Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
Almaz Scarletta Tjakrashafanti
"Era digitalisasi ikut mempengaruhi dunia sastra dengan hadirnya sastra siber ke dalam ranah sastra populer. Fan fiksi adalah karya penggemar atas karya yang sebelumnya sudah ada dan menjadi salah satu karya yang meramaikan dunia sastra siber. Penelitian ini membahas dinamika relasi antara Indonesia dan Belanda yang tercermin dalam karya-karya fan fiksi di fandom Hetalia: Axis Powers melalui tema yang muncul dan ekspresi tema tersebut dalam karya fan fiksi. Data penelitian ini adalah 37 karya fan fiksi dalam fandom Hetalia: Axis Powers yang ada di situs Archive of Our Own (AO3). Metode yang digunakan adalah studi dokumen atau kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah dinamika relasi Indonesia dan Belanda dapat dilihat dari tiga tema yang muncul dalam korpus, yaitu sejarah, romansa, dan isu psikologis. Dalam karya-karya tersebut, sejarah penjajahan Belanda menjadi hal yang mendasari relasi Indonesia dan Belanda. Dalam tema romansa, hubungan Indonesia dan Belanda menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai. Dalam tema dengan isu psikologis, Indonesia dan Belanda memiliki trauma yang disebabkan perang penjajahan Belanda terhadap Indonesia.
Digitalization era has influenced literature world with the existence of cyber literature within the popular literature realm. Fanfiction is a work by a fan based on a particular media like novel, comic, TV series, etc. and is one of cyber literature’s works. This study discusses the relationship dynamic between Indonesia and the Netherlands which is reflected in the works of fanfictions from Hetalia: Axis Powers fandom through the emerging and the expression of the themes in fanfictions. The data for this study are 37 fanfictions from Hetalia: Axis Powers fandom on Archive of Our Own (AO3) website. The method used in this study is literature review. The result of this research is the relationship dynamic between Indonesia and the Netherlands could be seen through three majoring theme in Hetalia’s fanfictions such as history, romance, and psychological issue. Based on those fanfictions, the history of the Netherlands’ colonialism towards Indonesia is the basis of their relationship. In romance theme, Indonesia and the Netherlands becomes a couple in romantic relationship. In fanfictions with psychological issue, the Netherlands’ colonialism and their past war makes Indonesia and the Netherlands suffer from a war trauma. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zen Wisa Sartre
"Penelitian ini membahas representasi hegemoni ideologi intoleran dalam novel Perjalanan ke Akhirat (1969) karya Suherman, komik Siksa Neraka (1999) karya Rahimsyah, dan Kepedihan Siksa Neraka (2017) karya Rohim sebagai ekspresi budaya populer. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan kajian hegemoni. Hasil dan analisis mengungkapkan bahwa hegemoni ideologi intoleran dalam karya sastra sebagai ekspresi budaya populer direpresentasikan melalui hukuman, siksaan, kritik, dan konstruksi identitas. Suherman, Rahimsyah, dan Rohim sebagai pengarang merepresentasikan hukuman, siksaan, kritik, dan konstruksi identitas yang merujuk pada konsep kafir dalam Periode Makkah Pertama hingga Ketiga. Ketiga pengarang memanfaatkan hukuman, siksaan, dan kritik terhadap tokoh-tokoh yang berdosa dan kafir agar pembaca menyadari pentingnya nilai dan moral. Sementara, konstruksi identitas dimanfaatkan agar pembaca menyadari keberadaan orang lain yang dilabeli kafir karena tidak sesuai dengan nilai dan moral keislaman yang sejalan dengan pemahaman pengarang. Dengan demikian, nilai dan moral keislaman dimanifestasikan pengarang untuk mengklasifikasikan para tokoh sebagai orang yang berdosa dan kafir sehingga layak mendapat hukuman dan siksaan di neraka.
This research discusses the representation of hegemony intolerant ideology in the novel of Perjalanan ke Akhirat (1969) by Suherman, the comics of Siksa Neraka (1999) by Rahimsyah and Kepedihan Siksa Neraka (2017) by Rohim as an expression of popular culture. This research uses a descriptive qualitative method with a sociological approach of literature and hegemony analysis. The results and analysis reveal that hegemony intolerant ideology in literature as an expression of popular culture is represented in punishment, torture, criticism, and identity construction. Suherman, Rahimsyah, and Rahim, as an author represents punishment, torture, criticism, and identity construction that refer to the concept of kufr in the First to Third Meccan Period. Those three authors use punishment, torture, criticism, and identity construction for the characters who are sinful and kufr to make the reader realize the importance of values and morals. Meanwhile, identity construction is used to make the reader realize the existence of other people labeled as kufr because they are not in accordance with Islamic values and morals of the author's understanding. Thus, Islamic values and morals are manifested by the authors to classify the characters as sinners and kufr, so they deserve to receive punishment and torture in hell."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tifany Ramadhini
"Sastra remaja termasuk ke dalam sastra populer. Salah satu karya sastra remaja populer adalah novel trilogi Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), dan Jingga untuk Matahari (2017). Permasalahan yang terdapat dalam novel trilogi ini adalah tentang tema kenakalan remaja. Kenakalan remaja biasanya berasal dari lingkungan keluarga yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kenakalan remaja dari perspektif kajian sastra dan menjelaskan bagaimana remaja diposisikan oleh ketiga karya tersebut. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kenakalan remaja yang digambarkan tokoh Matahari Senja (Ari). Metode yang penulis pakai adalah metode deskriptif kualitatif. Persoalan dalam ketiga novel ini yang didominasi oleh kisah cinta segitiga dan kenakalan remaja yang dilakukan tokoh utama. Terdapat konflik-konflik, diantaranya konflik dengan keluarga, konflik dengan teman sebaya, dan konflik dengan sekolah.
Adolescent literature is included in popular literature. One popular teenage literary work is the trilogy novel Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), and Jingga untuk Matahari (2017). The problems contained in this trilogy novel are about the theme of juvenile delinquency. Juvenile delinquency usually comes from a family environment that lacks the attention and affection of parents. The purpose of this study is to explain juvenile delinquency from the perspective of literary studies and explain how adolescents are positioned by the three works. This research is expected to be able to provide understanding to the public about juvenile delinquency as depicted by the figure of Matahari Senja (Ari). The method that I use is a qualitative descriptive method. The problems in these three novels are dominated by triangular love stories and juvenile delinquency by the main characters. There are conflicts, including conflicts with families, conflicts with peers, and conflicts with schools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Olivia Chairinnisa Suyono
"Novel Kereta Semar Lembu menampilkan cerminan realitas berupa peristiwa sejarah yang terjadi di Pulau Jawa pada era kolonialisme Belanda hingga Orde Baru. Realitas ini digambarkan melalui sudut pandang tokoh imajiner, yaitu Semar Lembu, yang diposisikan sebagai penyintas dari sejumlah peristiwa sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peristiwa sejarah digambarkan dalam novel Kereta Semar Lembu, serta persoalan yang hendak disuarakan dengan menampilkan realitas ini melalui sudut pandang tokoh Semar Lembu sebagai penyintas. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan telaah terhadap novel Kereta Semar Lembu menggunakan pendekatan struktural, sosiologi karya sastra, serta metode deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Kereta Semar Lembu menyoroti lima peristiwa besar yang terjadi pada masa kolonialisme Belanda hingga Orde Baru, yaitu tanam paksa, kerja paksa, revolusi kemerdekaan, pergerakan PKI dan tragedi 1965, serta pelanggaran HAM pada masa Orde Baru, khususnya penembakan misterius. Dengan menggambarkan kelima peristiwa ini melalui sudut pandang Semar Lembu sebagai penyintas, novel ini hendak menyuarakan problem dehumanisasi yang terjadi secara berkelanjutan, sekaligus memberikan kritik terhadap pihak-pihak tertentu dalam peristiwa sejarah.
The Kereta Semar Lembu novel reflects reality in the form of historical events that occurred on Java Island during the Dutch colonialism to the New Order period. This reality is described through the lens of an imaginary character, Semar Lembu, who plays the role of a survivor of several historical events. This study seeks to identify how history is portrayed in Kereta Semar Lembu, as well as the issues that are intended to be voiced by presenting this reality through the lens of Semar Lembu. This study uses structural and sociology of literature approaches and descriptive-interpretive methods. The results of this study show that Kereta Semar Lembu displays five major events that occurred during the Dutch colonialism to the New Order period, namely forced planting (tanam paksa), forced labor (romusa), the revolution of independence, the PKI movement and the 1965 tragedy, and human rights violations during the New Order era, especially mysterious shootings. By depicting these five events through the lens of Semar Lembu, this novel intends to voice the dehumanization issue that occurs continuously while simultaneously providing criticism of certain parties at historical events."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Laila Fadillah
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan variasi kata sapaan bahasa Bima yang digunakan oleh masyarakat Bima dalam komunikasi virtual mereka di grup WhatsApp keluarga. Komunikasi virtual tertulis melalui grup WhatsApp dipilih sebagai sumber utama data karena ditemukan beberapa keunikan penambahan variasi sapaan yang belum pernah ditemukan sebelumnya dalam komunikasi secara lisan. Variasi kata sapaan akan dianalisis berdasarkan klasifikasi bentuk sapaan yang diajukan Kridalaksana (1978) dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya variasi kata sapaan yang digunakan dalam komunikasi virtual dan beberapa penambahan kata sapaan baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya dalam komunikasi lisan pada masyarakat Bima. Selain itu, penggunaan variasi kata sapaan yang ditemukan juga dipengaruhi faktor usia, gelar, dan situasi informal yang terjadi pada komunikasi virtual.
This research aims to describe the variations of Bima language greetings used by the Bima community in their virtual communication on family WhatsApp groups. Written virtual communication through WhatsApp group was chosen as the primary source of data due to the discovery of unique variations in greetings that had not been found previously in oral communication. The variations of greetings will be analyzed based on the classification of greeting forms proposed by Kridalaksana (1978) using qualitative methods. The results of this study indicate the existence of variations in greetings used in virtual communication and the addition of new greetings that have not been found before in oral communication among the Bima community. Additionally, the use of these variations in greetings is also influenced by factors such as age, title, and informal situations that occur in virtual communication."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nabila Prasetyaningtyas
"eberadaan fanfiksi pada era modern ini tersebar ke berbagai platform. Salah satu bentuk fanfiksi adalah fanfiksi semesta alternatif atau alternate universe (AU) yang populer di media sosial Twitter. Semesta alternatif adalah sebuah genre fiksi dengan latar tempat dan latar waktu yang berbeda dengan realitas asli dari semesta alternatif tersebut. Fanfiksi ini menciptakan fenomena baru dengan kemunculan istilah “Cowok AU” dalam lingkup komunitas penggemar di Twitter. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menjelaskan karakteristik tokoh utama laki-laki pada fanfiksi yang diambil sebagai data kajian, serta merumuskan tipe karakter yang ada pada fanfiksi tersebut sebagai data terkait. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-analitis melalui studi pustaka dan pengumpulan pendapat karakteristik “Cowok AU” menurut pembaca melalui kuesioner. Analisis penokohan ini didasarkan pada pengertian oleh Sudjiman (1988), yaitu tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau tindakan dalam berbagai kejadian dalam cerita. Melalui pemaparan analisis penelitian ini, penokohan dalam fanfiksi terkait menghasilkan beberapa karakteristik yang dapat disebut sebagai “Cowok AU”.
Fanfiction can be found in many platform in this era of modernism. Alternate universe fanfiction is one of the type of fanfiction that popular in social media Twitter. Alternate universe or semesta alternatif is one of a fiction genre which the time frame and the setting is different from its original setting of its alternate universe. This fanfiction create a new term “Cowok AU” within the fan community in Twitter. Thus, this research aim to analyze the characteristics of the characters, and also to formulize the type of the characters in the fanfiction as the related data. The method of this research is descriptive-analytical through a literature study and collecting the reader’s idea of “Cowok AU” characters through questionnaire. This research analysis based on Sudjiman (1988), that characters of a story is a created figure that experienced incident or action within the event in the story. Through the analysis, the characters in the related fanfiction has generated a few characteristics that could be called “Cowok AU”."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Beliana Tiawati
"Penelitian ini berfokus pada analisis terhadap unsur penokohan dan tema dalam novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan kualitatif dengan pengumpulan sumber data menggunakan metode studi pustaka. Sebagai hasil penelitian, Hiroko diidentifikasi sebagai protagonis, sementara ayah Hiroko dan Sanao diidentifikasi sebagai antagonis. Selain itu, ditemukan tokoh-tokoh bawahan seperti Emiko, ibu tiri Hiroko, dan Yoshida. Penokohan dalam novel tersebut dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Melalui penokohannya diketahui, Hiroko memiliki watak yang lugu, tetapi berubah menjadi perempuang yang realistis demi mendapatkan uang. Tema yang ditemukan dalam novel tersebut adalah diskriminasi terhadap perempuan. Bentuk diskriminasi tersebut terlihat dari aspek kemiskinan, pendidikan, dan seksualitas. Meskipun menerima berbagai diskriminasi, Hiroko menunjukkan perlawanan melalui beberapa strategi, yaitu sikap tidak acuh, komersialisasi seksual, dan membangun kesuksesannya sendiri.
This study focuses on the analysis of characterizations and themes in the novel Namaku Hiroko by Nh. Early. The method used in this research is descriptive and qualitative by collecting data sources using the literature study method. As a result of the research, Hiroko is identified as the protagonist, while Hiroko's father and Sanao are identified as the antagonists. In addition, there are subordinate figures such as Emiko, Hiroko's stepmother, and Yoshida. Characterizations in the novel are carried out directly and indirectly. Through her characterization it is known, Hiroko has an innocent character, but turns into a realistic woman in order to earn money. The theme found in the novel is discrimination against women. This form of discrimination can be seen from the aspects of poverty, education, and sexuality. Despite receiving various discriminations, Hiroko shows resistance through several strategies, namely indifference, sexual commercialization, and building her own success."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Syafira Maulida
"Sastra merupakan salah satu bentuk dokumentasi dari peristiwa sejarah. Salah satu peristiwa sejarah yang diangkat dalam karya sastra adalah kasus pembunuhan buruh Marsinah. Sapardi Djoko Damono mengangkat peristiwa sejarah tersebut ke dalam bentuk puisi. Tulisan ini membahas reka ulang kasus pembunuhan buruh Marsinah dalam puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Dongeng Marsinah”. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) menggambarkan kasus pembunuhan buruh Marsinah melalui struktur fisik dan batin dalam puisi berjudul “Dongeng Marsinah” dan (2) menjelaskan kaitan antara puisi “Dongeng Marsinah” dan aspek historis dalam karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik studi pustaka. Hasil analisis pada struktur fisik, batin, dan aspek historis puisi “Dongeng Marsinah”menunjukkan bahwa puisi ini menjadi dokumentasi peristiwa sejarah dengan mereka ulang kasus pembunuhan Marsinah.Unsur fisik yang menonjol, di antaranya diksi, majas, dan citraan. Sementara itu, unsur batin yang menonjol adalah tema, nada dan suasana, serta amanat. Perpaduan unsur fisik dan batin pada puisi “Dongeng Marsinah” diperdalam dengan tinjauan dari aspek historis untukmemperoleh pemahaman yang menyeluruh.
Literature is one way to make documentation of historical events. One of which is the murder case of the laborer, Marsinah. Sapardi Djoko Damono elevates the tragedy into a poem. This article discussed about the re-emuneration of Marsinah’s murder case in the poem “Dongeng Marsinah” by Sapardi Djoko Damono. The purposes of this research are (1) describing the Marsinah murder case through physical and structure of poetry in the poem “Dongeng Marsinah” and (2) explaining the colleration of the poem “Dongeng Marsinah” with the historical aspect in literature. This research used the qualitative method and reference review technic. The analysis result on the physical and inner structure, and the historical aspect of “Dongeng Marsinah” shows that this poem is a historical event documentation by doing re-emuneration of the Marsinah murder case. The prominent physical elements are diction, figure of speech, and imagery. Meanwhile, the prominent inner structure elements are theme, tone, athmosphere, and message. The compilation of the physical and inner elements in the poem “Dongeng Marsinah” is deepen with the historical aspect view in order to get a thorough understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Vanessa Ashriana
"Kekerasan seksual merupakan tindakan pelanggaran hak asasi yang dilatarbelakangi oleh budaya patriarki. Akhir-akhir ini, kasus kekerasan seksual cukup tinggi dan cenderung menuai banyak kesalahpahaman yang membuat korban disalahkan dan pelakunya hanya dibiarkan. Dalam empat cerpen Kelam Kelamin, Laviaminora menyuarakan potret dan pengaruh kekerasan seksual yang mengakibatkan trauma pada korban. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan bentuk kekerasan seksual dan bentuk trauma yang terdapat pada karya Laviaminora tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dan kajian psikoanalisis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan identifikasi dan analisis terhadap masing-masing tokoh cerpen, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat berbagai bentuk kekerasan seksual yang memengaruhi timbulnya beragam bentuk gejala trauma. Bentuk trauma tersebut bergantung pada bagaimana tokoh memaknai, memproses, dan menanggapi tindakan kekerasan seksual yang dialaminya.
Sexual violence is an act of violation of human rights caused by a patriarchal culture. Lately, cases of sexual violence are quite high and tend to reap a lot of misunderstandings that make the victim blamed and the perpetrators are left alone. In the four short stories Kelam Kelamin, Laviaminora voiced the portrait and influence of sexual violence that traumatized the victim. This study aims to reveal the forms of sexual violence and forms of trauma contained in Laviaminora's work. To achieve the aim, this study uses a literary psychology approach and psychoanalytic studies. The research method used a descriptive qualitative method. Based on the identification and analysis of each character in the short story, it is concluded that various forms of sexual violence affect the emergence of various forms of trauma symptoms. The form of trauma depends on how the characters interpret, process, and respond to the acts of sexual violence they experience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Arneta Iftita Pramadhani
"Penelitian ini membahas implementasi teori lanskap linguistik dan fenomena multibahasa dalam lanskap linguistik yang ada di salah satu kawasan wisata Kota Malang, yaitu kawasan Kayutangan. Kayutangan adalah kawasan yang memiliki bangunan-bangunan kuno di pusat Kota Malang. Lanskap linguistik yang ditemukan di Kawasan Kayutangan berupa papan nama toko, papan nama bangunan, papan penunjuk jalan, spanduk iklan, poster, rambu lalu lintas, grafiti, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teori lanskap linguistik yang digunakan adalah teori Landry dan Bourhis (1997). Data dikumpulkan dengan memotret lanskap di lokasi penelitian dan didukung dengan wawancara. Berdasarkan hasil identifikasi 178 data lanskap, diketahui bahwa lanskap linguistik di kawasan Kayutangan menunjukkan adanya fenomena multibahasa, meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa, bahasa Belanda, dan bahasa Arab. Lanskap bersumber dari dua sumber, yaitu tanda pemerintah dan tanda privat. Lanskap mengandung fungsi informasional dan fungsi simbolis. Melalui penelitian ini pula dapat diketahui bahwa lanskap linguistik dapat menunjukkan identitas masyarakat suatu wilayah.
This study discusses the implementation of linguistic landscape theory and multilingual phenomena in the linguistic landscape in one of the tourist areas of Malang City, namely the Kayutangan area. Kayutangan is an area that has ancient buildings in the center of Malang City. Linguistic landscapes found in the Kayutangan area include signboards, road signs, advertising banners, posters, traffic signs, graffiti and others. This research uses a qualitative approach with a case study method. The linguistic landscape theory used is the theory of Landry and Bourhis (1997). Data were collected by photographing the landscape at the research site and supported by interviews. Based on the identification of 178 landscape data, it is known that the linguistic landscape in the Kayutangan area shows a multilingual phenomenon, including Indonesian, English, Javanese, Dutch, and Arabic. Landscapes come from two sources, the government and private communities. The landscape contains an informational function and a symbolic function. Through this research, it can also be seen that the linguistic landscape can show the identity of the people of a region."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library