Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Egira Adhani Khairunnisa
Abstrak :

Saat ini tidak ada keraguan bagi siswa-siswi sekolah menengah untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas. Namun, transisi dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi adalah tantangan besar bagi mahasiswa tahun pertama. Kinerja mahasiswa pada tahun pertama cenderung menentukan kinerja mahasiswa tersebut di tahun-tahun akademik berikutnya. Penting untuk mencari karakteristik-karakteristik mahasiswa berdasarkan kinerjanya pada awal tahun semester akademik, sehingga dapat dilakukan pendeteksian awal untuk mencegah penurunan kinerja dan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan 140 mahasiswa semester pertama. Fitur-fitur diseleksi menggunakan Chi-Square lalu digunakan Fuzzy C-Means clustering untuk mengelompokkan mahasiswa. Dari hasil simulasi, mahasiswa dikelompokkan ke dalam dua cluster dengan kinerja cluster kedua lebih baik dibanding kinerja cluster pertama.


Currently there is no doubt for high school students to continue their education at the university level. However, the transition from high school to university is a major challenge for the first-year students. Moreover, student performance during the first year tends to determine their performance in the following academic years. It is important to find student's characteristics based on their performance at the beginning of the academic semester so that early detection can be done to prevent performance degradation and increase student academic achievement. This study aims to cluster 140 first year students. Features are selected using the Chi-Square feature selection method and then using Fuzzy C-Means clustering to group the students. From simulation result, students are grouped into two clusters with the second cluster's performance is better than the first cluster's performance.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhani Khairunnisa
Abstrak :
Perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan berperan besar membantu perekonomian. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan, baik masyarakat sebagai perorangan maupun pengusaha dan/atau perusahaan seringkali meminta dana melalui fasilitas kredit maupun pembiayaan dari bank. Piutang yang timbul dari kegiatan tersebut merupakan suatu tagihan atas nama yang melibatkan dua pihak yaitu kreditur dan debitur. Kenyataannya pembayaran atau pelunasan kredit tidak selalu lancar. Salah satu cara penyelesaian kredit bermasalah dilakukan dengan pengalihan piutang/hak tagih secara cessie kepada pihak ketiga. Namun, cessie tetap harus dilakukan secara bijak. Tulisan ini membahas mengenai bagaimana pengaturan mengenai cessie di Indonesia, pertanggungjawaban bank terhadap debitur saat cessie diklasifikasikan sebagai suatu perbuatan melawan hukum, dan bagaimana akibat hukum pembatalan cessie terhadap bank. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif dengan studi kepustakaan yang dilengkapi dengan wawancara. Hasil dari penulisan ini, cessie harus dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan, bank dimungkinkan melakukan tindakan perbuatan melawan hukum apabila tindakannya menyebabkan kerugian bagi debitur, dan terdapat akibat hukum bagi bank saat cessie dibatalkan seperti kenaikan non-performing loan, mempengaruhi kedudukan pada kelas Bank Umum Kegiatan Usaha, dapat mempengaruhi tingkat kesehatan bank, serta berdampak pula pada nama baik bank di mata masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan pengawasan dan peningkatan pelaksanaan prinsip kehati-hatian oleh bank. ......The development of banking world is growing rapidly and plays a major role in helping the economy. In order to fulfill needs, the public as individuals, entrepreneurs, and/or companies often ask for funds through credit or financing facilities from bank. Accounts receivable arising from these activities represent claims on behalf of two parties, namely creditors and debtors. In reality, payments or credit repayments are not always smooth. One way of settling non-performing loan is by transferring accounts receivable/collection rights by cession to a third party. However, cession still has to be done wisely. This paper discusses how the regulation regarding cession in Indonesia, the accountability of bank to debtor when cession is classified as a tort, and what are the legal consequences of cession's cancellation for bank. This research uses juridical-normative method, with literature study accompanied by interviews. As a result of this research, cession must be implemented in accordance with statutory regulations, bank may have conducted a tort if it caused harm to debtor, and there were significant impacts for bank when cession was canceled, such as increasing non-performing loan, affecting bank’s position in the class of commercial banks business activities, affecting bank’s health level, also had an impact on the reputation of bank in public’s eyes. Therefore, there is a need for increasing supervision for bank and increasing the implementation of prudential banking principle.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library