Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Santoso
Abstrak :
Upaya penghargaan bagi perawat masih berorientasi kepada pemberian finansial dan perawat merasakan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan kompetensi yang memadai, pengakuan, kontrol dan penguatan nilai-nilai keyakinan dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang optimal dan berkualitas bagi klien. Tujuan penelitian mengidentiifikasi hubungan empowerment dengan kinerja pada perawat pelaksana di RSU Kota Semarang. Desain penelitian desikriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Total sampel yang memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini berjumlah 91 responden. Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti dan diuji validitas dengan r hitung > r tabel = 0,444 dan reliabilifas > 0,76l2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kontrol dengan kinerja pada perawat pelaksana dengan p-value = 0,029 dan hubungan antara empowerment dengan kinerja dengan p-value = 0,009 melalui uji Chi Square. Variabel kompetensi, pengakuan dan nilai-nilai keyakinan tidak berhubungan dengan kinerja karena p-value > 0,05. Uji regresi Iogistik berganda menunjukkan variabel kontrol paling berhuhungan dengan kinerja perawat pelaksana dengan p-value = 0,031. Kesimpulan penelitian ada hubungan antara empowerment dan kontrol dengan kinerja perawat pelaksana di RSU Kota Semarang Rekomendasi berupa pemberian penghargaan non finansial dan penguatan kontrol perawat terhadap tugas dan fungsi dalam pelayanan dan asuhan keperawatan bagi klien.
The effort in rewarding for nurses has being oriented to finance. In addition, nurses notice minimal attention of competence need, acknowledgement, control and reinforcement of conviction value in giving optimal and qualitied nursing care and service for client. The research goal is to identify relationship between empowerment and performer nurse?s action in RSU Kota Sernarang. The research design is correlation description with cross sectional approach. Total samples, that are according to inclusion criterion are 91 respondens. The instrument is made by the researcher. Furthermore, this validity test shows account > r table = 0,444 and the reliability > O,76l2. The research result shows that there is relationship between control and nurse?s action to performer nurses with p-value = 0,029 and there is relationship between empowerment and nurse?s action with p-value = 0,009 trough rising Chi Square test. The competence, acknowledge and convictional value variables not related to nurse?s action because p-value > 0,05. Double logistic regression test shows the control variable is the most related variable to nurse?s action with p-value = 0,031. The research conclucles that there is relationship between empowerment and control to performer nurse?s action in RSU Kota Semarang. Increasing non financial reward and nurse controlling empowerment on their care delivery task and frmction was needed for appropriate study.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Deregulasi di bidang moneter, perbankan, keuangan dan pasar modal dengan dikeluarkannya Pakdes 1987, Pakto 1988 dan Pakdes 1988, membawa dampak yang positif terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia.

Pesatnya pertumbuhan pasar modal sangat menguntungkan pemerintah dan masyarakat. Bagi pemerintah, berkembangnya pasar modal memberikan salah satu sumber penerimaan negara. Bagi masyarakat, pasar modal dapat digunakan sebagai alternatif investasi dana yang mereka miliki. Dalam jangka panjang para investor memiliki dua kesempatan yang menguntungkan baik melalui dividen maupun capital gain.

Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang go public berarti semakin banyak alternatif bagi masyarakat untuk menginvestasikan uangnya di pasar modal.

Penampilan saham industri kehutanan, puIp dan kertas di BEJ akhir tahun 1994 kian membaik. Pada saat indeks harga saham gabungan (IHSG) BEJ cenderung turun, namun saham sektor pulp dan kertas di pasar modal justru menguat. Bukan hanya jumlah transaksinya yang besar, tapi harga sahamnya naik cukup tajam. Kenaikan harga saham pulp dan kertas itu diduga karena melonjaknya harga pulp sebagai bahan baku kertas, yang kemudian diikuti kenaikan harga kertas. Harga pulp dan kertas memang cenderung berfluktuasi tajam.

PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation (IKPPC) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kehutanan. yang sahamnya diminati investor. Investor yang membeli saham IKPPC memerlukan informasi yang jelas dan lengkap mengenai profil perusahaan serta faktor-faktor lain baik intern maupun ekstern yang mempengaruhi perkembangan emiten dimasa yang akan datang.

Keputusan untuk membeli dan atau menjual saham yang ada tidaklah mudah karena hal ini tidak hanya bertitik tolak dari penilaian aktiva perusahaan, tetapi juga didasarkan pada kemampuan emiten menghasilkan pendapatan. Untuk itu perlu dilakukan analisis pada saham IKPPC agar dapat diketahui apakah saham yang beredar potensial untuk dibeli atau tidak. Apakah saham yang sudah dibeli telah memberikan keuntungan yang maksimal? Apakah pembelian saham tersebut merupakan alternatif terbaik daripada bentuk investasi Iain seperti mendepositokannya ke bank?

Dengan menggunakan valuation model, investor dapat menilai saham IKPPC dan mengetahui nilai sebenarnya (nilai intrinsik), sehingga dapat membandingkan apakah saham IKPPC yang beredar dihargai terlalu tinggi (overpriced) atau terlalu rendah (underpriced). Pendekatan ini penting untuk menentukan kapan saat harus membeli atau menjual saham IKPPC, serta sebagai antisipasi harga pasar saham dimasa yang akan datang.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teguh Agus Santoso
Abstrak :
Salah satu program manajemen risiko di rumah sakit yang sedang tren dalam rangka peningkatan mutu adalah Program Keselamatan Pasien (Patienf Safey). Kesadaran safety tentang faktor manusia pada industri rumah sakit mulai banyak menjadi perhatian. Perhatian tersebut tidak hanya dari pemerintah namun juga sektor swasta dan beberapa badan akreditasi mutu yang independen. Setiap sistem pelaporan keselamatan pasien di setiap organisasi memiliki taksonomi baik secara implisit maupun eksplisit. Peneliti mengkaji taksonomi dari Badan Kesehatan WHO (World Health Organization), Badan Akreditasi JCAHO (Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization), dan KKPRS-Persi (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) terutama taksonomi tentang medical error. Dengan mengetahui bentuk-bentuk taksonomi tersebut, peneliti membual taksonomi yang baru untuk RS XYZ, dengan tujuan memudahkan Para Pembuat Kebijakan RS XYZ melakukan mitigasi. Setelah dilakukan wawancara mendalam dan studi kasus kepada Para Pengambil Kebijakan, taksonomi medical error yang ditawarkan oleh peneliti disetujui untuk dilakukan penerapan. Dan penelitian ini menyimpulkan bahwa taksonomi medical error yang baru berdasarkan framework James Reason untuk RS XYZ secara umum bisa mempermudah analisis dan mengambil tindakan. Peneliti pun mcnyarankan perlunya dukungan dari Pemerintah dalam hal ini Departemcn Kesehatan untuk penerapan taksonomi medical error di rumah sakit di Indonesia. ......One of risk management program in hospital that in-trend for quality improving is Patient Safety. Safety awareness especialb/ human factor awareness is in attention in healthcare industry. The attention is not only from Government but also from private sector and independent accreditation bony. All patient safety reporting system in every orgameation has taxonomy jar implicit or explicit. Researcher assess the taxonomy from World Health Organization, Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization, and from National Patient Sakty Committee KKPRS-Persi Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) especialbt in medical error taxonomy. In knowing the taxonomiesjbrm, taxonomy model was made jbrXYZ Hospital with goal jbr making mitigation easibi by the XYZ Hospital Policy Maker. The methodology is in-depth interview and qualitative case stua§/ to the policy maker; and the result is medical error taxonomy that it is proposed have been agreed by policy maker to implement. And this research concluded the new medical error taxonomy that based on James Reason framework can make anabze easibt to mitigation. Researcher also suggest to government especiality Department of Health for medical error taxonomy implementation in hospital in Indonesia.
Universitas Indonesia, 2009
T33832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santoso
Jakarta : LIPI Press , 2006
338.927 AGU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Prio Agus Santoso
Yogyakarta: PustakaBaruPress, 2022
340.115 ARI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library