Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Suroso
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses perencanaan partisipatif pembangunan desa pejengkolan tahun 2019 – 2025. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif – deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses perencanaan pembangunan desa dilakukan secara partisipatif melalui musyawarah dusun (musdus), musyawarah desa (musdes), Loka Karya Desa (Lokdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes). Pada proses tersebut menunjukan bahwa setiap tahapan yang dilakukan mulai dari tahapan penyelidikan, perumusan masalah, tahapan identifikasi sumber daya (daya dukung), tahapan perumusan tujuan, tahapan rencana tindakan, dan tahapan penyusunan anggaran telah dilakukan secara bersama – sama pemerintah desa dengan masyarakat. Dalam setiap tahapan, yang menunjukan perencanaan partisipatif atau perencanaan yang melibatkan masyarakat adalah tahapan pengkajian keadaan desa atau tahapan penggalian. Sebab pada tahapan ini masyarakat diberikan kewenangan seluas – luasnya untuk mengusulkan proyek/program sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan melihat potensi, peluang, dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Sedangkan pada tahap paska pengkajian keadaan desa, tahapan – tahapan berikutnya hanya diikuti oleh perwakilan atau delegasi dari tiap – tiap dusun untuk mengawal usulan menjadi prioritas pembangunan desa selama 6 tahun. Kemudian untuk menentukan prioritas pembangunan dilakukan dengan cara perangkingan yang di nilai oleh masyarakat secara bersama – sama dengan melihat dampak, pemenuhan hak dasar, dan pengaruh dari program yang diusulkan oleh masyarakat desa.
This study is aimed to observe how the participatory planning process of the development of Pejengkolan Village during 2019 - 2025. This research uses a qualitative - descriptive method. The results of this study indicate that the village development planning process is carried out in a participatory manner through hamlet deliberations (musdus), village meetings (musdes), Village workshop (Lokdes) and village development planning deliberations (musrenbangdes). This process shows that every stage carried out, starting from the investigation stage, the problem formulation, the resource identification stage (supporting capacity), the goal formulation stage, the action plan stage, and the budget preparation stage have been carried out jointly with the village government and the community. In each stage, what shows participatory planning or planning that involves the community is the stage of assessing the condition of the village or the stage of excavation. Because at this stage the community is given the broadest possible authority to propose projects / programs according to community needs by looking at the potentials, opportunities and problems faced by the community. Meanwhile, at the post-assessment stage of the village condition, the following stages were only followed by representatives or delegates from each hamlet to oversee proposals to become a priority for village development for 6 years. Then, to determine development priorities, it is done by ranking those assessed by the community together by looking at the impact, fulfillment of basic rights, and the influence of the programs proposed by the village community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suroso
"Sejalan dengan semakin rumitnya permasalahan yang timbul akibat banyaknya kendala kendala didalam proses penyelesaian suatu proyek, baik kendala teknis maupun non teknis, maka kiranya perlu dipikirkan suatu pola manajemen yang baik agar dapat mencapai tiga parameter penting untuk keberhasilan suatu proyek yaitu parameter biaya, mutu dan waktu. Didalam era perdagangan bebas yang nantinya Indonesia mau tidak mau harus ikut bermain dalam peraturan peraturan dan persaingan persaingan yang cukup ketat, maka unsur biaya kiranya perlu menjadi perhatian yang sangat besar, agar didapatkan biaya yang bisa bersaing (efisien) dalam setiap kegiatan proyek selain unsur mutu dan waktu yang juga harus memenuhi kriteria yang ada. Agar didapatkan suatu biaya yang efisien, ternyata pengetahuan atau ilmu tentang Ekonomi Konstruksi mempunyai peranan yang cukup berarti didalam proses perencanaan suatu proyek. Dalam hal ini Ekonomi Konstruksi dapat diartikan sebagai upaya upaya penghematan biaya konstruksi yang didasarkan pada pertimbangan pertimbangan engineering, meliputi kegiatan kegiatan teknis dan nonteknis. Penelitian ini mencoba mencari hubungan atau tingkat pengaruh penerapan kegiatan ekonomi konstruksi yang dilakukan pada tahap perencanaan terhadap hasil kinerja pelaksanaan proyek konstruksi, yang meliputi kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Adapun sampel proyek yang diambil adalah dari proyek proyek dilingkungan Bank BNI. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa hal atau elemen yang patut diperhatikan dalam penerapan Ekonomi Konstruksi pada tahap perencanaan, yaitu elemen Volume Pekerjaan, Penggunaan Material Lokal, Metode Konstruksi akan berpengaruh besar terhadap kinerja biaya proyek sedangkan elemen Sumber Daya Manusia, Kebutuhan Konstruksi Khusus serta Jenis dan Kapasitas Peralatan sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek. Artinya untuk dapat mencapai kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan baik maka keenam elemen tersebut diatas patut dipertimbangkan atau mendapat perhatian khusus selama proses perencanaan. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah didasarkan pada data data yang didapatkan melalui kuisioner yang dibuat dan diisi oleh wakil wakil dari pengelola proyek baik pada tingkat analis proyek, pengelola proyek ataupun staf divisi umum Bank BNI dan didukung dengan data observasi melalui final report dan wawancara langsung. Data data yang didapat kemudian dikelompokkan dalam empat kelompok elemen yang berpengaruh terhadap kinerja proyek, yaitu kelompok 'Ekonomi Konstruksi', 'Pra Konstruksi,' 'Faktor Internal' dan 'Faktor Eksternal ' . Keempat kelompok tersebut diberlakukan sebagai input data yang selanjutnya diproses melalui bantuan program SPSS 9.0 (Statistical Program for Social Science versi 9.0). Output yang didapatkan adalah variabel variabel yang didapatkan sebagai elemen elemen yang berpengaruh terhadap kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library