge, 2007
388.4 SMA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library