Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnes Nabila
"ABSTRAK
Analisis regresi linier memodelkan hubungan linier antara variabel respon dengan variabel regresor. Analisis regresi linier menghasilkan suatu model yang disebut model regresi linier. Metode yang sering digunakan untuk menaksir parameter pada model regresi linier adalah metode ordinary least square OLS . Metode OLS akan menghasilkan taksiran terbaik ketika semua asumsinya terpenuhi. Namun pada kenyataannya, asumsi-asumsi tersebut seringkali tidak terpenuhi. Asumsi yang seringkali tidak terpenuhi adalah adanya multikolinieritas dan outlier. Multikolinieritas akan menyebabkan variansi dari taksiran parameter regresi membesar, sedangkan outlier akan membuat taksiran parameter menjadi bias. Jika terdapat multikolinieritas dan outlier pada data, digunakan jackknife ridge M-estimator. Jackknife ridge M-estimator adalah taksiran koefisien regresi yang memiliki sifat robust sehingga tidak terpengaruh oleh outlier dan menggunakan metode ridge untuk mengatasi masalah multikolinieritas serta menggunakan metode jackknife untuk mereduksi bias yang dihasilkan metode ridge. Pada regresi linier berganda, model regresi dapat terdiri dari banyak kandidat variabel regresor. Metode subset selection digunakan untuk memilih sebagian kecil saja dari kandidat variabel regresor pada model regresi linier berganda yang paling baik dalam memprediksi nilai dari variabel respon. Kriteria seleksi yang dapat digunakan pada metode subset selection apabila terdapat outlier dan multikolinieritas pada data yaitu kriteria GSp yang merupakan generalized version dari kriteria Sp. Hal tersebut dikarenakan, kriteria GSp didasarkan oleh jackknife ridge M-estimator yang dapat mengatasi masalah outlier dan multikolinieritas. Selanjutnya, kriteria GSp diimplementasikan untuk mendapatkan model terbaik pada data IQ yang memiliki masalah outlier dan multikolinieritas. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa untuk mengetahui IQ seseorang orang tersebut tidak harus melakukan 5 tes kepribadian berbeda, karena dengan hanya melakukan 3 tes kepribadian saja yaitu tes 1, tes 3 dan tes 5, sudah dapat diketahui besar IQ dari orang tersebut, dimana hal tersebut dapat mengurangi waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan.

ABSTRACT
Linear regression analysis model the linear relation between response variable with regressor variables. Linear regression analysis produce a linear regression model. Ordinary least squares OLS method is often utilized to estimate parameters of linear regression model. OLS method will produce the best estimates when all the assumptions are met. However, in real data, those assumptions are often not violated. Such as the multicollinearity and outliers. Multicollinearity will produce a large variance of the regression parameters, while outliers will cause a biased estimates. Jackknife ridge M estimator is recommended to be implemented in the model when these problems are present. Jackknife ridge M estimator is the regression with robust property, which makes it able not to be influenced by the presence of outlier, and ridge method is utilized to overcome multicollinearity, where the jackknife method is utilized to reduce the bias from the result of the ridge method. In multiple linear regression, regression model could possibly contain many regressor variable candidates. Subset selection method is utilized to select some of those regressor variable candidates on the multiple linear regression model that best predicts the value of the response variable. The selection criterion that can be utilized on the subset selection method when outlier and multicollinearity are present is the GSp criterion which is the generalized version of the Sp criterion. The reason for this is because the GSp criterion is based on jackknife ridge M estimator, which is able to solve the problem of outlier and multicollinearity. Furthermore, GSp criterion is implemented to obtain the best model on IQ data that has outlier and multicollinearity issues. Based on the data analysis, it was found that to know the IQ of a person the person does not need to do 5 different personality tests, because by only doing 3 personality test which is test 1, test 3 and test 5, it can be known the IQ of that person, where it can reduce the time, cost and energy required."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Nabila
"Kondisi kesetaraan gender dalam pendidikan di Indonesia merupakan isu yang terus mengalami kemajuan, meskipun begitu hal tersebut belum sejalan dengan kondisi kesetaraan gender secara global. Berdasarkan Global Gender Gap Index (GGGI) tahun 2021, Indonesia masih menempati urutan 101 dari 156 negara dengan skor 0,688 atau 68,8 persen kesetaraan gender. Peringkat Indonesia dalam sub indeks GGGI, terutama dalam capaian pendidikan, berada pada posisi cenderung di bawah. Penelitian ini mengkaji kondisi ketidaksetaraan gender dalam pendidikan dan dampaknya terhadap kemiskinan di Indonesia pada tingkat kabupaten/kota. Dengan menggunakan data panel dari tahun 2012 hingga 2021, analisis ini mengungkap variasi dalam ketimpangan gender dalam pendidikan di berbagai kabupaten/kota. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara ketidaksetaraan gender dalam pendidikan, yang diukur menggunakan rasio rata-rata lamanya sekolah perempuan dibandingkan laki-laki, dengan indikator kemiskinan, yang menandakan bahwa peningkatan kesetaraan gender dalam pendidikan dapat membantu upaya pengentasan kemiskinan. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan kontekstual untuk mengatasi tantangan dan peluang yang spesifik di berbagai wilayah. Rekomendasi kebijakan mencakup promosi kesetaraan gender dalam pendidikan, penghapusan stereotip gender, dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, akses internet, dan program bantuan sosial dalam upaya pengentasan kemiskinan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembuatan kebijakan untuk mencapai kesetaraan gender dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

The condition of gender equality in education in Indonesia is an issue that continues to make progress, although it is not yet aligned with the global gender equality situation. Based on the Global Gender Gap Index (GGGI) in 2021, Indonesia still ranks 101 out of 156 countries with a score of 0.688 or 68.8 percent gender equality. Indonesia's ranking in the GGGI sub-index, particularly in educational attainment, is relatively lower. This research examines the condition of gender inequality in education and its impact on poverty in Indonesia at the district/city level. By using panel data from 2012 to 2021, the analysis reveals variations in gender disparities in education across different districts/cities. The research findings show a significant negative relationship between gender inequality in education, measured by the ratio of average years of schooling for females compared to males, and the poverty indicator, indicating that an increase in gender equality in education can contribute to poverty alleviation efforts. The research emphasizes the importance of a contextual approach to address specific challenges and opportunities in different regions. Policy recommendations include promoting gender equality in education, eliminating gender stereotypes, and considering factors such as economic growth, population size, internet access, and social assistance programs in poverty alleviation efforts. This research is expected to contribute to policy-making efforts to achieve gender equality and poverty reduction in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library