Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Jaman dahulu lontar merupakan salah satu media yang digunakan untuk menulis tulisan Bali. Lontar-lontar tersebut digunakan untuk mendokumentasikan sesuatu yang dianggap penting baik berupa cerita sejarah, silsilah keluarga maupun teknik pcngobatan. Masih banyak warisan lontar yang disimpan oleh masyarakat Bali hingga saat ini. Karena cara penyimpanan yang kurang baik serta dipengaruhi oleh cuaca dan waktu, lontar-lontar peninggalan tersebut banyak yang mengalami penurunan kualitas. Untuk menangani hal ini diperlukan sebuah sistem yang dapat meningkatkan kualitas lontar yang disimpan secara digital. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah Wavelet Denoising, dimana sistem bekerja dimulai dari tahap mencerahkan gambar, mengkonversi gambar menjadi grayscale, kemudian gambar dihaluskan dan dicerahkan kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Tahapan akhir adalah menghilangkan noise yang hadir pada citra, yang diketahui melalui penelusuran intensitas setiap pikselnya. Dari beberapa percobaan, sistem ini terbukti memberikan hasil yang baik, terutama ketika input yang diberikan dalam kualitas yang cukup baik pula.
005 JEI 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
handwritten word segmentation problem has been exist for a long time in a handwritten word recognition filed....
004 CJTK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Bangun Fiddiansyah
Abstrak :
ABSTRACT
Salah satu penyebab gangguan atau potensi terjadinya kegagalan isolasi yang cukup kritis S pada instalasi sistem DC khususnya sistem PLTS adalah gangguan arcing yang berpotensi terjadi secara seri pada sistem wiring PLTS tersebut. Selama ini sistem proteksi eksisting yang terpasang pada PLTS seperti over current relay dan sistem proteksi lainnya tidak mampu mendeteksi gangguan keberadaan gangguan arcing karena besar arus gangguan arcing ini, besar arusnya sangat rendah jauh di bawah setting relay serta time interval yang sangat singkat dari time setting pick up relay eksisting tersebut. Sehubungan dengan keterbatasan pada kemampuan relay eksisting yang terpasang sebagai sistem proteksi pada PLTS, maka perlu dibutuhkan alternatif sistem deteksi terhadap gangguan arcing yang mampu mencegah potensi terj adinya arcing pada sistem wiring PLTS. Pemodelan deteksi gangguan arcing pada sistem DC, dengan memanfaatkan metode transformasi wavelet (wavelet transform) adalah salah satu solusi untuk memproteksi instalasi PLTS dari gangguan arcing. Berdasarkan hasil simulasi pemodelan sistem deteksi gangguan arcing dengan menggunakan sofware SIMULINK/MATLABTM menunjukkan bahwa pemodelan deteksi arcing dengan memanfaatkan transformasi wavelet tidak hanya mendeteksi gangguan arcing, tapi juga sistem deteksi ini bisa memberikan sinyal trip untuk membuka status CB ketika gangguan arcing terjadi di sistem DC tersebut sehingga potensi ganguan arcing yang bisa menyebabkan kegagalan isolasi pada PLTS bisa diminimalisir dan dicegah sedini mungkin.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. PLN, 2017
621 JEK 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sheetal D. Gunjal
Abstrak :
Speech compression techniques based on traditional psychoacoustic model have been proposed by many researchers. We have suggested Discrete Wavelet Transform (DWT) supported by the same psychoacoustic model for speech compression. This paper presents a traditional psychoacoustic model to process equal partitions of total bandwidth spectrum of audio signal frequency to reduce redundancy by filtering out the tones and noise masker in speech signal. Here, the uniform filter banks are used for efficient computations and selection of appropriate threshold level for better compression of Discrete Wavelet Transformed coefficients. Daubechies wavelet filter bank is a nonlinear and asymmetric wavelet filter bank. It is equivalent to cochlear filter of human hearing system. The resemblance between Daubechies Filter Bank and our hearing system is used to develop the novel speech coder. Results have shown better performance in terms of compression factor (CF) and Signal-to-Noise Ratio (SNR) as compare to the methods suggested earlier.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Febryanti
Abstrak :
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) adalah sistem multi carrier yang popular digunakan untuk pengiriman data tingkat tinggi. Konsep OFDM adalah memecah data serial dengan kecepatan tinggi menjadi data paralel dengan kecepatan yang lebih rendah, kemudian data-data paralel tersebut dibawa oleh subcarrier yang saling orthogonal. Namun, salah satu kekurangan teknik ini adalah nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi di mana nilai daya maksimum signal OFDM akan jauh lebih besar dibandingkan daya rata-ratanya. Nilai PAPR yang besar menyebabkan sub-carrier tidak orthogonal sehingga menurunkan performansi OFDM. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa teknik yang dapat menurunkan nilai PAPR. Teknik yang diajukan pada penelitian ini adalah penggunaan teknik kombinasi metode Transformasi Wavelet dan Partial Transmit Sequence (PTS). Penggunaan transformasi wavelet pada sistem OFDM memberikan beberapa keunggulan dari teknik multicarrier. Keunggulan tersebut seperti efisiensi tinggi yang dikarenakan hilangnya guard interval (GI). Pada Wavelet-OFDM, GI bisa dihilangkan karena sifat antar subband-nya sudah saling ortogonal, sehingga dengan dihilangkannya GI maka efisiensi bandwidth pun dapat ditingkatkan. Konsep metode PTS adalah membagi deret simbol OFDM ke dalam beberapa subblock, kemudian masing-masing subblock dikalikan dengan faktor phasa tertentu. Kemudian memilih hasil kombinasi subblock dengan nilai PAPR terendah untuk ditransmisikan. Dari hasil simulasi perbandingan PAPR, teknik kombinasi Wavelet-PTS yang diusulkan dapat mengurangi reduksi PAPR secara signifikan, yaitu dapat mencapai pengurangan PAPR sebesar 9 dB yang lebih baik daripada skema OFDM Konvensional.
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) system is a multi carrier system use to transfer data at high rate. The concept of OFDM is to split a high speed serial data into parallel data at a lower speed, then the parallel data are carried by mutually orthogonal subcarriers. The drawback of OFDM system is the high value of Peak to Average Power Ratio (PAPR) in which the value of the maximum power OFDM signal will be far greater than the average power. Large PAPR values cause the subcarriers are not orthogonal so that the OFDM performance be lower. The technique proposed in this thesis is the use of a combination based on Wavelet transformation and Partial Transmit Sequence. The use of wavelet transformation on the OFDM system provides several advantages of multicarrier techniques. These advantages such as high efficiency due to the loss of guard interval (GI). On Wavelet-OFDM, GI can be eliminated because of the nature of inter-subband its own mutually orthogonal, so that with the removal of the GI, the bandwidth efficiency can be improved. The concept of PTS method is to split OFDM symbol into several subblock, then each subblock is multiplied by particular factors phase. Then select the combined result subblock with the lowest PAPR value to be transmitted. The proposed Wavelet-PTS technique reduces the PAPR significantly, which can achieve a reduction of 9 dB PAPR better than conventional OFDM system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sopian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuaning Fajariana
Abstrak :
ABSTRAK Suhu permukaan, merupakan salah satu unsur meteorologi dan klimatologi yang memegang peranan penting. Informasi temperatur yang disampaikan haruslah akurat. Informasi suhu secara realtime dapat digunakan untuk sistem monitoring lingkunga, penelitian di bidang meteorologi dan klimatologi, dan pekerjaan teknis seperti perencanaan dan produksi terkait energi surya. Untuk dapat memberikan informasi suhu spasial secara realtime, perlu dilakukan analisa kinerja terhadap model yang digunakan. Analisa kinerja model dilakukan terhadap metode pengisian data kosong, model prediksi time-series dan model interpolasi spasial terhadap suhu maksimum harian di Pulau Jawa. Perbandingan pengisian data kosong dilakukan antara metode nilai rata-rata dengan metode spasial co-Kriging. Perbandingan model timeseries untuk prediksi suhu maksimum untuk satu hari kedepan dengan metode ANFIS, Wavelet ANFIS dan ARIMA. Sedangkan interpolasi spasial membandingkan metoda Ordinary Kriging dengan Ordinary Co-Kriging dengan DEM sebagai data sekunder. Kinerja diukur dengan membandingkan nilai error, yaitu RMSE dan ME yang membandingkan antara hasil prediksi dengan nilai observasinya. Hasil pengisian data kosong, metode nilai rata-rata lebih baik dari interpolasi spasial. Hasil prediksi stime-series metode Wavelet ANFIS memiliki kinerja terbaik, selanjutnya ANFIS dan terakhir Arima. Sedangkan secara spasial hasil interpolasi ANFIS terhadap observasi antara metode Kriging dan CoKriging, didapatkan bahwa kedua metode secara general mengandung error di lokasi yang sama.
ABSTRACT
Temperature is one of important meteorogy and climatology parameter. Accurate information about the future temperature for all region in Indonesia is essential. Real-time information on temperature is useful for environmental monitoring system and researches in meteorology and climatology as well as engineering works such as planning for solar energy production. For these purposes accurate information on the future temperature for all region in Indonesia is essential. However, spatial real-time prediction for temperature in all Indonesia region is not available. Analysis of performance of temperature prediction models therefore is required. This study aims to compare method for imputation missing value, model prediction and spatial analysis. Average value method and Co-Kriging was compare in imputation missing value. ANFIS, Wavelet ANFIS and ARIMA are compare to predict daily maximum temperature in Java. The best model is selected based on its RMSE and ME values. For spatial analysis, this model prediction result is interpolated using Kriging and CoKriging. The results show that the performance of average value is better than CoKriging, Wavelet ANFIS-based model is better than the two other models whereas both Kriging and CoKriging interpolation methods show identical spatial error.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Gunawan
Abstrak :
Visual communications services are now making a significant impact on modern society. Videoconferencing, HDTV and Multimedia are just examples where this technology is being used to good effect. Communicating using video signals does, however, require a large volume of data to be transmitted, and even with modern high-bandwidth communication links this can be expensive. This requires the implementation of efficient image or video coding and compression schemes. This paper presents image compression schemes using wavelet transform. This paper also highlights the importance of the four most desirable characteristics for use in digital signal processing, namely orthonormality, compactness, regularity or smoothness and symmetry or anti-symmetry. Some of these characteristics are mutually exclusive and require design compromise. From the simulation results it can be seen that for equal total length of the analysis (decomposition) and synthesis (reconstruction) filters, biorthonormal wavelets performs much better than the ortlionormal wavelet (i.e. asymmetrical wavelets). This performance is not only in terms of a higher WPSNR but also in terms of the quality of reconstructed image.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Noise presence in real world data signal is inevitable. Under ideal conditions, this noise may decrease to such negligible levels so data obtained might be consideret not corrupted by noise....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Natsir
Abstrak :
Spekel adalah suatu kesalahan granular yang selalu ada pada semua jenis sistem pencitraan yang koheren. Keberadaan spsekel dalam citra mengurangi resolusi, klasifikasi dan susah diinterpretasi. Banyak teknik mereduksi spekel yang telah digunakan untuk menghilangkan efek dari fenomena itu. Dalam penelitian ini dicoba sebuah algoritma pengurangan spekel yang efektif, menggunakan transformasi wavelet. Menurut Kun Abyoto d.k.k. (1998) algoritma ini lebih baik dibandingkan dengan algoritma-algoritma yang telah ada dalam mengurangi spekel citra radar SAR. Tolok ukur kualitas reduksi dinyatakan dengan angka perbandingan deviasi standar dan rata-rata citra (DPR). DPR citra menggunakan transformasi wavelet lebih rendah dibandingkan dengan metoda reduksi spekel lama (filter Median dan Lee) yang ditunjukkan dengan penurunan DPR citra tanpa mengurangi detail secara berarti. Hasil yang diperoleh pada citra SAR JERS-1 dan citra SAR ERS-1 berbeda. Grafik antara DPR versus level multiresolusi yang diperoleh dari citra SAR JERS-1 turun kemudian naik lagi setelah j=2, sedangkan grafik yang soma dari citra ERS-1 turun sampai j=G sedikit di atas j=5 dan kemudian turun lagi, Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semakin tinggi tingkat multiresolusinya semakin kecil spekel yang ada. Disamping itu diperkirakan citra asli SAR JERS-1 mempunyai spekel lebih sedikit dari pada ERS-1.
Speckle is a granular error that always available in every coherent imaging system. The existence of speckles can reduce the image resolution, difficult for doing correct classification and interpretation. There are many ways in the reducing speckles that have been used for eliminating the speckle effects. In this research I would like to try a speckle reducing algorithm, by using wavelet transformation. According to Kun Abyoto et. al. (1998) the algorithm is better then the existing algorithm in reducing SAR image speckles, that can be seen by the standard deviation relative (DPR) and the average are lower then the conventional one (Median and Lee filters). For the ERS-1 and JERS-l SAR images are quit different. The graph between DPR versus multi resolution from MRS-1 decreases but after j=2, the curve increases. The graph of ERS-1 DPR versus multi resolution go down except j=d. The conclusion of the experiment is that the more multi resolution level the smaller speckle found, and the JERS-l has a smaller amount of speckle then ERS-1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>