Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Mukti
"Mengingat Pusdiklat SDM Kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi yang sangat penting bagi pembangunan di bidang sumber daya manusia kesehatan, sudah barang tentu harus didukung oleh ketersediaan pegawai yang mempunyai kinerja yang tinggi yang dapat memberikan kontribusi yang positif bagi organisasi, yang akan berdampak terhadap keberhasilan program pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Organisasi Pusdiklat SDM Kesehatan. Dalam penelitian ini hanya faktor kepemimpinan, ambiguitas peran/tugas, konflik peran, iklim oranisasi, iklim komunikasi yang diteliti pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Pusdiklat SDM Kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Maksud dan tujuan dari penggunaan pendekatan kuantitatif ini agar nantinya data yang telah diperoleh dari penelitian ini dapat dianalisis dengan menggunakan statistik, yang rencananya akan diinterpretasikan ke dalam bahasa kuantitatif agar mudah dipahami. Pengambilan data primer dilakukan melalui teknik kuesioner. Kuesioner diberikan kepada responden, yaitu para pegawai di lingkungan PUSDIKLAT SDM Kesehatan. Sedangkan Data sekunder diperoleh dari sumber informasi teoritis melalui studi kepustakaan yang meliputi buku-buku, artikel, laporan, buletin, peraturan atau perundangan dan dokumen lain yang dinilai berkaitan erat dengan bidang yang ditetiti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai yang tersebar di masing-masing unit di lingkungan PUDIKLAT SDM Kesehatan Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik sensus, yaitu mengambil semua sampel yang ada, karena jumlahnya yang relatif tidak besar yaitu 102 pegawai. Uji Validitas dan Reliabilitas melaui pendekatan yang digunakan untuk menguji validitas item adalah item total correlation dengan menggunakan model analisis product moment correlation yang menunjukkan indeks validitas item. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan atau mencapai tujuan penelitian ini adalah statistik deskriptif, analisis faktor dan analisis korelasi dan regresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian mengenai bagaimana pengaruh karakteristik responden (jenis kelamin, Usia, Pendidikan, jabatan, Masa kerja), ambiguitas peran/tugas, konflik peran/tugas, kepemimpinn LMX, iklim komunikasi, iklim organisasi terhdap kinerja pegawai. Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, digunakan analisis regresi ganda. Regresi ganda adalah teknik statistik yang memungkinkan peneliti memprediksi skor sebuah variabel berdasarkan skor pada beberapa variabel lain. Regresi ganda pada penelitian ini menggunakan metode stepwise. Proses penghitungan dilakukan dengan perhitungan statistik. Berdasarkan perhitungan regresi ganda dengan metode enter dan dilanjutkan dengan Metode stepwise diperoleh, Ambiguitas peran/tugas yang diteliti pada penelitian ini terbukti memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja tugas-tugas pegawai seperti yang tercantum dalam deskripsi kerja. Begitu pula dengan Iklim komunikasi, terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja organisasi. Pada penelitian ini ditemukan tidak ada pengaruh kepemimpinan LMX dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai. Sedangkan dari karakteristik responden ada 1 variabel yang berpengaruh terhadap kinerja jenjang pendidikan, sedangkan variabel usia, masa kerja dan jabatan tidak berpengaruh terhadap kinerja. Saran yang disampaikan untuk organisasi Pusdiklat SDM Kesehatan berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut; sebaiknya pemimpin membantu untuk menciptakan kejelasan peran/tugas pegawai. Gaya kepemimpinan LMX tidak bisa diterapkan untuk PUSDIKLAT SDM Kesehatan. Sebagai jalan keluar, perlu dipikirkan gaya kepemimpinan yang mengarahkan dan transformasional.; Ambiguitas peran/tugas bisa diatasi dengan cara meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai. Pegawai yang kemampuannya secara bertahap ditingkatkan akan menyesuaikan diri dan mandiri dan mampu mengatasi ketidakjelasan tugasnya; pemimpin memegang peranan dalam membentuk persepsi dan keyakinan anggota organisasi dalam melihat kehidupan organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin di setiap level perlu mau berkoordinasi secara horisontal; Informasi menjadi sangat penting dalam kehidupan organisasi. untuk menciptakan iklim komunikasi perlu ada saluran yang membuat informasi mengalir kepada pegawai yang membutuhkannya dalam pelaksanaan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24459
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mukti
"Sistem antrian online BPJS Kesehatan yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan Aplikasi Pcare (Primary Care) sudah di implementasikan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Sistem antrian online telah menjadi alat yang tidak dapat diabaikan dalam hal administrasi pelayanan di FKTP. Namun, pemanfaatannya belum berjalan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan dan penggunaan sistem antrian online oleh FKTP dengan menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Survei ini diikuti oleh 216 responden (kepala FKTP yang telah menerapkan sistem antrian online). Data dianalisis menggunakan SEM berbasis PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa effort expectancy, social influence, facilitating conditions, dan attitude berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat perilaku menggunakan sistem antrian online. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan untuk peningkatan pemanfaatan sistem antrian online di FKTP, serta memberikan tambahan informasi ilmiah bagi peneliti dan praktisi di bidang teknologi kesehatan

The BPJS Kesehatan online queuing system which is integrated with the JKN Mobile Application (National Health Insurance) and Pcare Application (Primary Care) has been implemented in First Level Health Facilities (FKTP). The online queuing system has become an instrument that cannot be ignored in terms of service administration at FKTP. However, its utilization has not run optimally. This study aims at analyzing the acceptance and use of the online queuing system by FKTP using the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) model. There are 216 respondents (heads of FKTPs who have implemented the online queuing system) participated in the survey. The data were analyzed using the PLS-based SEM. The results show that effort expectancy, social influence, facilitating conditions, and attitude positively and significantly affected behavioral intention to use the online queuing system. This study is expected to contribute to consideration in policy formulation and in improving the quality of services in FKTP, especially the online queuing system, as well as providing additional scientific information for researchers and practitioners in the health technology sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Abdul Mukti
"Proteksi adalah pengaman pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik dipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih dengan cara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang terganggu dengan sistem tenaga listrik yang tidak terganggu sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu dapat terus bekerja.
Sistem proteksi pada gardu T75B, T149 dan MG61 terjadi kegagalan kerja dimana saat ada gangguan hubung singkat disisi konsumen, mengakibatkan PMT (Pemutus Tenaga) Penyulang trip. Hal ini mengakibatkan pemadaman meluas yang tidak diharapkan. Untuk mengetahui penyebab kegagalan sistem proteksi dilakukan beberapa pengujian dan analisis menggunakan metode Root Cause Analysis yaitu pengujian koordinasi relay proteksi, pengujian performa alat proteksi, analisis konstruksi sistem proteksi, dan Perhitungan pemilihan alat proteksi.
Pada gardu T75B, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada kesalahan pemilihan Transformator Arus yang jenuh saat dialiri arus gangguan melebihi 3.375 A. Pada gardu T149, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada pengaturan timing trip antara gardu dstribusi dan penyulang koasi memiliki kesamaan pada kurva Definite Time yaitu 0,2 sekon. Pada gardu MG61, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada kesalahan pemilihan Transformator Arus yang jenuh saat dialiri arus gangguan melebihi 1.250 A. Diharapkan dengan hasil pengujian tersebut dapat menjadi acuan untuk perbaikan sistem proteksi sehingga kegagalan serupa tidak terulang kembali.

Protection is a safety in the electric power system installed in the electric power distribution system, power transformer, electric power transmission, and generator used to secure the power system electricity from electrical disturbances or overloads by separating the disturbed parts of the electric power system from the undisturbed electrical power system so that the undisturbed electrical system can continue to work.
The protection system at the Distribution Substation of T75B, T149 and MG61 has a work failure where when there is a short circuit on the consumer side, it causes the PMT (Power Breaker) for the Feeder does not trip. This resulted in an unexpected widespread blackout. To find out the cause of the failure of the protection system, several tests and analyzes were carried out using Root Cause Analysis methods, namely protection relay coordination testing, protection equipment performance testing, protection system construction analysis, and calculation of selection of protection equipment.
At the T75B substation, the cause of the protection system failure is the Current Transformer design error which is saturated when the fault current exceeds 3.375 A. At the T149 substation, the cause of the protection system failure is the timing trip setting between the distribution substation and the feeder which has the same Definite Time curve as 0,2 sec. At the MG61 substation, the cause of the failure of the protection system is the Current Transformer selection which is saturated when the fault current exceeds 1.250 A.It is hoped that the test results can be used as a reference for improvement protection system so that similar failures do not recur.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library