Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panjaitan, Jonny
"ABSTRAK
Peneiltian ini bertujuan menguji apakah ada hubungan antara variabel
índependen yaitu tíngkat pendidikan, pengalaman training dan ikiim organisasi
dcngan varíabel dependen, yaitu kinerja instruktur di BLK Bengkulu. Secara lebih
khusus, penelítian ¡ni juga bertujuan untuk menganalisis arah dan signifikansi
hubungan variabel independen dengan variabel dependen dimaksud. Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan angket, dengan responden sebanyak 32
orang, yaitu seluruh lnstruktur Latihan Kerja yang ada di BLK Bengkulu. Teknik
analisís data yang digunakan adaiah analisís deskriptif, analisis korelasi dan
analisís regresí.
Hasil anailsis deskriptif menunjukkan bahwa pada umumnya kinerja
mnstruktur BLK Bengkulu tergolong kategori sedang. Tíngkat pendidikan instruktur
cukup bervariasí, mulaí SLTA hingga sarjana (S 1). Pengalaman training instruktur
juga cukup bervanasi mulai 720 jam hina 3200 jam. Iklim organisasi BLK
l3engkulu, menurut persepsi instruktur adalah cenderung kategori cukup kondusif.
Hasil analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan
arah hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan kinerja instruktur, dengan
koefisien korelasi 0,54 7 pada taraf signifikansi P0,00 1. Antara variabel
pengalaman training dengan kinerja instruktur, juga berkorelasi secara positif
dengan koefisien korelasi sebesar 0,809 pada taraf signifikansi P=0,000. Korelasi
antara ikiim organisasi dengan kinerja instruktur sebesar 0,646 pada taraf
signifikansi P= 0,000. Koefisien determinasi menunjukkan angka 0,867 yang
berarti bahwa sebesar 86,7 persen variasi kinerja instruktur dapat dijelaskan oleh
tingkat pendidikan, pengalaman training dan ikiim organisasi, selebibnya sebesar
15,2 persen, dipengaruhi faktor-faktor lain. Secara lebih terperinci dapat
ditunjukkan bahwa pengalaman training dapat memberi kontribusi paling tinggi,
yaitu sebesar 65,4 persen terhadap kinerja instruktur. Selanjutnya, kontribusi
tingkat pendidikan Si sebesar 10,5 persen, tingkat pendidikan D3 sebesar 8,4
persen dan ikiim organisasi sebesar 2,4 persen terhadap kinerja instruktur.
Dari hasil analisis regresi berganda dummy variabel dapat diketahui bahwa
tingkat pendidikan SLTA, Dl dan D2, mempunyai kontribusi yang sama besarnya
terhadap kinerja instruktur di BLK Bengkulu. Hasil analisis regresi juga
menunjulcjcan bahwa rata-rata kinerja instruktur lulusan D3 lebìh tinggi sebesar
9,022 satuan dan instruktur lulusan SLTA, Dl, dan D2. Kinerja instruktur ulusan
S 1 lebih tinggi sebesar 15,826 satuan dan instruktur [ulusan SLTA, Dl dan D2."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Ranandi Soejatna
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akrual total, akrual lancar, dan investasi kapital capital expenditure dengan imbal hasil saham. Penelitian dilakukan pada Bursa Efek Indonesia untuk perusahaan non-finansial dari tahun 2006-2015 dengan jumlah sampel 151 emiten. Model regresi yang digunakan adalah regresi data panel. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui apakah terjadi anomali akrual dan anomali investasi kapital di Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara investasi kapital dengan imbal hasil saham. Sementara itu, hubungan akrual lancar menunjukkan hubungan negatif signifikan dengan imbal hasil saham, tetapi total akrual positif yang signifikan dengan imbal hasil saham.

This study examine the relationship between total accruals, current accruals, and capital investment capital expenditure with stock return. The research is conducted on 151 nonfinancial companies listed in the Indonesian Stock Exchange from 2006 ndash 2015. The regression model used is data panel regression. This study also examine whether the accrual anomaly and capital investment anomaly occurs in Indonesia.
The result shows there is a negative insignificant relationship between capital investment and stock returns. On the other hand, the relationship between current accruals and stock returns is significantly negative, however total accrual is positive insignificant with stock returns."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Angelica Marcia
"Penelitian ini mengkaji penggunaan trade credit oleh perusahaan-perusahaan yang berada pada keadaan financial distress. Trade credit merupakan sumber pembiayaan jangka pendek yang dapat berguna bagi perusahaan yang mengalami financial distress. Proksi yang digunakan untuk variabel financial distress adalah coverage ratio. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh financial distress terhadap keputusan penggunaan trade credit. Penelitian ini memiliki 3 hipotesis: pertama, perusahaan yang financial distress berpengaruh positif terhadap ratio of trade payable to cost of good sold, kedua, perusahaan yang financial distress berpengaruh positif terhadap ratio of trade payable to equity dan yang ketiga, perusahaan yang financial distress berpengaruh positif terhadap ratio of trade payable to financial debt. Sampel penelitian diambil dari perusahaan-perusahaan non-keuangan yang tercatat di BEI pada periode tahun 2007-2016. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan model estimasi fixed effect model dan random effect. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengalami financial distress cenderung meningkatkan penggunaan trade credit. Hal tersebut tercermin dari hasil penelitian yang menunjukkan koefisien positif dan signifikan pada variabel financial distress terhadap ratio of trade payable to cost of good sold dan ratio of trade payable to equity.

This study examines the use of trade credits by firms that are in a state of financial distress. Trade credit is a short term financing that can be useful for firms in financial distress. The proxy used for financial distress variables is coverage ratio. The purpose of this study is to analyze the effect of financial distress on trade credit. This research has 3 hypotheses first, the firms in financial distress have a positive coefficient on the ratio of trade payable to the cost of good sold, secondly, the firms in financial distress have a positive coefficient on the ratio of trade payable to equity and third, the firms financial distress have a positive coefficient on the ratio of trade payable to financial debt. The study sample was taken from non financial firms listed on the IDX in the period of 2007 2016. The research method is panel data regression by using estimation model of fixed effect model and random effect. This study found that firms in financial distress tend to increase the use of trade credit. This is reflected from the results of research showing the positive and significant coefficients on the variable financial distress on the ratio of trade payable to cost of good sold and the ratio of trade payable to equity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekhah Yahya
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh arus kas, peluang investasi, dan persentase kepemilikan publik terhadap cumulative abnormal return di sekitar waktu pengumuman dividend initiation pada perusahaan non keuangan yang melakukan inisiasi dividen pada peride 2007 2016. Sampel adalah 48 perusahaan yang selama tiga tahun tidak pernah membagikan dividen dan pada tahun berikutnya mulai membagikan dividen.
Hipotesis penelitian ini yang berusaha diuji adalah apakah perusahaan yang memiliki peluang investasi yang rendah berdasarkan Tobin's Q dan memiliki arus kas operasional yang tinggi pada tahun sebelum inisiasi memiliki cumulative abnormal return yang lebih besar dan positif dibandingkan perusahaan lainnya yang melakukan inisiasi dividen. Tingkat peluang investasi yang rendah dan arus kas yang tinggi ditentukan berdasarkan median industri sektor ataupun subsektornya. Pada variabel corporate governance, apabila perusahaan memiliki persentase kepemilikan publik yang rendah diasumsikan akan mendapatkan cumulative abnormal return yang lebih besar dan signifikan dibandingkan perusahaan yang memiliki tingkat persentase kepemilikan publik yang tinggi. Cumulative abnormal return tersebut terbagi atas value-weight dan equally-weight dengan periode jendela 9 hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan peluang investasi rendah dan arus kas tinggi berdasarkan median industi sektornya memiliki cumulative abnormal return yang lebih besar dan positif signifikan di sekitar pengumuman inisiasi dividen. Sementara itu perusahaan dengan tingkat persentase kepemilikan publik yang rendah memiliki rata-rata cumulative abnormal return yang lebih besar, namun tidak signifikan di sekitar pengumuman inisiasi dividen. Sehingga kesimpulan dari hasil tersebut yaitu peluang investasi dan arus kas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cumulative abnormal return sementara persentase kepemilikan publik tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap cumulative abnormal return.

This study aims to examine and analysis the impact of cash flow, investment opportunities, and percent ownership by public funds to abnormal return around dividend initiation announcement for non financial institution from period 2007-2016. Sample used 48 companies that announced the dividend initiations with no dividends recorded in the prior three fiscal years.
The hyphothesis from this study is to examine if firms with poor investment opportunities based on Tobins Q and higher cash flow from operations from prior years, they have higher and positive cumulative abnormal return compared to other. The level of poor investment opportunities and higher cash flow are determined based on median industry sector or subsector. On corporate governance variable, if the firms have low percentage of public ownership they are assumed will gain higher and significant cumulative abnormal return compared to firms with high percentage of public ownership. The cumulative abnormal return is divided into value weight and equally weight with event period 9 days.
The result from this study indicate that firms with low investment opportunities and high cash flow based on median indsutry from sector, they have significantly more positive cumulative abnormal return around dividend initiation announcement. Meanwhile firms with low percentage of public ownership have higher average cumulative abnormal return, but insignificant around dividend initiation announcement. So the conclusion from this result is investment opprtunities and cash flow have significant effect to cumulative abnormal return, meanwhile percentage of public ownership gives insignificant effect to cumulative abnormal return.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Febriandini
"Penelitian ini berlatar belakang dari pengukuran manajemen laba oleh perusahaan dalam mengatasi financial distress, ada beberapa pandangan yang berbeda mengenai manajemen pada saat perusahaan mengalami financial distress, perusahaan dapat menggunakan income decreasing atau income increasing sesuai dengan distress yang dialami. Proksi utama yang digunakan dalam mengukur manajemen laba adalah discretionary accurals.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh financial distress terhadap manajemen laba perushaaan.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan menggunakan data panel. Sampel penelitian diambil dari perusahaan-perusahaan non-keuangan yang tercatat di BEI pada periode 2010-2016. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa distress 1 dan 3 berhubungan signifikan negatif dan distress 2 tidak signfikan terhadap penelitian.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengalami financial distress yang berhubungan dengan net income yang negatif mempunyai relasi terhadap manajemen laba yang dapat dilakukan oleh perusahaan.
Rekomendasi untuk perusahaan di Indonesia yang mengalami distress adalah menggunakan income decreasing jika menggunakan metode manajemen laba.

The background of this paper is from the measure of earnings management to solve financial distress, there are different opinions of using earning management when firms have financial distress, firm could use income increasing or income decreasing depending on context of distress. The main proxy of this paper is discretionary accurals.
The purpose of this paper is to examine the effect of financial distress on earnings management.
The method of research is quantitative and panel data regression. Sample was taken from non financial companies that listed on Indonesian Stock Exchange in the period of 2010 2016.
This study found that distress 1 and 3 have a negative significant relations and distress 2 is not significant. This study concludes that there is an impact that financial distress on earnings management and related to net income that could have been used by the firms.
The recommendation for the firms in Indonesia that have financial distress is to use income decreasing when they use earning management method.Keywords Discretionary Accruals Earnings Management Financial Distress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izhhar Aufar Azhari
"Penelitian ini menganalisis pengaruh dari informasi financial pada value dan glamour stock dengan perilaku dari investor yang mengacu kepada confirmation bias. Hal ini dinilai dapat membuat para investor yang masuk ke dalam pasrar saham value stock dan glamour stock akan memiliki reaksi yang berbeda-beda menanggapi informasi finansial yang dikeluarkan oleh perusahaan dikarenakan pola pikir yang mengacu kepada confirmation bias. Sampel yang digunakan adalah saham non keuangan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2016. Terdapat dua variabel independent yang digunakan di dalam penelitian yaitu F Score dan G Score, serta book-to-market value. Sementara variabel dependent yang digunakan di sini adalah raw return dari perusahaan. Sampel dikelompokan berdasarkan G Score dan F Score dan juga book-to-market, lalu dibentuk tiga portofolio berdasarkan pengelompokan yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah pembentukan portofolio, dilakukan dua uji tes yaitu uji t-test dan uji regresi. Penelitian ini menemukan bawa tidak terjadinya perilaku confirmation bias terhadap para investor di Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan tidak terjadinya fenomena underreaction dan overreaction pada investor dan investor cenderung rasional dengan memilih saham yang memiliki kinerja yang baik di masa lalu. Dengan demikian disarankan untuk para investor memilih saham dengan kinerja yang baik di masa lalu.

This study analyzes the influence of financial information on value and glamour stock to investor behavior referring to confirmation bias. This is considered to make investors who enter the value stock and glamour stock market will have different reactions to respond to financial information issued by the company due to the mindset that refers to confirmation bias. Sample used in this research are non financial stock from Bursa Efek Indonesia in the period of 2007 to 2016. Independent variables used in this research are F Score and G Score, and book to market value. While the dependent variable used here is the raw return of the firm. Samples are grouped based on G Score and F Score values as well as book to market values, then three portfolios are formed base on groupings that previously made. After the establishment of the portfolio, two tests were tested, namely t test and regression test. Two t tests were performed in testing the hypothesis that had been made and the regression test was performed to provide additional evidence in proving the strength of F Score and G Score in predicting future returns in the context of value and glamour stock. This research found that no evidence show that confirmation bias occur in Indonesian investor. This is shown by the absence of underreaction and overreaction on the investors and investor tend to be rational by picking sock who have great past performance. Thus it is advisable for investors to choose stocks with good performance in the past.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Setiyani
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis pengaruh teori catering dalam penentuan harga nominal saham. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yang dikonstruksi yaitu perhitungan PCME dan PSMB yang diukur dari nilai log rasio market to book serta perhitungan nilai abnormal return yang diukur melalui actual return dari expected return. Variabel terikat penelitian adalah persentase split, pertimbangan luas terhadap kenaikan atau penurunan harga saham agregat, rata-rata harga nominal IPO, harga saham rata-rata setelah split dan return satu tahun kedepan. Penelitian menggunakan metode data panel dari time series. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham dengan nilai valuasi market to book yang tinggi pada perusahaan berkapitalisasi besar cenderung meningkatkan nominal harga setelah pemecahan saham.

ABSTRACT
This research analyzes the impact of catering theory in determining the nominal price of shares. This study uses independent variables that are constructed, which are PCME and PSMB calculations measured from log of market to book ratio and calculation of abnormal return measured by actual return of expected return. The dependent variable of the research is the percentage of split, wide consideration of aggregate stock price increase or decrease, average nominal price of IPO, average share price after split and return one year ahead. The research used panel data method from time series. The results showed that stocks with market valuation value of high book value in large capitalized companies tend to increase the nominal price after stock split."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhika Wirapratama
"Permasalahan manajemen modal kerja memiliki dampak yang tidak baik bagi perusahaan. Manajemen modal kerja yang baik bertujuan agar kesehatan keuangan perusahaan dapat terjaga sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kebijakan manajemen modal kerja terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 287 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2009-2018. Manajemen modal kerja diproksikan menggunakan Total Current Assets to Total Assets (TCA/TA) dan Total Current Liabilities to Total Assets TCL/TA. Kemudian, profitabilitas diproksikan dengan Return on Assets (ROA) dan nilai perusahaan dicerminkan dengan rasio Tobins Q. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio Total Current Assets to Total Assets dan Total Current Liabilities to Total Assets berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan.

Problems with working capital management are bad for the company. Good working capital management aims to maintain the companys financial health so that it can get maximum profit. This study aims to analyze capital management policies on profitability and firm value. This study uses a sample of 287 non-financial companies that were listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2009-2018. Working capital management is proxied using Total Current Assets to Total Assets (TCA / TA) and Total Current Liabilities to Total Assets (TCL / TA). Then, profitability is proxied by Return on Assets (ROA) and the value of the company is reflected by the Tobin Q ratio. The results of the study show that Total Current Assets to Total Assets and Total Current Liabilities to Total Assets have a significant positive effect on profitability and firm value."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hairanisa Hazhar
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh reputasi underwriter terhadap manajemen laba dan untuk mengetahui efek moderating dari reputasi underwriter terhadap hubungan antara manajemen laba dan kinerja saham jangka panjang perusahaan IPO yang terdaftar di BEI periode 2002-2010. Proksi dari reputasi underwriter adalah dengan menggunakan 20 most active broker berdasarkan total trading value, volume dan frekuensi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) setiap tahunnya. Proksi dari manajemen laba adalah Discretionary Current Accrual (Modified Jones) dan Proksi dari kinerja saham jangka panjang adalah Buy And Hold Abnormal Return (BHAR). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi berganda. Hasil Penelitian dalam model penelitian pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan dari reputasi underwriter terhadap manajemen laba. Pada model penelitian kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan dari reputasi underwriter terhadap hubungan antara manajemen laba dan kinerja saham jangka panjang (3 tahun setelah IPO).

The aim of this study is to analyze the impact of underwriter reputation on earnings management and to analyze moderating effect of underwriter reputation on the relationship between earnings management and long-term stock performance of IPO firms listed in Indonesia Stock Exchange in 2002-2010. The proxy of underwriter reputation is using 20 most active broker based on the total trading value, volume and frequency, issued by Indonesia Stock Exchange (annually). The proxy of earnings management is Discretionary Current Accrual (Modified Jones) and the proxy of the long run performance is Buy And Hold Abnormal Return (BHAR). This research is quantitative and used multivariate regression. The first analysis model finds evidence that there is a negative and significant relationship between underwriter reputation and earnings management. In the second analysis model finds that there is a negative and significant effect on the reputation of underwriters reputation on the relationship between earnings management and long-run performance of IPO ( 3 years after IPO )."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Priandhika Dwinugraha
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja perusahaan  yang diproksikan dengan return saham perusahaan, dan pertumbuhan asset perusahaan, dan kinerja industri yang diproksikan dengan return industri terhadap kemungkinan pergantian CEO pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengambil periode tahun 2000-2014, dimana ditemukan 161 pergantian CEO dari 1.080 observasi. Dengan menggunakan analisis regresi logistik, didapatkan hasil bahwa kinerja perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kemungkinan pergantian CEO. Sedangkan pada perusahaan finansial, kinerja perusahaan yang berada dibawah kinerja industri meningkatkan kemungkinan pergantian CEO. Selain itu ditemukan juga bahwa perusahaan dengan ukuran besar akan meningkatkan kemungkinan pergantian CEO.


This study aimed to analyze the impact of firm performance, proxied by stock return, and asset growth, and peer performance proxied by industry return on CEO Turnover at listed companies in Indonesian Stock Exchange. This study took the period of 2000-2014, where there are 161 events of CEO Turnover from 1.080 observations. By using logistic regression analysis, this study found a positive and significant effect of firm performance on CEO turnover. However, on financial companies, it is found that underperforming firm will increase the risk of CEO turnover. In addition, this study also found that firm with larger size will increasing the risk of CEO turnover.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>