Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanwir Ahmad Farhan
Abstrak :
Fluid Catalytic Cracking (FCC) merupakan metode perengkahan minyak nabati menjadi fraksi yang lebih sederhana dan menghasilkan produk biofuel. Grup riset AIR mengembangkan sebuah teknologi sistem FCC skala bench untuk mengolah minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati. Salah satu komponen sistem FCC adalah FCC furnace. FCC furnace merupakan tempat terjadinya proses pembakaran dan memberikan perpindahan panas yang tinggi di seluruh sistem FCC, terutama untuk memanaskan striper. Pengujian pertama menggunakan 2 kg bricket biochar dan pengujian kedua menggunakan 1kg bricket biochar dan 1kg biochar halus. Tujuan penelitian ini untuk melakukan optimasi online menggunakan model ANN dan optimasi PSO pada FCC furnace. Optimasi pemodelan ANN dan Optimasi PSO dapat memprediksi temperatur maksimum striper terjadi dengan menggunakan 1 kg bricket biochar dan 1 kg biochar halus. Dengan menggunakan optimasi online, temperatur striper actual mencapai 131.25 oC ,dan perbedaan pada setiap temperatur distabilkan dibawah 100 oC. Pemodelan algoritma optimasi online dapat berjalan dengan baik namun belum dapat meningkatkan temperatur aktual striper mencapai temperatur striper PSO maksimum dengan baik. ......Fluid Catalytic Cracking (FCC) is a method of cracking vegetable oil into simpler fractions and producing biofuel products. The AIR research group developed a bench-scale FCC system technology to process palm oil into biofuels. One component of the FCC system is the FCC furnace. The FCC furnace is where the combustion process occurs and provides high heat transfer throughout the FCC system, especially for heating the striper. The first test used 2 kg of biochar bricks and the second test used 1 kg of biochar bricks and 1 kg of fine biochar. The purpose of this study is to carry out online optimization using the ANN model and PSO optimization on the FCC furnace. ANN modeling optimization and PSO optimization can predict the maximum temperature of the striper that occurs using 1 kg of biochar bricket and 1 kg of fine biochar. By using online optimization, the actual striper temperature reaches 131.25 oC, and the difference at each temperature is stabilized below 100 oC. Online optimization algorithm modeling can run well but has not been able to increase the actual temperature of the striper to reach the maximum PSO striper temperature properly.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanwir Ahmad Farhan
Abstrak :
Fluid Catalytic Cracking (FCC) adalah suatu proses konversi yang digunakan untuk mengubah fraksi hidrokarbon berbahan bakar tinggi agar dapat menjadi produk bahan bakar lainnya. Untuk menjalankan sistem kendali FCC diperlukan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA). Sistem SCADA yang digunanakan untuk mengontrol, mengakuisisi, serta memonitori regenerator FCC dengan menggunakan Blynk sebagai HMI, laptop sebagai MTU dan arduino sebagai RTU. Dalam proses FCC dibutuhkan temperatur optimum pada regenerator, maka dari itu data yang diambil dioptimasi menggunakan Artificial Neural Network. Hasil training ANN didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 84.08%, nilai MSE berada pada kisaran 10-2 dan nilai error sebesar 0.053. Dari hasil tersebut menunjukan besarnya keakuratan ANN dalam mempelajari data. Dengan menggunakan Genetic Algorithm (GA) didapatkan hasil optimasi temperatur regenerator sebesar 765.32oC pada laju aliran massa ejektor 0.0067 kg/s, laju aliran massa regenerator 0.0043 kg/s dan bukaan katup ejektor “50” atau 7500 step pada motor stepper. ......Fluid Catalytic Cracking (FCC) is a conversion process used to convert high-fuel hydrocarbon fractions into other fuel products. To run the FCC control system, Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) is required. The SCADA system is used to control, acquire, and monitor FCC regenerators using Blynk as HMI, laptops as MTU and Arduino as RTUs. In the FCC process, the optimum temperature needed for the regenerator, therefore the data taken is optimized using Artificial Neural Network. ANN training results obtained a correlation coefficient of 84.08%, the MSE value is in the range of 10-2 and an error value of 0.053. From these results shows the accuracy of ANN in studying data. By using Genetic Algorithm (GA), the result of optimization of regenerator temperature is 765.32oC at ejector mass flow rate of 0.0067 kg/s, regenerator mass flow rate of 0.0043 kg/s and valve opening of "50" or 7500 step stepper motors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farhan
Abstrak :
Eugenol merupakan konstituen utama dalam minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) yang mempunyai berbagai aktivitas biologis salah satunya antioksidan. Chalcone merupakan metabolit sekunder golongan flavonoid yang mudah dimodifikasi untuk meningkatkan aktivitas biologisnya. Triazol merupakan cincin heterosiklik nitrogen yang banyak digunakan pada obat-obatan karena dapat meningkatkan aktivitas farmakologis dan biologis senyawa bahan alam. Ketiga senyawa tersebut telah diketahui memiliki aktivitas biologis yang baik sehingga pada penelitian ini disintesis enam senyawa turunan eugenol bermotif 1,2,3-triazol-chalcone dengan variasi senyawa aldehida untuk diuji aktivitas antioksidannya. Pengaruh dari variasi aldehida diamati terhadap reaktivitas reaksi dan aktivitas antioksidannya. Keberhasilan sintesis dibuktikan melalui identifikasi KLT dan titik leleh serta karakterisasi menggunakan instrumen FTIR, NMR, dan MS/MS. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa aktivitas tertinggi dimiliki oleh senyawa produk dengan aldehida vanilin yang mempunyai nilai %inhibisi sebesar 91,96%. Senyawa produk dengan variasi aldehida lain seperti propargil vanilin, trans-sinamaldehida, 3-piridinkarboksaldehida, dan sitronelal secara berturut-turut memberikan nilai %inhibisi sebesar 67,73%; 78,19%; 57,40%; dan 77,68%. Adapun aktivitas antioksidan dari senyawa produk dengan 4-dimetilaminosinamaldehida tidak dapat ditentukan karena larutannya sendiri memiliki absorbansi yang cukup besar pada daerah panjang gelombang absorbansi maksimum DPPH sehingga pengukuran absorbansi DPPH dapat terganggu. ......Eugenol is the main constituent in clove oil (Syzygium aromaticum) which has various biological activities, one of which is antioxidant. Chalcone is a secondary metabolite of the flavonoid class which is easily modified to increase its biological activity. Triazole is a nitrogen heterocyclic that is widely used in medicines because it can increase the pharmacological and biological activity of natural products compounds. These three compounds are known to have good biological activity, so in this study, six eugenol derivatives with a 1,2,3-triazole-chalcone motive was synthesized with various aldehyde compounds to test their antioxidant activity. Aldehydes variation effect was observed on the reaction reactivity and antioxidant activity. Successful of the synthesis was proven through TLC identification, melting points test, and FTIR, NMR, and MS/MS characterizations. Antioxidant activity assay with DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) showed that the product compound with vanillin had the highest %inhibition value of 91.96%. Product compounds with other aldehyde variations such as propargyl vanillin, trans-cinnamaldehyde, 3-pyridinecarboxaldehyde, and citronellal respectively had %inhibition values 67.73%; 78.19%; 57.40%; and 77.68%. Antioxidant activity of the product compound with 4-dimethylaminocinnamaldehyde cannot be determined with DPPH method because the solution has a high absorbance at the maximum wavelength of DPPH, so that the absorbance measurement of the DPPH solution is disturbed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farhan
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang penentuan penggunaan standar akuntansi dan membahas lebih lanjut terkait pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan dari standar yang diterapkan dan aspek perpajakan dari perjanjian BOT. Dalam transaksi tersebut, PT TWU sebagai operator melakukan perjanjian jual beli air olahan dengan PT MC yang dilakukan dengan sistem BOT atas Instalasi Pengolahan Air (IPA). Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara yang dikomparasikan dengan hasil asesmen berdasarkan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan standar akuntansi yang tepat atas BOT menggunakan ISAK 8 karena merupakan perjanjian yang mengandung sewa yang menurut PSAK 30 diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Perlakuan pajak atas BOT mengacu pada KMK No. 248/KMK.04/1995 karena memandang dari bentuk perjanjiannya secara legal bukan merupakan transaksi sewa. ...... This research aims to determine accounting standard of the BOT agreement, thus examine the recognition, measurement, presentation and disclosure of standard applied and the aspect of taxation. In the transaction, PT TWU as the operator entered sale and purchase agreement of water treatment with PT MC which was issued with BOT system on Water Treatment Plant (WTP). This research using interview method which compared with assesment result based on literature study. The results of this research indicate the appropriate accounting standards for BOT using IFAS 8 because it is arrangement contains a leases which according to SFAS 30 is classified as finance leases. The tax treatment of BOT refers to KMK No. 248/KMK.04/1995 because seen from the form of a legal agreement is not a lease transaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farhan
Abstrak :
Pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Pajak (UU HPP) tengah dengan salah satu pokok materinya, yakni kebijakan pengungkapan aset sukarela. Meski diharapkan dapat berimplikasi secara positif atas kehidupan masyarakat, namun tidak sedikit yang khawatir kebijakan ini dapat berdampak buruk. Disisi lain, kebijakan ini menimbulkan ketidakpastian dikarenakan masih banyak orang yang menganggap kebijakan ini merupakan tax amnesty jilid ii. Untuk itu, penelitian ini berusaha untuk mengetahui apakah kebijakan pengungkapan aset sukarela merupakan salah satu bentuk dari tax amnesty, menganalisis dasar pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan pengungkapan aset sukarela, proses formulasi kebijakan pengungkapan aset sukarela, dan pemenuhan kriteria good tax policy menurut Joint Venture’s Tax Policy Group dengan kebijakan pengungkapan aset sukarela. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan paradigma post positivist dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan berupa wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan pengungkapan aset sukarela merupakan kebijakan yang sama dengan kebijakan tax amnesty. Kemudian, Fungsi pajak sebagai instrumen politik menjadi dasar pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan pengungkapan aset sukarela. Lalu, proses formulasi kebijakan pengungkapan aset sukarela telah sejalan dengan konsep formulasi kebijakan model rasional sederhana yang dikemukakan oleh Patton dan Savicky. Kebijakan pengungkapan aset sukarela juga telah memenuhi konsep good tax policy. ......The government has passed into law the 2021 Law about Tax Regulation Harmonization, with one of its subject matters being the voluntary asset disclosure policy. Although the law is expected to have positive implications for the people, many are worried that this policy could create bad impacts. On the other hand, this policy creates uncertainty because there are still many people think that this policy is a tax amnesty volume II. For this reason, this research attempts to determine whether asset disclosure policy is a form of tax amnesty, analyze the government's considerations in setting asset disclosure policy, the process of formulating asset disclosure policy, and the fulfillment of criteria for good tax policy according to the Joint Venture's Tax Policy Group with asset disclosure policy. This descriptive research will employ a quantitative approach with a post-positivist paradigm and data collection techniques in the form of library research, field studies, and in-depth interviews. The results of this study conclude that the voluntary asset disclosure policy is the same policy as the tax amnesty policy. Then, the tax function as a political instrument is the basis for government considerations in determining voluntary asset disclosure policies. The process of formulating a voluntary asset disclosure policy is in line with the concept of a simple rational model policy formulation proposed by Patton and Savicky. The voluntary asset disclosure policy has complied with the concept of a good tax.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farhan
Abstrak :
Organisasi kriminal sering diceritakan melakukan kejahatan terselubung dalam kerahasiaan dan melanggar sesuatu yang sudah diatur oleh aturan hukum yang telah lama ditetapkan. Salah satu dari organisasi kriminal tersebut adalah Yakuza. Yakuza adalah nama yang digunakan untuk menyebut sindikat kejahatan terorganisir di Jepang. Bisnis utama Yakuza pada dasarnya sama dengan organisasi kejahatan pada umumnya: perdagangan narkoba, penyelundupan, pelacuran, perjudian, dan pemerasan. Pada tahun 1992, kebijakan Anti-Boryokudan atau Botaiho membuat arus bisnis Yakuza menjadi lebih sulit dan mengurangi pendapatan mereka, sehingga mengurangi kegiatan ilegal yang biasa mereka lakukan. Hal ini akhirnya membuat kedudukan mereka semakin tersingkir dalam tatanan masyarakat Jepang. ......Criminal organizations are often committing crimes hidden in secrecy and violate something that has been regulated by long-established legal rules. One of these criminal organizations is the Yakuza. Yakuza is a name used to refer to the organized crime syndicates in Japan. The Yakuza's main business is basically the same as the general crime organizations: drug trafficking, smuggling, prostitution, gambling, and extortion. In 1992, the Anti-Boryokudan or Botaiho policy made the Yakuza business flow more difficult and reduced their income, thereby reducing the illegal activities they used to do. This eventually made their position more and more marginalized in the fabric of Japanese society.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farhan
Abstrak :
Tulisan ini menguraikan perkembangan kewenangan pemerintah daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri (urusan pemerintahanyya), yang ditutup dengan uapaya melihat masa depan otonomi daerah dalam negara kesatuan Indonesia
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2018
342 JKTN 11 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library