Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldilah Rahmawati
"Berdasarkan bukti yang ada menyebutkan bahwa serah terima di samping tempat tidur atau bedside handover dapat mengurangi pasien jatuh, waktu pemulangan, dan biaya lembur, sekaligus meningkatkan kolaborasi tim. Metode penulisan yang digunakan adalah Case Report, tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu menemukan fenomena, melakukan observasi dan wawancara, mengidentifikasi masalah, menerapkan evidence-based practice dan penulisan laporan kasus. Fenomena yang ditemukan yaitu di ruang rawat inap Rumah Sakit X melakukan handover hanya di nurse station, sehingga dilakukanlah penerapan langkah-langkah bedside handover berdasarkan evidence-based practice. Hasil dari penerapan evidence-based practice tersebut masih kurang optimal dikarenakan sosialisasi tentang penerapan evidence- based practice baru dilakukan dua kali.

Based on evidence, bedside handover can reduce patient falls, discharge time, and overtime costs, and also increasing team collaboration. The writing method uses Case Report, the stages that used are finding phenomena, conducting observations and interviews, identifying problems, applying evidence-based practice and writing case reports. The phenomenon that was found is the ward of X Hospital, handovers were only carried out at the nurse's station, so that bedside handover steps were implemented based on evidence-based practice. The results of the application of evidence-based practices are still less optimal due to the socialization of the application of evidence-based practices has only implemented twice."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilah Rahmawati
"Remaja, yang saat ini termasuk dalam generasi Z berada di garis terdepan dalam penggunaan internet ataupun teknologi digital lainnya sehingga mereka rentan mengalami risiko teknologi digital, termasuk pelecehan seksual yang terjadi secara online. Penelitian ini merupakan survey deskriptif dengan melibatkan 427 responden yang dipilih menggunakan teknik quota sampling. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner data demografi, terjemahan Digital Literacy Scale dan yber-Sexual Experiences Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan 50,6% dari total responden memiliki tingkat literasi digital yang kurang dan 90,2% dari total responden pernah mengalami pelecehan seksual secara online. Jenis pelecehan seksual yang paling banyak dialami yaitu pelecehan gender (47,1%). Hasil penelitian memperkuat fakta bahwa masih banyak remaja yang mengalami risiko teknologi digital khususnya pelecehan seksual karena memiliki kemampuan literasi digital yang kurang.

Teenagers, who are currently included in Generation Z, are at the forefront of using the internet or other digital technologies, so they are vulnerable to the risks of digital technology, including sexual harassment that occurs online. This research is a descriptive survey involving 427 respondents who were selected using quota sampling technique. The questionnaires used were demographic data questionnaire, Digital Literacy Scale translation and Cyber-Sexual Experiences Questionnaire. The results showed that 50.6% of the total respondents had a low level of digital literacy and 90.2% of the total respondents had experienced online sexual harassment. The most common type of sexual harassment experienced was gender harassment (47.1%). The results of the study reinforce the fact that there are still many teenagers who are at risk of digital technology, especially sexual harassment because they have a low level of digital literacy skills."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library