Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suswandoyo Biyoga
"Penelitian ini membahas penggunaan electronic word of mouth sebagai output dari kualitas pelayanan dan kepuasan jasa layanan ojek, yang dimediasi oleh teknologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigm post-positivis. Pelanggan yang diwawancara dipilih berdasarkan pengalaman konsumsi dan kegiatan berbag idi media sosial(twitter). Peneliti mendapatkan hasil data primer melalui wawancara mendalam.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pelanggan yang puas dengan layanan sukarela akan membagi pengalaman yang baik di media sosial(twitter). Dalam hal ini empati yang merupakan dimensi kualitas layanan memainkan peran penting dalam mendorong konsumen untuk mengkomunikasikan pengalaman positif yang dirasakan melalui Twitter sebagai wujud kontribusi untuk membantu mempromosikan perusahaan.

This study discusses the use of electronic word of mouth as an output of service quality and satisfaction of motorcycle taxiservice (ojek), which are mediated by technology. This study used a qualitative method with post-positivist paradigm. Customers who interviewed are selected based on their consumption experiences and sharing activities in social media (twitter). Researcherobtain the results of primary data through in-depth interviews.
Results from this study concluded that costumers who are satisfied with the services will voluntarily share the good experience in social media (twitter). In this case "empathy" which is dimension of quality services play an important role in encouraging consumers to communicate positive perceived experience through Twitter, which can be concluded as the contribution to helppromoting the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Citra
"Proses interaksi komunikasi dua pihak (diadik) yang terjadi dalam transaksi pembelian di usaha ritel menarik untuk dikaji. Proses komunikasi yang diteliti
adalah yang terjadi antara salesperson dan konsumen di Central Department Store. Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara lima orang responden dari Department Store Manager dan salesperson. Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa ada salesperson yang melakukan interaksi diadik order-takers dan tidak menerapkan Adaptive Selling Behavior maupun teknik Personal Selling khususnya untuk salesperson dari non consignment brands, namun sebaliknya pada salesperson dari consignment brands. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi, teknik Adaptive Selling Behavior, dan personal selling dimiliki oleh salesperson dari non-consigment dan consigment brand. Dari perbandingan ini disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi diadik salesperson di Central Department Store perlu ditingkatkan agar dimiliki secara merata oleh setiap salesperson.

A communication interaction between two people (dyadic) during a transaction on a retail industry is interesting to be explored more. This thesis discusses a communication process between salespersons and customers at Central Department Store. This qualitative research used several methods direct observation & interview five respondents (salesperson and Department Store Manager). The observation shows that there are still few salespersons that interact as order-takers and do not apply adaptive selling behavior & personal selling technic, especially for a salesperson handling non-consignment brand. This conversely happens on a salesperson handling consignment brand. The interview
shows that salespersons apply adaptive selling behavior & personal selling technic, both for non-consignment and consignment brand salesperson. From this comparison, it is concluded that the salespersons- dyadic communication skill has to be developed, thus the quality of the salesperson is evenly within every
salespersons in Central.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kismie
"Penelitian ini mengenai komunikasi korporat dengan program transformasi PT Pertamina (Persero) sebagai objek penelitian. Tujuan penelitian untuk menggambarkan tentang proses perumusan dan implementasi Strategic Vision kaitannya dengan Corporate Brand PT Pertamina (Persero) pada Pogram Transformasi 2006-2016; menggambarkan tentang keterkaitan antara Corporate Culture dengan Corporate Brand PT Pertamina (Persero) pada Pogram Transformasi 2006-2016; menganalisis tentang keterkaitan secara kualitatif antara Corporate Image dengan Crporate Brand PT Pertamina (Persero) pada Pogram Transformasi 2006-2016.
Paradigma penelitian interpretatif, metode penelitian kualitatif. Data bersifat primer melalui wawancara mendalam, dan observasi; serta data sekunder dengan studi kepustakaan. Teknis analisis data menggunakan teori ?segitiga? corporate branding dari Hatch & Schultz (2001).
Hasil penelitian menunjukkan masih terjadi gap antara Vision & Culture, tampak dari tema fundamental maupun bisnis PT Pertamina (Persero) yang belum terpenuhi, masih terdapat gap antara Vision & Image, apa yang diinginkan dalam visi PT Pertamina (Persero) dipersepsikan berbeda oleh stakeholders dari luar perusahaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan antara Image & Culture, gap-nya tidak terlalu lebar, bahkan semakin menyempit jaraknya, karena tata-nilai PT Pertamina (Persero) cenderung kuat, integrated, disosialisasikan kepada pekerja secara sistematis, berkesinambungan dan menyeluruh mulai dari Pusat hingga ke unit-unit daerah.

This study was about corporate communication with transformation program of PT Pertamina (Persero) as the study object. This study aimed to describe about the formulation process and implementation of Strategic Vision related to the corporate brand of PT Pertamina (Persero) at Transformation Program 2006-2015; describe about the relation between Corporate Culture and Corporate Brand of PT Pertamina (Persero) at Transformation Program 2006-2015; analyze about the qualitative relation between Corporate Image and Corporate Brand of PT Pertamina (Persero) at Transformation Program 2006-2016.
The paradigm of this study was interpretative, and this study used qualitative research method. The primary data was obtained through deep interview, and observation; and the secondary data was obtained through literature study. Data analysis technique used the triangle corporate branding theory from Hatch & Schultz (2001).
The results showed that there was still a gap between Vision & Culture,it was shown from the fundamental and business theme of PT Pertamina (Persero) which hadn?t been fulfilled. There was still a gap between Vision & Image, what was wanted in the vision of PT Pertamina (Persero) was differently perceived by stakeholders outside the company, in national and international level. There was a not-too-wide gap between Image & Culture, the distance became narrower, because the value system at PT Pertamina (Persero) tended to be strong, integrated, and socialized systematically to all employees, continuous, and thorough starting from the central to the regions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatihul Rahmi
"Dialog dipertimbangkan sebagai cara paling etis dalam praktik public relations. Sama halnya dengan public relations pemerintah, dialog seharusnya mendapatkan tempat utama dalam melakukan komunikasi dengan publik. Potensi media terutama media sosial untuk terlibat dalam dialog sebagian besar belum dimanfaatkan secara maksimal. Media sosial meyediakan saluran komunikasi dua arah sehingga public relations, khususnya pemerintah dapat membangun hubungan dialogis dengan para pemangku kepentingan atau publiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk komunikasi dialogis public relations pemerintah di media sosial, khususnya twitter.
Penelitian ini hanya berfokus pada sisi formal dialog dan bukan pada isinya. Dalam rangka untuk melihat ada atau tidaknya komunikasi dialogis, dua media sosial twitter kementerian komunikasi dan informatika akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi. Sejumlah sampel tweet akan dianalisis menggunakan prinsipprinsip dialogis di media sosial dan karakteristik pesan Twitter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua media sosial Twitter Kementerian Kominfo tidak termasuk kedalam kelompok dialogis. Dengan demikian, media sosial tidak digunakan sebagai sarana untuk membangun hubungan dialogis antara organisasi dengan publik atau stakeholdernya.

Dialogue is considered as the most ethical way in the practice of public relations. Similarly with the government's public relations, dialogue should have a major place in their communication with the public. Especially social media potential for engaging in dialogue mostly not exploited to its full potensial. Social media providing two-way communication so that the government public relations can build dialogic relatinship with theirs stakeholders or public. This study aimed to explain the form of the government public relations dialogical communication in social media, especially in Twitter.
This study focuses only on the formal side of the dialogue, not the content of dialogue itself. In order to see whether or not the dialogical communication, two social media Twitter ministry of communications and information technology will be analyzed using content analysis method. Sample tweet will be analyzed using the principles of dialogue in social media and Twitter message characteristics. The results showed that both social media Twitter Ministry of Communications is not included in the dialogic group. Therefore, social media is not used to build a dialogical relationship between the organization and the public or stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hari
"ABSTRAK
Latar belakang tesis ini adalah ditemukannya kasus-kasus kandidat yang terlibat isu
negatif terpilih/terpilih kembali dalam pemilihan. Ini menuntut adanya kesadaran
pentingnya kampanye. Selain itu, kajian kampanye negatif belum banyak yang
mengkaji saluran dan narasumber. Tesis ini membahas bagaimana pengaruh saluran
(iklan, flyer dan blog) dan narasumber (kandidat, partai politik, dan kelompok
kepentingan) kampanye negatif terhadap kepercayaan isi pesan kepada pemilih.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Dan
menggunakan teori kepercayaan, ADTRUST sebagai ukuran kepercayaan isi pesan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran kampanye negatif tidak mempengaruhi
kepercayaan isi pesan. Ini disebabkan adanya sisnisme politik. Dan nerasumber
kampanye negatif memberikan pengaruh kepercayaan isi pesan. Keduanya, antara
saluran dan narasumber tidak memberikan interaksi kepada kepercayaan isi pesan

ABSTRACT
The reason conduct this thesis is because there are a lot of cases where candidates
have negative issue but voter choosing/choosing them back in election. This
phenomenon creating awareness of the importance of study negative campaign. In
addition, the study of negative campaign that explore medium/channel is not much as
study effect of negative campaign. This thesis discuses how the influence of channel
(ads, flyer, and blog) and resources (candidate, political parties, and interest group)
of negative campaign influence trust message of the voters. This study uses a
quantitative approach with the experimental method . The Theory using concept of
trust and as a measure using ADTRUST message. The results showed that the
channel does not affect the confidence of negative campaign message. This is because
theres a political sisnisme . And resource impact confidence negative campaign
message content . Both of them did not leave the interaction effect between the
channel and the content sources to trust the contents of the message"
2016
T45942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vashty Ghassany Shabrina
"Revolusi digital terjadi dengan adanya perubahan teknologi dari mekanik dan analog ke teknologi digital dan terus berkembang hingga saat ini. Memasuki era digital, kita dapat memperoleh informasi dan saling berkomunikasi satu satu sama lain dengan mudah. Hal tersebut dapat terjadi berkat adanya jaringan internet. Dengan adanya internet, akan terbentuk sebuah bentuk komunikasi interaktif salah satunya adalah melalui media sosial. Dewasa ini media sosial memiliki peranan penting dalam dunia pemasaran termasuk membangun personal branding. Saat ini semakin banyak orang memiliki kesadaran untuk membentuk personal branding dengan menggunakan media sosial salah satunya Instagram yang penggunanya berasal dari berbagai kalangan termasuk kalangan androgini.
Pada penelitian ini, peneliti mengangkat Jovi Adhiguna dan Wisnu Genu yang merupakan seorang selebgram androgini. peneliti menggunakan kriteria Authentic Personal Branding (Rampersad, 2008) dan Taktik Manajemen Kesan (Jones & Pittman, 1982) untuk menganalisis pembentukan personal branding melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian postpositivisme dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalan enam orang follower Jovi dan Genu. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam membentuk personal branding yang otentik, Jovi dan Genu memenuhi 11 kriteria Authentic Personal Branding dan 2 Taktik Manajemen Kesan yakni ingratiation dan self promotion.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan kriteria Authentic Personal Branding dan Taktik Manajemen Kesan diperlukan dalam membangun personal branding yang otentik. Menjaga keseluruhan personal branding yang otentik¸ adalah dengan menjadi diri sendiri dengan tidak merubah apapun dan keluar dari jalur ambisi pribadinya sendiri serta menjalankan seluruh kriteria yang ditentukan serta melakukan manajemen kesan guna menyempurnakan personal branding yang dibentuk oleh Jovi dan Genu sebagai seorang selebgram androgini.

We are now starting a digital era where we can easily get information and communicate with each other. This can happen thanks to the existence of the internet network. With the internet, an interactive form of communication will be formed, one of which is through social media. Today social media has an important role in the world of marketing, including building personal branding. Today more and more people have the awareness to make personal branding by using Instagram social media which users come from various circles including androgynous circles.
In this study, researchers raised Jovi Adhiguna and Wisnu Genu which are as androgynous celebgram. The researcher uses the criteria of Authentic Personal Branding (Rampersad, 2008) and Impression Management Tactics (Jones & Pittman, 1982) to analyze the formation of personal branding through Instagram. This study uses the paradigm of postpositivism research with qualitative research methods. Data collection techniques carried out were through interviews, observation and documentation. The research subjects in this study were six followers of Jovi and Genu.
The results showed that in forming approved personal branding, Jovi and Genu fulfilled 11 criteria of Authentic Personal Branding and two Impression Management Tactics namely ingratiation and self promotion. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the use of the Personal Personal Branding criteria and Management Tactics is needed in building reliable personal branding. Personal Branding sponsored by Self-Branding and Self-Personal Branding made by John and Genu as a androgyny program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Mutia Muwardati
"Persaingan platform UGC di Indonesia membuat perusahaan mempertahankan bisnis mereka dengan meningkatkan dan mempertahankan loyalitas blogger. Loyalitas merek yang kuat diyakini mampu membuat konsumen membeli kembali dan menolak beralih ke merek lain. Loyalitas blogger seharusnya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan keunikan merek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki secara empiris faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas merek blogger dengan memeriksa persepsi dan loyalitas blogger terhadap platform blog Kompasiana.com.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian menggunakan survei kuesioner online menargetkan 200 blogger yang menulis di Kompasiana.com dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif, korelasi dan regresi berganda yang akan mengenali korelasi antara faktor-faktornya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran merek, persepsi kualitas, dan keunikan merek memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek, sementara itu, asosiasi merek tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek kepada Kompasiana.com.
Hasilnya juga dapat direkomendasikan kepada perusahaan untuk merumuskan strategi untuk meningkatkan ekuitas merek mereka agar dapat bersaing untuk keberlanjutan bisnis, terutama pasar blogger di Indonesia.

The competition of the UGC platform in Indonesia makes companies maintain their business by increasing and retaining blogger loyalists. Strong brand loyalty is believed to be able to make consumers repurchase and resist switching to another brand. The bloggers` loyalty is supposed to be effected by many factors, such as brand awareness, perceived quality, and brand associations.
The purpose of this paper is to empirically investigate the factors affecting the blogger`s brand loyalty by examining bloggers perceptions and loyalty toward blog platform Kompasiana.com.
This paper proposes a research method using an online questionnaire survey targeting 200 bloggers who write in Kompasiana.com and analyzed using descriptive, correlation and multiple regression analysis that will recognize the correlation between its factors.
The results of this study show that brand awareness, perceived quality, and brand uniqueness has a significant positive effect on brand loyalty, meanwhile, brand associations doesn`t have a significant positive effect on brand loyalty to Kompasiana.com.
The results can also be recommended to companies to formulate strategies to increase their brand equity in order to compete for business sustainability, especially the blogger market in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nori Ayufi
"

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengadopsian serta faktor-faktornya, tujuan, dan penerapan saluran komunikasi pemasaran digital pada UMKM bidang food and beverage service. Studi kasus ini menggunakan wawancara dengan pengambil keputusan pemasaran dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa penerapan saluran komunikasi pemasaran digital pada level transaksi. Faktor yang mempengaruhi adopsi pemanfaatan saluran komunikasi pemasaran digital adalah faktor firm specific dan owner manager seperti latar belakang, reputasim dan struktur, sumber daya manusia di mana pemilik memiliki beberapa peran secara bersamaan, dan dukungan lingkungan. Selain itu, diperoleh beberapa tujuan untuk menggunakan saluran komunikasi pemasaran digital. Faktor dan tujuan tersebut berperan dalam keputusan mengapa pemasaran media sosial lebih dominan daripada saluran lainnya. Penelitian ini secara akademis berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana saluran komunikasi pemasaran digital diterapkan dalam konteks nyata. Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi pemilik UMKM untuk memaksimalkan potensi pemasaran digital.


The purpose of this study is to explore the adoption and the factors, objectives, and application of digital marketing communication channels to food and beverage service MSMEs. This case study uses interviews with marketing decision makers and observations as data collection methods. From the results of this study it was found that the application of digital marketing communication channels at the transaction level. Factors that influence the adoption of utilization of digital marketing communication channels are firm specific factors and owner managers such as background, reputation and structure, human resources where the owner has several roles simultaneously, and environmental support. In addition, several objectives were obtained to use digital marketing communication channels. These factors and objectives play a role in the decision of why social media marketing is more dominant than other channels. This research academically contributes to an understanding of how digital marketing communication channels are applied in real contexts. Practically, this research can be used as a basis for consideration for MSME owners to maximize the potential of digital marketing.

"
2019
T53079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evinsa Injany
"Tourist-generated content (TGC) merupakan jenis user-generated content spesifik dalam konteks kepariwisataan, yang menyediakan informasi perjalanan dalam tipe media sebagai mode utama penyebaran informasi perjalanan. Sebagai salah satu bentuk TGC, online review kini dapat menjadi sumber data terbarukan dan perspektif untuk memahami citra destinasi pada suatu tujuan berwisata. Citra destinasi merupakan elemen kunci dalam menarik wisatawan dengan menyediakan persepsi individu tentang citra terhadap suatu destinasi, yangmana berkaitan erat dengan perilaku kunjungan dan pemilihan destinasi. Labuan Bajo merupakan Destinasi Super Prioritas dengan potensi keunikan dan daya tarik wisata yang besar. Meski demikian pariwisata di Labuan Bajo masih terbilang baru, sehingga perlu diteliti lebih lanjut untuk pengelolaan dan pengembangannya. Sehingga penelitian ini berupaya mengetahui bagaimana citra kognitif dan citra afektif yang terdapat dalam online review oleh turis terhadap wisata Labuan Bajo. Selanjutnya data berupa ulasan daring yang diunggah pada media sosial TripAdvisor diambil untuk diteliti lebih lanjut. Dimana riset ini menggunakan metode analisis isi kualitatif dengan pendekatan directed content analysis. Kategorisasi pada analisis isi kualitatif mengacu kepada aspek yang terdapat pada citra destinasi yakni aspek kognitif dan afektif. Sehingga citra kognitif yang terdapat dalam online review oleh turis terhadap wisata Labuan Bajo dideskripsikan dengan atribut atraksi alam, aktivitas, masyarakat, kuliner, harga, kualitas, infrastruktur, transportasi, lingkungan, dan keamanan. Kemudian citra afektif digambarkan melalui atribut positif, netral, dan negatif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga menggunakan model Johari Window dalam memetakan temuan ulasan daring terhadap wisata Labuan Bajo. Lantas berdasarkan pemetaan area pada Jendela Johari, terlihat adanya kesenjangan informasi antara pihak internal (pengelola yakni Destination Management Organisation/DMO) dan pihak eksternal (konsumen berupa turis). Kesenjangan informasi tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya saluran komunikasi yang lebih baik antara DMO dengan konsumen. Serta selaku pengelola destinasi, DMO perlu menyusun strategi komunikasi terintegrasi dan memanfaatkan media sosial untuk menjangkau konsumen dan menyampaikan informasi terkait produk dan jasa yang dikelolanya.

Tourist-generated content (TGC) is a type of user-generated content in the context of tourism that provides travel information in the form of media as the main mode of dissemination of travel information. As one of the forms of TGC, online reviews can now be a source of updated data and perspective to understand the image of a destination as a travel destination. Destination imagery is a key element in attracting tourists by providing an individual perception of an image of a destination that is closely related to the behavior of visiting and choosing a destination. Labuan Bajo is a Super Priority Destination with unique potential and great tourist attractions. Nevertheless, Labuan Bajo tourism is still in its early stages, further research is necessary to manage and broaden it. Therefore, the purpose of this study is to investigate how cognitive and emotive images are found in online reviews by travellers concerning Labuan Bajo tourism. Furthermore, the data of online reviews uploaded on social media sites such as TripAdvisor is taken for further analysis using the method of qualitative content analysis with the approach of directed content analysis. Categorization in qualitative content analysis refers to the aspects that are present in the destination image, namely the cognitive and affective aspects. Thus the cognitive image contained in the online review by tourists is described by attributes of nature attractions, activities, society, culinary, price, quality, infrastructure, transportation, environment, and security. Then the affective image is depicted through positive, neutral, and negative attributes. Not only that, but the study also used the Johari Window model in mapping findings of the negative online review. In addition, the study mapped the online review findings using the Johari Window model. The area mapping on the Johari Window indicates that there is an information gap between the internal party (Destination Management Organisation, or DMO), and the external party (consumer which is the tourist). The gaps in the information suggest that DMO and consumers need to communicate with each other more effectively. As a destination manager, DMO must create a comprehensive communication plan and utilize social media to engage consumers and disseminate information about the goods and services it oversees."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rhesa Rudiansyah
"Pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal 2020 membuat pemerintah di seluruh dunia menutup sementara lembaga pendidikan dan sekolah dalam upaya menahan penyebaran penyakit pernafasan ini. Sebagai respon dari penutupan sekolah, UNESCO memberikan rekomendasi solusi berupa program pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan aplikasi serta platform pendidikan terbuka yang dapat digunakan sekolah dan guru agar dapat menjangkau peserta didik walau tidak bertemu fisik agar disrupsi pendidikan dapat diminimalisir. Indonesia sendiri turut menerapkan hal ini melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 yang wajib diikuti seluruh institusi pendidikan di Indonesia, termasuk SMAN 8 Tangerang. Penelitian ini mengangkat kasus adopsi inovasi PJJ daring yang dilakukan SMAN 8 Tangerang. Menariknya, karena keadaan pandemi yang ada di Indonesia, para guru di SMAN 8 Tangerang yang mayoritas adalah imigran digital harus menguasai inovasi yang sebelumnya tidak pernah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dalam waktu yang singkat dan supervisi yang minimal tanpa standarisasi yang diterapkan oleh pengambil kebijakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post-positivistik, dan metode studi kasus. Dalam kasus ini, peneliti dapat melihat bahwa keputusan adopsi inovasi berbeda-beda pada setiap individu tergantung proses dalam diri setiap guru karena karakteristik para guru yang berbeda walaupun sama-sama berasal dari generasi imigran digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya tahapan adopsi inovasi yang terjadi dalam diri informan. Masing-masing guru memutuskan untuk menggunakan suatu inovasi dengan perilaku dan alasan yang berbeda berdasarkan pengalaman diri dan pengetahuan yang telah dicari sebelumnya. Peneliti juga menemukan beberapa unsur inovasi yang mempengaruhi satu guru, belum tentu diterima sama oleh guru lainnya.

The COVID-19 pandemic that occurred in early 2020 prompted governments around the world to temporarily close educational institutions and schools in an effort to contain the spread of this respiratory disease. In response to school closings, UNESCO recommended solutions in the form of distance education programs using online applications and education platforms which is the education of students who may not always be physically present at a school to minimize education disruption. Indonesia is one of the countries that also implement distance education through the Minister of Education and Culture Instructions Number 4 of 2020 for all educational institutions in Indonesia, including SMAN 8 Tangerang. This research studied the case of the adoption of online distance education innovations by SMAN 8 Tangerang. Interestingly, because of the pandemic situation that in Indonesia, teachers at SMAN 8 Tangerang, the majority of whom are digital immigrants, must master innovations that have never been used for teaching and learning activities in a short time and minimal supervision without standardization applied by policy makers. This research uses a qualitative approach with a post-positivistic paradigm and case study method. The findings from this research showed the decision to adopt innovation varies from person to person depending on the process within each teacher's inner self because the teachers have different characteristics despite the fact that they belong to digital immigrant generation. The results revealed that there were stages of adoption of innovation that occurred in their inner selves. Each teacher decided to use innovation with different behaviors and reasons based on self-experience and knowledge that had been previously sought. Researchers also found that several elements of innovation that affect one teacher are not necessarily accepted equally by other teachers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>