Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Al Rasyid
"Unit Stroke (US) telah terbukti sangat baik dalam peawatan pasien stroke.Penelitian US pada tahitn 1990 menunjukkan hasil dengan peningkatan rata-rata kehidupan dan perbaikan status fungsionai pendetita dun menurunkan hari perawatan pasien, Di Indonesia US masih bum sehingga penelitian tentang tatalaksana perawatan dl US sangat diperlukan.
Penelitian ini dilakukan untuk evaluasi manfaat US sebagai perawatan pasien stroke khususnya perbaikan status fungsional pasien dibandingkan perawatan pasien di Sudut Stroke Bangsal Umum Neurologi. Hasil penelitian menunjukan perbaikan status fungsionai stroke (Skor NIHSS) baik di US maupiin di Sudut Stroke Bangsal Neurologi Umum.Data memperlihatkan penumnan nilai NIHSS yaitu 17,35 tnenjadi 5,31 sedangkan di Sudut stroke 13,83 menjadi 8,87. Dengan menggunakan Independent t-test,penurunan NIHSS di US signifikan dibandingkan sudut stroke di bangsal neurologi umum. (MedJ Indones 2006; 15:30-3).

Stroke unit has been believed us the best institutional care for stroke patients. Recent researches in 1990s indicated thai stroke units can produce increasing survival rate and improving the functional state of the patients which can reduce the need for institutional care after stroke. In Indonesia, stroke unit is still new. Because stroke unit has educational role beside its clinical importance, the research about stroke unit especially in its value in managing stroke patients in Indonesia is needed.
This study was evaluated the effectiveness of stroke unit care in managing stroke patients especially in improving the functional state of the patients in compared with conventional care of stroke corner in general neurology ward. This study indicated that both stroke unit (SU) and stroke corner in general neurology ward (SC) shows reduction in NIHSS score. In Stoke Unit, the reduction of NIHSS was 17.35 to 5.31 while in Neurology ward from 13.83 to 8.87. Using independent t-test, the reduction of NIHSS in stroke unit is more significance compared with stroke corner in general neurology ward (p=0,000). (Med J Indones 2006; 15:30-3).
"
[place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 15 (1) Januari-March 2006: 30-33, 2006
MJIN-15-1-JanMarch2006-30
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid
Jakarta : UI Press, 1983,
R 342 HAR h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Harum Al Rasyid
"Telah dibuat suatu alat ukur kontrol pH meter yang digunakan untuk menentukandan mempertahankan kadar asam - basa serta monitoring temperatur yang diapklikasikan pada sebuah aquarium air laut. Pada dasarnya alat pengukur pH dan temperature yang terdiri dari sebuah sensor electrokimia untuk mengukur konsentrasi ion H+ serta sensor temperature, rangakaian elektronika sebagai pengolah sinyal dan display tampilan. Probe sensor elektrokimia berfungsi mengubah besaran kimia (konsentrasi ion H+) menjadi besaran listrik berupa beda tegangan listrik yang timbul antara kedua electrode yang digunakan dalam menentukan besarnya pH larutan. Sensor temperatur digunakan IC LM 335 dalam memonitoring setiap perubahan yang terjadi dalam aquarium. Secara umum desain yang digunakan terdiri dari pasangan elektroda gelas dan elektroda acuan, filter, rangkaian penguat instrumentasi serta peraga dengan pembacaan pH 0 - 14 serta perubahan temperatur. Dengan disain ini telah dibuat sebuah prototip control pH meter dengan monitoring temperature yang selaras dan berkinerja cukup baik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S29149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Al-Rasyid
"Indonesia memiliki beragam kekayaan wisata alam dan budaya. Sebagai generasi pewaris kekayaan negeri, remaja haruslah menjadi tulang punggung pariwisata. Oleh karena itu, remaja perlu diberikan pengetahuan dan informasi lebih tentang kepariwisataan Indonesia. Namun, akses informasi mengenai pengenalan pariwisata tersebut sangatlah minim. Oleh karena itu, dengan dibuatnya program air magazine ―Jalan-jalan Sob!‖ diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan informasi wisata di Indonesia sekaligus dapat mengajak dan menggerakkan para remaja untuk menjadi agen-agen yang memperkenalkan obyek-obyek wisata di tanah air.
Manfaat bagi khalayak: pendengar dapat mengetahui dan menambah wawasan mengenai kekayaan obyek wisata Indonesia. Manfaat bagi pengelola: menimbulkan citra positif bagi stasiun radio RTC UI FM karena menyiarkan sebuah program yang bersifat mengangkat industri pariwisata Indonesia Tujuan: secara sosial membentuk generasi muda yang peduli dan cinta terhadap warisan budaya dan kekayaan alam Indonesia.
Program ini berjudul "Jalan-jalan Sob!", beformat air magazine, secara spesifik mengangkat isu tema obyek-obyek wisata di tanah air, direncanakan untuk ditayangkan di radio RTC UI setiap hari senin dan Jumat pukul 19.30 WIB selama 10 menit pada acara "Music Special", dan ditargetkan untuk khalayak mahasiswa UI atau remaja/dewasa awal yang berada di sekitar lingkungan Kampus UI, Depok dengan S.E.S. A,B, dan C.
Evaluasi :
- Pre-test akan dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri dari 12 orang remaja berusia 18-25 tahun; menggunakan instrumen berupa Panduan FGD dan dilakukan setelah prototipe selesai dibuat.
- Evaluasi akan dilakukan setalah program disiarkan; dilakukan baik secara aktif maupun pasif. Metode yang akan digunakan: kuesioner untuk evaluasi produksi dan kualitas program dan survei via telepon untuk evaluasi khalayak.
Anggaran :
- Jumlah total anggaran pembuatan prototipe: Rp166.500
- Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp121.000
- Jumlah total biaya produksi selama 13 mingggu: Rp3.146.000
- Jumlah anggaran evaluasi: Rp254.000;

Indonesia has a various cultural heritage and natural wealth. As the young generation, youth should become a pillar of the local tourism. Therefore, teenagers should be given more knowledge and information about the tourism in Indonesia. However, the access to information about our tourism is minimal. Therefore, by making this air magazine, "Jalan-jalan Sob!" it is expected to answer the need of travel information in Indonesia, also to encourage the youth to become the agents that introduce the local tourism in the country.
The advantages to listeners: listeners can find out and add insight into the cultural heritage and natural wealth of Indonesia. The advantages for the radio station: create a positive image for the RTC UI FM radio station for broadcasting a program which promotes Indonesia's tourism industry Purposes: socially, to establish young generation who care and love to the cultural heritage and natural wealth of Indonesia.
The program is titled "Jalan-jalan Sob!", formatted as air magazine, specifically raised the local tourism issue as a main theme. The program is planned to be broadcasted on radio RTC UI every Monday and Friday at 19.30 for 10 minutes on the program "Music Special", and targeted to the UI students or early adult around the UI campus, Depok who come from the families with Social and Economic Class A, B, and C.
The Evaluation :
- Pre-test will be performed by using Focus Group Discussion (FGD) method in which each group consists of 12 adolescents aged 18-25 years; the instrument that will be used is the form of FGD guide; and will be done after the prototype is made.
- Evaluation will be done after the program is aired; it will be done either actively or passively. The methods to be used: a questionnaire for the evaluation of production and quality of programs and telephone survey for the audience evaluation.
Budget :
- Total budget of prototype production process: 166.500 IDR
- Total budget of program production process: 121.000 IDR
- Total budget of program production process for 13 weeks: 3.146.000 IDR
- Total budget of evaluation: 254.000 IDR
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Al Rasyid
"Pemilihan supplier merupakan salah satu hal terpenting dalam supply chain, dengan seriing berkembangnya tuntutan zaman unutk sebuah industry yang ramah lingkungan, perkembangan supply chain pun juga menuntut unutk lebih ramah lingkungan, hal ini dijawab dengan adanya pemilihan supplier yang ramah lingkungan pada kriteria-kriterianya. Dalam penelitian ini akan mencoba mencari pemeringkatan dan pengukuran effisiensi supplier bahan kimia berbasis lingkungan dimana. Dari penelitian ini didapat bahwa bobot untuk kriteira supplier yang ramah lingkungan lebih dominan disbanding kriteria tradisional.Dan dari hasil rating dan evaluasi dari ke tiga supplier tersebut, supplier no 3 menjadi supplier yang memeiliki peringkat yang paling tinggi berdasarkan ANP dan pengkuran effisiensi yang paling tinggi berdasarkan DEA.
Supplier selection is the one of the most important thing in supply chain. With the growing demand for a green industry, development of the supply chain management is lead to maintenance of the enviroment which known as green supplier chain management, green purchasing is one part to achieve green supply chain management. This paper we will rank and measure efficiency the supplier based on green criteria. the result of this paper we can know that green criteria is more dominant than tradisional criteria, and supplier 3 have the first rank based on ANP and the most efficient supplier based on DEA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43038
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid
"Teknologi fuel cell (selbahanbakar) merupakan salah satu teknologi yang menggunakan bahan bakar dari energi baru terbarukanya itu hidrogen. Teknologi ini dianggap bersih dan ramah lingkungan. Efisiensi konversi yang tinggi danemisi polutannya sangat rendah sehingga dampak lingkungan yang rendah juga membuatnya menjadi kandidat yang tepat untuk menggantikan teknologi konvensional ada. Aplikasidariteknologi fuel cell, antara lain untuk transportasi/ otomotif, pembangkitlistrikstasionerdan fuel cell portabel.Untuk teknologi fuel cell jenis proton exchange membrane (PEM) sebagai pembangkit listrik, khususnya di Indonesia masih belum berkembang. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis tekno ekonomi dari pembangkit listrik fuel cell jenis PEM dengan melihat karakteristik kerja dan efisiensi sistem, khususnya peralatan disisi keluaran seperti konverter dan inverter terhadap beban rumah tangga(beban yang dipakai lampu) dari beberapa profil beban seperti profil beban statis dan fluktuatif. Hasil uji kinerja sistem pembangkit listrik fuel cell memperlihatkan karakteristik dari fuel cell, yang berupa kurva polarisasi perubahan tegangan terhadap perubahan arus beban.Dari Kurva polarisasi V-I didapatkan nilai polarisasi aktivasi (α) pada saat pembebanan fluktuatif lebih besar dibandingkan pada saat pembebanan statis, sedangkan nilai polarisasi ohmic (r) pada saat pembebanan fluktuatif lebih kecil dibandingkan pada saat pembebanan statis. Hal ini memperlihatkan proporsi energi listrik yang timbul saat perubahan laju reaksi pada pembebanan fluktuatif lebih besar dibandingkan pada pembebanan statis. Sehingga reaksi yang terjadi lebih cepat dan mengakibatkan tegangan akan lebih cepat turun. Dari segi keekonomian biaya energi pembangkit listrik fuel cell jenis PEM untuk kapasitas 500W dan 2 kW masih cukup besar yaitu Rp/kWh10.117,2 dan Rp/kWh 5.330,4. Tetapi untuk kapasitas 5kW ternyata jauh lebih rendah yaitu sebesar Rp/kWh3.048,7. Hal ini di karenakan selain biaya investasi yang menjadilebihkecil,biaya bahan bakar juga menjadi lebih kecil. Biaya bahan bakar bisa jauh lebih murah dikarenakan konsumsi gas hidrogen berdasarkan arus beban yang dipakai pada kapasitas 5kW hanya dua kali lipat jumlahnya dibandingkan kapasitas 500W, sedangkan produksi listrik yang dihasilkan sepuluh kali lipat.

Fuel cell technology utilizes fuels from renewable sources i.e. hydrogen. Therefore, this technology is considered clean and environmentally friendly. High conversion efficiency with very low pollutant emission makes this technology a favorable candidate to substitute the existing conventional energy conversion technology. Applications of fuel cell technology include power for transportation/automotive, stationary fuel cell, and portable fuel cell. PEM type fuel cell technology as a power generation has not been developed in Indonesia. Therefore, it is necessary to analyze techno-economic of the PEM fuel cell technology by examining its operation characteristics and system efficiency particularly conversion equipment at output side such as converter and inverter for household load (lighting) at various load profile i.e, static and fluctuated loads. Performance analysis that is presented in V-I polarization curve shows the fuel cells characteristics. From this curve, polarization activation value (α) at fluctuated loads is higher than that of static loads, whereas polarization ohm value (r) is lower at static loads than fluctuated loads. This result demonstrates electricity produced at fluctuated loads is higher compared to that at static load. Consequently, chemical reactions are faster that affect voltage to drop faster. Cost of energy for PEM fuel cell is still considerably high for 500 W and 2 kW that are Rp/kWh10.117,2 and Rp/kWh 5.330,4. While for 5 kW fuel cell system, COE is far lower that is Rp/kWh3.048,7. This is due to cost of investment and fuels decrease significantly. Cost of fuel can be reduced substantially because oxygen consumption at a 5 kW fuel cell system is only double than that of the 500 W system, whereas electicity production is 10 times higher.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Rasyid
"Tujuan: Mendapatkan alat (Mikrokapiler Digital/MD) untuk mengukur viskositas darah dan plasma yang mempunyai presisi dan akurasi yang baik. Mengetahui peran viskositas darah dan plasma yang diukur dengan MD, faktor risiko dan determinan terhadap prognosis stroke iskemik akut berdasarkan National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS), Modified Rankin Score (mRS), Interleukin 6 (IL-6), dan neuron-specific enolase (NSE). Penelitian tahap pertama meliputi uji presisi dan akurasi, sedangkan tahap kedua adalah uji prognosis.
Subjek penelitian: Subjek untuk uji presisi adalah 40 dewasa sehat yang melakukan Medical Check Up (MCU). Subjek untuk uji akurasi dan prognosis adalah 135 pasien stroke iskemik akut onset ≤ 3 hari, usia 35 – 74 tahun.
Pengukuran dan intervensi: Presisi dinilai dengan coefficient of variation (CV), interrater variability Cronbach Alpha dan coefficient of reliability Bland Altman. Akurasi dinilai dengan uji diagnostik. Uji prognosis meliputi analisis bivariat dilanjutkan dengan analisis multivariat cox proportional hazards regression.
Hasil: Dari penelitian tahap pertama, didapatkan CV sebesar 0,04, nilai interrater variability Cronbach Alpha dan mean difference Bland Altman adalah baik. Sensitivitas dan spesifisitas MD untuk viskositas darah adalah 88,9 % dan 88,9 %, sedangkan untuk viskositas plasma adalah 100 % dan 84 %. Rumus prediksi untuk konversi viskositas darah MD ke satuan poise adalah y = 0,846x + 0,614, dan untuk viskositas plasma adalah y = 1,072x + (-0,160). Pada uji tahap kedua, didapatkan faktor determinan antara lain: fibrinogen merupakan faktor determinan perubahan viskositas darah dan plasma; viskositas darah merupakan faktor determinan perburukan kondisi klinis (National Institute of Health Stroke Scale/NIHSS dan modified Rankin Scale/mRS); viskositas darah dan diabetes melitus (DM) merupakan faktor determinan prognosis stroke iskemik akut berdasarkan interleukin 6 (IL-6); dan HDL merupakan faktor determinan prognosis stroke iskemik akut berdasarkan neuron specific enolase (NSE).
Simpulan: MD memiliki presisi dan akurasi yang baik. Viskositas darah merupakan faktor determinan perburukan kondisi klinis baik akut maupun pasca perawatan.

Objectives: To design a simple and portable instrument (Digital Microcapillary) for measuring blood and plasma viscosity values with high precision and accuracy. To assess the roles of these values, the risk and determining factors in predicting the outcome of acute ischemic stroke assessed using National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS), modified Rankin Scale (mRS), interleukin 6 (IL-6), and neuron specific enolase (NSE). The first stage of this study included precision and accuracy tests, while the second stade was the prognostic test.
Research subjects: 40 healthy adults admitted for Medical Check Up (MCU) were recruited for the precision test while the subjects for accuracy and prognostic tests were 135 acute ischemic stroke patients, either inpatients or outpatients, aged 35 - 74 years old, with up to 3 days stroke onset.
Measurement and intervention: The precision was assessed by calculating coefficient of variation (CV), Cronbach Alpha interrater variability, and Bland Altman coefficient of reliability, while the accuracy was assessed using diagnostic test. The prognostic test included bi- and multivariate analyses using Cox proportional hazards regression.
Results: The results of the first stage study were that the CV was 0.04; Cronbach Alpha interrater variability and Bland Altman mean difference values were excellent. The prediction formula used to convert blood viscosity value measured with digital microcapillary to poise unit was y = 0.846x + 0.614, and the formula for plasma viscosity was y = 1.072x + (-0.160). The sensitivity and specificity of Digital Microcapillary for blood viscosity measurement were 88.9 % and 88.9 %, respectively and for plasma viscosity measurement were 100 % and 84 %, respectively. The second stage of the study showed that the variables proven to be the determinants were: fibrinogen as the determinant of blood and plasma viscosity, blood viscosity as the determinant of clinical outcome (NIHSS and mRS), blood viscosity and diabetes mellitus as the determinants of acute ischemic stroke outcome indicated by blood IL-6 level, and HDL as the determinant of acute ischemic stroke outcome indicated by NSE level.
Conclusions: Digital Microcapillary has high precision and accuracy. Blood viscosity is a determining factor in the ischemic stroke outcome, both acute and one month after hospital discharge.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid
"Pada penelitian ini sinamaldehida akan dimodifikasi menjadi senyawa basa Schiff untuk dapat meningkatkan aktivitas antibakteri dan juga efek pharmacological sinamaldehida untuk keperluan bidang medis. Sintesis pyrazolon dari sinamaldehida akan dilakukan dengan menggunakan metode kondensasi basa Schiff dengan variasi waktu 1 jam, 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Sedangkan untuk sintesis benzimidazol akan dilakukan dengan menggunakan medium air dan katalis asam borat dengan variasi penambahan jumlah katalis (0,05 g; 0,1 g; 0,2 g; 0,3 g). Selanjutnya dikarakterisasi dengan Spekrtofotometri UV-Visible, FTIR, dan GC/MS. Uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan bakteri gram negatif Escherichia coli dan gram positif Staphylococcus aureus dengan medium agar yang diinjeksikan dengan sampel pyrazolon, benzimidazol, dan sinamaldehida sebagai faktor pembanding dengan kontrol etil asetat. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa hanya pyrazolon yang memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan sinamaldehida

In this study, cinnamaldehyde will be modified into Schiff's base compound that can enhance the antibacterial activity and pharmacological effects of cinnamaldehyde for the purposes of the medical field. Synthesis of pyrazolon from cinnamaldehyde will be done using the condensation of Schiff bases method with a variety of time of 1 hour, 2 hours, 4 hours, and 6 hours. As for the synthesis of benzimidazole will be done using the medium of water and boric acid as catalyst with the addition of the variation amount of catalyst (0.05 g; 0.1 g, 0.2 g, 0.3 g). Further characterized by Spektrofotometry of UV-Visible, FTIR and GC / MS. Test of antibacterial activity using gram-negative bacterium Escherichia coli and the gram-positive bacterium Staphylococcus aureus in agar medium then samples of pyrazolon, benzimidazole, and cinnamaldehyde as a factor in comparison are injected into agar medium. The results showed that only pyrazolon having better antibacterial activity compared with cinnamaldehyde.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Al Rasyid
"Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat pada energi semakin mendorong berkembangnya teori manajemen permintaan energi. Indonesia sebagai negarayang mengalami peningkatan kebutuhan konsumsi premium masih membutuhkan perbaikan dalam tata kelolakebijakan energinya. Salahsatunya dalam melakukan peramalan. Oleh karena itu,Dibutuhkan suatu cara agar dapat melakukan peramalan konsumsi BBM premium di Indonesia.Dalam penelitian ini, peramalan dilakukandengan dua cara. Yaitu dengan menggunakan Multi Linear Regrresi dan Neural network. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa metode Multi linear regresi memperoleh keakuratan yang lebih baik dibanding Neural network.

The increasing of energy consumption encouraging the development of energy demand management theory. Indonesia as a country which have increasing consumption premium fuel in few years is need to improve their energy policy, especially in forecasting. Therefore, there are need a methode to forecast premium demand in Indonesia. In this research, forecasting is done with using Multi Linear Regression and Neural Network. The result is the accuration of Multi Linear Regression methode better than the accuration of Neural network methode.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid
"Kepopuleran smartphone dan perangkat digital lainnya membuat fungsi navigasi online berbasis aplikasi menjelma menjadi sebuah win-win solution bagi pihak pengguna, pemilik bisnis lokal, dan pemerintah. Meskipun begitu, kesulitan-kesulitan yang masih dirasakan pengguna dalam menggunakan fungsi navigasi online disinyalir dapat mengancam keberlanjutan pemakaian dan menghentikan kebermanfaatan yang dirasakan. Penelitian ini berfokus menguji adopsi teknologi pada fungsi navigasi online menggunakan kombinasi TAM, TPB, DIT, dan TRA berdasarkan metodologi SEM. Penelitian ini mengambil studi kasus di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, untuk dua bahan kajian, yaitu Google Maps dan Waze, atas dasar diakuisisinya Waze oleh Google pada tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan tingginya kesan positif yang dirasakan perihal kebermanfaatan dan kemudahan yang dirasakan baik untuk Google Maps dan Waze. Analisis usefulness/EOU, technology adoption lifecycle, dan technology lifecycle menunjukkan bahwa Google Maps dan Waze telah diadopsi oleh early majority dan berada di ujung kurva. Hal ini mengindikasikan tahap mature di dalam product life cycle dan karena itu, pihak pengembang aplikasi seyogyanya mulai berfokus pada pengembangan bisnis daripada pengembangan teknis dan spesifik mengingat kedua aplikasi ini telah memiliki bargaining power yang tinggi. Selain itu pihak pengembang juga seyogyanya mulai berfokus pada inovasi radikal agar tidak tergeser oleh teknologi baru yang diusung pesaing.

The proliferation of smartphones and other digital devices contributed to the rising of online navigation services as a win-win solution for users, local business owners, and the government. Despite the enormous advantage, difficulties perceived during usage could threaten the sustainability of usage and hinder the advantage. This research is focused on studying online navigation services technology adoption using a combination of TAM, TPB, DIT, and TRA within the framework of SEM. This research uses a study case in Indonesia, particularly in Greater Jakarta Area, on two objects, Google Maps and Waze, based on the acquizition of Waze by Google in 2013.
Result found a highly positive impression on usefulness an ease of use for the two applications. Analyses of usefulness/EOU, technology adoption lifecycle, and technology lifecycle found out that Google Maps and Waze have been adopted by the "early majority" and that the two applications are then positioned on the edge of the technology lifecycle curve. This indicates a "mature" stage in the product life cycle and therefore, the developer of the two applications is ought to be more focused on business development rather than on technical and specific aspects considering that they already have a strong "bargaining powers" within users eyes. Also, the developer is ought to start focusing on radical innovation to secure current position on the market should any new technology be developed by competitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>