Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Aisha Nabila
"Keberadaan cyber media telah memungkinkan praktisi kehumasan untuk menyampaikan pesan dengan cepat, terutama pada saat isu atau krisis yang menimpa organisasi. Menggunakan analisis konten dan desktop research sebagai metode penelitian, paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana brand dapat mempengaruhi opini konsumennya melalui social media release (SMR) ketika isu menimpa brand tersebut. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis menggunakan studi kasus terhadap Danone Dumex Singapore terkait isu kontaminasi yang menimpanya pada Agustus 2013 lalu. Hasil penelitian diharapkan dapat dieksplorasi lebih jauh pada penelitian-penelitian selanjutnya guna meningkatkan performa brand dalam manajemen isu pada praktik kehumasan di masa yang akan datang.
Cyber media has made it possible for Public Relations practitioners to deliver messages to public in a timely manner, especially at times of issue and/or crisis. Using content analysis and desktop research in methodology, this review paper aims to bring together key findings on how brands can influence its consumer's opinion during its difficult times through social media release (SMR). This paper involves a case study of Danone Dumex Singapore issue management during its bacterial contamination issue on August 2013. Possible threats and opportunities in the key findings could be explored to improve brand's performance on issue management for future Public Relations practice."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Aisha Nabila
"Pesta Pernikahan bukan sekadar selebrasi atas bersatunya dua insan, namun juga sebagai ajang eksibisi kekayaan dan posisi sosial seseorang. Sebagai akibatnya, tidak jarang calon pengantin perempuan rela mengambil tindakan konsumsi di luar kemampuan seperti berhutang demi mewujudkan ‘pesta pernikahan impian’. Melalui foto yang diunggah pada media sosial Instagram, pebisnis industri pesta pernikahan seperti Bridestory dinilai secara aktif mendorong konsumsi tanda dalam benak followers perempuan. Penelitian konstruktivis-kritis ini menggunakan metode wawancara yang dilakukan pada tiga orang informan perempuan follower akun instagram @TheBridestory dengan gaya hidup, perilaku finansial, lingkaran sosial, dan konsumsi media yang berbeda-beda. Menggunakan konsep consumer society dan internet spectatorship, hasil penelitian memperlihatkan bahwa internet engagement dan status pernikahan memiliki hubungan dengan motivasi konsumsi individu sebagai klasifikasi dan diferensiasi sosial. Prestise, popularitas, dan estetika adalah nilai tanda yang umum ditemukan dalam konsumsi followers perempuan dalam wedding photography di akun @TheBridestory. Penelitian juga berhasil menemukan hiperrealitas pada wedding photography yang terjadi melalui desire dan narrative yang dibangun oleh fotografer melalui negosiasi apparatus dan negosiasi khalayak.
Wedding is not merely a celebration of the union of two people, but also as an exhibition of one's wealth and social position. As a result, it is not uncommon for brides-to-be to take consumption measures beyond their means such as going into debt for the sake of realizing a "dream wedding". Through photos uploaded on Instagram social media, wedding party vendors like Bridestory are considered to be actively encouraging consumption of signs in the minds of its female followers. This constructivist-critical research interviewed three female @TheBridestory instagram followers of different lifestyles, financial behavior, social circles, and media consumption. Using the concept of consumer society and internet spectatorship, the results show that internet engagement and marital status links to individual consumption as an instrument for social classification and social differentiation. Prestige, popularity, and aesthetics are common sign values consumed by female followers in wedding photos at @TheBridestory instagram account. The research also succeeded in finding hyperreality in wedding photography that occurs through desire and narrative built by the photographer through apparatus negotiations and audience negotiations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library