Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilma Rahmatika Laily
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delvi Fitryana Anisa
"Jumlah penumpang KRL Jabodetabek diprediksi akan meningkat hingga 1,2 juta penumpang per hari pada tahun 2019. Peningkatan tersebut perlu dilayani hingga tingkat kenyamanan dan akses menuju ke stasiun dapat dicapai secara optimal. Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah menyediakan akses kepada penumpang dengan melalui fasilitas. Park and Ride (P&R).
Penelitian ini menganalisis tentang potensi penumpang KRL Jabodetabek kelompok non pengguna P&R yang mau menggunakan fasilitas P&R. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan model logit. Komponen analisis dijabarkan dalam biaya, waktu dan fasilitas. Ketersediaan selisih biaya, selisih waktu dan fasilitas menghasilkan potensi permintaan P&R motor adalah meningkat dari sebesar 300 sampai dengan 2.248 kendaraan di tahun 2014, menjadi sebesar 717 sampai dengan 5.368 kendaraan di tahun 2019.
Hasil analisis menunjukan peningkatan pengguna KRL juga meningkatkan potensi pengguna P&R mobil adalah sebesar 72 sampai dengan 171 kendaraan di tahun 2014, menjadi sebesar 535 sampai dengan 1.277 kendaraan di tahun 2019. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa peningkatan jumlah penumpang KRL mempengaruhi kapasitas P&R yang tersedia dengan adanya potensi pengguna P&R.

The ridership population of the Jabodetabek Commuter Line is predicted to rise to 1.2 million daily riderships in 2019. With this increase, the comfortability and the accesibility of the station needs to be optimized. One of the strategies in achieving this target is by providing a Park and Ride (P&R) facility.
This study analyzes the potential of the Jabodetabek commuter line ridership from the P&R non-user which may use the P&R facility in the future. Analysis is conducted by using a logit model approach. The component of analysis is elaborated into sections, which are cost, time, and amenities. The existence of cost difference, time difference and amenities is expected to increase the demand of the motorcycle P&R from a range of 300 to 2.248 in 2014 to a range of 717 to 5.368 in 2019.
Results from the analysis shows an increase in commuter line ridership will in turn increase the potential of the car P&R user from a range of 72 to 171 in 2014, up to a range between 535 and 1.277 cars in 2019. Based on this results, it can be stated that an increase in the commuter line ridership will affect the availability of the P&R capacity which are caused by potential P&R users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlita Yulianti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan tarif kereta KRL yang sesuai, sebagai bahan pertimbangan PT. KCJ menuju target 1.2 juta penumpang per hari pada tahun 2019. Metode analisis yang digunakan adalah metode elastisitas yang dapat menggambarkan efek dari perubahan tarif terhadap jumlah penumpang. Elastisitas tarif KRL Indonesia diasumsikan sebesar -0.7 saat jam sibuk, dan -1.4 saat jam lengang, melalui analisis perbandingan terhadap negara-negara lain. Tiga metode elastisitas digunakan dalam studi ini untuk mengetahui perubahan dari jumlah penumpang yaitu shrinkage ratio, mid-point arc elasticity, dan log arc elasticity.
Skenario perubahan tarif ditentukan melalui perubahan jumlah penumpang, pendapatan PT. KCJ, dan biaya operasi dari kereta KRL Jabodetabek. Dua skenario tarif yang menghasilkan pilihan terbaik, yaitu tarif Rp 4.000,00 saat jam sibuk dan Rp 2.000,00 saat jam lengang akan meningkatkan jumlah penumpang, sementara itu tarif Rp 5.000,00 saat jam sibuk dan Rp 2.000,00 saat jam lengang akan meningkatkan pendapatan dari PT. KCJ.

The aim of this study is to estimate the optimum fare, which could be applied by PT. KCJ to reach 1.2 million daily ridership in 2019. The elasticity method is utilised to obtain the impact of public transport rideship on revenue to portray the effects of fare alteration on the population of ridership. By comparing the characteristics and the elasticity of neighbouring countries, the fare elasticity of the Jabodetabek Commuter Line is assumed to be -0.7 on peaks and -1.4 on off-peaks. Three methods of elasticity namely, shrinkage ratio, mid-point arc elasticity, and log arc elasticity, are employed to calculate the changes in the population of ridership.
Several fare scenarios are tested to see the effects of fare alteration towards the ridership population, the revenue of PT. KCJ, and the operating costs of the Jabodetabek Commuter Line itself. Through a series of calculations, two alternative fares may be adopted depending on the focus of the business. A fare of Rp 4.000,00 on peak and Rp 2.000,00 on off-peak will generate more ridership, and a fare of Rp 5.000,00 on peak and Rp 2.000,00 on off-peak will generate more revenue for PT. KCJ.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Rakhman Wiguna
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa besarnya kecepatan, volume dan kapasitas dari ruas jalan Lenteng Agung – Jakarta Selatan pada kondisi sebelum dan sesudah pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pada daerah tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil rekaman pada ruas jalan tersebut, yaitu berupa waktu tempuh, banyaknya kendaraan dan hambatan samping. Analisis dilakukan dengan cara membagi ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone, dimana zone 1 adalah ruas jalan sebelum melewati JPO, zone 2 adalah ruas jalan di bawah JPO dan zone 3 adalah ruas jalan setelah melewati JPO. Tujuan dari dibaginya ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone adalah untuk melihat dengan lebih detail fluktuasi dari kecepatan, volume dan kapasitas pada ruas jalan Lenteng Agung. Berdasarkan perhitungan didapatkan besarnya kecepatan pada zone 1 dan zone 2 mengalami peningkatan berturut – turut sebesar 100% dan 61 % pada kondisi setelah dibangunnya JPO, namun kecepatan kendaraan pada zone 3 mengalami penurunan sebesar 21 % yang disebabkan oleh meningkatnya hambatan samping pada daerah tersebut akibat bertambahnya jumlah pejalan kaki yang menggunakan ruas jalan sebagai fasilitas penyeberangan. Besarnya volume mengalami peningkatan berkisar antara 8 % – 16 % pada ruas jalan sebelum dan sesudah melewati JPO dan kapasitas jalan mengalami peningkatan sebesar 9% pada kondisi setelah dibangunnya JPO.

The purpose of this study is to analyze the speed, volume and capacity of Lenteng Agung street – South Jakarta on the condition of before and after the development of pedestrian crossing bridge in the area. The data is recorded from traffic flow, those are travel time, number of vehicles and obstacles aside. The analysis is carried out by dividing the Lenteng Agung street into 3 zone, where zone 1 is road link before passing the pedestrian crossing bridge, zone 2 is road link under the pedestrian crossing bridge and zone 3 is road link after passing the pedestrian crossing bridge. The purpose of this zoning system is to scrutinize speed, volume and capacity fluctuation. Based on the calculation, the vehicle space mean speed on zone 1 and zone 2 are increased 100% and 61%, respectively after the development of pedestrian crossing bridge. However, the speed after passing the bridge is decreased by 21%. It is caused by the increased side friction in that area as the increase of the number number of pedestrians who still cross the road without making use of the bridge. The volume is increased in range 8% - 16% on the street before and after pass the crossing bridge and the capacity increased by 9% on the condition after the development of the pedestrian crossing bridge.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ibrahim Dzikri
"Persimpangan Lenteng Agung sebagai titik transit antar moda dilalui oleh beberapa moda transportasi angkutan umum, salah satunya adalah angkutan perkotaan (angkot). Kemacetan yang terjadi di persimpangan tersebut antara lain disebabkan oleh kinerja angkot yang tidak optimal. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja angkot yang melalui persimpangan Lenteng Agung, mengidentifikasi ketersediaan fasilitas angkutan umum dan menganalisa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait angkutan umum di
persimpangan tersebut.
Parameter kinerja angkot yaitu load factor, jumlah penumpang yang diangkut, waktu tunggu penumpang, waktu antara (headway), kecepatan perjalanan, ketersediaan angkutan dan sebab-sebab kelambatan. Parameter tersebut didapatkan dari survei statis di persimpangan Lenteng Agung dan survei dinamis pada angkot trayek D.83 dan S.02.
Hasil survei menunjukkan kinerja angkot yang belum optimal, dimana Load factor rata-rata angkot di persimpangan Lenteng Agung kurang dari 70%, waktu tunggu penumpang dan headway rata-rata kurang dari 2 menit dan kecepatan perjalanan rata-rata kurang dari 20 km/jam. Tidak tersedianya fasilitas khusus angkutan umum juga mengakibatkan angkot berperilaku sering berhenti di sembarang tempat.
Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di Lenteng Agung ini yaitu pengurangan jumlah armada angkot D.83 dari 47 unit menjadi 31 unit dan angkot S.02 dari 70 unit menjadi 46 unit, perubahan rute trayek dan pembangunan bus bay.

Lenteng Agung Intersection is known as transit point. It is passed by many public transportation modes, such as minibus (angkot). The existence of the angkot has made serious problem on Lenteng Agung Intersection. This study aims to identify the performance of angkot, to identify the availability of public transportation facilities and to analyze some efforts to solve problems at Lenteng Agung Intersection.
Performance of angkot is represented by load factor, quantity of passenger, passenger’s waiting time, headway, vehicle speed, availability of angkot and causes of delay. These parameters are obtained through static survey at the intersection and dinamic survey on angkot D.83 and S.02 route.
The result shows that performance of angkot is not optimal, in which the average load factor at the intersection is less than 70%, passenger’s waiting time and average headway are less than 2 minutes and average angkot’s speed is less than 20 km/hour. The absence of public transportation facilities at the intersection has made the angkot frequently stop at any arbitrary points.
Some recommendation to solve problems at Lenteng Agung Intersection are proposed, those are the reduction of fleet size of Angkot D.83 from 47 units to 31 units and Angkot S.02 from 70 units to 46 units, route change and perform bus bay.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Mubin
"Skripsi ini membahas biaya operasi kendaraan (BOK) untuk kendaraan jenis sepeda motor. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besar biaya operasi kendaraan jenis sepeda motor. Dua faktor yang mempengaruhi biaya operasi kendaraan, yaitu kecepatan rata-rata kendaraan dan jarak tempuh tahunan disimulasikan untuk mendapatkan variasi biaya. Untuk mengembangkan model BOK, penelitian ini menggunakan metode yang telah dikembangkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, untuk biaya variabel, dan penggunaan ekonomi teknik untuk perhitungan biaya tetap.
Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menunjukkan bahwa BOK dari sepeda motor dipengaruhi oleh kecepatan rata-rata dan jarak tempuh tahunan, dan BOK minimum didapatkan pada kecepatan optimum kendaraan 54 km/jam. Hasil penelitian menyarankan agar perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai biaya operasi kendaraan jenis sepeda motor untuk membandingkannya dengan moda transportasi lain dan juga untuk penyusunan rencana transportasi darat.

The focus of this study is determining the Vehicle Operating Cost (VOC) for motorcycles. This study tries to capture all variables that influence the VOC of motorcycles. Two variables influencing vehicle operating cost, average speed and annual travel distance, simulated for getting cost variation. To develop the VOC model, this research uses method developed by Public Works Department, for variable costs, and use engineering economy technique for fixed costs.
Base on the analysis, the research shows VOC of motorcycles influenced by average speed and annual travel distance, and the minimum of VOC appear at the optimum speed of 54 km/hour. The researcher suggests conducting further study about motorcycles vehicle operating cost to compare it with other transportation mode and also for land transportation planning.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Libertinus T.
"Pada umumnya prosedur analisis kapasitas simpang tanpa lampu lalulintas didasarkan pada model stochastic seperti model gap yang diterima (gap-acceptance model) yang menyatakan kapasitas adalah sebuah fungsi dari tersedianya gap kritis (critical gap). Penelitian dimaksudkan untuk menentukan nilai gap kritis simpang dan mengembangkan model kapasitas simpang tanpa lampu lalulintas tiga kaki (T-intersection) berdasarkan teori gap yang diterima (gap-acceptance theory).
Pengumpulan data di lapangan menggunakan video kamera yang memiliki fasilitas durasi waktu. Data primer yang diamati adalah volume simpang, gap diterima dan ditolak pada arus mayor serta follow-up time kendaraan arus minor. Gap kritis dianalisis dengan pendekatan deterministik yaitu metode Raff dan pendekatan probabilistik yaitu analisis probit. Pengembangan model dilakukan dengan mengaplikasikan parameter hasil analisis gap kritis pada kandidat model yaitu Model Blunden (1961), Model Harders (HCM 1985), Model Siegloch (HCM 1994), Model Modified Harders, Model Modified Siegloch dan Model Tanner (1962). Kapasitas kandidat model yang paling mendekati kapasitas lapangan ditetapkan sebagai model terpilih.
Hasil Penelitian menunjukkan gap kritis diperoleh didasarkan metode Raff menghasilkan nilai gap kritis sebesar 2,00 detik. Model terpilih adalah Model Modified Harders yang dikembangkan melalui dua pendekatan yaitu teknik regresi linear dan penaksiran parameter dengan metode trial and error. Modifikasi dilakukan dengan menetapkan parameter gap minimum tm=0,25 detik dan parameter skala distribusi X dikali 1,5 hingga diperoleh model kapasitas simpang tanpa lampu lalulintas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Irawan
"Tujuan penulisan ialah untuk mendapatkan masukan mengenai pengertian instrumen keuangan derivatif dan bagaimana seharusnya instrumen keuangan derivatif ini diungkapkan. Derivatif merupakan salah satu bentuk instrumen keuangan yang memiliki karakteristik tertentu. Nilai dari instrumen derivatif diturunkan dari aset yang mendasarinya karena itu nilainya lebih mudah berubah-ubah. Resiko pada derivatif tidak dapat disama ratakan dengan instrumen keuangan lainnya. Namun demikian bila derivatif digunakan dalam suatu kegiatan derivatif yang sehat maka instrumen ini dapat meminimalkan resiko perubahan harga / indeks / suku bunga yang dihadapi perusahaan. Sifat instrumen derivatif yang off-balance sheet menyulitkan pengguna laporan keuangan untuk dapat menelaah informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan / perbankan untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan. Untuk dapat memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan maka instrumen derivatif harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Selanjutnya Penelitian dilakukan berdasarkan studi literatur atas standar-standar pengungkapan yang dikeluarkan dalam pernyataanpernyataan Financial Accounting Standard Board, International Accounting Standard Committee maupun Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia mengenai Transaksi Derivatif. Dalam akhir skripsi penulis memberikan masukan mengenai poin-poin penting yang diperlukan dalam pengungkapan instrumen keuangan derivatif beserta pertimbangan-pertimbangan tertentu berkaitan dengan kondisi di Indonesia"
Depok: [Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, ], [1996, 1996]
S19085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trianggono Darodjat Pambagyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Truly Nawangsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>