Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djafarullah
"Pejalan kaki merupakan salah satu unsur lalu lintas yang perlu mendapat perhatian khusus dalam perencanaan transportasi. Pejalan kaki dapat melakukan aktivitasnya pada sisi luar sepanjang jalan yakni pada trotoar dan dapat pula berjalan melintasi jalan (menyeberang). Pada saat melakukan kegiatan menyeberang jalan, pejalan kaki sangat rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu perlu disediakan fasilitas penyeberangan yang akomodatif terhadap tuntutan keamanan dan keselamatan pejalan kaki. Studi dilakukan di sekitar jembatan penyeberangan UI dimana jembatan penyeberangan ini melintasi jalan raya dan jalan kereta api.
Pada kasus ini ketinggian jembatan yang ada lebih tinggi dari ketinggian jembatan pada umumnya dikarenakan perbedaan kontur antara sisi jalan dan kereta api yang melintas di bawah jembatan, selain itu desain jembatan tidak lazim karena terdapat tangga di bagian tengah jembatan di atas rel kereta api.
Dari pengumpulan data yang diperlukan, pengolahan data, serta analisa diketahui bahwa meskipun tingkat pelayanan ( level of service ) jembatan ini sangat baik, tetapi desain tangga yang kurang baik dan kondisi ketinggian jembatan menjadikan melewati jembatan penyeberangan ini lebih melelahkan dibandingkan jembatan penyeberangan pada umumnya. Selain itu dengan ketinggian yang ada, ditambah kereta api yang melintas di bawahnya membuat sebagian penyeberang merasa was-was (takut) ketika menggunakan jembatan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhohirul Fauzi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadra Iovanny
"Pejalan kaki di kawasan ini mempunyai banyak halangan dalam berjalan yang disebabkan oleh penggunaan fasilitas penunjang (street furniture). Fasilitas-fasilitas penunjang ialah tiang listrik, boks telepon, pepohonan dan pot bunga, halte/peneduh, tempat duduk, kios atau pedagang kaki lima, papan informasi, hydrant dan lainnya. Bila penggunaan fasilitas penunjang ini tidak baik maka lebar jalur pejalan kaki yang menjadi korban karena penggunaan fasilitas dan halangan tersebut.
Studi ini menganalisa suatu kawasan pejalan kaki dilihat dari lebar efektif trotoar. Lebar efektif trotoar adalah lebar jalur yang digunakan secara penuh oleh pejalan kaki. Lokasi studi dilakukan di JI.H.O.S Cokroaminoto tepatnya di salah satu kawasan CBD Menteng.
Dalam mencapai lebar efektif digunakan data distribusi pejalan kaki, yaitu mencari lebar jalur pejalan yang sering dilewati oleh pejalan kaki sehingga bisa didapat nilai reduksi lebar efektit Dengan nilai reduksi lebar efektif trotoar mengurangi lebar trotoar pakai (disebabkan adanya pengurangan lebar trotoar sebenarnya dengan fasilitas dan/atau halangan yang ada) maka didapat lebar efektif trotoar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2000
S34869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adimas Kusumo Priyanto
"Struktur perkerasan jalan yang digunakan di Indonesia umumnya menggunakan struktur perkerasan lentur atau menggunakan bahan beton aspal. Kualitas campuran aspal beton sangat tergantung kepada proses pembuatan, kualitas, dan komposisi campuran aspal panas. Kemampuan dan kualitas campuran aspal dapat ditingkatkan melalui penambahan aditif ke dalam aspal. Salah satu bahan aditif pada aspal modifikasi adalah karet yang terkandung dalam serbuk ban bekas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik campuran aspal panas modifikasi dibandingkan dengan campuran aspal murni melalui uji Indirect Tensile Strength Test dan Marshall Test.
Gradasi agregat menggunakan gradasi agregat senjang (gap graded). Pencampuran material antara agregat dengan bitumen aspal modifikasi dilakukan pada temperatur 150°C dan pemadatan dilakukan pada temperatur 120°C. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan bitumen aspal modifikasi pada campuran menghasilkan kemampuan menahan beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran dengan bitumen aspal murni pada campuran dengan persentase kadar aspal 6,5% dilihat dari nilai Modulus Resilien hasil pengujian Indirect Tensile Strength dan Stabilitas hasil pengujian Marshall.

Pavement structure used in Indonesia mostly use flexible pavement sturcure. The quality of asphalt concrete highly depends on the manufacturing process, quality, and composition of hotmix asphalt. Ability and quality of asphalt mixtures can be improved by the addition of additives to the asphalt. One of additives can be used in modified asphalt is scrapped rubber tire. This study was performed to analize the characteristics of modified hotmix asphalt compared with purely hotmix asphalt through Indirect Tensile Strength Test and Marshall Test.
Gap gradation aggregate is used. The mixing process between aggregates and modified asphalt bituminous was carried out at 150°C and the compaction is done at 120°C degree. The results showed the use of modified asphalt bituminous in the asphalt hot mixture produce ability to hold higher loads compare to purely hotmix asphalt mixtures the percentage of 6,5%, proven from the value of Resilient Modulus. of Indirect Tensile Strength Test and Stability the result of Marshall Test.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Asyraf
"Berjalan kaki merupakan moda transportasi yang paling mendasar dan dapat dilakukan oleh semua orang. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas untuk menunjang para pejalan kaki dalam melaksanakan aktifitas mereka, terutama bagi penyeberang jalan. Agar para pejalan kaki dapat menyeberang secara aman, perlu disediakan fasilitas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik penyeberang jalan di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Indonesia. Karakteristik tersebut dapat dijadikan referensi dalam merancang fasilitas penyeberangan di masa mendatang.
Variabel-variabel pejalan kaki yang dianalisis diantaranya adalah, kecepatan menyeberang, jenis kelamin, tingkat kepatuhan dan usia. Selain itu, karakteristik pengemudi dan kondisi fasilitas juga dianalisis untuk mendapatkan perbedaan yang mendetil antara penyeberangan pelican fixed time (lampu penyeberangan waktu tetap) dan push button (lampu penyeberangan tombol).
Berdasarkan data yang didapat, laki-laki menyeberang lebih cepat dibandingkan perempuan. Selain itu, perempuan cenderung lebih mematuhi peraturan dibandingkan laki-laki. Penyeberangan pelican push button lebih direkomendasikan untuk arus dan kecepatan lalu lintas lebih tinggi bila dibandingkan oleh penyeberangan pelican fixed time.

Walking is the most basic mode of transportation and can be done by everyone. Therefore, it is necessary to build facilities to support pedestrians in carrying out their activities, especially to cross the road. So that pedestrians can cross safely, the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions.
The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian at Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Indonesia. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future.
The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed, gender, age, and obedience. In addition, the characteristics of the driver and the condition of the facilities were also analyzed to obtain detailed differences between fixed-time pelican crossing and push button.
Based on the data obtained, the male to cross more quickly than women. In addition, women are more likely than male to obey the regulations. Push button pelican crossing is recommended for higher traffic flows and speeds than fixed by the pelican crossing time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrial
"Aktifitas ekonomi merupakan hal yang sangat vital baik dalam skala makro maupun mikro. Aktifitas tersebut membutuhkan sarana transportasi untuk memindahkan barang maupun jasa dari tempat asal menuju tempat tujuan. Adanya kondisi permukaan yang rusak sangat mudah ditemui dalam sebagian besar ruas jalan sehingga dapat mengganggu kelancaran transportasi. Padahal kondisi permukaan akan mempengaruhi empat komponen utama yaitu kenyamanan, kapasitas beban, keamanan, estetika.
Kenyataan yang ada saat ini, jalan akan diperbaiki atau diperbarui umur layannya ketika jalan telah rusak berat. Setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan dana yang besar untuk memperbaikinya. Preservasi diharapkan menjadi sebuah manajemen sistem yang mampu menjawab tantangan tersebut. Besarnya penghematan yang dapat diperoleh dengan penerapan preservasi menjadi tujuan skripsi ini.
Skripsi ini hanya merupakan gambaran awal terhadap keuntungan penerapan program preservasi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efisiensi biaya yang lebih mendalam. Setelah dilakukan perhitungan dengan Present Value pada setiap alternatif, maka metode konvensional bisa 2,5 kali lebih mahal daripada metode preservasi.

Economic activity verry important both macro and micro scale. These activities require transportation to move goods and services from the place of origin to the destination. The existence condition of the damaged surface is easily found in most of the road, so that it can interfere with the smooth transportation. Though surface conditions will affect the four major components of comfort, load capacity, safety, aesthetics.
The fact that there is now, the road will be repaired or renewed its life when the road was heavily damaged. Each year, the government issued a big fund to fix it. Preservation is expected to become a management system that able to answer that challenge. The amount of savings that can be obtained by application of preservation is the objective of this final report.
This final report is only a preliminary description of the advantages the application of preservation programs, so further research is needed on a deeper cost-efficiency. After calculation of Present Value at each alternative, then the conventional method can be 2,5 more expensive than the method of preservation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50614
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Adhi Nugraha
"Infrastruktur jalan merupakan urat nadi dalam sistem transportasi yang memiliki peranan penting dalam menunjang segala aspek kehidupan sehingga harus selalu berada pada kondisi baik sebagaimana mestinya agar dapat terus memberikan tingkat pelayanan maksimal dengan cara pemeliharaan dan perbaikan. Akan tetapi, besarnya biaya pemeliharaan dan perbaikan menjadi masalah utama dalam proses pemeliharaan dan perbaikan jalan sehingga dibutuhkan suatu metode baru yaitu preservasi, yang harus dilaksanakan dengan manajemen yang baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, penyusunan skripsi ini dilakukan dengan tujuan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan manajemen pemeliharaan pada metode preservasi. Proses manajemen atau pengaturan dimulai dari tahap perbaikan jalan eksisting yang diawali dengan penentuan prioritas perbaikan yang disusun berdasarkan besar kerusakan masing-masing ruas jalan hingga manajemen atau pengaturan dalam menjaga ruas jalan agar tetap berada dalam kondisi mantap yang merupakan salah satu tujuan dalam program preservasi. Penentuan prioritas dibuat dengan cara melakukan pembobotan pada tiga aspek, yaitu : tipe kerusakan, kondisi kerusakan dan besar kerusakan. Sehingga dihasilkan urutan prioritas perbaikan yang dimulai dari ruas yang memiliki tingkat kerusakan paling besar.

Road infrastructure is the lifeblood of the transportation system which has an important role in supporting all aspects of life that must always be in good condition as they should in order to continue to provide maximum service levels by way of maintenance and repairs. However, the cost of maintenance and repairs become major problems in the process of maintenance and repair of roads and so we need a new method of preservation, which should be implemented with good management.
In this context, the preparation of this final report was conducted in order to give an overview of the implementation of maintenance management on the method of preservation. Management process starts from the stage or setting of existing road improvements beginning with the prioritization of improvements that have been prepared based on the extent of damage to each road link to the management or arrangement in order to maintain the roads remain in a stable condition which is one of the goals in the preservation program. Determination of priorities made by means of weighting on the three aspects, namely: the type of damage, the damage and major damage. So that the resulting priority order starting from segment improvements that have the greatest level of damage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Satabrasyahdin Parlaungan
"Proses perencanaan campuran aspal sangat bergantung pada proporsi material yang ditentuan oleh jenis gradasi agregat serta jenis dan kadar aspal yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan 2 sampel gradasi sebagai pembanding yaitu gradasi menerus (Spek IV laston Binamarga) dan gradasi senjang (Spek Lataston HRS-WC). Sampel diuji pada suhu 90 dengan 50 tumbukan, 110 dengan 2x50 tumbukan, serta 90 dengan 2x120 tumbukan. Hasil penelitian menunjukkan untuk nilai deformasi dan kecepatan deformasi pada sampel dengan gradasi menerus nilainya lebih besar daripada sampel dengan gradasi senjang hampir di semua variasi. Nilai VIM dan VMA pada gradasi senjang Lebih besar daripada gradasi menerus, sedangkan untuk nilai stabilitas sampel dengan gradasi senjang memiliki nilai yang lebih besar daripada sampel dengan gradasi menerus.

Asphalt mix design process is dependent on the proportion of material that is determined by the type of aggregate gradation and the type and asphalt content used. In this research 2 samples used for comparison of gradation. gradation Continuous( Spek IV Laston Binamarda) and gap graded (Spek Lataston HRSWC). Samples were tested at 900C 2x50 blows, 1100C with 2x75 blows, and 900C with 2x120 blows. The results showed for the deformation and deformation rate on the sample with continuous gradation have greater value than sample with a graded gap in almost every variation. VIM and VMA values in graded gap Bigger than continuous gradation, whereas for the stability of the sample with a graded gap has a greater value than the sample with continuous gradation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Pratama
"Campuran aspal panas merupakan salah satu jenis lapis perkerasan yang banyak digunakan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji karakteristik campuran aspal dengan memodifikasi metode Marshall dengan mengamati deformasi yang dihasilkan melalui variasi jumlah pembebanan yang digunakan adalah 2x50, 2x60, 2x75, dan 2x90 tumbukkan, variasi temperatur pada saat pemadatan 110°C, dan 120°C, dan gradasi yang digunakan adalah jenis gradasi menerus dan gradasi senjang.
Hasil pengujian diolah dengan metode chisquare. VMA dan VIM pada hasil Marshall Test cenderung menurun seiring dengan bertambahnya jumlah tumbukan pada saat pemadatan. Sedangkan untuk nilai Stabilitas, flow, dan Marshall Quotient (MQ) cenderung meningkat.

Hotmix Asphalt is one of road pavement type that most used in indonesia. This research is to observe the asphalt concrette mix deformation that respond to Marshall Testing values and to study the characteristics of asphalt mixtures by modifying the method of Marshall due to static loading (compaction) that are generated through the variation of loading amount used is 2x50, 2x60, 2x75, and 2x90 compaction, the temperature variation on during compaction 110°C, and 120°C, the gradation used are continuous gradation and gap gradation.
The result processed by chi-square statistic methods. The research show that VMA and VIM have increment inclination on the increase on number of blows at compaction process. Whereas the stability, flow, and MQ have descend inclination.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>