Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Utami
Abstrak :
Rifampisin merupakan antibiotik yang biasa dikonsumsi bersamaan dengan isoniazid dalam bentuk kombinasi dosis tetap yang digunakan sebagai regimen terapi dalam pengobatan tuberkulosis. Resistensi bakteri dapat terjadi apabila kadar rifampisin berada di bawah rentang terapi, yaitu 8 – 24 μg/mL setelah pemberian dosis oral 600 mg. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan kadar obat untuk mencapai keberhasilan terapi. Beberapa metode analisis rifampisin menggunakan plasma dan Dried Blood Spot telah dikembangkan dan divalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis rifampisin yang tervalidasi dalam Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS) menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi – tandem spektrometri massa. Penelitian ini menggunakan VAMS karena tekniknya yang sederhana dan lebih nyaman, volume pengambilan yang lebih sedikit, serta tidak adanya efek hematokrit. Metode preparasi sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan metanol-asetonitril 1:2 sebanyak 500 μL dan dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi dengan detektor spektrometri massa dengan mode electrospray ionization positif dan multiple reaction monitoring pada m/z 823,48 > 791,76 untuk rifampisin, dan m/z 370,35 > 288,28 untuk silostazol sebagai baku dalam. Kondisi analisis optimum diperoleh menggunakan kolom Acquity® UPLC BEH C18 (2,1 x 100 mm; 1,7 μm); laju alir 0,10 mL/menit; fase gerak asam format 0,1% dan metanol (20:80), suhu kolom 40°C, dengan volume injeksi 10 μL. Nilai LLOQ yang didapatkan adalah 0,4 μg/mL untuk rifampisin dengan rentang kurva kalibrasi 0,4 – 30 μg/mL. Metode analisis telah tervalidasi sesuai dengan kriteria persyaratan yang ditetapkan oleh US Food and Drug Administration (2018) dan European Medicines Agency (2011). ......Rifampicin is an antibiotic that is usually taken together with isoniazid in the form of a fixed-dose combination that is used as a therapeutic regimen in the treatment of tuberculosis. Bacterial resistance can occur if the levels of rifampicin and isoniazid are below the therapeutic range, which is 8 – 24 μg/mL after oral administration of 600 mg dose. Therefore, it is necessary to monitor drug levels to achieve therapeutic goals. There are several analytical methods of rifampicin using plasma and Dried Blood Spot have been developed and validated. This research aims to develop a validated analysis method of rifampicin in Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS) using UHPLC- MS/MS. This research used VAMS because the technique is simpler and more convenient, requires small volume of samples, and not affected the hematocrit effect. The sample preparation in VAMS extracted using protein precipitation method using 500 μL of methanol – acetonitrile 1:2 and analyzed using liquid chromatography with mass spectrometry detector and positive electrospray ionization and multiple reaction monitoring with m/z 823,48 > 791,76 for rifampicin, and m/z 370,35 > 288,28 for cilostazol. Optimum analytical conditions were obtained using the Acquity® UPLC BEH C18 column (2.1 x 100 mm; 1.7 m); flow rate 0.10 mL/min; mobile phase 0.1% formic acid and methanol (20:80), column temperature 40°C, and injection volume of 10 μL. The LLOQ value obtained was 0,4 μg/mL for rifampicin with a calibration curve range of 0,4 – 30 μg/mL. The analytical method has been validated in accordance with the requirements criteria set by the US Food and Drug Administration (2018) and the European Medicines Agency (2011).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Amalia Utami
Abstrak :
Latar belakang: Terdapat peningkatan 80% ekspresi reseptor endothelin A dan 40% ekspresi endothelin B pada kanker ovarium. Peningkatan ekspresi reseptor endothelin A terbukti berperan dalam menyebabkan progresifitas dan metastasi kanker ovarium. REB berperan sebagai klirens endothelin-1 dan meningkatkan proses apoptosis. Cisplatin sebagai lini pertama pengobatan kanker ovarium memiliki efek samping dan berisiko mengembangkan kanker ovarium resistensi cisplatin. Kurkumin sebagai salah satu bahan alami terbukti memiliki potensi sebagai antikanker dan dapat meingkatkan efikasi cisplatin. Tujuan: penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas kombinasi kurkumin dan cisplatin sebagai tatalaksana alternatif kanker ovarium dilihat dari ekspresi relatif mRNA reseptor endothelin A dan reseptor endothelin B. Metode: Homogenasi jaringan ovarium tersimpan yang dilanjutkan dengan sentrifugasi. Cairan supernatan diambil untuk dilakukan purifikasi. RNA yang terfurifikasi diubah menjadi cDNA. Selanjutnya, analisis dilakukan menggunakan mesin qRT-PCR, dengan metode Livak-Schmittgen 2(-Ct). Hasil: Ekspresi mRNA reseptor endothelin B pada kelompok normal (7,376±1,407), DMBA +Cis (1,701±1,096), DMBA+Cis+Cur (7,391±2,261), DMBA (0,649±0,221), dengan p<0,05. Hasil bermakna pada kelompok DMBA dan DMBA+Cis+Kur dengan p=0,014. Ekspresi mRNA reseptor endothelin A pada kelompok normal (0,698±0,366), DMBA+Cis (5,311±2,737), DMBA+Cis+Kur (7,502±2,476), DMBA (10,970±3,883), dengan p<0,05. Namun antar kelompok DMBA dan kelompok DMBA+Cis+Kur atau DMBA+Cis tidak ditemukan hasil bermakna p>0,05. Simpulan: Kombinasi kurkumin dan cisplatin yang diberikan pada tikus model kanker ovarium yang diinduksi DMBA, dapat memengaruhi jalur reseptor endothelin melalui peningkatan ekspresi relatif mRNA reseptor endothelin B, dan kecendrungan penurunan ekspresi reseptor endothelin A. ......Background: There was an 80% increase in endothelin A receptor expression and 40% endothelin B expression in ovarian cancer. Increased expression of endothelin A receptors has been shown to play a role in causing progression and metastasis of ovarian cancer. REB acts as endothelin-1 clearance and increases the apoptotic process. Cisplatin as the first line of ovarian cancer treatment has side effects and the risk of developing cisplatin- resistant ovarian cancer. Curcumin as a natural ingredient is proven to have potential as an anticancer and can increase the efficacy of cisplatin. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the combination of curcumin and cisplatin as an alternative treatment for ovarian cancer in terms of the relative expression of endothelin A and endothelin B receptor mRNAs. Methods: Homogenation of stored ovarian tissue followed by centrifugation. The supernatant fluid is taken for purification. The purified RNA is converted into cDNA. Furthermore, the analysis was performed using a qRT- PCR machine, with the Livak-Schmittgen methode 2(-Ct). Results: The expression of mRNA endothelin B receptor in normal (7.376 ± 1.407), DMBA + Cis (1.701 ± 1.096), DMBA + Cis + Cur (7.391 ± 2.261), DMBA (0.649 ± 0.221) groups, with p <0.05. The results were significant in the DMBA and DMBA + Cis + Kur groups with p = 0.014. The expression of endothelin A receptor mRNA in normal (0.698 ± 0.366), DMBA + Cis (5.311 ± 2.737), DMBA + Cis + Kur (7.502 ± 2.476), DMBA (10.970 ± 3.883) groups, with p <0.05. However, between the DMBA group and the DMBA + Cis + Kur or DMBA + Cis group there were no significant results found with p> 0.05. Conclusion: The combination of curcumin and cisplatin given to DMBA-induced ovarian cancer model mice can affect the endothelin receptor pathway through an increase in the relative expression of endothelin B receptor mRNA, and a tendency to decrease the expression of endothelin A receptors.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai persepsi level manajerial atas pelaksanaan budaya layanan yang dikenal dengan ikon 'CARE' (Cepat, Akurat, Ramah, Efisien) pada kantor pusat PT Asuransi Jasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa persepsi level manajerial atas pelaksanaan 'CARE' tersebut oleh karyawan pada Kantor Pusat PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan desain deskriptif. Dengan populasi seluruh level manajerial di kantor pusat, yaitu 55 orang, yang terdiri dari Kepala Divisi dan Sub Divisi, oleh karena itu digunakan Total Sampling. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas responden menyatakan sangat puas dengan pelaksanaan 'CARE' di kantor pusat, nilai kecepatan memegang peranan yang sangat tinggi dibandingkan dengan nilai keramahan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, nilai-nilai budaya layanan 'CARE' telah dilaksanakan dengan baik oleh karyawan di Kantor Pusat PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), adanya perbedaan antara nilai kecepatan dan keramahan dikarenakan masih ada beberapa karyawan yang belum menyadari dengan baik nilai pentingnya penanaman budaya organisasi dalam pekerjaan sehari-hari.
The focus of this study is to acknowledge managerial perception of the implementation of 'CARE' by employees at Head Office PT Asuransi Jasindo. The purpose of this study is to know how well the implementation of 'CARE' being taught at the office. This research is quantitative descriptive interpretive. The research population is all the managerial level, 55 respondents consist of Head Division and Head of Sub Division, which is why this research use Total Sampling. Result of the research shows that generally, there is effectiveness in the practice of 'CARE'. All respondent gives good perception on how 'CARE' being practice. The fast value holds the most importance factor compare to hospitality. The conclusion of this research is that the value of 'CARE' as a service culture has been implement very well on the organization. The entire employee knows the important of 'CARE' as a service culture, as a tool to improve company's service excellent. However, there are still differences between fast value and hospitality value mostly caused by there is still few employees who did not understand the true meaning of 'CARE' and the importance of implement corporate culture in daily works.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
Abstrak :
PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) merupakan salah satu PBF yang ada di Indonesia dan bertugas untuk menyalurkan produk dari industri farmasi ke fasilitas pelayanan rumah sakit seperti apotek, rumah sakit, puskesmas, klinik, dan toko obat berizin. PT KFTD sudah memiliki izin untuk penyaluran obat golongan psikotropika. Penyaluran obat golongan ini harus diawasi secara ketat karena efek samping membahayakan yang dapat menimbulkan gangguan baik fisik maupun psikologi. PT KFTD memiliki SPO dalam penerimaan pemesanan psikotropika untuk mengevaluasi analisis kewajaran jumlah dan frekuensi pemesanan dari suatu outlet. Evaluasi ini dilakukan oleh apoteker penanggung jawab KFTD untuk menilai kewajaran pesanan dengan cara membandingkan riwayat pemesanan sebelumnya dan kunjungan ke outlet yang bersangkutan untuk menghindari adanya indikasi penyalahgunaan. Evaluasi dilakukan berdasarkan jumlah dan frekuensi pemesanan yang dilakukan oleh suatu outlet dengan cara membandingkan riwayat pemesanan sebelumnya dan kunjungan langsung ke outlet. Berdasarkan hasil analisis, jenis psikotropika yang paling banyak disalurkan pada periode triwulan adalah alprazolam 1 mg, dan yang paling sedikit adalah fenobarbital injeksi. ......PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) is one of the pharmaceutical distributors in Indonesia and is tasked with distributing products from the pharmaceutical industry to hospital service facilities such as pharmacies, hospitals, health centers, clinics, and licensed drugstores. PT KFTD already has a license to distribute psychotropic drugs. The distribution of this class of drugs must be closely monitored because of the dangerous side effects that can cause both physical and psychological disturbances. PT KFTD has an SPO in receiving psychotropics orders to evaluate the fairness analysis of the number and frequency of orders from an outlet. This evaluation is carried out by the pharmacist in charge of the KFTD to assess the reasonableness of orders by comparing the history of previous orders and visits to the outlets concerned to avoid indications of abuse. The evaluation is carried out based on the number and frequency of orders made by an outlet by comparing the history of previous orders and visits straight to the outlets. Based on the results of the analysis, the type of psychotropic that was distributed the most in the quarterly period was alprazolam 1 mg, and the least was phenobarbital injection.
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
Abstrak :
Alat kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung proses pelayanan kesehatan selain obat. PT. Forsta Kalmedic Global merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi alat kesehatan dan diagnostik in-vitro yang berada di bawah naungan Kalbe Group. Mesin Crimper diperlukan dalam proses pengemasan primer pada proses produksi media kultur yang dilakukan di PT. Forsta Kalmedic Global yang berfungsi untuk mengunci tutup vial dengan alumnium cap agar tidak terjadi kebocoran dan memastikan produk kedap udara sehingga terhindar dari adanya kontaminan. Kualifikasi perlu dilakukan untuk membuktian dan mendokumentasikan bahwa suatu mesinsudah terpasang dengan benar, dan/atau bekerja dengan sesuai dan mengarah pada hasil yang diharapkan. Tahapan kualifikasi instalasi (KI) dan kualifikasi operasional (KO) dilakukan setelah pembuatan User Requirement System (URS), dan kualifikasi desain. Pembuatan protokol KI dan KO diperlukan sebelum pelaksanaan KI dan KO, agar kegiatan kualifikasi dapat berlangsung dengan baik, efektif, dan berhasil dilakukan karena dilakukan sesuai dengan pedoman protokol yang telah dibuat. Proses kualifikasi yang dilakukan menjadi salah satu tahapan proses inspeksi dan pengujian agar membuktikan bahwa proses instalasi dan operasional suatu mesin sesuai dengan tujuan dan fungsi operasionalnya. Kualifikasi dan validasi harus dilakukan sesuai dengan protokol yang telah ditentukan sebelumnya, dan wajib didokumentasikan dengan tepat. ......Medical devices are one of the important factors in supporting the process of health services other than drugs. PT. Forsta Kalmedic Global is a company that manufactures medical devices and in-vitro diagnostics under the Kalbe Group. Crimper machine is needed in the primary packaging process in the culture media production process carried out at PT. Forsta Kalmedic Global which functions to lock the vial cap with an aluminum cap to prevent leakage and ensure that the product is airtight so that contaminants are avoided. Qualification needs to be done to prove and document that a machine has been installed correctly, and/or is working properly and leads to the expected results. The installation qualification (IQ) and operational qualification (OQ) stages are carried out after the creation of the User Requirement System (URS) and design qualification. Making the IQ and OQ protocols is necessary before the implementation of the IQ and OQ, so that the qualification activities can take place properly, effectively, and successfully carried out because they are carried out in accordance with the protocol guidelines that have been made. The qualification process carried out is one of the stages of the inspection and testing process to prove that the installation and operation process of a machine is in accordance with its operational goals and functions. Qualification and validation must be carried out according to pre-defined protocols and must be properly documented.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
Abstrak :
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat apoteker melakukan praktek kefarmasian. Kegiatan perencanaan merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek dalam Permenkes No. 73 Tahun 2016 yang berkaitan dengan manajemen perbekalan farmasi. Perencanaan dan pengadaan obat merupakan faktor penting dalam tahap pengelolaan obat di apotek yang dapat menunjang ketersediaan perbekalan farmasi. Analisis Pareto (ABC) adalah salah satu metode pengendalian persediaan kebutuhan obat yang memiliki prinsip bahwa sebagian kecil barang memiliki kontribusi terhadap sebagian besar dari total nilai. Analisis pareto ABC berguna sebagai acuan dalam menentukan prioritas pemesanan berdasarkan nilai atau harga persediaan, selain itu dapat berguna untuk memfokuskan jenis persediaan utama yang dapat memberikan pemasukan tinggi bagi apotek. Analisis data secara pareto dilakukan dengan cara menghitung nilai investasi dari masing-masing nama dokter penulis. Pelaksanaan analisis Pareto (ABC) harus dilakukan secara berkala agar proses pengadaan dan pengendalian obat dapat berjalan efektif dan efisien. ......Drugstore is a pharmaceutical service facility were pharmacists practice pharmacy. Planning activity is one of the pharmaceutical service activities in pharmacies in Permenkes No. 73 of 2016 relating to pharmaceutical supply management. Drug planning and procurement are important factors in the drug management stage in pharmacies that can support the availability of pharmaceutical supplies. Pareto analysis (ABC) is a method of controlling drug inventory which has the principle that a small portion of goods contributes to a large proportion of the total value. ABC pareto analysis is useful as a reference in determining priority orders based on inventory value or price, besides that it can be useful for focusing on the main types of inventories that can provide high income for pharmacies. Pareto data analysis is carried out by calculating the investment value of each author's doctor's name. The implementation of Pareto analysis (ABC) must be carried out periodically so that the drug procurement and control process can run effectively and efficiently.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
Abstrak :
RSUI merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang menyelenggarakan standar pelayanan kefarmasian. Penyimpanan obat dilakukan untuk memelihara mutu dari sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan, dan memudahkan pencarian dan pengawasan. Gap analysis dilakukan untuk melihat kesenjangan pelaksanaan teknik penyimpanan obat, bahan obat, narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi di depo farmasi rawat jalan dan depo farmasi IGD RSUI dibandingkan dengan butir-butir Peraturan BPOM No. 24 Tahun 2021. Analisis dilakukan dengan cara mengobservasi dan menghitung jumlah kesenjangan. Hasil observasi menunjukkan masih terdapat kesenjangan pada sistem penyimpanan obat di Unit Farmasi RSUI. Persentase kesesuaian terhadap gap analysis yang ditemukan untuk sistem penyimpanan obat, dan bahan obat adalah 86,27%, sementara untuk sistem penyimpanan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi di depo farmasi rawat jalan dan IGD adalah 89,36%. ......RSUI is a type B hospital that organizes pharmaceutical service standards. Drug storage is carried out to maintain the quality of pharmaceutical preparations, avoid irresponsible use, maintain availability, and facilitate search and control. A gap analysis was carried out to see the gaps in the implementation of drug storage techniques, medicinal ingredients, narcotics, psychotropics, and pharmaceutical precursors at outpatient pharmacy unit and emergency unit at RSUI compared to the points of BPOM Regulation No. 24 of 2021. The analysis was carried out by observing and calculating the number of gaps. The observation results show that there are still gaps in the drug storage system at the RSUI Pharmacy Unit. The percentage of compliance with the gap analysis found for storage systems for drugs and drug ingredients was 86.27%, while for storage systems for narcotics, psychotropics, and pharmaceutical precursors at outpatient pharmacy depots and emergency departments was 89.36%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agis Amalia Utami
Abstrak :
Cees Nooteboom adalah seorang sastrawan hebat dari Belanda. Pada Premio Formentor de las Letras tahun 2020 dari Spanyol, dewan juri mengatakan bahwa Cees Nooteboom memiliki sikap filosofis sebagai seorang penulis. Dalam penilaian lain yang diberikan oleh pembacanya, dikatakan bahwa Cees Nooteboom mengalami kesulitan untuk mempertahankan nilai realisme di dalam karya-karyanya. Penelitian ini membahas resepsi pembaca mengenai karya sastra Cees Nooteboom tahun 2016-2020 yang ditinjau dari resensi pembacanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk nilai realisme dan eksistensialisme yang terdapat pada tiga karya Cees Nooteboom yang terbit pada tahun 2016-2020, yakni 533: Een dagenbook (2016), Venetië (2018), dan Afscheid (2020). Metode deskriptif kualitatif dipilih untuk menjadi metode penelitian ini dengan teori resepsi karya sastra dari Abrams (1981). Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk nilai realisme ditemukan dalam resensi novel Venetië dan puisi Afscheid. Pembaca memahami nilai realisme yang dihadirkan Cees Nooteboom berdasarkan dari pengalaman hidup yang telah dilalui oleh Cees Nooteboom. Sementara itu, bentuk nilai eksistensialisme ditemukan dalam resensi novel 533: Een dagenbook. Pembaca memahami nilai eksistensialisme yang dihadirkan Cees Nooteboom berlandaskan dari pertanyaan-pertanyaan filosofi yang diajukan Cees Nooteboom dalam novel 533: Een dagenbook. ......Cees Nooteboom is a great writer from the Netherlands. At the 2020 Premio Formentor de las Letras from Spain, the judges said that Cees Nooteboom had a philosophical attitude as a writer. In another assessment given by her readers, it was said that Cees Nooteboom had difficulty maintaining the value of realism in her works. This study discusses readers' receptions of Cees Nooteboom's literary works 2016-2020 in terms of reader reviews. This study aims to determine the form of realism and existentialism values found in three of Cees Nooteboom's works published in 2016-2020, namely 533: Een dagenbook (2016), Venetië (2018), and Afscheid (2020). The method used is descriptive qualitative method with the theory of literary reception introduced by Teeuw. The results showed that the form of realism value was found in the reviews of the novel and the poem Afscheid. Readers understand the value of realism presented by Cees Nooteboom based on the life experiences that Cees Nooteboom has gone through. Meanwhile, the value of existentialism is found in the review of the novel 533: Een dagenbook. Readers understand the value of existentialism presented by Cees Nooteboom based on the philosophical questions asked by Cees Nooteboom in the novel 533: Een dagenbook.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library