Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Danardana
Abstrak :
ABSTRAK
Masuknya suatu bentuk inovasi ke tengah masyarakat terutama karena terjadi komunikasi antar anggota masyarakat itu sendiri. Komunikasi antar angota masyarakat merupakan komunikasi antara pribadi yang terjadi, yaitu individu-individu sebagai anggota masyarakat berhubungan secara langsung. Hubungan-hubungan individu dalam masyarakat ini akan membentuk suatu pola hubungan yang pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan komunikasi. Pada dasarnya jaringan itu akan membahas satu permasalahan, demikian pula dengan inovasi. Masuknya suatu bentuk inovasi menjadi salah satu topik pembicaraan, sehingga dalam kenyataannya topik itu membawa komunikasi antar pribadi ke dalam hubungan-hubungan tersendiri.

Dalam menghadapi suatu bentuk inovasi, seorang individu cenderung membahasnya atau mengkomunikasikannya dengan individu lain yang menjadi teman dekat dalam percakapan. Kemudian informasi itu akan berjalan melalui individu-individu lain yang memiliki hubungan. Pada akhirnya informasi-informasi itu akan diterima oleh individu lain yang berada di luar jaringannya. Ini menunjukkan bahwa di dalam satu jaringan luas persebaran suatu bentuk inovasi akan dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil di dalamnya yang memiliki hubungan khusus. Kelompok-keompok kecil itu dikenal sebagai klik.

Menghadapai suatu bentuk inovasi, jaringan komunikasi dalam suatu masyarakat memiliki peran yang amat besar, terutama dalam proses penerimaan dan persebarannya. Proses penerimaan menyangkut permasalahan di sekitar diterima atau tidak oleh individu-individu dalam masyarakat. Dengan demikian persebaran suatu bentuk inovasi berpusat pada jaringan-jaringan komunikasi yang ada pada masyarakat.

Kecepatan proses penerimaan dan persebarannya juga ditentukan oleh bentuk jaringan yang ada dalam masyarakat itu. Bentuk jaringan yang dimaksud adalah bagaimana hubungan yang terjalin antar anggota jaringan secara keseluruhan. Dalam kasus inovasi kerajinan gerabah Kasongan menunjukkan bahwa proses penerimaan dan persebaran suatu bentuk inovasi begantung dan berpusat pada jaringan-jaringan komunikasi para pengrajin gerabah. Di dalam jaringan itu terdapat beberapa klik yang membantu proses penerimaan serta persebarannya.

Penelitian ini mengambil lokasi desa kerajinan gerabah Kasongan yang telah berhasil mengembangkan din dengan merubah industri gerabah menjadi kerajinan gerabah. Keberhasilan itu sebagai akibat pola hubungan atau jaringan yang ada pada para pengrajin gerabah. Dalam penelitian digunakan beberapa cara untuk mencari data, yaitu (1) pengamatan secara langsung, (2) diskusi kelompon terfokus (focus group discussion) dan (3) wawancara secara langsung dengan menggunakan pedoman wawancara.

Keberhasilan pengrajin gerabah Kasongan dalam melakukan inovasi sangat ditentukan oleh bentuk jaringan para pengrajin itu sendiri. Ini terbukti bahwa para pengrajin gerabah yang membentuk satu jaringan bebas ternyata dengan mudah dapat menerima dan menyebarkan dengan cepat suatu bentuk inovasi. Sebagai akibatnya kerajinan gerabah Kasongan dilihat sebagai suatu kesempatan kerja. Oleh karena itu setelah inovasi banyak pengrajin-pengrajin baru muncul dan menyebabkan jumlah anggota dalam jaringan pengrajin semakin bertambah. Ini merubah pola hubungan atau jaringan komunikasi yang telah ada dan terdapat beberapa kelompok. Dengan demikian hubungan antar anggota dalam jaringan bisa terjadi dengan melalui perantara.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sri Danardana
Abstrak :
Tesis ini menelaah struktur teks dramatik lakon Samar Gugat (SG) karya N. Riantiamo. Telaah mencakupi tiga hal, yakni (1) analisis struktur teks dramatik, (2) analisis sumber konflik, konflik-konflik, dan tema, serta (3) analisis makna. Dari hasil analisis struktur teks dramatiknya, dapat diketahui bahwa lakon SG sedikit-banyak dikemas mengikuti logika wayang. Bukan hanya latar dan tokoh-tokohnya yang diambil dari dunia wayang, tetapi juga wujud atau bentuk teks dramatiknya Bentuk teks dramatik lakon SG dibangun tidak hanya melalui adegan-adegan dialog antartokoh, tetapi juga melalui adegan-adegan nondialog ala, janturan dan pocapan yang diucapkan dalang dalam lakon wayang. Sebagai konsekuensi logis atas pemanfaatan mitologi wayang itu, teks dramatik lakon SG tidak terkesan "cerewet" dan "bawel". Karena wayang sudah menjadi pengetahuan umum, Riantiarno tidak perlu lagi memberi penjelasan dengan panjang lebar (dalam petunjuk pemanggungan) pads latar dan tokoh yang hendak ditampilkan. Melalui penelusuran sumber konflik dan konflik-konfliknya, dapat disimpulkan bahwa tema lakon SG adalah ketidakberdayaan kaum inferior atas kesewenang-wenangan kaum superior, Sementara itu, dari analisis makna, dapat diketahui bahwa lakon SG menyembunyikan ideologi tertentu: pelanggengan kekuasaan. Sebagai kaum inferior (abdi), Semar selalu diharapkan mampu melayani kaum superior (tuan: Srikandi-Arjuna). Sekalipun telah berusaha menggugat, nasib Semar tidak pernah berubah. Kekalahan Semar dalam peperangan menghadapi Arjuna, di satu sisi, justru mempertegas nasib buruknya itu. Di sisi lain, kekalahan Semar itu juga mempertegas superioritas Srikandi-Arjun.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T37270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library