Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ace Trantika
"ABSTRAK
Pemberian air susu ibu ASI merupakan bentuk pemberian makanan yang paling disarankan untuk semua bayi, termasuk bayi dengan kebutuhan medis khusus seperti penyakit jantung bawaan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perilaku pemberian ASI pada 165 ibu yang memiliki bayi penderita penyakit jantung bawaan. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pemberian ASI dan kuesioner perilaku pemberian ASI yang dimodifikasi dari penelitian Rickman 2017 . Pemberian ASI eksklusif pada bayi penderita penyakit jantung bawaan hanya sebesar 36,4 . Responden berusia 21-39 tahun tidak memberikan ASI eksklusif, begitupun dengan responden berpendidikan tinggi, tidak bekerja, berpendapatan cukup, multipara, dan berpengetahuan baik. Berdasarkan riwayat persalinan, responden yang melahirkan di fasilitas kesehatan, melahirkan secara sesar, melakukan inisiasi menyusu dini IMD , dan yang dirawat gabung tidak memberikan ASI eksklusif. Pada variabel dukungan sosial, responden yang mendapat dukungan suami dan ibu/mertua tidak memberikan ASI ekslusif. Sebanyak 62,2 bayi penderita kelainan asianotik dan 65,3 bayi penderita kelainan sianotik tidak mendapatkan ASI eksklusif. Kondisi medis bayi yang menyebabkan kendala menyusu pada bayi merupakan faktor utama tidak berhasilnya pemberian ASI eksklusif pada bayi penderita penyakit jantung bawaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tenaga kesehatan kurang memberikan motivasi dan dukungan pada responden untuk memberikan ASI secara eksklusif. Hasil studi ini dapat menjadi informasi untuk menerapkan konseling ASI yang efektif dan tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan dukungan dan motivasi pada ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya.

ABSTRACT
Breastfeeding is the most recommended feeding for all infants, including infants with special medical needs such as congenital heart disease. This study aims to describe the breastfeeding behavior in 165 mothers who have infants with congenital heart disease. This research method used a quantitative descriptive survey. Data were collected using a modified breastfeeding and breastfeeding behavior questionnaire from Rickman 2017 study. Exclusive breastfeeding in infants with congenital heart disease is only 36.4 . Respondents aged 21 39 years old did not provide exclusive breastfeeding, as did high educated, unemployed, fair income, multiparent, and knowledgeable respondents. Based on the history of labor, respondents who gave birth at a health facility, delivered by cesarean section, initiated breastfeeding, and who were treated together with their infants did not provide exclusive breastfeeding. In social support variables, respondents who have the support of husband and mother mother in law did not provide exclusive breastfeeding. As many as 62.2 of infants with asianotic abnormalities and 65.3 of infants with cyanotic abnormalities were not exclusively breastfed. The infant 39 s medical condition that causes breastfeeding difficulties in infants is a major factor in the failure of exclusive breastfeeding in infants with congenital heart disease. The results also show that health workers less motivation and support to respondents to exclusively breastfeed. The results of this study can become an information to implement effective breastfeeding counseling and health workers are expected to provide support and motivation in mothers to exclusively breastfeed their babies. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ace Trantika
"Pembedahan laparatomi merupakan salah satu modalitas penatalaksanaan pada pasien dengan carcinoma recti. Penggunaan agen anestesi pada pasien yang menjalani prosedur bedah laparatomi dapat menyebabkan timbulnya gangguan aktivitas peristaltik usus. Penerapan terapi mobilisasi dini pada pasien post operasi laparatomi bertujuan untuk mempercepat timbulnya aktivitas peristaltik usus sehingga mencegah terjadinya komplikasi seperti infeksi nosokomial dan lambatnya proses penyembuhan luka bedah. Penerapan terapi mobilisasi dini yang dilakukan setiap 2 jam sekali selama 6 hari perawatan terbukti mampu mempercepat timbulnya aktivitas peristaltik usus yang ditunjukkan dengan timbulnya bising usus dengan frekuensi 6-8x/menit serta berkurangnya keluhan mual dan begah yang dialami pasien, hingga keluhan tersebut hilang pada hari ketiga sejak dilakukan mobilisasi dini. Hasil penerapan mobilisasi dini pada pasien post operasi laparatomi ini dapat dijadikan sumber informasi perawat dalam melakukan keperawatan mandiri dalam mengurangi mual dan begah seiring munculnya aktivitas peristaltik usus, serta mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan.
......
Laparatomy surgery is one of the management modalities in patients with carcinoma recti. The use of anesthetic agents in patients undergoing laparotomy surgical procedures can cause disruption of intestinal peristaltic activity. The application of early mobilization therapy to post laparotomy patients aims to accelerate the emergence of intestinal peristaltic activity so as to prevent complications such as nosocomial infections and the slow healing process of surgical wounds. The application of early mobilization therapy that is carried out every 2 hours for 6 days of treatment is proven to be able to accelerate the occurrence of intestinal peristaltic activity as indicated by the emergence of bowel sounds with a frequency of 6-8x / minute and reduced complaints of nausea and pain experienced by patients, until the complaint disappears on the day third since early mobilization. The results of the application of early mobilization in postoperative laparotomy patients can be used as a source of information for nurses in carrying out independent nursing in reducing nausea and sickness as intestinal peristaltic activity arises, as well as reducing pain and accelerating the healing process."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library