Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amila
"ABSTRAK
Afasia motorik merupakan salah satu gangguan komunikasi yang terjadi akibat stroke yang dapat menyebabkan gangguan kemampuan fungsional komunikasi dan depresi. Pasien dengan afasia motorik membutuhkan alat pengganti komunikatif yang efektif. Salah satu alat pengganti komunikasi adalah Augmentative and Alternatif Communication (ACC) yang merupakan alat komunikasi pengganti dengan menggunakan papan elektronik berupa gambar dan simbol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian AAC terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pasien stroke dengan afasia motorik. Peneliti menggunakan desain quasi experiment post test non equivalent control group pada 21 responden yang terbagi menjadi 11 responden pada kelompok kontrol dan 10 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata depresi antara kelompok kontrol dengan intervensi (p= 0,542), namun terdapat perbedaan yang tidak bermakna rerata kemampuan fungsional antara kelompok kontrol dan intervensi (p= 0,022). Hasil penelitian ini merekomendasikan AAC menjadi salah satu alternatif intervensi untuk memfasilitasi komunikasi, sehingga dapat menurunkan depresi pasien stroke dengan afasia motorik. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 UI-JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amila
"ABSTRAK
Afasia motorik merupakan salah satu gangguan komunikasi yang terjadi akibat stroke yang dapat menyebabkan gangguan kemampuan fungsional komunikasi dan depresi. Pasien dengan afasia motorik membutuhkan alat pengganti komunikatif yang efektif. Salah satu alat pengganti komunikasi adalah Augmentative and Alternatif Communication (ACC) yang merupakan alat komunikasi pengganti dengan menggunakan papan elektronik berupa gambar dan simbol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian AAC terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pasien stroke dengan afasia motorik. Peneliti menggunakan desain quasi experiment post test non equivalent control group pada 21 responden yang terbagi menjadi 11 responden pada kelompok kontrol dan 10 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata depresi antara kelompok kontrol dengan intervensi (p= 0,542), namun terdapat perbedaan yang tidak bermakna rerata kemampuan fungsional antara kelompok kontrol dan intervensi (p= 0,022). Hasil penelitian ini merekomendasikan AAC menjadi salah satu alternatif intervensi untuk memfasilitasi komunikasi, sehingga dapat menurunkan depresi pasien stroke dengan afasia motorik.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amila
"Afasia motorik adalah kesulitan dalam mengkoordinasikan pikiran, perasaan dan kemauan menjadi simbol bermakna dan dimengerti oleh orang lain dalam bentuk ekspresi verbal dan tulisan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pemberian komunikasi dengan AAC terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pada pasien stroke dengan afasia motorik. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pendekatan post test non equivalent control group pada 21 responden yang terbagi menjadi 11 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata kemampuan fungsional komunikasi antara kelompok kontrol dengan intervensi dengan nilai p > 0.05 (p = 0.542 pada α = 0.05), tetapi terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata depresi antara kelompok kontrol dan intervensi dengan nilai p< 0.05 ( p = 0.022 pada α = 0.05). Berdasarkan gambaran hasil penelitian ini, maka pemberian komunikasi dengan AAC dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk memfasilitasi komunikasi sehingga dapat menurunkan depresi pada pasien stroke dengan afasia motorik.

Motor aphasia is difficulty in coordinating the thoughts, feelings and desires into meaningful symbols and understand in form of verbal expression and writing. The purpose of this study was to know the influence of conducting communication by AAC to the communication functional ability and depression for stroke patients with motor aphasia. The study design used is quasi experiment by approaching post test non equivalent control group for 21 respondents consist of 11 people of control group and 10 people of the intervention group.
The results showed that no significant difference in the average communication functional ability between the control group and intervention group with p values > 0.05 (p = 0.542 at α = 0.05), but there were significant differences between the average depression of control and intervention group with p values < 0.05 (p = 0.022 at α = 0.05). Based on the results of study, the giving of communication by AAC could be one of the nursing intervention for facilitating communication that will decrease depression to the stroke patient with motor aphasia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T29939
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amila
"Praktik spesialis Keperawatan Medikal Bedah peminatan sistem persyarafan ini bertujuan untuk melakukan praktik dengan mengaplikasikan peran perawat melalui pendekatan Model Adaptasi Roy. Masalah keperawatan terbanyak akibat respon perilaku inefektif pada mode adaptasi fisiologis yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan otak, mode adaptasi psikologis yaitu ansietas, sedangkan mode fungsi peran yaitu manajemen kesehatan diri tidak efektif. Intervensi keperawatan berdasarkan pembuktian yang telah diterapkan yaitu Progressive Muscle Relaxation (PMR) dalam menurunkan tekanan darah, nadi dan kecemasan pada pasien stroke. Kegiatan inovasi keperawatan berupa penggunaan Bladder Training sebagai salah satu upaya untuk melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih melalui kegiatan seperti conditioning, pemberian cairan, stimulasi dan latihan kegel. Perawat dapat menerapkan Model Adaptasi Roy, menerapkan PMR untuk meningkatkan relaksasi serta melakukan kegiatan inovatif dalam memberikan asuhan keperawatan pada gangguan neurologi.

Medical Surgical Nursing Practice Specialist in neurology system aims in practice by applying the role of nurses through the Roy Adaptation Model Approach. The most frequent nursing problems occured was ineffective cerebral tissue perfusion caused by ineffective behavior response on physical adaptation mode, and anxiety from psychological adaptation mode. Ineffective self-care management was the nursing problem from role function mode. Nursing intervention based on evidence based practice on Progressive Muscle Relaxation in reducing blood pressure, heart beat and anxiety. Nursing innovation in this clinical practice was the use of bladder training program to regulate sensation urgency and void according to a timetable by using many activities include conditioning, increasing fluid intake, stimulation and kegel exercise. Nurse can implement Roy’s Adaptation Theory with Progressive Muscle Relaxation (PMR) application to improve relaxation, and at the same time can execute innovation activities in delivering nursing care on neurological disorder.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faura Titah Amila
"ABSTRAK
Dalam mempelajari bahasa asing, kosakata merupakan bagian pokok yang harus dikuasai. Penguasaan kosakata reseptif, belum tentu digunakan secara produktif. Kekayaan kosakata produktif yang tercermin saat seseorang berbicara atau menulis menarik untuk dianalisis perkembangannya. Dalam makalah ini dibandingkan kekayaan kosakata mahasiswa program studi Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tingkat I, II, dan III. Data yang digunakan adalah tulisan 72 mahasiswa Program Studi Belanda, yang terdiri dari 24 mahasiswa untuk setiap tingkatnya. Mereka diminta untuk menulis 10 kalimat mengenai liburan yang telah lalu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat III menggunakan kosakata terbanyak yakni 367, sedangkan tingkat I menggunakan 333, dan tingkat II 314 kosakata.

ABSTRACT
To learn a foreign language, vocabulary is a principal part to be mastered. Mastering a receptive vocabulary does not necessarily mean ability of using it productively. Receptive vocabulary knowledge rsquo s development that is reflected when someone speaks or writes is interesting to be analyzed. This journal compares vocabulary of Dutch Studies Program student level I, II, III at Universitas Indonesia. Data used is from essays of 72 students of Dutch Studies Program with 24 students from each level. They are asked to write about their last holiday in 10 sentences. Results of this study shows that level III used vocabulary the most that is 367, while level I used 333 and level II 314 vocabularies."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadyasistha Khansa Amila
"Makalah ini berisi refleksi saya ketika melakukan kegiatan magang di Synchronize Radio dalam menghadapi tantangan dan penyesuaian diri di lingkungan kerja kompleks. Saya memberikan analisis pribadi mengenai nilai kekeluargaan yang dipegang oleh Synchronize Radio, yang memberikan pandangan baru mengenai iklim pekerjaan yang tidak hanya transaksional, namun kekeluargaan. Dalam pengalamannya, penulis menemukan bahwa hubungan antar karyawan berjalan secara organik dan erat. Konsep kekeluargaan dalam konteks pekerjaan mengaburkan batasan profesionalitas dan mempengaruhi hubungan kerja. Melalui makalah ini, saya juga menyoroti adanya budaya maskulin yang mendominasi lingkungan kerja. Pada prosesnya, terdapat perubahan yang dirasakan untuk penyesuaian diri dalam lingkungan baru. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah auto- etnografi dan refleksi pengalaman diri penulis sehingga sangat mungkin terdapat keterbatasan data di dalamnya.

This paper contains my reflection on my internship at Synchronize Radio, faced challenges and adapted to a complex work environment. I provide a personal analysis of the value of ‘familial bond’ held by Synchronize Radio, which offers a new perspective on the work climate that is not only transactional but also familian. In my experience, i also found that the relationships among employees were organic and intimate. The concept of familial bonds, in the work context, blurs the boundaries of professionalism and influences work relationships. Through this paper, I also highlight the presence of a masculine culture that dominates the work environment. Throughout the process, there were perceived changes in adapting to the new environment. The methodology used in writing this paper is autoethnography and reflection of the author’s own experience, so there may be data limitations."
Depok: 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library