Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Nur Pratiwi
"Pentingnya gizi pada anak usia sekolah yang akan memengaruhi Indeks Pengembangan Manusia (IPM) atau HDI (Human Development Index) sebuah negara masih belum disadari oleh banyak masyarakat Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih banyaknya kasus gizi buruk pada anak usia sekolah yang terjadi di Indonesia termasuk Jakarta sebagai ibukota negara. Banyak faktor yang memengaruhi status gizi anak salah satunya pengetahuan yang kemudian akan memengaruhi asupan makanan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status gizi dan hubungannya dengan tingkat pengetahuan mengenai masalah kekurangan zat gizi dalam hal ini vitamin C pada anak usia sekolah di yayasan Kampung Kids pada tahun 2009.
Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional. Data yang dikumpulkan pada tanggal 18 Oktober 2009 berupa data antropometri untuk mengetahui status gizi dan wawancara kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai masalah kekurangan vitamin C dan subjek yang dipilih adalah anak usia sekolah yang terdaftar di yayasan Kampung Kids pada tahun 2009 dan hadir saat pengambilan data. Data antropometri dan skor wawancara kuesioner selanjutnya dianalisis dengan menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat pengetahuan mengenai masalah kekurangan vitamin C.
Hasil menunjukkan dari 78 subjek (46 perempuan dan 32 laki-laki) rata-rata anak memiliki berat badan 26 kg dan tinggi 130cm. Hasil juga menunujukkan bahwa 40 anak (51,3%) berstatus gizi kurang berdasar indikator BB/U, 25 anak (35,1%) berstatus gizi kurang berdasar indikator TB/U (bertubuh pendek), dan 30 anak (38,5%) berstatus gizi kurang berdasar indikator BB/TB. Namun sebagian besar anak (71,8% atau 56 orang) memiliki tingkat pengetahuan kurang mengenai masalah kekurangan vitamin C. Berdasarkan uji chi-square disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi berdasar BB/U (p=0,718), TB/U (p=0,571), dan BB/TB (p=0,781) dengan tingkat pengetahuan mengenai masalah kekurangan vitamin C.

The importance of nutrition of childschool which can affect the Human Development Index (HDI) in one country has not been realized by many people in Indonesia. That is showed by so many bad nutrition cases in Indonesia including Jakarta as the capital city of Indonesia. Many factors that affect nutritional status of childschool student one of them is knowledge which can affect the intake of nutrion. Thus, this study is aim to know the nutrion status and its correlation with the level of knowledge about the deficiency of vitamin C in childschool age in Yayasan Kampung Kids 2009.
This study use cross sectional method.Data was retrieved on October 18th, 2009. The data is the result of antropometric physical examination which in use to know the nutrional status and questionaire interview which in use to know the level of knowledge about the deficiency of vitamin C. The subject in this study is childschool age who registered in yayasan Kampung Kids in 2009 an was attending when the data was retrieved. Antropometric and score of questionaire then was analyzed by chi-square to know the correlation between nutrional status and the level of knowledge about the deficiency of vitamin C.
The result showed that from 78 subject (46 female and 32 male) the average of them has 26 kg mass and 130 cm tall. This study also showed that 40 child (51.3%) have undernutrioned according to the weight for age index, 25 child (35.1%) have short stature according to the height for age index, and 30 child (38.5%) were thin according to the weight for height index. Most of them (71.8% or 56 child)have low level of knowledge about deficiency of vitamin C.According to chi-square analysis this conclude that there are no correlation between nutrional status according to weight for age index (p=0.718), height for age index (p=0.571), and wight for height age index (p=0.781) with the level of knowledge about deficiency of vitamin C.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Nur Pratiwi
"Latar Belakang :
Populasi lanjut usia meningkat secara global, diperkirakan 1.5 miliar (15% total penduduk) di dunia tahun 2050. Indonesia merupakan populasi menua, dengan 10.7% (>7%) penduduk lansia pada 2020. Insomnia keluhan kesehatan tersering lansia, memiliki komplikasi salah satunya depresi. Banyak studi meneliti faktor berhubungan dengan insomnia dan depresi pada lansia, dan insomnia prediktor depresi pada lansia. Namun, belum ada studi mengenai faktor berhubungan dengan depresi pada populasi lansia khusus yaitu dengan insomnia.
Tujuan :
Mengetahui mengetahui faktor yang berhubungan dengan gejala depresi pada lansia dengan insomnia di unit rawat jalan.
Metode :
Studi potong lintang pada pasien usia ³60tahun di unit rawat jalan RSCM Jakarta, Indonesia dengan seleksi consecutive sampling, dimana pasien dengan insomnia, PSQI (Pittsburgh Sleep Questionaire Index) >5, menjadi subjek penelitian dan dilakukan wawancara untuk mengambil data meliputi sosiodemografi, kesendirian, durasi insomnia, gejala depresi (GDS-15 item), status fungsional (B-ADL), status kognitif (MMSE), status nutrisi (MNA), dan penyakit komorbid (CIRSG skor).
Hasil :
Subjek penelitian sebanyak 209 lansia insomnia, rerata usia 72.88 (SB 6.98) tahun, proporsi depresi 6.7%. Dari uji bivariat terdapat hubungan signifikan antara ketergantungan (PR 5.24, 95%IK 1.50-18.29), malnutrisi (PR 11.54, 95%IK 4.77-27.92), dan penyakit komorbid, skor CIRSG ³9 (PR 4.15, 95%IK 1.18-14.50) dengan gejala depresi pada lansia yang insomnia. Tidak terdapat hubungan antara sosiodemografi, kesendirian, durasi insomnia, dan status kognitif dengan depresi. Dari analisis multivariat dengan regresi logistik, didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara malnutrisi dengan gejala depresi (p <0.0001).
Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara malnutrisi dengan gejala depresi pada pasien insomnia usia lanjut di rawat jalan.

Background:
The elderly population is increasing globally, estimated to be 1.5 billion (15% of the total population) in the world by 2050. Indonesia is an aging society, 10.7% (>7%) of the population is elderly in 2020. Insomnia, most often health complained by the elderly, has complications one of which is depression. Previous studies have examined factors associate to insomnia and depression in elderly and insomnia is a predictor of depression. No studies yet examined factors associated to depression symptom in the specific population, elderly with insomnia.
Objective:
To analyze factors associated with depression symptom in the elderly with insomnia in the outpatient_unit.
Method:
Cross-sectional study of patients aged >60 years in the outpatient unit of Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, Indonesia using consecutive sampling to select the sample, where patients with insomnia, PSQI (Pittsburgh Sleep Questionnaire Index) >5, became research subjects and being interviewed to collect data including sociodemographic, loneliness, duration of insomnia, Depression symptom (GDS-15 items), physical activity which means the ability to do activity that measured by functional status (B-ADL), cognitive status (MMSE), nutritional status (MNA), and comorbidities (CIRSG). Data was analyzed using STATA software to do bivariate and multivariate analysis.
Results:
The research subjects were 209 elderly people with insomnia, mean age 72.88 (SB 6.98) years, proportion of depression symptom is 6.7%. There is an association between dependency (PR 5.24, 95% CI 1.50-18.29), malnutrition (PR 11.54, 95% CI 4.77-27.92), and chronic illness, CIRSG score >9 (PR 4.15, 95% CI 1.18-14.50) with depression symptom in elderly with insomnia from bivariate analysis. From multivariate analysis with logistic regression, malnutrition has a statistically significant association to depression symptom (p <0.0001) in elderly people with insomnia.
Conclusion : There is a significant association between malnutrition and depression symptom in insomnia elderly outpatient.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library