Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Pengembangan Karir di lingkungan Satuan Kerja KPU Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan faktor penghambat berkembangnya karir PNS di lingkungan Satuan Kerja KPU Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Pengembangan karir di KPU Provinsi DKI Jakarta tetap dilakukan walaupun KPU RI tidak memiliki Badan Diklat dengan cara melakukan workshop pada event-event yang akan berlangsung seperti Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan datang di Provinsi DKI Jakarta para peawai yang bertindak sebagai kelompok kerja mengikuti workshop yang dilakukan untuk kelancaran tahapan pemilu dalam menguasai atruran aplikasi yang digunakan serta ketetan waktu penyelesaian pekerjaanFaktor penyebab terjadinya hambatan pengembangan tidak terlalu signifikan karena faktor tersebut hanya karena adanya miskomunikasi saat pegawai yang diperbantukan berada di KPU Provinsi DKI Jakarta setelah keryakan yang diperbantukan di tarik kembali akses tentang informasi maupun pelayanan SDM berjalan dengan baik selain itu juga tergantung kepada pangkat dan golongan yang PNS miliki.
PT. MRT Jakarta as a public transportation with high work risk needs to pay close attention to the policy directions for the Occupational Safety and Health Management System (OSHMS). Therefore, this study aims to analyze the implementation of OSHMS policies at PT. MRT Jakarta uses the theory of policy implementation models (communication, resources, disposition, and bureaucratic structure). This study uses a post-positivist with qualitative data collection techniques through in-depth interviews with 17 sources, observations, and literature study. The results showed that the fulfillment of 16 indicators made PT. MRT Jakarta is considered successful in implementing the SMK3 policy. Based on the results of the analysis, obstacles related to employee job turnover do not really affect the implementation of SMK3 because of proactive communication with workers. Challenges over the decline in ticket sales at PT. MRT Jakarta can also be overcome through the implementation of crisis management and being able to correctly identify the needs related to K3 which are priorities to be carried out. As for the consistency of the SMK3 policy through integrated policies, it is necessary to pay attention to the implementation of the workers.
"