Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Shadrina
"Berbagai penelitian menunjukkan tingginya angka prevalensi dehidrasi ringan di Indonesia. Pria usia produktif merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki kecenderungan tinggi mengalami dehidrasi dikarenakan aktivitas fisik yang berat dalam kesehariannya. Dehidrasi pada derajat ringan dapat menyebabkan gangguan mood dan penurunan daya konsentrasi. Dehidrasi dapat dicegah dengan kebiasaan mengonsumsi cairan, adapun kebiasaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah pengetahuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat pengetahuan adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada asupan cairan harian pria usia produktif. Penggunaan studi cross sectional ini dilakukan kepada 40 pria yang merupakan orang tua dari anak yang terdata sebagai siswa di Yayasan Kasih Keluarga, Pejaten, Jakarta Selatan. Seluruh subyek mendapatkan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan mengenai pengetahuan asupan cairan dan Catatan Asupan Cairan Harian yang harus diisi selama dua hari.
Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi square untuk variabel tingkat pengetahuan dan asupan cairan, serta uji alternatif Fischer untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan asupan cairan. Hasil yang diperoleh yaitu 46,2% subyek memiliki tingkat pengetahuan cukup mengenai asupan cairan, terdapat 7,7% subyek dengan pengetahuan baik mengonsumsi cairan secara tidak adekuat, sedangkan subyek dengan pengetahuan kurang terdapat 50% dengan asupan cairan tidak adekuat, maka tingkat pengetahuan memengaruhi asupan cairan seseorang (p<0,05).

Some studies show a high prevalence of mild dehydration in Indonesia. Men of productive age is highly prone to get dehydration due to their physical activities everyday. Dehydration, even in the mild form, lead to mood disorders and decrease in power of concentration. Dehydration can be prevented by making a good drinking habit. While one of factors that takes effect of habit is knowledge.
This research has a purpose that to know if knowledge is one of factors that influence daily fluid intake in men of productive age. Cross sectional study was conducted to 42 men whose children were students in Yayasan Kasih Keluarga, Pejaten, South Jakarta. All participants got questionnaire consists of ten questions about hydration knowledge and a note of daily fluid intake that should be filled within two days.
The data was analyzed by using chi-square test for hydration knowledge and fluid intake variable, and fischer test was used to know the correlation between hydration knowledge and daily fluid intake. The result was, among the participants there were 46.2% had enough hydration knowledge, 7.7% participant with good knowledge consumed water inadequately, whereas among participants with poor hydration knowledge there were 50% participants had poor daily fluid intake, so hydration knowlegde significantly influences daily fluid intake (p<0.05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Shadrina
"Pada perempuan nir-obese dengan SOPK perlu dicari tahu mengenai apa saja faktor yang berpengaruh terhadap patofisiologi terjadinya SOPK. Sejumlah faktor diketahui menjadi penyebab dalam patofisiologi terjadinya SOPK, termasuk faktor epigenetik. Namun, sampai saat ini belum ada yang menyatakan mengenai faktor yang menjadi penyebab utama serta korelasi sejumlah faktor tersebut, seperti metilasi DNA reseptor insulin dan juga kadar insulin, dengan Free Androgen Index (FAI) pada SOPK nirobese. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara gonadotropin, profil antropometri, metilasi DNA reseptor insulin, kadar insulin dengan Free Androgen Index (FAI) pada subjek dengan Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) nir-obese. Dilakukan studi potong lintang pada 43 perempuan nir-obese di Jakarta yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok positif dengan SOPK dan kelompok tanpa SOPK. Pemeriksaan dilakukan pada sejumlah variabel seperti usia, IMT, lingkar pinggang, kadar FSH, kadar LH, level metilasi reseptor insulin, dan FAI, kemudian dianalisis secara statistik. Diperoleh level metilasi reseptor insulin yang berkorelasi positif dengan tingkat korelasi sedang ((p = 0.01, r = 0.53), juga pada nilai LH (p = 0.02, r = 0.5). Sementara nilai SHBG pada kelompok SOPK nir-obese menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat korelasi sedang (p = 0.02, r = -0.5). Terdapat asosiasi signifikan antara kadar SHBG dengan FAI baik pada kelompok SOPK maupun kelompok kontrol, juga ditemukannya korelasi negatif pada kedua kelompok, serupa dengan yang terdapat pada nilai LH. Kondisi ini tanpa disertai hubungan bermakna dari insulin yang menunjukkan bahwa SHBG dan LH merupakan suatu faktor independen dari patofisiologi terjadinya SOPK. Korelasi negatif pada metilasi reseptor insulin menunjukkan terjadi silencing pada fungsi reseptor insulin, sehingga terjadi penurunan sensitivitas dari reseptor insulin dan berujung pada meningkatnya kadar FAI.

Many factors that corresponding to pathophysiology of PCOS on lean women with PCOS. Some factors were still needed to be evaluated such as epigenetics, but until now no studies explaining about main cause and also correlation of those factors, including DNA methylation of insulin receptor and also insulin level, with Free Androgen Index (FAI) of lean PCOS. The aim of this study to evaluate the correlation between gonadotropin, anthropometric profile, DNA methylation of insulin receptor, insulin level, with Free Androgen Index (FAI) on Lean People with Polycystic Ovary Syndrome. A cross-sectional study included 43 lean women in Jakarta was done, and subjects were further classified into two groups, with PCOS and without PCOS. Several related variables such as age, body mass index (BMI), waist circumference, FSH level, LH level, DNA methylation of insulin receptor, insulin level, and FAI, were assessed and analyzed statistically. The DNA methylation of insulin receptor showed positive correlation with moderate correlation (p = 0.01, r = 0.53), and also to LH level (p = 0.02, r = 0.5). While SHBG level of lean PCOS group showed negative correlation with moderate correlation (p = 0.02, r = -0.5). Significance association was resulted between SHBG level and FAI of both groups, also found in LH level. This condition was found without significance association of insulin level which conclude that SHBG and LH level were independent factor of PCOS pathophysiology. Negative correlation of DNA methylation of insulin receptor showed silencing process of insulin receptor function, then decrease the sensitivity of insulin receptor which ended to increasing FAI level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library