Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Khairunnisa
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan dan hak waris yang dimiliki oleh anak luar kawin menurut hukum perdata barat dan hukum Islam yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta berdasarkan putusan-putusan pengadilan umum dan agama. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder, yaitu peraturan perundang-undangan dan buku. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa anak luar kawin yang terbukti memiliki hubungan darah dengan ayah biologisnya, menurut hukum perdata barat, akan mempunyai hak yang sama seperti anak sah sebagaimana dalam Putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010. Sedangkan menurut hukum Islam, anak luar kawin atau anak hasil zina hanya memiliki nasab dengan ibunya namun berhak untuk dicukupi kebutuhan hidupnya oleh ayah biologisnya dan berhak menerima harta warisan ayah biologisnya melalui wasiat wajibah sebagaimana ditentukan dalam Fatwa MUI No. 11 tahun 2012. Berdasarkan putusan-putusan pengadilan umum dan agama, masih terdapat perbedaan penerapan Putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010 dan Fatwa MUI No. 11 tahun 2012 dalam pertimbangan Majelis Hakim, sehingga, praktisi hukum disarankan untuk lebih memperhatikan keberadaan kedua ketentuan ini dan pemerintah disarankan untuk membuat peraturan yang lebih rinci terkait penentuan status dan kedudukan serta hak-hak yang dimiliki anak luar kawin.


This research aims to determine the position and inheritance rights of illegitimate child by western civil and Islamic law as stipulated in the applicable laws and regulations in Indonesia, and based on the decisions of general and religious courts. This research is normative juridical by examining library materials or secondary data, namely legislation and books. From this research, it was concluded that an illegitimate child who was proven to have blood relations with his biological father, according to western civil law, would have the same rights as a legitimate child as in the Constitutional Court Decision No. 46/PUU-VIII/2010. Meanwhile, according to Islamic law, an illegitimate child only has a nasab with his mother but has the right to be fulfilled by his biological father and is entitled to receive the inheritance of his biological father through the wajibah testament as specified in MUI Fatwa No. 11 of 2012. Based on the decisions of the general and religion court, there are differences application of Constitutional Court's Decree No. 46/PUU-VIII/2010 and MUI Fatwa No. 11 of 2012 in the consideration of the Panel of Judges, therefore, legal practitioners are advised to pay more attention to the existence of these two provisions and the government is advised to create detailed regulation related to determining the status and position as well as the inheritance rights of the illegitimate child.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Afifah Khairunnisa
"Sejak tahun 2019, pemerintah Indonesia gencar mempromosikan adopsi mobil listrik sebagai solusi dalam menangani kerusakan lingkungan. Adopsi mobil listrik sendiri tidak terlepas dari bagaimana persepsi masyarakat terhadap teknologi ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses adopsi mobil listrik di Indonesia dengan menggunakan metode analisis sentimen dan pemodelan topik menggunakan data komentar Youtube tahun 2019-2023. Pada tahap klasifikasi sentimen, dilakukan percobaan dengan enam model klasik (SVM, Naive Bayes, CatBoost, LightGBM, XGBoost, dan AdaBoost) serta satu model IndoBERT dengan tiga skenario praproses yang berbeda. Model BERT dengan praproses sederhana terbukti sebagai model terbaik dengan rata-rata akurasi 77.33% untuk 5-fold cross-validation. Analisis tren menunjukkan peningkatan jumlah komentar dari tahun ke tahun dengan proporsi sentimen negatif yang meningkat, terutama terkait dengan kebijakan pemerintah. Faktor pendorong utama adopsi termasuk preferensi terhadap biaya pembelian yang terjangkau, penghematan biaya operasional, desain, dan layanan. Sebaliknya, faktor penghambat meliputi infrastruktur dan waktu pengisian daya, kebijakan, dan biaya pembelian

Since 2019, the Indonesian government has been actively promoting the adoption of electric vehicles (EVs) as a solution to address environmental degradation. The adoption of EVs is significantly influenced by public perception of this technology. Therefore, this study aims to identify the factors that support and hinder the adoption of electric vehicles in Indonesia by employing sentiment analysis and topic modeling methods using YouTube comment data from 2019-2023. In the sentiment classification phase, experiments were conducted with six classical models (SVM, Naive Bayes, CatBoost, LightGBM, XGBoost, and AdaBoost) and one IndoBERT model with three different preprocessing scenarios. The BERT model with simple preprocessing proved to be the best model with an average accuracy of 77.33% for 5-fold cross-validation. Trend analysis shows an increase in the number of comments year over year with a rising proportion of negative sentiment, particularly concerning government policy. The main drivers of adoption include a preference for affordable purchase costs, operational cost savings, design, and service. Conversely, barriers include infrastructure and charging time, policy, and purchase costs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library