Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvin Nugraha Pratama
Abstrak :
Air dalam ranah spiritualitas menjadi salah satu alat utama untuk berpegang pada devosi ideal atau keinginan untuk menyatu dengan apa yang dianggap sebagai yang ilahi. Selama berabad-abad, air memainkan peran sebagai kekuatan yang memberi kehidupan dan juga memurnikan. Dalam budaya spiritual Jawa, sebuah amalgamasi dari Hindu-Buddha, Animisme-Dinamis, dan adat Islam, air telah digunakan untuk berbagai ritual sementara juga diwujudkan dan dimanifestasikan dalam sistem kepercayaan itu sendiri. Sistem kepercayaan Jawa sangat berakar pada pemahaman yang mendalam tentang mekanisme kosmologi di alam. Ini terdiri dari pengetahuan sehari-hari sampai budaya tinggi di Keraton, sebuah pedoman yang akan menghormati dan melestarikan mata pencaharian orang Jawa. Ada transendensi dan kesakralan definitif dalam budaya spiritual Jawa, di mana sebagian dapat dianggap sebagai kepercayaan mistis dan sebagian lagi sebagai praktik kokoh yang telah menjadi tradisi sejak berdirinya Kesultanan Mataram. Konvergensi Panembahan Senopati dan Ratu Kidul telah menandai awal yang kuat dan ikatan terhadap alam mistisisme, spiritualitas, dan transendensi yang berasal dari sosok feminin ketuhanan yang terikat akan lautan. Reinterpretasi air dari ritual dan konstruksi spasial yang diteliti untuk proyek ini mempengaruhi rekonstruksi transendensi dan kesakralan air untuk membangun jagad hipotesis sosok feminin ilahi tersebut. ......Water in the realm of spirituality became one of the main tools to adhere to an ideal devotion or desire to be united with what is perceived as the divine. For centuries, water played the role of a life-giving force and also purifying one. In Javanese spiritual culture, an amalgam of Hindu-Buddha, Animism-Dynamism, and Islamic customs, water has been used for numerous rituals while also manifesting in the belief system itself. The Javanese belief system is rooted in a deep understanding of mechanisms of cosmology within the natural realm. It consists of concise know-how of daily life up until the high culture of Keraton, guidelines that would respect and preserve the livelihood of the Javanese people. There is a definitive transcendency and sacredness in the Javanese spiritual culture, where some could be considered as mystical beliefs and others as solid practices that have been a tradition since the creation of the Mataram Sultanate. The convergence of Panembahan Senopati and Ratu Kidul has marked a strong beginning and bond towards the realms of mysticism, spirituality, and transcendency that came from the ocean-bound divine feminine figure. Reinterpretations of water from rituals and spatial constructs researched for this project influence the reconstruction of the transcendency and sacredness of water to establish a hypothetical realm of the divine feminine figure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library