Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnes
Abstrak :
Pokok masalah penelitian ini ialah kinerja keuangan perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan pengaruh penggunaan hutang ketika terjadi fluktuasi tingkat bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan kinerja keuangan, pengaruh penggunaan hutang terhadap kemampulabaan perusahaan, dan hubungan peringkat antara harga saham per laba (PER) dengan tingkat kesehatan perusahaan publik di BEJ selama periode 1989-1993. Data diperoleh dari laporan keuangan terutama neraca dan laporan laba-rugi dari perusahaan-perusahaan publik di BEJ, selain perusahaan-perusahaan asuransi, bank, dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan lainnya. Variabel penelitian adalah Z Skor sebagai ukuran kesehatan perusahaan; Current Ratio yang menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan; ROE dan ROI yang mengukur kemampulabaan perusahaan; Leverage Ratio yang memperlihatkan besarnya hutang perusahaan; dan PER yang umumnya digunakan pemodal sebagai patokan penilaian saham di BEJ. Statistik deskriptif, analisis varians, analisis regresi, dan analisis peringkat Spearman digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif dan analisis varians memperlihatkan perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Pengaruh penggunaan hutang dapat dilihat dari model regresi hasil penelitian. Hasil analisis korelasi peringkat Spearman menunjukkan pada umumnya tidak ada korelasi antara PER dan Z Skor. Dengan asumsi-asumsi tertentu yang digunakan dalam penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan publik belum mengalami peningkatan walaupun telah terjadi perubahan struktur modal selama periode 1989-1993.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
Abstrak :
Fasilitas pertanggungan kesehatan karyawan merupakan hak dari setiap karyawan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Untuk membantu memudahkan dan juga mempersingkat waktu klaim medis dari karyawan, PT. XYZ membangun Sistem Klaim Medis. Setelah sistem diimplementasikan lingkungan operasional, penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan implementasi. Evaluasi ini perlu digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui seberapa sukses implementasi Sistem Klaim Medis yang diukur dari persentase jumlah pengguna yang merasa puas dalam menggunakan sistem dan faktor-faktor apa yang secara signifikan mendorong kesuksesan tersebut. Hasil evaluasi dapat perusahaan manfaatkan dalam melakukan perbaikan dan pengembangan dari Sistem Klaim Medis. Oleh karena itu, karya akhir ini disusun oleh penulis untuk mengukur kesuksesan implementasi sistem dan mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi kesuksesan tersebut. Penelitian ini akan mengevaluasi Sistem Klaim Medis menggunakan ISSM DeLone dan McLean. Proses evaluasi kesuksesan implementasi dari Sistem Klaim Medis akan dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data survei dari responden terkait, yaitu 100 karyawan dari Divisi IT PT. XYZ dan kualitatif dengan wawancara. Survei disusun untuk mengetahui pandangan dan tingkat kepuasan pengguna terhadap Sistem Klaim Medis. Hasil survei kemudian akan diolah dengan mengunakan metode PLS-SEM. Uji PLS-SEM menunjukkan bahwa kualitas informasi akan meningkatkan minat pengguna untuk terus menggunakan sistem dan tingginya penggunaan sistem akan meningkatkan kepuasan pengguna dan manfaat bersih dari Sistem Klaim Medis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Sistem Klaim Medis sukses diimplementasikan dan faktor-faktor yang berkaitan dengan Kualitas Informasi dari sistem berdampak positif terhadap Penggunaan Sistem, Penggunaan Sistem berdampak positif terhadap Kepuasan Pengguna, Penggunaan Sistem berdampak positif terhadap Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna berdampak positif terhadap Manfaat Bersih. Hasil penelitian akan memberikan rekomendasi bagi PT. XYZ untuk meningkatkan kualitas dari Sistem Klaim Medis. ...... Employee health insurance facilities are the rights of every employee that must be fulfilled by the company. To facilitate employees by making it easier and shortening the time for medical claims from employees, PT. XYZ has built a Medical Claim System. After the system is implemented and running in the operational environment, it is important for the company to evaluate the successful implementation of the Medical Claim System. This evaluation needs to be used by the company to find out how successful the implementation of the Medical Claim System is as measured by the percentage of users who are satisfied using the system and what factors significantly drive that success. The results of the evaluation can be used by the company to further improve and develop the Medical Claim System. Therefore, this final work was compiled by the author to measure the success of system implementation and identify the factors that significantly influence this success. This study will evaluate the Medical Claim System using the DeLone and McLean ISSM. The process of evaluating the successful implementation of the Medical Claim System will be carried out using quantitative methods by collecting survey data from relevant respondents, namely 100 employees from the IT Division of PT. XYZ and qualitative by interview. The survey is designed to determine the views and level of user satisfaction as measured by the percentage of users who are with the Medical Claim System. Data from the survey will then be processed using the PLS-SEM method. The PLS-SEM test shows that the quality of information will increase user interest in continuing to use the system and the high use of the system will increase user satisfaction and the net benefit of the Medical Claim System. From the research results it is known that Medical Claim System is successfully implemented, and Information Quality has a positive impact on System Use, System Use has a positive impact on User Satisfaction, System Use has a positive impact on Net Benefit and User Satisfaction has a positive impact on Net Benefit. The research results will provide recommendations for PT. XYZ to improve the quality of the Medical Claim System.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
Abstrak :
Majalah ilmiah merupakan sarana komunikasi yang penting bagi ilmuwan. Berdasarkan pertimbangan tersebut penelitian dengan menggunakan metode statistik ini dilakukan. Hasil penelitian memperlihatkan seki'tar 60% dait majalah ilmiah Indonesia tahun 1953-1982 mempunyai masa terbit paling sedikit 10 tahun, yang paling banyak menerbitkan majalah adalah badan pemerintah, penyebaran majalah pada berbagai disiplin ilmu tidak serasi. Berbagai kendala terutama kurangnya tenaga ahli dan dana menghambat perkembangan majalah dan menyebabkan majalah sering terlambat terbit. Mutu majalah ilmiah Indonesia masih perlu mendapat perha-tian serius...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
Abstrak :
Penelitian bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perjanjian leasing pada umumnya dan masalah wanprestasi lessee pada khususnya. Penulis mempergunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan teknik wawancara. Wanprestasi merupakan kelalaian debitur yang tidak melakukan apa yang dijanjikan akan dilakukan. Debitur, dalam hal ini lessee, sengaja lalai atau sengaja tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan dalam perjanjian leasing. Secara umum, bentuk wanprestasi lessee ada tiga macam: Pertama lessee tidak membayar harga pada tanggal yang telah ditentukan. Kedua, lessee tidak membayar denda atas keterlambatannya membayar sewa atau terlambat membayar denda itu. Ketiga, lessee melakukan tindakan-tindakan yang dilarang dalam perjanjian leasing. Untuk menyelesaikan masalah ini, lessor dapat menempuh tiga alternatif yaitu: Pertama, melalui negosiasi. Kedua, damai melalui arbiter. Ketiga, melalui pengadilan. Dalam praktek, masih banyak kasus wanprestasi lessee yang tak tidak dapat diselesaikan secara tuntas. Hal ini karena sampai sekarang belum ada undang-undang yang khusus mengatur masalah leasing. Penulis menyarankan agar pemerintah Indonesia membentuk undang-undang mengenai leasing. Undang-undang yang baru nanti hendaknya mencakup aspek-aspek leasing secara lebih luas serta dapat memberikan dorongan bagi pengembangan industri leasing pada waktu yang akan datang.
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
Abstrak :
Suatu graf D dikatakan sebagai graf berarah jika memuat suatu himpunan berhingga dan tidak kosong dari simpul simpul yang dinotasikan sebagai V D dan suatu himpunan berhingga dari busur busur berarah pada graf D yang dinotasikan sebagai A D Graf lingkaran berarah adalah graf berarah dimana dan Suatu tali busur adalah busur berarah yang menghubungkan dua simpul tidak bertetangga pada graf lingkaran berarah Letak dan arah tali busur pada graf lingkaran berarah mempengaruhi graf lingkaran dengan dua tali busur yang terbentuk Line digraph L D dari graf berarah D adalah graf berarah yang dibentuk dari graf D dengan mengikuti suaran tertentu. Letak tali busur pada graf lingkaran berarah mempengaruhi bentuk line digraph dari lingkaran berarah. Pada tugas akhir ini akan dibahas sifat sifat line digraph subgraf lingkaran bipartit dan diameter pada graf lingkaran berarah yang memiliki dua tali busur. ...... A graph is said a directed graph if it consists of a non empty and finite set of vertices which denoted by and a finite set of arcs which is denoted by A dicycle graph is a directed graph where and A chord is an arc which connects two non adjacent vertices in the dicycle graph. The position and orientation of the chords will influence the dicycle with two chords which is constructed. Line digraph of a directed graph is a directed graph formed from with particular rule. Position of a chord in a dicycle graph will affect its line digraph In this skripsi it is discussed the properties dicycle subgraph bipartite and diameter of the line digraph of a dicycle graph with two chords.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai implikasi Aksi Base Erosion and Profit Shifting Nomor 13 dalam Regulasi Dokumentasi Transfer Pricing di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data kualitatif. Implikasi Aksi BEPS 13 dalam regulasi dokumentasi transfer pricing sebagaimana diatur dalam PMK-213/2016, di antaranya adalah bertambahnya compliance cost yang harus ditanggung Wajib Pajak. Implikasi Aksi BEPS 13 dalam regulasi dokumentasi transfer pricing sebagaimana diatur dalam PMK-213/2016 juga terlihat dari pengadopsian beberapa ketentuan baru yaitu penggunaan dokumentasi tiga tingkat three-tiered documentation , penggunaan pendekatan arm's length price setting atau ex-ante basis, nilai threshold atau ambang batas yang baru, pengaturan kerangka waktu ketersediaan dokumentasi transfer pricing, dan penggunaan bahasa dalam dokumentasi transfer pricing. Untuk mengurangi cost of compliance yang harus ditanggung oleh Wajib Pajak, dibutuhkan simplification measures berupa safe harbors yang mengatur jenis-jenis transaksi afiliasi tertentu saja yang diwajibkan untuk menyelenggarakan dokumentasi transfer pricing seperti jenis transaksi afiliasi yang berpotensi melakukan penghindaran pajak.
This study focuses on the implications of Base Erosion and Profit Shifting Action Number 13 in transfer pricing documentation regulation in Indonesia. The research method used in this study is descriptive qualitative with qualitative data analysis technique. The implication of BEPS Action 13 in transfer pricing documentation regulation as stipulated in PMK 213 2016 is the increase of compliance cost that must be borne by Taxpayer. The other implication of BEPS Action 13 in transfer pricing documentation regulation as stipulated in PMK 213 2016 is the adoption of several new provisions, such as the use of three tiered documentation, the use of arm 39 s length price setting approach or ex ante basis, the use of new thresholds, the time frame of the availability of transfer pricing documentation, and the use of language in transfer pricing documentation. To reduce the cost of compliance that must be borne by Taxpayer, it is necessary to set out simplification measures in the form of safe harbors arranging certain types of affiliated transactions that are required to prepare transfer pricing documentation such as affiliated transaction that has the potential to do tax avoidance.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
Abstrak :
Skripsi ini berfokus pada analisis kondisi psikologis tokoh Tomo dalam novel Onnazaka karya Enchi Fumiko. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan studi kepustakaan. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan kondisi psikologis tokoh Tomo dalam novel tersebut dan aspekaspek yang mempengaruhi tingkah lakunya berdasarkan analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra serta beberapa teori psikologi sosial seperti teori kepribadian Freud, teori peran, dan teori rangsang balas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikologis tokoh Tomo dalam novel tersebut dipengaruhi oleh pertentangan antara perannya sebagai istri yang patuh di bawah doktrin sistem ie dengan rasa lelah, marah, dan benci sebagai wujud naluri alami perempuan yang diperlakukan semena-mena oleh suaminya.
This study is focused in the psychological analysis of Tomo character in Enchi Fumiko's Onnazaka novel. The method of this study is analysis descriptive based on literature studies. The purpose of this study is to explain about Tomo character's psychological condition in the novel and the aspects which influence her behavior based on analysis of literature's intrinsic and extrinsic element and also some social psychology theory like Freud's personality theory, role theory, and stimulus response theory. The result of this study shows that Tomo character's psychological condition in that novel is influenced by conflict between her role as an obedient wife under ie system doctrine with her tired, angry, and hate feeling as natural feeling of a woman who has treated bad by her husband.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S414
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Agnes
Abstrak :
Paparan debu keramik yang mengandung silika bebas di lingkungan kerja pabrik keramik Inerupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit pare akibat kerja. Untuk mencegah timbulnya penyakit pneumokoniosis perlu dilakukan upaya pemantauan secara khusus dan berkelanjutan terhadap para pekerja melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala dan pemantauan terhadap lingkungan kerja. Penelitian terhadap tenaga kerja pabrik kerami; di Cikarang dilakukan pada 66 pekerja laki-laki, dengan metode krosseksional., terdiri dari 31 orang dare bagian pembuatan badan keramik dan 35 orang dad bagian pengepakan. Penelitian lingkungan kerja dilakukan dengan mengukur kadar debu total, kadar debu respirable dan kadar silika bebas di bagian pembuatan badan keramik dan di bagian pengepakan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan fungsi paru dan pemeriksaan foto toraks. Hasil dan kesimpulan: Didapatkan prevalensi batuk kronik 4,5%, bronkitis kronik 4,5%, dahak kronik 4,5%, kelainan radiologi paru 10,6% dan restriksi 47% di pabrik tsb. Dibagian pembuatan badan keramik, kadar debu total, kadar debu respirable dan kadar silika bebas melebihi NAB yang ditetapkan. Tidak ditemukan hubungan antara kelainan fungsi pare dengan faktor-faktor umur, pendidikan, status gizi, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan memakai alat pelindung diri. Tidak ditemukan perbedaan prevalensi batuk kronik, bronkitis kronik, restriksi dan kelainan radiologi dengan tingkat paparan.
Scope and Methodology
Exposure to ceramic dust which contains free silica in a ceramic factory is a risk factor for occupational lung diseases. To prevent pneumoconiosis, specific and continuous monitoring of the workers through periodic health examinations and work environment measuring is very important. A study on 66 by ceramic factory workers consisting of 31 men from ceramic-body preparation division and 35 men from packaging division in Cikarang using cross-sectional method has been conducted. The work environment study was done by measuring total dust contamination, respirable dust, and free silica in ceramic-body preparation division and packaging division. Data collection was done by interviews, physical examination, lung function test and X-ray examination. Results : The prevalence of chronic cough were 4,5 %, chronic bronchitis 4,5 %, changes in lung radiologic 10,6 % and restriction 47 %. The total dust concentration, respirable dust and the free silica concentration was found to exceed the permissible limit in ceramic-body preparation division. No relation was found between lung function changes, age, education, nutrition condition, work period, smoking habits and mask users habits. No significant different in the prevalence of chronic cough, chronic-bronchitis, restriction and radiologic changes was found different level of dust exposure.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Agnes
Abstrak :
Seperti kita ketahui sejak lahirnya orde Baru dalam pemerintahan Indonesia terjadi pembangunan di segala bidang. Terutama pembangunan di bidang ekonomi, dalam dua dasawarsa belakangan ini berlangsung dengan pesat. Hal ini dapat dimengerti karena sesuai dengan Strategi Pembangunan Jangka Panjang, hanya dengan peningkatan hasil-hasil dalam bidang ekonomi, khususnya sektor industri, baru dapat tersedia sumber-sumber pembangunan yang lebih luas bagi peningkatan pembangunan di bidang-bidang lain. Pesatnya pembangunan di bidang ekonomi sudah tentu akan memberikan dampak terhadap struktur ketenagakerjaan. Struktur lapangan pekerjaan akan bergeser dari sektor pertanian ke sektor non pertanian atau industri. Dari segi jenis pekerjaan proporsi pekerja kantor meningkat lebih cepat dari pada bukan pekerja kantor dan dari segi status pekerjaan maka proporsi buruh meningkat lebih besar dari pada pekerja keluarga. Salah satu cara untuk memecahkan masalah dalam ketenagakerjaan ialah dengan menyiapkan tenaga kerja yang tangguh dan terampil. Sejalan dengan maksud tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Kecenderungan Angkatan Kerja di Indonesia dari berbagai sumber selama periode tahun 1961-1994 secara menyeluruh dan berkesinambungan. Sebagai sumber kajian utama dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari BPS, baik dari hasil Sensus Penduduk, SUPAS, SUSENAS, dan SAKERNAS. Analisis data dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan menyusun data ke dalam bentuk tabel dan gambar kemudian dibahas kecenderungan ketenagakerjaan selama kurun waktu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam periode tahun 1961-1994, jumlah tenaga kerja bertambah sebanyak 83,8 juta orang dengan tingkat pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 2,54%. Jumlah angkatan kerja mengalami kenaikan sebesar 51,1 juta orang dengan pertumbuhan rata-rata 2,75% per tahun. Dalam kurun waktu yang sama angka partisipasi angkatan kerja (APAK) meningkat dari 54,07% menjadi 58,03%. Angka Pengangguran terbuka menurun dari 5,71% menjadi 4,56% dan angka setengah pengangguran selama tahun 1965-1994 mengalami kenaikan yaitu dari 30,29% menjadi 39,25%. Kemudian dalam periode 1980-1990, tenaga kerja bertambah 30,6 juta orang dengan tingkat pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 2,82%. Jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 21,4 juta dengan pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 3,44%, sedangkan APAK meningkat dari 50,23% menjadi 54,73%. Secara keseluruhan APAK laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dari segi kelompok umur maupun tingkat pendidikan ternyata, APAK di pedesaan lebih tinggi dari pada di perkotaan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikan, angkatan kerja di Indonesia masih di dominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah. Berdasarkan kelompok umur, proporsi pengangguran terbesar di daerah perkotaan maupun pedesaan adalah mereka yang berusia 24 tahun ke bawah. Sedangkan menurut tingkat pendidikan, angka pengangguran tertinggi ditemukan pada laki-laki maupun perempuan yang berpendidikan SMTA umum. Selama periode 1961-1994 pekerja Indonesia meningkat sebanyak 49,3 juta orang. Menurut struktur umur, ternyata 60,61% pekerja Indonesia pada tahun 1990 berada pada kelompok umur 20-24 tahun, sedangkan menurut tingkat pendidikan 77,31% berpendidikan SD ke bawah. Telah terjadi pergeseran dalam struktur lapangan kerja selama periode 1961-1990. Jumlah pekerja yang bekerja di sektor pertanian mengalami penurunan dari 71,90% pada tahun 1961 menjadi 49,95% di tahun 1990. Penurunan tersebut diikuti dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja pads sektor industri (manufaktur) dari 7,8g% pada tahun 1961 menjadi 17,53% pada tahun 1990. Untuk sektor jasa juga terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja dari 18,28% pada menjadi 32,40% pada tahun 1990. Di daerah perkotaan sektor jasa lebih menonjol peranannya, sedangkan di pedesaan sektor pertanian yang lebih menonjol peranannya baik untuk laki-laki maupun perempuan. Meskipun secara relatif proporsi pekerja yang bekerja di sektor pertanian menurun, tapi jumlah pekerja yang bekerja di sektor tersebut secara mutlak (absolut) masih meningkat. Telah terjadi perubahan dalam status pekerjaan selama periode 1980-1990. Proporsi pekerja kantor (white collar workers) meningkat dari 6,51 % pada tahun 1980 menjadi 8,80% pada tahun 1990, dilain pihak proporsi bukan pekerja kantor (blue collar workers) menurun dari 91,96% di tahun 1980 menjadi 90,45% pada tahun 1990. Perubahan juga terjadi dalam status pekerjaan selama tahun 1971-1990. Pada tahun 1971 proporsi pekerja dengan status pekerjaan sebagai buruh/karyawan sebesar 32,98% meningkat menjadi 34,87% pada tahun 1990. Proporsi pekerja keluarga menurun dari.25,32% di tahun 1971 menjadi 19,89% pada tahun 1990 dan proporsi pekerja dengan status berusaha sendiri menurun dari 35,92% di tahun 1971 menjadi 19,30% pada tahun 1990. Demikian pula dengan status pekerjaan pada pekerja sektor formal dan informal. Dimana peranan sektor formal meningkat dari 29,96% di tahun 1980 menjadi 36,33% pada tahun 1990. Peranan sektor informal mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut yaitu dari 70,04% menjadi 63,67%.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>