Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Hasim
"Pelabuhan merupakan suatu pinto gerbang dan pemetancar hubungan antar daerah, pulau dan bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya. Dengan pelabuhan sebagai salah satu terminal transportasi yang berperan penting untuk pertumbuhan ekonomi suatu kawasan dan secara global akan mempengaruhi kesejahteraan suatu bangsa, terutama negara kepulauan seperti negara kita. Pelabuhan ditinjau dari segi penggunaannya salah satunya adalah pelabuhan penumpang. Fungsi dari pelabuhan penumpang ini yaitu melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang akan bepergian dengan menggunakan sarana jasa angkatan laut.
Dewasa ini jumlah pengguna jasa angkutan taut semakin meningkat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh tingginya biaya jasa angkatan udara. Semakin bertambahnya pengguna jasa angkatan taut, dan dengan keterbatasan kapasitas terminal penumpang yang ada, sehingga diperlukan suatu konsep guna pengembangan terminal penumpang di tahun-tahun mendatang.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan kebutuhan fasilitas dermaga dan kebutuhan ruang terminal penumpang terhadap jumlah arus penumpang, kunjungan kapal dan jika terminal penumpang ini melayani talon jemaah haji khususnya untuk wilayah dabotabek untuk jangka tahun mendatang. Dalam hal ini penulis mengambil daerah studinya terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, untuk jangka tahun mendatang dermaga dan ruang terminal penumpang di pelabuhan Tanjung Priok perlu pengembangan secara khusus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudiarto
"ABSTRAK
Kinerja terminal peti kemas dapat dilihat dari indikatornya. Indikator kinerja merupakan suatu ukuran yang dapat menunjukkan bertambah baik atau buruk kinerja organisasi tersebut yang dalam hal ini terminal peti kemas. Dua indikator kinerja yang penting adalah Berthing Time (Waktu kapal selama berada di tambatan), dan BOR (Berth Occupancy Rate-Tingkat Pemanfaatan Dermaga). Kedua indikator tersebut merupakan elemen-elemen mekanisme kegiatan dalam suatu diagram alir. SeIain kedua indikator tersebut terdapat beberapa elemen lainnya seperti jumlah total panjang kapal, jumlah waktu tambat, PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto), muatan total, volume bongkar muat, arus kunjungan kapal, panjang dermaga, dan luas lapangan penumpukan (CY).
Yang menjadi pokok permasalahan adalah belum diketahuinya seberapa besar hubungan antar elemen tersebut berlangsung. Didalam tugas akhir ini akan dianalisa berdasarkan data masa lalu besarnya hubungan antara elemen-elemen tersebut. Pendekatan yang diambil adalah dengan menggunakan bentuk metode ekonometrik. Ekonometrik adalah sebuah model yang memiliki persamaan-persamaan regresi didalamnya yang membentuk suatu sistim yang menjelaskan hubungan sebab akibat (kausal).
Setelah diketahuinya persamaan yang menggambarkan besarnya hubungan kausal antara elemen-elemen tersebut maka kita dapat melakukan intervensi berupa perkiraan atau target-target tertentu yang ingin dicapai oleh pihak terminal peti kemas. Target tersebut disusun dalam suatu skenario optimalisasi yang akan digunakan untuk perencanaan pengembangan.

"
2000
S35637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Muhamad Ruslan
"ABSTRAK
Pembangunan dermaga, baik yang baru atau pengembangan dari yang sudah ada, memerlukan elevasi/ketinggian rencana dengan tujuan agar bangunan yang akan dibangun tidak mengalami gangguan mulai dari saat pelaksanaan, penggunaan, hingga perawatannya. Misalkan pembangunan lantai dermaga harus aman terhadap gangguan air laut yang mengalami pasang naik dan pasang surut, dan bahkan oleh gelombang yang datang. Selain itu juga untuk memperoleh ketenangan saat berlabuh di dermaga, kenyamanan operasional bongkar-muat barang dan penumpang, juga penggerusan.
Pasang surut merupakan proses naik turunnya paras laut (sea level) secara berkala yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari benda-benda angkasa. Proses pembentukan pasang surut di bumi terutama ditimbulkan oleh tiga penggerak utama, yaitu : revolusi bulan terhadap bumi, revolusi bumi terhadap matahari, dan perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri.
Fenomena pasang surut memiliki pola keteraturan tertentu, sehingga suatu upaya pendekatan bisa dilakukan untuk memperkirakan ketinggiannya. Metode analisa pasang surut yang biasanya digunakan adalah metode non harmonik, metode harmonik, dan metode spektral. penelitian ini bertujuan untuk melakukan perkiraan tinggi pasang surut berdasarkan metode harmonik. Metode admiralty merupakan salah satu metode harmonik. Keuntungan menggunakan metode admiralty adalah waktu pengambilan data boleh dilakukan selama 15 hari atau 29 hari, sehingga metode ini sangat praktis. Metode pengolahannya menggunakan bantuan tabulasi dan koefisien. Adapun hasilnya adalah faktor-faktor pengaruh benda-benda langit yang hasil penjumlahannya berupa elevasi-elevasi pasang surut.

"
2001
S34881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Hermanto
"ABSTRAK
Arus petikemas di berbagai pelabuhan di Indonesia, termasuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga perlu kiranya dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk penanganan lalu lintas petikemas ini, agar tetap terjaga kelancaran arus barang baik antar daerah di Indonesia maupun arus barang ekspor impor. Ada dua cara antisipasi, yaitu dengan perluasan lahan pelabuhan petikemas atau dengan mengoptimalkan proses bongkar muat petikemas. Optimasi merupakan pilihan awal sebelum dilakukan perluasan atau pembangunan pelabuhan petikemas. Hal ini karena perluasan atau pembangunan pelabuhan petikemas membutuhkan biaya yang sangat besar.
Optimasi dilakukan dengan menghitung kecepatan bongkar muat petikemas per jam, dengan variasi komposisi peralatan yang digunakan dengan batasan tingkat Berth Occupancy Ratio (BOR). Kecepatan bongkat muat optimal merupakan kecepatan bongkar muat yang dihasilkan oleh suatu komposisi alat dengan pembiayaan operasional minimum dan tingkat BOR masih memadai.
Hasil analisa menunjukkan biaya operasional minimum diperoleh pada skenario jumlah alat yang banyak. Hal ini disebabkan penambahan jumlah alat mampu meningkatkan kecepatan bongkar muat dan mengurangi waktu tunggu sehingga biaya tunggu menjadi kecil. Minimalisasi biaya tunggu ini lebih signifikan dibandingkan dengan penambahan biaya alat.

"
2001
S34964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo Adhi K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Mayta Sri Ulina
"Berbagai aktivitas yang terjadi di perairan pelabuhan telah menyebabkan pencemaran air laut oleh polutan seperti sampah, minyak maupun buangan padatan yang kemudian mengalami proses sedimentasi dan menimbulkan pendangkalan di sekitar kolam pelabuhan. Pencemaran di kolam pelabuhan ini akan menyebar ke laut lepas dengan adanya aliran arus yang akan membawa sumber polutan. Hal ini dapat dihindarkan dengan dibuatnya sistem pembersihan kolam pelabuhan. Sistem pembersihan kolam pelabuhan memang dibuat untuk menanggulangi masalah lingkungan di kolam pelabuhan. Sistem ini bekerja untuk menyaring sampah, menangkap minyak dan memanfaatkan peran ekologis tumbuhan mangrove untuk mengendapkan sedimen yang terbawa arus. Penyaringan sampah dilakukan dengan sebuah kawat screening sedangkan untuk menangkap minyak dibuat sebuah oil trap. Tumbuhan mangrove sendiri ditanam di sebuah kolam dalam sistem pembersihan tersebut untuk menciptakan proses sedimentasi. Proses sedimentasi sangat berkaitan dengan kecepatan aliran air laut. Proses ini terjadi bila kecepatan air laut sangat kecil atau mendekati nol sehingga partikel-partikel padatan dapat mengendap. Adanya tumbuhan mangrove di sistem pembersihan kolam pelabuhan mempengaruhi koefisien kekasaran aliran yaitu koefisien manning sehingga memperlambat kecepatan aliran. Namun bagaimana kerapatan tumbuhan mangrove yang ditanam di sistem pembersihan kolam pelabuhan tersebut agar pengaruhnya mengoptimalkan nilai koefisien Manning dan meminimalkan kecepatan aliran air laut sehingga mempercepat proses sedimentasi membutuhkan suatu kajian teori dan penelitian. Pada penelitian ini, didesain suatu kerapatan mangrove melalui variasi jarak tanam yang menghasilkan nilai koefisien manning paling optimal sehingga meminimalkan kecepatan aliran air yang menyebabkan terjadinya proses sedimentasi. Kemudian dicari pola aliran beserta besar kecepatan yang terjadi pada sistem pembersihan kolam pelabuhan Benoa tersebut dengan menggunakan program SMS8.0 untuk menganalisa efisiensi dari sistem. Dilakukan pula perhitungan debit sedimen yang akan masuk ke dalam kolam pembersihan untuk menganalisa daya tampumg dari kolam pembersihan. Kedua hal tersebut akan melengkapi referensi yang ada tentang fungsi ekologis dari tumbuhan mangrove dan salah satu ide baru dalam mengurangi masalah lingkungan di Pelabuhan.

Nowdays many activities held in the port cause seawater pollution by disposal, such as garbage, oil, and solid waste that further go into the sedimentation process and make water pond shallow around the port. This pollution in pond of the port will spread out to the ocean. It causes by water flow carrying the pollutant. This problem can be avoided by making seawater purification system at pond of the port. Seawater purification system at pond of the port is build to overcome environmental problem. The system works for screening garbage, oil trap and ecological function of mangrove for sedimentation process that get away with water flow. Garbage conducted by screening bar and oil catcher by oil trap. In the purification system. Mangrove is planted in the pond for sedimentation process purpose. Sedimentation is closely related with velocity of seawater flow. The process happened if velocity of seawater flow is very low or even nearly zero so the solid particle suspended. Mangrove in the seawater purification system influences roughness coefficient, which is manning coefficient, for decreasing water velocity. Yet how densities of the planted Mangrove influence in optimization of manning coefficient and minimize seawater velocity needs theories and researches. In this research. Mangrove density is designed by variation range of planted Mangrove that result the optimized manning coefficient so it minimize water velocity and make a faster sedimentation process. After all, seeking the pattern and velocity of water flow in seawater purification system at Benoa port is using SMS8.0 for analyzing the efficiency of the system. Determination of sediment inflow which will get in to purification pond is conducted for analyzing the capacity of the pond. Mangrove density that have been already designed and determination of sediment inflow will complete reference of Mangrove ecological function and one of new issue in decreasing environmental problem in the port surrounding."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Rahmatika Laily
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monalisa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Andhika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Ikram
"Pelayanan dan lalu lintas perairan merupakan salah satu elemen penting dari negara Indonesia sebagai negara maritim. Pelabuhan, jalur pelayaran, shipping, arus kargo, dan sebagainya merupakan elemen-elemen pendukung pelayaran dan lalu lintas ruang perairan. Pada pelayaran dan lalu lintas kapal di dalam pulau, yaitu jalur pelayaran dan lalu lintas kapal pada sungai, kondisi ruang perairan yang ada tidak seluas dan sebaik kondisi ruang perairan pada laut lepas. Sungai memiliki kondisi-kondisi batasan tertentu yang memberikan pengaruh cukup signifikan pada kelancaran pelayaran dan arus yang lewat. Daerah Jambi sebagai propinsi yang memilikii banyak ruang perairan sungai merupakan contoh studi kasus yang cukup memenuhi kelayakan untuk melakukan penelitian tentang arus masuk dan keluar kapal pada pelabuhan-pelabuhan sungai.
Dari penelitian didapat hal-hal mempengaruhi kedatangan kapal di propinsi Jambi yang berhubungan dengan waktu pelayanan dalam rangka menilai kinerja suatu pelabuhan sungai. Studi kasus dilakukan disalah satu pelabuhan sungai di propinsi Jambi, yaitu pelabuhan Muara Sabak. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang direncanakan khusus untuk lalu lintas peti kemas dan kargo, dimana perencanaan operasional pelabuhan Muara Sabak dibagi dalam dua tahap yaitu short-term plan yaitu tahun 2007 dan master plan tahun 2025. Pembatasan ruang lingkup diberlakukan pada pembahasan studi kasus yang hanya mengambil bagian perencanaan pelabuhan Muara Sabak untuk short-term plan tahun 2007."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>