Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aida Lufti Huswatun
"Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa belum dilakukannya bauran promosi secara optimal untuk paviliun melati. Sebagai produk unggulan yang memberikan profit besar kepada rumah sakit seharusnya paviliun melati dapat tersosialisasi di masyarakat.
Dari analisa yang sudah dilakukan ditemukan bahwa BOR paviliun melati selama periode Oktober 2001 sampai dengan Pebruari 2002 rata-rata diatas 60 %, tapi berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada pasien tentang alasan di rawat di paviliun melati didapatkan 90 % pasien berasal dari rujukan dokter atau RS lain, dan hanya 10 % pasien yang mengetahui keberadaan paviliun melati.
Tujuan penelitian untuk mengetahui landasan keputusan pemilihan bauran promosi paviliun melati dari pihak RS PMl, selain itu juga membuat rancangan konsep bauran promosi yang optimal bagi paviliun melati RS PMI.
Jenis penelitian merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan belum sempurnanya landasan keputusan pemilihan bauran promosi paviliun melati dilihat belum adanya database untuk audiens sasaran, serta belum adanya kebijakan dari manajemen tentang anggaran promosi yang akan digunakan. Bauran promosi yang sudah dilakukan selama ini dengan menggunakan brosur dengan lokasi penempatan yang tidak strategis dan distribusi pengadaan serta frekuensi pembaharuan yang terjadwal. Perencanaan kegiatan penyuluhan kesehatan melalui radio dan rencana kegiatan housecall pasien post rawat . khusus kelas utama untuk kontrol ulang cukup baik tapi belum dibuat perencanaan yang matang dari segi SDM, anggaran dan teknis pelaksanaan.
Perencanaan anggaran promosi dapat diambil dari pendapatan perawatan, sesuai dengan penelitian Lilien anggaran yang digunakan untuk promosi sebesar 7% dari penjualan. Sedangkan untuk periklanan diasumsikan 25 % dari anggaran promosi total, humas dan publisitas sebesar 50% dari anggaran promosi total dan untuk promosi penjualan sebesar 15 % sedangkan untuk pemasaran langsung sebesar 10%.. Perhitungan didasarkan atas jenis produk paviliun melati yang masih dalam taraf perkenalan sehingga periklanan dan humas harus dilakukan lebih intensif.

The background of the research was that promotional mix isn't implemented optimally for melati pavilion. As a core product giving high contribution for the hospital, melati pavilion should be socialization among people.
From the analysis, it detected that the B.O.R of melati pavilion during September 2001 until February 2002 approximately 60%. But considered patient opinion about their reason of stay in VIP, it is found 90% patients came due to other hospital or doctor reference, the rest about 10% of the patients recognized the existence of melati pavilion (survey).
The aim of the research was to explore right perception about promotional mix strategy in PMI hospital. Besides researcher wants to know about planning concept of promotional mix in PMI.
The type of the research was a case study with qualitative approach. Data was analyzed by using interviewed, observation and documentation study.
The result indicates that RS PMI has been facing the follow problem: unclear objective of promotion mix selection. Brochure positioned in proper place, no schedule frequency and renounce, no human resources planning, budget planning and technical implementation. But RS PMI performs well in reminding customer to do regular check up by phone.
Assume Lilien research that budget for promotion account for approximately 7% from sales promotion. For the advertising program 25% from the total promotion budget, publication 50% from the total promotion budget. Both advertising and publication budget has to be more than other because of the product was still in introduction stages. Budget for sales promotion about 15% from total budget promotion and finally budget for direct marketing is about 10 % from total budget promotion.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T2833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Lufti Huswatun
"Pendahuluan : Pada proses keganasan terjadi stres oksidatif, yang ditandai dengan peningkatan kadar serum malondialdehid (MDA) dan aktivitas antioksidan enzim katalase yang rendah. Rasio MDA katalase sebelum dan setelah radiasi fraksi ke 15 dapat menjadi prediktor persentase pengecilan volume tumor 4 minggu pasca radiasi komplit pada kanker serviks lanjut lokal.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan kohort prospektif pada 30 pasien kanker serviks lanjut lokal yang memenuhi kriteria inklusi di Departemen Radioterapi RS CiptoMangunkusumo periode Juli sampai September 2013. Pemeriksaan kadar MDA dan aktivitas enzim katalase dilakukan sebelum dan sesudah radiasi fraksi ke 15, menggunakan spektrofotometri. Respons terapi berdasarkan kriteria WHO dengan membandingkan persentase ukuran volume tumor sebelum radiasi dengan persentase volume tumor 4 minggu setelah radiasi komplit (radiasi eksterna 25 fraksi dan brakhiterapi 3 kali).
Hasil : Pada penelitian ini didapatkan rerata serum MDA sebesar 7,6+/- 1,2 nmol/ml dan aktivitas enzim katalase 0,95 (0,8 ? 1,36) U/mL. Setelah radiasi fraksi ke 15 ditemukan peningkatan serum MDA menjadi 9,5 +/-1,9 nmol/mL (p<0,001) dan penurunan aktivitas enzim katalase menjadi 0,82 (0,71 ? 0,96) U/ml. Terdapat hubungan yang bermakna antara rasio MDA katalase sebelum dan setelah radiasi fraksi ke 15 dengan persentase pengecilan volume tumor 4 minggu setelah radiasi komplit.
Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukan terjadi stres oksidatif pada pasien kanker serviks lanjut lokal, yang ditandai dengan peningkatan kadar serum MDA dan penurunan aktivitas enzim katalase. Rasio MDA katalase sebelum dan sesudah radiasi fraksi ke 15 dapat menjadi prediktor persentase pengecilan tumor 4 minggu pasca radiasi komplit.

Introduction : Oxidative stress always occurs in cancer patient, which characterized with high level of serum Malondialdehyde (MDA) dan low activity of serum catalase enzymatic antioxidant. To determine the ratio of MDA and catalase activity before and after the 15th radiation fractions which can be a predictor of the tumor volume reduction percentage.
Method: This is a prospective cohort study of 30 locally advanced cervical cancer patients who meet the inclusion criteria in the Radiotherapy Department of Cipto Mangunkusumo Hospital from July 2013 to Sept 2013. MDA levels and catalase enzyme activities were examined before and after the 15th radiation fractions of external radiation using sphectrophotometry. The responds were assess according to WHO criteria, by comparing the size of the tumor volume before radiation and four weeks after completion of radiation ( 25 fraction of external and 3 fractions of brakhiterapi ).
Result: In this study, the mean of serum MDA level is 7.6 + / -1.2 nmol / mL and catalase enzyme activity median is 0.95 ( 0.8 to 1.36 ) U / mL . We found elevated of serum MDA levels to 9.5 + / - 1.9 nmol /mL (p<0,001) and the activity enzyme catalase significantly decrease to 0,82 (0,71 to 0,96) U/ml (p<0,001) on the 15th external radiation fraction. There is a significant relationship is found between the ratio of MDA catalase before radiation and after the fifteenth external radiation fractions with the percentage of tumor volume reduction four weeks after completion of radiation ( r = 0.689 , p = 0.001 ) ( r = 0.418 , p = 0.021 ).
Conclusion: This study showed that oxidative stress occurs in patients with locally advanced cervical cancer, which characteristized with high level of serum MDA and low activity of serum catalase. Ratio of mda catalase before radiation and after the fifteenth external radiation fractions can be a predictor of the percentage of tumor volume reduction four weeks after completion of radiation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library