Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Fauzi
"Kereta Rel Listrik (KRL) Jabotabek sebagai moda transportasi perjalanan harian di dalam kota Jakarta dan kota di sekitarnya. PT. KA Divisi Jabotabek telah menyediakan beberapa kelas KRL yaitu Kelas Ekonomi, Ekonomi AC dan Ekspres. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik penumpang KRL Jabotabek bedasarkan kelas kereta pada koridor Stasiun Depok - Stasiun Jakarta Kota. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner kepada 300 responden pada hari kerja (Senin-Jum¶at) pada saat jam sibuk pagi dan sore dengan pertanyaan antara lain meliputi : karakteristik sosio-ekonomi, tujuan perjalanan, kepemilikan kendaraan bermotor, alasan memilih kelas kereta, frekuensi menggunakan, peralihan moda. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa Responden KRL kelas Ekonomi mempunyai ciri pendapatan perbulan sebesar Rp 500.000 ± Rp 1.999.999, 67% memilih berdasarkan alasan biaya, 43% yang tidak memiliki kendaraan bermotor dan sebesar 39% yang memiliki kendaraan bermotor roda dua. Responden kelas Ekonomi AC, tingkat pendapatan perbulan sebesar Rp 500.000 ± Rp 3.999.999, 42% menggunakan dengan alasan pelayanan, 36% memiliki kendaraan bermotor roda dua dan 21% yang memiliki mobil. Dan responden kelas Ekspres tingkat pendapatan Rp 2.000.000 > Rp 6.000.000, 27% menggunakan dengan alas an pelayanan dan waktu tempuh, 24% memiliki kendaraan bermotor roda dua dan 24% penumpang yang memiliki mobil dan motor.

Electric Rail Train (KRL) Jabotabek as mode of transportation has been used intensifely for people daily trips within the area of DKI Jakarta and peripheral areas. PT. KA Jabotabek Division has provided some KRL Jabotabek class to serve passengers, among other classes Economic, AC Economic and Express.This study aims to find out the characteristics of KRL Jabotabek passenger station in the corridor Depok - Jakarta Kota station. Collecting data is done through interviews with 300 respondents to the questionnaire on working days (Monday-Friday) during the busy morning hours and afternoon with questions included: socio-economic characteristics, the purpose of travel, vehicle ownership, the reason for selecting the class trains, the frequency of use, combination moda. The results show that the majority of Economy class passengers KRL characteristics have monthly income of Rp 500,000 - Rp 1,999,999, 67% with selecting cost reasons, 43% Responden do not have a vehicle and 39% have a motorcycle. for AC Economic class, the level of monthly income of Rp 500,000 - Rp 3,999,999, 42% choose to use AC Economic class service with reason, 36% responden have a motorcycle and 21% have a car. And for the Express class level of income Rp 2,000,000 - >Rp 6,000,000, 27% choose to use Express class service and travel time for reasons, 24% responden have a motorcycle and 24% responden who have car and motorcycle."
2008
S50549
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Fernando
"Perkerasan jalan harus dapat memberikan kenyamanan kepada para pengguna jalan, berupa kondisi jalan yang baik sehingga tidak ada gangguan pada saat berkendara. Kerusakan pada badan jalan dapat mengurangi level of service dari jalan tersebut. Pada saat ini, terdapat banyak sekali kasus kerusakan jalan faktor penyebab kerusakan jalan ini ada bermacam-macam, di antaranya beban yang berlebih, kesalahan pada saat pengerjaan, juga akibat adanya genangan air pada badan jalan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempelajari pengaruh yang diberikan oleh air hujan terhadap konstruksi perkerasan lentur, khususnya pada Lapis Aspal Beton (Laston) tipe IV. Metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dan pengujian di laboratorium. Kondisi perkerasan yang terendam disimulasikan dengan merendam benda uji di dalam air hujan dengan variasi waktu rendaman 15 menit, 30 menit, 60 menit, 120 menit, 360 menit dan diberikan repetisi beban statis sebagai pengganti beban lalu lintas. Beban yang digunakan diberikan batasan sebesar 20% dari nilai stabilitas dengan kadar aspal optimum tanpa direndam dalam waterbath.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran aspal jenis Laston tipe IV, setelah direndam dan dibebani pada saat yang bersamaan, mengalami penurunan kualitas dari stabilitas awal sebesar 3342,57 kg, kelelehan 3,5 mm, dan MQ 964,70 kg/mm. Semakin lama proses pembebanan dan perendaman, maka penurunan kinerja campuran aspal akan semakin besar. Untuk waktu pembebanan yang singkat, pembebanan statis berulang menyebabkan campuran aspal mengalami pemadatan yang berakibat nilai kelelehan menjadi lebih kecil dan nilai MQ menjadi lebih besar. Untuk waktu pembebanan terendam yang lebih lama, stabilitas campuran aspal menjadi semakin kecil, dan sampel menjadi semakin lentur yang ditandai dengan nilai MQ yang semakin kecil dan kelelehan semakin besar. Perubahan terjadi secara fluktuatif yang membentuk pola menurun dengan nilai kinerja terendah terjadi pada waktu rendaman 360 menit, yaitu stabilitas menurun sebesar 33,99 %, kelelehan menurun sebesar 13,57 %, dan MQ menurun sebesar 23,16 %.

Road paving should give comfortability to its user, such as good road condition to prevent disturbance in riding condition. Damage on road pavement can decrease its level of service from the road itself. At this moment there are many cases of road damage with many causes, such as overweight, unappropriate construction proccess, and rainwater effects.
This research has been done in order to study the influence caused by the rainwater to flexible pavement construction, especially to Type IV Asphalt Concrete. Literature study and laboratory testing are used as the method of this research. Soaked paving condition is simulated by soaking the material in the rainwater with soaking time variation of 15, 30, 60 120, 360 minutes and it was been given repetitive static load as substitute of the traffic load. The load has been given a standard of 20 % from the maximum stability value of designed asphalt concrete without being soaked in waterbath.
The result shown that the type IV asphalt concrete, after being soaked and loaded at the same time, is having a decreasing quality from the initial stability value of 3342,57 kg, 3,5 mm flow, and initial MQ of 964,70 kg/mm. The longer the sample is being soaked and loaded simultaniously, the worse degradation happened. On short loading period, such as in 15 minutes test period, the repetitive static load cause the asphalt concrete become more dense. It causes the stability value decrease 7,09%, flow decrease 40,71%, and MQ decrease 78,2%. In the longer test period, stability value become lower, and the asphalt concrete become more flexible that can be seen in the degradation of flow and MQ value. The performance of asphalt concrete is decreasing fluctuately with the trend moving downward until the lowest value happened in 360 test period, with stability decrease 33,99%, flow decrease 13,57%, and MQ decrease 23,16%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50497
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Windyasziany Yumm
2009
S50498
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prihadmadi A. Seno
"Skripsi ini membahas tentang sistem input basis data pemeliharaan jalan nasional. Paradigma pemeliharaan jalan saat ini adalah diperbaiki bila sudah mencapai kondisi yang buruk, atau dikenal dengan istilah "worst first". Metode yang dapat mengefektifkan biaya pemeliharaan adalah model preservasi, dimana kerusakan jalan tidak dibiarkan mencapai tingkat kerusakan yang parah, tetapi sudah dideteksi dan dilakukan usaha penanganan yang kontinu ketika masih dalam tingkat yang rendah. Namun model ini memerlukan sistem inventarisasi jenis, tingkat, dan lokasi kerusakan yang baik dan mudah diperbarui.
Berkaitan dengan hal tersebut, penyusunan skripsi ini dilakukan untuk merancang sistem input basis data. Diharapkan basis data yang dirancang dapat membantu menyediakan strategi perbaikan yang merupakan langkah awal dalam penerapan program preservasi. Penelitian dilakukan dengan mengkaji informasi dan format input data yang dimiliki Ditjen Bina Marga. Pengolahan data dilakukan dengan simulasi usulan sistem input basis data pada ruas jalan nasional di propinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menyarankan bahwa diperlukan pembaruan dalam sistem basis data dan metode pengumpulan data jalan nasional supaya dapat sejalan dengan teori manajemen preservasi.

The focus of the study is discusses the input data base system of national road maintenance. The current paradigm is the road will be repaired only when it reaches a bad condition, or known by the term "worst first". Methods that can reducing the cost of maintenance is model of preservation, in which road deterioration is not allowed to reach the high level of damage, but has been detected and made a continuous effort handling when it was still in low levels. However, this model requires a good system of inventory type, level of severity, the location and accessible for the updated model.
This paper is design a database system input. It is expected that this design database could help provide repair strategy as the first step in the implementation of preservation programs. Research conducted by reviewing the information and data input format owned by the Directorate General of Highways. The data processing performed by the proposed simulation system input data base on national roads in the provinces of West Java. The results suggest that the necessary reformed in the system database and method of data collection so that national roads can be consistent with preservation management theory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50607
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Martha K.
"Jalan yang merupakan infrastruktur penghubung antara kawasan satu dengan yang lain dan digunakan oleh masyarakat umum sudah seharusnya memiliki struktur perkerasan dan kinerja yang baik sehingga dapat memberikan kenyaman bagi penggunanya. Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan kinerja campuran aspal dengan menggunakan material BGA dan polimer SBS. Pengujian dilakukan secara eksperimental di dalam laboratorium dengan kadar BGA yang digunakan adalah 5% dan 7% dari total campuran, serta kadar polimer 2% dan 4% dari total aspal yang digunakan.
Hasil pengujian menyatakan bahwa campuran aspal modifikasi polimer P4-B5 memiliki nilai stabilitas paling tinggi diantara seluruh campuran yaitusebesar 1333,181 kg. Namun tinjauan ekonomis terhadap material yang digunakan pada campuran aspal menyebabkan campuran aspal P2-B7 menjadi pilihan campuran yang paling memungkinkan untuk direalisasikan mengingat nilai stabilitasnya pun tidak jauh berbeda dengan nilai stabilitas campuran P4-B5, yaitu 1280,471 kg.

Road as infrastructure that connecting one place to another and used by society should has a good quality pavement that can give comfort to anyone who use it. This thesis is about research of hot mix asphalt workability using BGA and SBS Polymer. Variation of BGA?s composition in this research are 5% and 7% from total mixture and SBS Polymer are 2% and 4% from content of asphalt used.
Result of the research shows that P4-B5 mixture has the highest stability from all of mixtures, specifically 1333.181 kg. However, from economic consideration, P2-B7 mixture is the possible one to be realized considering its stability, 1280.471 kg, is not much different from P4-B5's.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dasdo Yessa
"Transportasi merupakan suatu alat pendukung aktivitas manusia untuk melaksanakan kegiatan rutin, bisnis, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Sebagai prasarana pendukung, transportasi harus mendapatkan pelayanan yang baik sehingga diperoleh sistem pergerakan yang efektif dan efisien bagi pengguna transportasi. Peningkatan sistem transportasi memerlukan penanganan yang menyeluruh, mengingat bahwa transportasi timbul karena adanya perpindahan manusia dan barang. Meningkatnya perpindahan tersebut dituntut penyediaan fasilitas penunjang laju perpindahan manusia dan barang yang memenuhi ketentuan keselamatan bagi pejalan kaki dimana pejalan kaki merupakan salah satu komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan Jalan Margonda Raya merupakan kawasan Central Business Distric, menyediakan cukup banyak fasilitas untuk pejalan kaki dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan aktifitas-aktifitas kesehariannya di area tersebut seperti pekerja, mahasiswa, pelajar, pedagang dan lain sebagainya, karena pada kawasan ini merupakan akses dari pusat perbelanjaan, sekolah, bank, perkantoran dan kampus-kampus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan volume kendaraan dan volume penyeberang dalam penentuan fasilitas penyeberangan kasus di jalan Margonda Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan mengenai fasilitas penyeberangan yang tersedia bagi pemerintah daerah Kota Depok untuk memperhatikan ketersediaan dari fasilitas pejalan kaki yang ada pada kawasan bisnis, yaitu jalan Margonda.

Transportation is a mean of supporting human activities to carry out routine activities, business, educational, social and others. As a supporting infrastructure, transportation should get good service so an effective and efficient system of movement for users of transport would be obtained Transportation systems improvement require a comprehensive measures considering that transport occurs due to the movement of people and goods. The increasing movement is in the need of provision of supporting facilities for the movement of people and goods that meet the requirements of safety for pedestrians, where the pedestrian is one of the very crucial traffic component especially in urban areas Jalan Margonda Raya is a Central Business district, provides ample facilities for pedestrians because many people do their daily activities in this area such as workers, students, merchants and others, because this area is main access to the shopping centers, schools, banks, offices and campuses.
The purpose of this study was to determine the relationship between the vehicles and pedestrians volume in the determination of the road crossing facilities, case study Jalan Margonda This study was conducted to provide input on the pedestrian facilities available to local governments to pay attention about the availability of pedestrian facilities in Kota Depok that exist in the business district, Jalan Margonda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1508
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antho Thohirin
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik parkir pada badan jalan terhadap arus lalu lintas di jalan Jatinegara Barat Jakarta (2 lajur 1 arah). Variabel karakteristik parkir yang digunakan adalah tingkat pergantian, indeks aktifitas, indeks parkir, volume kendaraan masuk dan keluar, sedangkan variabel karakteristik lalu lintas adalah pertambahan waktu tempuh kendaraan. Pengumpulan data waktu tempuh untuk kondisi parkir diperoleh dari pengukuran lapangan, sedangkan untuk kondisi tidak ada parkir diperoleh dengan kalibrasi model Underwood (R2= 0,901).
Hasil analisa didapat untuk tiap kelompok volume kendaraan terdapat hubungan yang cukup kuat antara tingkat pergantian parkir dengan pertambahan waktu tempuh. Bentuk hubungan tersebut yaitu untuk volume 400-1000 smp/jam: y=2,802e1,381x (R2= 0,660); volume 1000-1200 smp/jam: y=1,497e2,476x (R2= 0,476); volume 1200-1350 smp/jam: y=3,646e2,519x (R2= 0,559); volume 1350-1600 smp/jam: y=1,760e3,680x(R2= 0,629). Semakin tinggi tingkat pergantian parkir (x) dan semakin besar volume kendaraan maka semakin tinggi pula pertambahan waktu tempuh kendaraan (y).

The objective of study is to determine the effect of on-street parking characteristics on the traffic flow characteristics on West Jatinegara Street Jakarta (2 lanes 1 way). Parking variables that are used in the analysis are parking turnover, parking activity index, parking index, flow in and flow out, while the traffic flow variable isthe additional link travel time. Collecting the travel time data for parking conditions derived from field measurements, whereas without parking conditions are obtained using calibration of Underwood model (R2=0,901).
The results show of there is a quit eeffect parking turnover with additional link travel time. Their relationship are as follows: for volume 400-1000 pcu/h: y = 2,802e1,381x(R2 = 0,660); volume 1000-1200 pcu/h: y=1,497e2,476x (R2= 0,476); volume 1200-1350 pcu/h:y=3,646e2,519x (R2= 0,559); volume 1350-1600 pcu/h: y= 1,760e3,680x(R2 = 0,629). The higher parking turnover (x) and the greater volume of vehicles, the higher the additional link travel time(y).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pameliantoro Dhani Grahutama
"ABSTRAK
Kemacetan di Jakarta menjadi salah satu masalah utama yang belum terselesaikan hingga kini. Salah satu penyebab kemacetan adalah kegiatan pendidikan. Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan (2014) terdapat 16% penduduk jakarta yang terlibat dalam kegiatan pendidikan. Studi duku dinas perhubungan jakarta selatan pada tahun 2013 juga menunjukkan terdapat 10 sekolah penyebab terjadinya kemacetan. Untuk itu, diperlukan penelitian untuk mencari variabel-variabel yang paling berpengaruh dan membentuk model transportasi yang berkaitan dengan perjalanan siswa ke sekolah agar dapat memahami bangkitan perjalanan secara terukur. Model tersebut dibentuk dengan metode Regresi Linierdengan data yang diperoleh dari sampel kuesioner di enam sekolah di Jakarta selatan. Analisa dan validasi model dilakukan dengan membandingkan jumlah Person Trips yang terbentuk dengan hasil metode Category Analysis. Jumlah Trip Generation Rate kemudian dapat dihitung berdasarkan jenjang dan karakteristik lokasi sekolah. Hasil model menunjukkan kondisi sosial ekonomi siswa seperti ukuran keluarga, pendapatan, kepemilikan kendaraan dan komponen perjalanan siswa seperti waktu, biaya dan jarak merupakan variabel-variabel yang paling berpengaruh terhadap jumlah bangkitan perjalanan siswa ke sekolah. Adapun variabel sekolah yang berpengaruh adalah jumlah kelas. Hasil perbandingan menunjukkan jumlah Person Trips dan Trip Generation rate antara model regresi dan Category Analysis mendekati atau sama. Nilai Trip Generation Rate per m2 luas sekolah yang terdiri dari tarikan dan bangkitan perjalanan sekolah adalah sebagai berikut : Sekolah Dasar Negeri (0.23 dan 0.20), Sekolah Menengah Pertama Negeri (0.35 dan 0.32), Sekolah Menengah Atas Negeri (0.25 dan 0.24), sekolah di wilayah perbatasan (0.24 dan 0.22) dan sekolah di pusat kota (0.31 dan 0.29).

ABSTRACT
Congestion in Jakarta became one of the major unresolved problem until now. One of causes is school acitivity. Jakarta Education Agency (2014) stated there is 16% of population which involved in school activity. Study of the South Jakarta Transportation Agency in 2013 indicates there are 10 schools that cause congestion. Therefore, it is necessary to study the most influential variables and create transportation models related to student traveling to school in order to understand measurable trip generation. The models are formed using Linear Regression Methode with data obtained from sample of Bangkitan perjalanan..., Pameliantoro Dhani Grahutama, FT UI, 2016
xii Universitas Indonesia
questionnaires in six schools in South Jakarta. Analysis and validation models were conducted by compare the Person Trips values with the result of Category Analysis method. Then, amount of Trip Generation Rate was calculated based on school level and characteristic of location. The models show that students?s socio-economy such as family size, income, vehicle ownership and component of student travel such as time, cost and distance are the most influential variables on the number of trip generation of student travel to school. The number of class is also the influential variable. The results showed similarity of the number of Person Trips and Trip Generation Rate value are between the regression model and Category Analysis. The values of Trip Generation Rate per m2school area consisting attraction and generation school trip are as :State Elementary School (0.23 and 0.20), State Junior High School (0.35 and 0.32), State High School (0.25 and 0.24), Schools in Border Area (0.24 and 0.22) and Schools in Central City (0.31 and 0.29).
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T44846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Luthfi Aziz
"Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek mencapai Rp.3 triliun/tahun untuk biaya operasi kendaraan dan Rp. 2,5 triliun/tahun untuk waktu perjalanan. Dalam rangka menanggulangi permasalahan transportasi, termasuk kemacetan lalu-lintas di wilayah Jabodetabek, studi SITRAMP (2004) merekomendasikan perlunya program pengembangan angkutan
umum. Rekomendasi ini perlu dicermati, mengingat adanya opini sebagian masyarakat yang menganggap angkutan umum khususnya jenis minibus (angkot) tidak efisien dan merupakan biang keladi kemacetan. Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik dan perilaku angkutan umum jenis minibus dan pengaruhnya terhadap kinerja lalu-lintas, mengkaji karakteristik desain lingkungan sekitar dan pengaruhnya terhadap perilaku lalu-lintas, serta memberikar saran/masukan dalam penanganan masalah lalu-lintas. Sebagai studi kasus diambil segmen ruas jl. Ciledug Raya depan CBD Ciledug Mall, kota Tangerang.
Pengumpulan data perilaku lalu-lintas dilakukan melalui pengamatan video kamera. Metode analisa yang digunakan adalah analisa korelasi, regresi, dan analisa deskriptif. Hasil analisa menunjukkan bahwa angkutan umum minibus memiliki perilaku lalu-lintas yang unik untuk setiap trayeknya, dan mempunyai pola berbeda untuk setiap arah pergerakannya. Motiv ekonomi, faktor kebiasaan, sistem budaya dan norma tidak tertulis yang berlaku di antara para pengemudi angkutan umum minibus, melatar belakangi perilaku lalu-lintas tersebut. Variabel load factor memiliki korelasi sedang terhadap variabel kecepatan angkutan umum minibus, dan variabel jumlah penumpang naik/turun memiliki korelasi kuat terhadap variabel rata-rata lama henti angkutan umum minibus. Pengaruh perilaku lalu-lintas angkutan umum minibus, meliputi: jumlah kendaraan berhenti, dan kecepatan rata- rata angkutan umum minibus mempunyai korelasi kuat dan sedang terhadap variabel kecepatan kendaraan pribadi roda-4 arus menerus. Desain bukaan median/simpang di lokasi studi tidak sesuai dengan standar geometri simpang yang ada, dan mengakibatkan konflik ruang gerak antara jalur lalu-lintas belok kanan dengan garis henti (stop line) arus lalu-lintas terlawan. Desain bukaan median juga tidak sejalan dengan adanya rambu dilarang belok kanan dan berputar bagi arus lalu-lintas dari arah jalan Ciledug Raya (Timur). Disarankan penutupan bukaan median, rehabilitasi fungsi terminal dan halte, evaluasi sistem perizinan trayek, dan penataan ulang trayek/rute angkutan umum
Economic losses due to traffic jams in the Greater Jakarta area reach Rp. 3 trillion/year for vehicle operating costs and Rp. 2.5 trillion/year for travel time. In order to overcome transportation problems, including traffic congestion in the Greater Jakarta area, the SITRAMP study (2004) recommends the need for a public transportation development program. This recommendation needs to be observed, given the opinion of some people who think that public transportation, especially the minibus (angkot) is inefficient and is the cause of congestion. This study aims to examine the characteristics and behavior of minibus types of public transportation and their effect on traffic performance, examine the design characteristics of the surrounding environment and its influence on traffic behavior, and provide suggestions/inputs in handling traffic problems. As a case study, the segment of the Jl. Ciledug Raya in front of CBD Ciledug Mall, Tangerang city.
Traffic behavior data collection is done through video camera observations. The analytical method used is correlation analysis, regression, and descriptive analysis. The results of the analysis show that minibus public transport has a unique traffic behavior for each route, and has a different pattern for each direction of movement. Economic motives, habit factors, cultural systems and unwritten norms that apply among minibus public transport drivers are the background of the traffic behavior. The load factor variable has a moderate correlation to the variable speed of minibus public transport, and the variable number of passengers getting on/off has a strong correlation to the variable average length of stopping of minibus public transport. The influence of minibus public transport traffic behavior, including: the number of vehicles stopped, and the average speed of minibus public transport has a strong and moderate correlation to the variable speed of continuous flow 4-wheeled private vehicles. The design of the median/intersection opening at the study site is not in accordance with the existing intersection geometry standards, and results in a conflict of movement space between right-turning traffic lanes and the stop line of opposing traffic flows. The design of the median opening is also not in line with the sign prohibiting turning right and turning for traffic flow from the Ciledug Raya (East) road. It is recommended to close the median opening, rehabilitate the function of terminals and bus stops, evaluate the route licensing system, and rearrange public transport routes/routes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24752
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Andreas Partogi
"ABSTRAK
Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks sehubungan dengan standar-standar baru yang ditetapkan, teknologi yang canggih, dan keinginan pemilik proyek untuk melakukan penambahan ataupun perubahan lingkup pekerjaan. Suksesnya sebuah proyek tak lepas dari kerja sama antara pihak-pihak yang terlibat didalamnya yaitu pemilik proyek dan kontraktor. Pihakpihak tersebut mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda sehingga konflik/perselisihan selalu timbul akibat perbedaan pendapat pada saat perencanaan dan pembangunan proyek dan menimbulkan klaim. Khusus untuk pembangunan jalan tol di Indonesia, hampir keseluruhan proyek pembangunan jalan tol di Indonesia terlambat dari jadwal yang ditetapkan. Penelitian dilakukan dengan mengadakan survei dengan menggunakan kuisioner, dan hasilnya akan diolah dengan analisa statistik deskriptif dan korelasi dengan menggunakan program SPSS.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini bahwa terdapat 15 (lima belas) faktor penyebab terjadinya klaim: keterlambatan dalam persetujuan desain/gambar (working drawing), kekurangan atau ketidaklengkapan dalam gambar desain, keterlambatan penyerahan lahan, keterlambatan menyetujui detail jadwal yang diajukan kontraktor, perintah untuk menunda suatu pekerjaan karena alasan pendanaan, keterlambatan pengiriman material, pembayaran termin yang terlambat (tidak tepat waktu), kesalahan perhitungan perencanaan, perubahan metode pelaksanaan pekerjaan, perubahan mutu material/bahan, perubahan desain, spesifikasi pelaksanaan yang tidak sempurna/tidak jelas, perbedaan kondisi bawah tanah (terdapat utilitas seperti pipa GAS, PDAM dan kabel PLN), kenaikan nilai tukar rupiah dan inflasi, dan banjir, angin ribut, kerusuhan, demontrasi atau keadaan huru-hara. Dari 15 faktor penyebab klaim, terdapat 2 (dua) faktor dominan penyebab terjadinya klaim dan mempengaruhi kinerja waktu proyek konstruksi jalan tol adalah keterlambatan pembayaran termin dan perubahan desain.

ABSTRACT
Nowdays, Construction projects become increasingly more complex in connection with the new standards are set, advanced technology, and the desires of the owner to make additions or changes in scope of work. The success of a project could not be separated from the cooperation between the parties involved such as the project owners and contractors. The parties have a interest and different purpose so that the conflicts/disputes always arise due to differences of opinion at the time of planning and development projects and lead to claims. Especially for the construction of toll roads in Indonesia, almost all highway construction projects in Indonesia miss the fixed scheduled. Research carried out by conducting a survey using questionnaires, and the results is process using descriptive statistical analysis and correlation using SPSS program.
The results of this study that there are 15 (fifteen) factors causing claim: delay in designs/drawings approval (working drawings), deficiencies or omissions in the design drawings, delay in delivery of land, delay in agreeing details of the contractor?s schedule, the order to suspend a job for reasons funding, delay in material delivery, late payment terms, the calculation error of planning, change methods of work, change the quality of materials, change the design, implementation specifications that are not perfect/not clear, differences in underground conditions, increase in the exchange rate and inflation, and floods, hurricanes, riots, demonstrations or riots circumstances. From 15 factors that cause the claim, 2 (two) dominant factors causing claim and affect the time performance of toll road construction project are late payment terms and change in design."
2009
T26715
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>