Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Husein Alatas
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0143
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Salim Alatas
"Communication is a dynamic field and constantly moves in the direction of human civilization. Communication were initially confined to the study of rhetoric and persuasion, in the modern era has been transformed into an interdisciplinary field, that explicitly challenging all forms of conventional boundaries, both theoretically and methodologically. Today, with the development of digital technology, the media landscape has changed, new media has been dominating all areas of human life, trends in communication studies then shifted towards new media, which more likely to interactive and two-way. This study will conduct an analysis of the historical development of communication studies, as well as a variety of contexts underlying the development of communication studies. By understanding the evolution of communication studies, we can learn how each era in history seeks to systematically solve mysteries in communication. It becomes essential to examine further, considering that the theory and methodology of communication is not something that comes in a vacuum. He emerged from the negotiations in the dialectic of human history. Thus, any historical development will bring new themes in the study of communication, and this study will look at it chronologically."
Jakarta: Univ Budi Luhur Jakarta, 2014
384 COM 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Alatas
"Telah di desain pesawat bertekanan dengan perangkat oksigen yang baik. Pesawat terbang militer mempunyai wilayah terbang ketinggian 18.000-30.000 kaki bahkan lebih. Bila peralatan tersebut mengalami kegagalan atau gangguan dalam kabin, akan mengalami hipoksia. Kemampuan penglihatan binokular tunggal salah satunya adalah kemampuan fusi yang sangat ditentukan oleh keseimbangan otot-otot ekstrinsik mata, yang dipengaruhi oleh kondisi hipoksia, sebab kemampuan fusi sangat dibutuhkan selama fase pendaratan pesawat dan terbang formasi. Mengingat pentingnya hal ini, maka perlu diketahui dan diteliti.
Metodologi : Desain pada penelitian ini adalah studi eksperimental "pre dan post test desain" yaitu dengan memajankan sebanyak 94 calon siswa penerbang PSDP TNI AU sebagai subyek dalam ruang udara bertekanan rendah (RUBR) setara ketinggian 18.000 kaki. Untuk analisis data digunakan uji T berpasangan, analisis korelasi dan regresi linear multivariate.
Hasil : Hasil uji T berpasangan dari saturasi oksigen, nadi, heteroforia jenis eksoforia di "ground level" dan di ketinggian 18.000 kaki terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05). Hubungan heteroforia jenis eksoforia di "ground level" dan variabel-variabel, didapatkan faktor yang berkorelasi positif dan bermakna adalah gula darah (r = 0,21 p = 0,03). Faktor yang berkorelasi positif bermakna dengan heteroforia jenis eksoforia setara ketinggian 18.000 kaki adalah gula darah (r = 0,21 p = 0,04), Variabel sistolik berkorelasi positif dan bermakna (r = 0,17 SigT = 0,04) terhadap heteroforia jenis eksoforia di "ground level". Faktor-faktor yang mempengaruhi heteroforia jenis eksoforia di "ground level" dan ketinggian 18.000 kaki terdiri dari tekanan sistolik dan kadar gula darah.
Kesimpulan : Sebagai kesimpulan dengan mengetahui tekanan sistolik dan kadar gula darah dapat diprediksi kemungkinan terjadinya heteroforia jenis eksoforia pada ketinggian 18.000 kaki."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Safira Alatas
"Infeksi nosokomial (IN), yaitu infeksi yang didapatkan dari rumah sakit, sampai saat ini masih menjadi masalah yang serius di setiap rumah sakit. Selain dapat meningkatkan waktu serta biaya perawatan di rumah sakit, IN juga dapat menyebabkan tingginya angka morbiditas, mortalitas pada pasien yang terkena infeksi tersebut serta meningkatkan risiko palsi serebral/kecacatan pada bayi yang bertahan hidup.
Infeksi nosokomial seringkali meningkat seiring dengan semakin berkembangnya teknologi kedokteran yang dapat menambah variasi prosedur tatalaksana yang harus dilalui oleh seorang pasien sehingga pada akhimya dapat meningkatkan risiko terkena IN.
Angka kejadian IN pada anak dilaporkan berkisar antara 3-7%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan kejadian pada orang dewasa yaitu sekitar 4%, sedangkan angka kematian yang disebabkan IN pada anak dilaporkan sebesar 11%. Data yang dilaporkan oleh National Nosocomial Infection Surveillance (NNIS) System menyatakan bahwa pada tahun 1980-1994 IN pada bayi barn lahir merupakan IN terbanyak yaitu 26-43% dari seluruh IN.
IN aliran darah (INAD), yaitu adanya patogen pada aliran darah pasien yang dirawat di rumah sakit dalam waktu lebih dari 48 jam, adalah bagian dari IN yang juga menjadi masalah yang sexing ditemukan dalam sistem pelayanan kesehatan akhir-akhir ini. Insiden dan prevalensinya yang cukup tinggi mengakibatkan tingginya angka morbiditas, mortalitas dan biaya perawatan serta lamanya masa perawatan di rumah sakit.
Di Indonesia, angka kejadian serta angka kematian secara nasional akibat INAD pada bayi baru lahir (neonates) belum pemah dilaporkan sebelurnnya. Penelitian tentang INAD (nsocomial septicemia) pada bayi baru lahir yang masuk ke special care unit."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Safira Alatas
"Latar belakang. Translokasi bakteri dari saluran cerna merupakan masalah yang penting dalam terjadinya infeksi pada pasien dengan kolestasis obstruktif serta sirosis hepatis. Pada studi ini kami bermaksud untuk mempelajari komposisi mikrobiota usus dihubungkan dengan malabsorpsi lemak dan gangguan integritas usus pada anak dengan kolestasis kronis. Metode. Sampel feses dari bayi/anak dengan kolestasis dan anak sehat dikumpulkan untuk dilakukan evaluasi terhadap jumlah sel lemak, komposisi mikrobiota usus serta integritas ususnya.
Hasil. Lima puluh tujuh bayi/anak (27 kolestasis dan 30 anak sehat) dilakukan evaluasi. Terdapat perbedaan bermakna pada berat badan, P=0.001; status nutrisi, P=<0.0001; serta konsumsi susu formula dengan bahan dasar middle chain triglyceride, P=<0.0001. Selain itu juga ditemukan bahwa komposisi lemak pada feses serta kadar fecal calprotectin lebih tinggi pada kelompok kolestasis dibandingkan dengan anak sehat, P=<0.0001 dan P=0.021. Sesuai dengan hasil tersebut ditemukan pula perbedaan yang bermakna di antara kedua grup tersebut pada komposisi Bifidobacteria sp. and E. Coli sp., P=0.005.
Kesimpulan. Ditemukan perbedaan yang bermakna pada berat badan, status nutrisi, komposisi lemak feses, kadar fecal calprotectin serta profil mikrobiota usus antara kelompok bayi dengan kolestasis dengan bayi sehat. Diperlukan studi lanjutan untuk mempelajari interaksi antara saluran cerna dan hati pada kolestasis.
......Background. Bacterial translocation from the gastrointestinal tract is central to current concepts of endogenous sepsis in obstructif cholestasis and cirrhosis. In this study we evaluate gut microbiota profile and their correlation with fat malabsorption and gut integrity. Methods. We evaluate feces sampels from chronic cholestasis and healthy infants to know their fat malabsorption, gut microbiota composition, and gut integrity, then compare between the 2 groups.
Results. Fifty-seven infants (27 cholestasis and 30 healthy) were evaluated. There were significant difference in mean body weight 7932.39 (SD: 3416.2) VS 11453.3 (SD: 4012.3) grams, P=0.001; nutritional status, P=<0.0001, and middle chain triglyceride dominant infant formula, P=<0.0001. Feces evaluation showed a significant hinger fat composition (+2 and +3), P=<0.0001 and fecal calprotection level in cholestatic groups (81.32 (SD:61.6) VS 47.37 (SD:47.3) microgram/g faeces), P=0.021. In accordance with fecal calprotectin level, there were a significant difference between the 2 groups in composition of Bifidobacteria sp. and E. Coli sp., P = 0.005.
Conclusions. Significant differences were found in body weight, nutritional status, feces fat composition, fecal calprotection level and gut microbiota profile between chronic cholestasis and healthy infants. Further studies needed to evaluate the interaction between gut and liver axis in infants with cholestasis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniah Alatas
"Keberadaan green hospital sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia dan lingkungan, karena rumah sakit merupakan salah satu penyumbang polusi. RSUD R. Syamsudin, SH menjadi anggota Global Green and Healthy Hospital serta berkomitmen untuk melaksanakan sepuluh agenda yaitu kepemimpinan, bahan kimia, limbah, energi, air, transportasi, makanan, farmasi, gedung, dan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi green hospital dengan Kriteria Kerangka Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige. Kerangka Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige mengevaluasi berdasarkan tujuh kriteria yaitu kepemimpinan, strategi, pelanggan, pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, tenaga kerja, operasi serta hasil. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam, kuesioner, dan telaah dokumen.
Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan green hospital RSUD R. Syamsudin, SH mendapatkan skor 620.1 dari 1000 (skor maksimal) sehingga diposisikan pada emerging industry leader. Kriteria Kepemimpinan mendapatkan poin tertinggi, sedangkan poin terendah adalah Kriteria Pelanggan. Dapat disimpulkan, RSUD R. Syamsudin, SH berada di posisi menengah dalam implementasi green hospital, artinya sudah memiliki beberapa keunggulan tetapi masih ada beberapa faktor yang dapat ditingkatkan lagi agar pelaksanaan green hospital dapat lebih optimal. Untuk itu, direkomendasikan kepada RSUD R. Syamsudin, SH agar melakukan evaluasi rutin, mempromosikan green hospital lebih gencar, melakukan optimalisasi SIM RS, serta penguatan anggaran agar pencapaian sepuluh agenda lebih optimal.
......The existence of green hospital is very necessary to overcome climate change which can cause disruption to human health and the environment, because hospitals are one of the contributors to pollution. RSUD R. Syamsudin, SH became a member of the Global Green and Healthy Hospital and is committed to implementing ten agendas, namely leadership, chemicals, waste, energy, water, transportation, food, pharmacy, buildings, and purchasing. Aim of this study is to analyze the implementation of green hospital with the Malcolm Baldrige Criteria Framework for Excellence Performance. Malcolm Baldrige Criteria evaluates based on seven criteria which isleadership, strategy, customer, measurement, analysis, and management of knowledge, labor, operations and results. The design of this study is qualitative by gathering information through in-depth interviews, questionnaires, and document review.
Based on the results of research, the implementation of the green hospital in R. Syamsudin Hospital, SH received a score of 620.1 out of 1000 (maximum score) so that it was positioned in emerging industry leaders. The Leadership Criteria get the highest points, while the lowest points are the Customer Criteria. It can be concluded, RSUD R. Syamsudin, SH is in the average position in implementing green hospital, meaning that it already has several advantages but there are still several factors that can be improved so that the implementation of green hospital can be more optimal. For this reason, it was recommended to RSUD R. Syamsudin, SH to carry out routine evaluations, promote green hospital more aggressively, optimize hospital management information system, and strengthen the budget so that the achievement of ten agendas more optimized."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniah Alatas
"Keberadaan green hospital sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia dan lingkungan, karena rumah sakit merupakan salah satu penyumbang polusi. RSUD R. Syamsudin, SH menjadi anggota Global Green and Healthy Hospital serta berkomitmen untuk melaksanakan sepuluh agenda yaitu kepemimpinan, bahan kimia, limbah, energi, air, transportasi, makanan, farmasi, gedung, dan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi green hospital dengan Kriteria Kerangka Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige. Kerangka Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige mengevaluasi berdasarkan tujuh kriteria yaitu kepemimpinan, strategi, pelanggan, pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, tenaga kerja, operasi serta hasil. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam, kuesioner, dan telaah dokumen, Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan green hospital RSUD R. Syamsudin, SH mendapatkan skor 620.1 dari 1000 (skor maksimal) sehingga diposisikan pada emerging industry leader. Kriteria Kepemimpinan mendapatkan poin tertinggi, sedangkan poin terendah adalah Kriteria Pelanggan. Dapat disimpulkan, RSUD R. Syamsudin, SH berada di posisi menengah dalam implementasi green hospital, artinya sudah memiliki beberapa keunggulan tetapi masih ada beberapa faktor yang dapat ditingkatkan lagi agar pelaksanaan green hospital dapat lebih optimal. Untuk itu, direkomendasikan kepada RSUD R. Syamsudin, SH agar melakukan evaluasi rutin, mempromosikan green hospital lebih gencar, melakukan optimalisasi SIM RS, serta penguatan anggaran agar pencapaian sepuluh agenda lebih optimal.

The existence of green hospital is very necessary to overcome climate change which can cause disruption to human health and the environment, because hospitals are one of the contributors to pollution. RSUD R. Syamsudin, SH became a member of the Global Green and Healthy Hospital and is committed to implementing ten agendas, namely leadership, chemicals, waste, energy, water, transportation, food, pharmacy, buildings, and purchasing. Aim of this study is to analyze the implementation of green hospital with the Malcolm Baldrige Criteria Framework for Excellence Performance. Malcolm Baldrige Criteria evaluates based on seven criteria which isleadership, strategy, customer, measurement, analysis, and management of knowledge, labor, operations and results. The design of this study is qualitative by gathering information through in-depth interviews, questionnaires, and document review. Based on the results of research, the implementation of the green hospital in R. Syamsudin Hospital, SH received a score of 620.1 out of 1000 (maximum score) so that it was positioned in emerging industry leaders. The Leadership Criteria get the highest points, while the lowest points are the Customer Criteria. It can be concluded, RSUD R. Syamsudin, SH is in the average position in implementing green hospital, meaning that it already has several advantages but there are still several factors that can be improved so that the implementation of green hospital can be more optimal. For this reason, it was recommended to RSUD R. Syamsudin, SH to carry out routine evaluations, promote green hospital more aggressively, optimize hospital management information system, and strengthen the budget so that the achievement of ten agendas more optimized."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Salim S. Alatas
"Biofilm merupakan struktur yang dibentuk oleh komunitas mikroorganisme yang saling terikat dan terfiksasi dengan melekat pada suatu permukaan dalam matriks polimer ekstraseluler yang dihasilkan oleh mikroorganime tersebut. Pembentukan biofilm dilaporkan cukup tinggi pada kanul trakeostomi dan berhubungan dengan inflamasi kronis, serta infeksi oleh mikroorganisme yang resisten terhadap antimikroba. Beberapa metode pemeriksaan deteksi biofilm telah diperkenalkan, termasuk diantaranya adalah metode microtiter plate assay (MPA), congo red agar (CRA), dan congo red agar modifikasi (CRA modifikasi). Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja diagnostik pemeriksaan deteksi biofilm bakterial metode CRA dan CRA modifikasi yang dianggap lebih sederhana dan mudah terhadap metode MPA yang dianggap sebagai baku emas. Deteksi biofilm bakterial metode MPA, CRA, dan CRA modifikasi pada penelitian ini dikerjakan pada 100 isolat bakteri yang diperoleh dari biakan spesimen swab kanul trakeostomi pasien dewasa Poliklinik Telinga Hidung Tenggorok Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Juni-Juli 2020. Pembentukan biofilm bakterial terdeteksi sebesar 25% berdasarkan metode MPA dengan bakteri penyusun terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa. Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif (NPP), nilai prediksi negatif (NPN), dan akurasi metode CRA didapati sebesar 36%, 63%, 24%, 75%, 56%. Metode CRA modifikasi didapati tidak memiliki kinerja diagnostik yang lebih baik dibandingkan dengan metode CRA, yaitu dengan sensitivitas, spesifisitas, NPP, NPN, dan akurasi sebesar 52%, 35%, 21%, 68%, 39%. Kesesuaian hasil interobserver deteksi biofilm bakterial metode CRA dan CRA modifikasi didapati sangat kuat (Kappa 0,927, p = 0,035 untuk metode CRA dan Kappa = 0,856, p = 0,042 untuk metode CRA modifikasi).
......Biofilm is a structured formed by a community of microorganisms that are bound to each other and fixated by adhering to a surface in the extracellular polymer matrix produced by these microorganisms. Biofilm formation has been reported high in tracheostomy cannule and related to chronic inflammation, as well as infection with antimicrobial-resistant microorganisms. There are several biofilm detection methods, including Microtiter Plate Assay (MPA) Method, Congo Red Agar (CRA)iMethod, and modified Congo Red Agar (modified CRA) Method. This study is a diagnostic study with cross sectional design that aims to evaluate the diagnostic performance of bacterial biofilm detection by CRA and modified CRA method, which are considered easier and simpler than MPA method, which is considered as the gold standard. Bacterial biofilm detection using CRA, modified CRA, and MPA method in this study was carried out on 100 bacterial isolates obtained from tracheostomy cannule swab cultures of adult patients at Otorhinolaryngology Outpatient Clinic Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in June-July 2020. Bacterial biofilm formation was detected by 25% based on MPA methods with the most bacterial constituent is Pseudomonas aeruginosa. Sensitivity, specificity, positive predictive value (PPV), negative predictive value (NPV), and accuracy of CRA methods were 36%, 63%, 24%, 75%, 56%. Modified CRA method did not have a better diagnostic performance than CRA method, with sensitivity, specificity, NPP, NPN, and accuracy were 52%, 35%, 21%, 68%, 39%. The concordance of interobserver bacterial biofilm detection using the CRA and modified CRA methods was found to be very strong (Kappa 0.927, p = 0.035 for the CRA method and Kappa = 0.856, p = 0.042 for the modified CRA method)"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shakira Alatas
"Tesis ini membahas analisis bisnis pada perusahaan properti PT.Adco Citra Asri. Perusahaan merasakan ada beberapa permasalahan khususnya pada arus kas dan juga tingkat pengembalian dari usaha yang dijalankan. Selain itu, dengan rendahnya tingkat profesionalitas sumber daya manusia, perusahaan tidak mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaan secara baik. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis, yang mana analisis dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu analisis industri, analisis finansial dan analisis prospek perusahaan. Setiap analisis finansial, perusahaan akan dibandingakan dengan kondisi perusahaan yang juga bergerak di bidang pengembang properti. Dari analisis-analisis tersebut dapat dilihat bahwa kondisi perusahaan secara finansial sudah cukup baik. Hal tersebut dilihat dari kondisinya yang dibandingkan dengan pesaing, namun terdapat beberapa perbaikan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi dan opportunity yang dimiliki perusahaan.

The focus of this study is to analyze PT.Adco Citra Asri as a whole unit. PT. Adco Citra Asri felt there were a few problems; especially in the company?s cash flow and return from its business. Other than that, because of the low professionalism of company?s human resources, the company didn?t know the internal and external condition very well. The study done by doing business analysis, and it was done in three part, industry analysis, financial analysis, and prospective analysis. At every part of financial analysis, the company was compare with other firm which from the same industry which is property/real estate. From those analyses, the company itself is in a good position financially. This conclusion is coming from the comparison done with other firms from the same industry, for every ratio use on this analysis. This analysis also showed that many things can be done to improve their condition and to graphs the company's opportunity."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28292
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>